Cara Install Composer di Windows – Panduan Blog Online
Cara Install Composer di Windows
Kami berusaha menyediakan website yang berguna untuk pengetahuan para pembaca, panduan singkat dan sederhana ini semoga menjadi jalan bagi kalian yang mengalami kesulitan dalam membuat blog di dunia maya, kami mengambil sumber dari blog Panduan Blog Online.com seandainya kalian berkenan langsung mengunjungi website tersebut, selamat menikmati!
Sebelum melakukan instalasi Laravel Anda harus menginstall Composer terlebih dahulu. Composer berfungsi untuk menghubungkan project aplikasi dengan library dari packagist.org. Packagist merupakan situs yang menyimpan banyak library PHP yang bisa digunakan melalui Composer.
Selain menghubungkan dengan Packagist, Composer punya banyak manfaat untuk Anda. Beberapa di antaranya adalah:
Membuat programming dengan PHP jadi lebih terstruktur dengan konsep MVC.
Composer punya fitur autoload sehingga Anda tidak perlu memasukkan semua class PHP yang dibutuhkan.
Anda tidak perlu memasukkan package secara manual karena semua package sudah tersedia otomatis di Composer.
Di sini kami akan menjelaskan cara install Composer yang terdiri dari 8 langkah, yaitu:
Download File Composer
Install Composer
Tentukan Lokasi File Instalasi
Pilih Penggunaan Proxy
Review Lokasi Instalasi
Review Perubahan Instalasi
Instalasi Selesai
Cek Instalasi Composer
Kami akan menjelaskan langkah-langkah tersebut satu per satu di bawah ini:
1. Download File Composer
Sebelum melakukan instalasi, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengunduh file Composer. Buka link di sini untuk mengunduh file tersebut.
2.Install Composer
Setelah selesai download file Composer, buka file tersebut dan ikuti instruksi instalasi di bawah ini:
Pertama akan muncul halaman seperti pada gambar dibawah ini. Klik Next untuk melanjutkan ke proses instalasi.
3.Tentukan Lokasi File Instalasi
Selanjutnya Anda akan diminta untuk menentukan lokasi file php (php.exe) yang akan digunakan pada command line (PHP CLI- Command Line Interface).
File tersebut biasanya berada di dalam folder php. Jika Anda menggunakan XAMPP, lokasi file ini akan berada di C:xamppphp. Pastikan pilih lokasi instalasi Composer berjalan di C:xamppphpphp.exe. Klik Next apabila lokasi file php sudah benar.
4. Pilih Penggunaan Proxy
Kemudian Anda akan diminta untuk memilih, apakah Anda akan menggunakan proxy atau tidak. Jika Anda ingin menggunakan proxy, klik centang dan masukkan URL proxy Anda. Apabila Anda tidak ingin menggunakan proxy, langsung klik Next untuk melanjutkan instalasi.
5. Review Lokasi Instalasi
Selanjutnya pastikan kalau proses instalasi berjalan di lokasi file yang seharusnya, yaitu C:xamppphpphp.exe. Jika sudah benar, klik Install.
6.Review Perubahan Instalasi
Berikutnya adalah tampilan pemberitahuan bahwa telah terjadi perubahan pada Windows environment. Perubahan ini dimaksudkan agar Composer dapat dijalankan pada Command Prompt.
7.Instalasi Selesai
Proses instalasi selesai, klik Finish untuk menutup jendela instalasi Composer.
8. Cek Instalasi Composer
Setelah proses instalasi Composer selesai, langkah selanjutnya adalah cek instalasi Composer menggunakan Command Prompt. Caranya adalah Tekan Win+R lalu ketik cmd dan klik Ok.
Maka Anda akan diarahkan ke jendela Command Prompt masukkan perintah seperti di bawah ini untuk mengecek instalasi sukses atau tidak.
Apabila muncul seperti gambar di atas, instalasi Anda berhasil.
Demikian cara install Composer Laravel di Windows. Setelah menginstall Composer, Anda bisa melanjutkan install Laravel di Windows. Untuk cara install Laravel di Windows, bisa Anda baca di panduan ini.
Jika masih ada pertanyaan jangan sungkan untuk meninggalkan di kolom komentar. Jangan lupa juga subscribe untuk mendapatkan informasi seputar VPS Indonesia terbaik, dan WordPress tutorial dari kami.
Cara Menggunakan Canva: Tutorial Membuat Design Gratis
Cara Menggunakan Canva: Tutorial Membuat Design Gratis
Kami berusaha menyediakan website yang berguna untuk pengetahuan para pembaca, panduan singkat dan sederhana ini semoga menjadi jalan bagi kalian yang mengalami kesulitan dalam membuat blog di dunia maya, kami mengambil sumber dari blog Panduan Blog Online.com seandainya kalian berkenan langsung mengunjungi website tersebut, selamat menikmati!
Konten visual adalah bagian penting dari representasi Anda di dunia maya, baik itu website, blog, atau akun media sosial. Dengan porsi elemen grafis yang memadai, audiens akan lebih tertarik dengan konten Anda.
Namun, menciptakan konten visual bukanlah keahlian sembarang orang. Membuat desain grafis, misalnya, membutuhkan software yang tidak mudah untuk dipelajari orang awam.
Untungnya, ada alternatif yang bisa digunakan oleh semua khalayak dengan lebih mudah dan gratis, yaitu Canva. Dalam artikel ini Anda akan mempelajari berbagai fitur yang ditawarkan aplikasi web tersebut dan langkah-langkah dasar untuk mulai mengoperasikannya. Selamat membaca!
Canva adalah aplikasi desain grafis online yang mudah untuk digunakan, bahkan bagi pemula. Tak hanya itu, Canva juga dapat diakses melalui perangkat desktop maupun mobile. Dengan demikian, Anda dapat berkreasi kapan pun dan di mana pun.
Aplikasi web ini sebenarnya memiliki dua versi berbayar dan satu versi gratis. Akan tetapi, Anda sudah dapat menikmati berbagai fitur tanpa membeli versi premiumnya. Fitur-fitur tersebut akan dijelaskan pada bagian lain artikel ini.
Manfaat Canva
Sebelumnya telah disebutkan bahwa Canva dikenal sebagai aplikasi desain grafis yang dikenal dengan kemudahan penggunaannya. Namun, keunggulan Canva dibandingkan aplikasi lainnya tak hanya itu. Ada berbagai macam desain yang bisa Anda ciptakan dengannya, termasuk:
Logo — Branding adalah salah satu hal terpenting dalam pembangunan online presence Anda — baik itu sebuah blog, toko online, atau landing page bisnis. Nah, logo adalah salah satu sarana untuk melakukan branding. Di Canva, ada beragam template yang memudahkan Anda untuk membuat logo unik.
Poster — Ingin membuat iklan untuk sebuah produk, jasa, atau acara? Poster adalah salah satu cara yang tepat untuk melakukannya. Dengan Canva, Anda bisa membuat desain poster yang menarik dengan mudah.
Featured Image Blog — Keberadaan featured image dalam sebuah artikel dapat mempercantik desain blog dan membuat pengunjung lebih betah membaca. Untuk membuatnya secara instan, Anda bisa menggunakan Canva.
Infografik — Agar konten blog lebih variatif, Anda dapat menyelingi artikel dengan infografik. Jenis konten ini rumit dan tidak semua orang mampu membuatnya. Namun, Canva menyulap proses pembuatan infografik menjadi sangat mudah.
Newsletter — Apabila email marketing ada dalam daftar teknik pemasaran yang Anda lakukan, pastinya Anda kenal dengan newsletter. Nah, dengan Canva Anda dapat menghemat waktu dalam pembuatan konten email tersebut.
Konten Media Sosial — Konten Facebook yang disertai gambar 2,3 kali lebih efektif untuk menarik perhatian netizen. Untungnya, Canva memudahkan Anda untuk mendesain berbagai media visual yang cocok untuk media sosial.
Thumbnail Youtube — Thumbnail atau gambar yang mewakili video youtube Anda tidak harus berupa cuplikan dari video tersebut. Dengan Canva, Anda bisa mendesain thumbnail Youtube yang unik.
Desain Kemasan Produk — Apakah ini pertama kali Anda menjual sebuah produk? Canva dapat membantu Anda untuk membuat desain kemasan berbagai jenis produk, mulai dari label botol hingga kotak karton.
Invoice — Tak hanya toko di dunia nyata, toko online pun perlu memberikan invoice atau rincian pembayaran bagi pembeli. Untuk membedakan invoice Anda dengan milik toko lain, Anda dapat memanfaatkan kemudahan yang Canva berikan.
Banner Iklan — Ingin membuat banner untuk iklan website Anda tanpa keahlian desain grafis? Hal tersebut bisa dilakukan jika Anda menggunakan Canva.
Fitur-Fitur Gratis Canva
Dewasa ini ada banyak software desain grafis yang dapat Anda pilih. Akan tetapi, Canva adalah opsi yang sangat menguntungkan jika dilihat dari banyaknya fitur yang didapatkan pengguna gratisnya. Berikut adalah daftar fasilitas yang akan Anda temui di versi non-berbayarnya.
8.000+ Template untuk Berbagai Jenis Konten Visual
Mungkin terdengar tidak nyata, tetapi Anda tidak salah paham ketika membaca judul bagian ini. Dalam versi gratisnya pun, Canva menyediakan lebih dari delapan ribu template.
Contoh-contoh konten tersebut terbagi dalam berbagai kategori, termasuk banner website, kupon diskon, dan slide presentasi.
Sebenarnya, Anda juga dapat menciptakan desain sendiri dari nol. Akan tetapi, berbagai contoh konten tersebut dapat digunakan untuk mempercepat proses berkreasi Anda. Apalagi, setiap contoh mudah untuk dikustomisasi. Anda akan mempelajari caranya di bagian lain artikel ini.
Kapasitas Penyimpanan 1GB
Canva memungkinkan penggunanya untuk menyimpan kreasi mereka. Fitur ini sangat bermanfaat, terutama jika Anda memiliki format konten yang sering dipakai. Dengan menyimpannya, Anda tinggal mengubah suatu desain seperlunya ketika dibutuhkan lagi.
Untuk pengguna gratis, aplikasi desain grafis ini menyediakan kapasitas penyimpanan 1GB. Bagi beberapa orang, mungkin kapasitas tersebut tidak cukup besar — apalagi jika dibandingkan dengan penyimpanan sebesar 100GB yang dimiliki versi premium Canva.
Akan tetapi, Anda dapat langsung mengunduh hasil karya Anda setelah selesai membuatnya. Dengan demikian, penyimpanan kecil tersebut dapat digunakan untuk template-template yang paling sering Anda gunakan.
Kustomisasi Teks
Karena Canva juga dapat dimanfaatkan untuk membuat slide presentasi, dokumen, dan berbagai media cetak, tentunya tidak akan lengkap tanpa fitur untuk memasukkan teks.
Fasilitas ini pun mudah digunakan. Pengguna tinggal meletakkan kotak teks pada bidang yang tersedia. Setelahnya, Anda bisa mengubah jenis font, ukuran teks, dan format lainnya yang biasa ditemukan di software pemrosesan kata seperti Microsoft Word.
Selain itu, Canva memiliki banyak contoh desain tulisan yang dapat dikustomisasi sesuka hati. Fitur ini bisa diandalkan jika Anda ingin menghemat waktu dalam pembuatan poster atau kartu ucapan.
Ratusan Icon dan Ilustrasi
Selain teks, pengguna Canva juga dapat memasukkan icon dan ilustrasi ke dalam karya mereka. Kabar baiknya, versi gratis aplikasi ini menyediakan cukup banyak variasi icon dan ilustrasi yang meliputi berbagai tema.
Pilihan Background yang Bervariasi
Dengan Canva, background atau latar belakang karya Anda dijamin tidak membosankan. Ada beragam pilihan gambar dan gradien warna yang siap meramaikan desain-desain Anda.
Tak hanya itu, Anda juga dapat mengedit setiap background yang digunakan. Sebagai contoh, Anda bisa mengatur kontras, meningkatkan intensitas warna, dan menambahkan vignette pada latar belakang yang dipilih.
Media Pembelajaran
Apakah Anda belum pernah membuat desain grafis sebelumnya? Tidak masalah. Untuk membantu pengguna awam, Canva menghadirkan video panduan yang meliputi berbagai topik — dari tips dan trik Canva hingga penggunaan desain grafis untuk branding bisnis.
Di samping itu, blog Canva juga merupakan ladang ilmu. Melalui artikel-artikel di dalamnya Anda dapat belajar berbagai teknik pemasaran yang menggunakan konten visual.
Cara Menggunakan Canva
Sesuai dengan yang dijanjikan di awal artikel, Anda akan mempelajari cara menggunakan Canva. Jika sudah siap, ikutilah panduan di bawah ini!
1. Membuat Akun Canva
Untuk bisa menggunakan Canva, Anda perlu membuat akun terlebih dahulu. Caranya sangatlah mudah.
Setelah mengakses situsnya, klik tombol “sign up” yang ada di sebelah kiri atau pojok kanan atas layar. Anda dapat mendaftar dengan akun Google, Facebook, atau alamat email. Setelah melakukannya, akun Canva Anda sudah siap digunakan.
2. Membuat Desain Pertama Anda
Setelah akun Canva Anda dibuat, Anda akan dibawa ke halaman utama aplikasi tersebut.
Untuk menciptakan desain pertama Anda, klik tombol “create a design” yang ditunjuk oleh tanda panah merah pada gambar di atas, lalu pilih jenis konten visual yang ingin dibuat.
Dalam panduan ini, kami akan membuat sebuah banner untuk dijadikan featured image artikel blog.
3. Memilih Background
Setelah memilih jenis konten yang ingin dibuat, Anda akan masuk ke halaman editor Canva.
Anda dapat merancang sebuah desain dengan bantuan template, tetapi pada panduan ini kita akan memulainya dari nol agar Anda dapat lebih memahami fungsi dari berbagai menu editor Canva.
Langkah pertama yang kami lakukan adalah memilih background. Sebenarnya, ada dua menu yang bisa Anda pilih ketika ingin menentukan gambar untuk latar belakang desain, yaitu “Photos” dan “Background”.
Tidak masalah menu mana yang Anda pilih. Yang menjadi perbedaan dari keduanya hanyalah opsi yang mereka berikan.
Pada menu “Photos”, Anda dapat menemukan beragam foto dengan gaya yang berbeda-beda. Tidak semua foto tersebut memiliki orientasi yang sama — beberapa di antaranya horizontal dan yang lainnya vertikal.
Di sisi lain, menu “Background” menyediakan berbagai gradien warna dan gambar dengan gaya minimalis. Semua opsi yang ada dalam menu ini berbentuk horizontal, seperti yang bisa Anda lihat pada gambar di bawah ini.
4. Mengedit Background
Untuk melihat fitur editing gambar yang dimiliki Canva, kami memilih sebuah foto untuk dijadikan latar belakang. Seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini, ukuran foto tersebut lebih kecil dari bidang yang ada.
Oleh karena itu, ukuran foto tersebut perlu disesuaikan dengan bidang yang ada. Anda dapat melakukannya dengan klik salah satu dari keempat ujung foto tersebut, lalu menariknya. Hasilnya seperti pada gambar berikut.
Anda mungkin juga perlu mengedit background agar teks yang akan ditambahkan nanti lebih mudah dibaca. Gambar yang kami pilih contohnya, bisa dibilang terlalu terang untuk dijadikan latar belakang. Untuk mengeditnya, klik tulisan “Adjust” yang ditandai dengan kotak merah pada gambar di bawah ini.
Seperti yang dapat Anda lihat, menu “Adjust” berisi beberapa slider yang dapat Anda geser ke kiri atau kanan untuk mendapatkan hasil edit yang diinginkan. Sebagai contoh, kami akan mengurangi brightness, contrast, dan saturation dari foto tersebut. Hasilnya seperti di bawah ini.
Perlu diketahui bahwa semua perubahan yang Anda buat terhadap suatu desain dapat dibatalkan dengan klik tombol undo (yang diilustrasikan dengan lambang anak panah ke kiri) yang ditunjukkan dengan kotak merah pada gambar di atas.
5. Menambahkan Teks
Untuk menambahkan teks pada desain Anda, klik menu “Text” yang ditunjukkan dengan kotak merah pada gambar berikut ini.
Ada dua cara yang dapat Anda gunakan untuk memasukkan teks. Pertama, Anda bisa memilih dari berbagai template yang disediakan oleh Canva. Cara ini lebih praktis karena pengguna tinggal mengganti tulisan yang ada pada template tersebut.
Akan tetapi, Anda bisa membubuhkan teks secara manual jika tidak tertarik dengan variasi template yang ada. Untuk melakukannya, klik salah satu dari tiga model tulisan yang ada di atas daftar template, seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
Tidak masalah model apa yang Anda pilih, karena nanti Anda dapat mengubah ukuran, warna, dan gaya tulisan dengan klik pada teks yang ingin dikustomisasi. Berbagai opsi pengaturan teks tersebut ditunjukkan oleh kotak merah pada gambar berikut ini.
Selain mengubah tulisan, Anda juga bisa memindahkan letaknya. Anda hanya perlu klik pada garis luar kotak teks dan menggesernya ke bidang yang diinginkan. Hasilnya seperti pada contoh di bawah.
7. Mengunduh atau Membagikan Desain Anda
Apabila tidak ada hal lain yang ingin ditambahkan, desain Anda sudah selesai. Karena Canva memiliki fitur auto save, karya Anda telah disimpan secara otomatis pada folder penyimpanan yang disebutkan sebelumnya.
Hal yang dapat Anda lakukan selanjutnya adalah mengunduh desain tersebut atau membagikannya ke platform lain, seperti website media sosial. Bahkan, Anda juga dapat mentransfer desain-desain Anda ke tool penyimpanan online seperti Google Drive dan Dropbox.
Untuk mengunduhnya, klik tombol “Download” yang ada pada pojok kanan atas layar. Atau, Anda bisa klik tombol anak panah ke bawah yang ada di sebelahnya untuk memunculkan opsi lainnya. Agar lebih jelas, lokasi kedua tombol tersebut ditunjukkan dengan tanda panah merah pada gambar berikut ini.
Setelah menekan tombol “Download” Anda dapat memilih format file yang akan digunakan oleh karya Anda — termasuk PNG, JPG, dan PDF. Jika sudah menentukan, tinggal klik tombol download berwarna biru seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut.
Dengan demikian, desain banner blog Anda sudah tersimpan dalam folder download komputer Anda.
Demikianlah cara menggunakan Canva. Mudah bukan? Selain untuk membuat banner blog, langkah-langkah di atas dapat Anda gunakan untuk membuat berbagai jenis desain grafis lainnya.
Canva adalah aplikasi web gratis untuk membuat berbagai macam desain grafis dengan mudah. Jika Anda ingin membuat sebuah blog, Canva bisa dijadikan salah satu aplikasi wajib untuk mendesain background, logo, dan featured image artikel.
Semoga artikel ini membantu Anda untuk mempelajari cara menggunakan Canva. Jika memiliki pertanyaan, jangan sungkan untuk meninggalkan komentar pada kolom yang tersedia di bawah ini.
Daftar Kode Warna Pada HTML & CSS – Panduan Blog Online
Daftar Kode Warna Pada HTML & CSS
Kami berusaha menyediakan website yang berguna untuk pengetahuan para pembaca, panduan singkat dan sederhana ini semoga menjadi jalan bagi kalian yang mengalami kesulitan dalam membuat blog di dunia maya, kami mengambil sumber dari blog Panduan Blog Online.com seandainya kalian berkenan langsung mengunjungi website tersebut, selamat menikmati!
Pada pemrograman, pewarnaan dilakukan dengan menggunakan kode. Bagi Anda yang sudah terbiasa dengan desain komputer pasti tidak asing dengan beberapa kode seperti #92a8d1 dan #ff0000. Kedua kode tersebut merupakan kode warna hexadecimal.
Ada beberapa tipe kode warna yang biasanya digunakan di dalam pemrograman komputer, yaitu berbentuk hexadecimal, RGB, RGBA, HSL, dan HSLA.
Hexadesimal tersusun dari kombinasi huruf dan angka dengan diawali dengan tanda ‘#’. Sedangkan RGB terdiri dari 3 bagian angka yang terpisah oleh tanda koma. Kode warna pada HTML menggunakan HTML triplets. Setiap dua digit kode melambangkan warna-warna red (merah), green (hijau), blue (biru) atau #RRGGBB.
Di bawah ini adalah list kode warna HTML lengkap yang dapat Anda gunakan sebagai panduan untuk menyusun kode warna.
Warna merupakan hal penting dan unik dalam dunia desain visual. Warna tidak memiliki bentuk, ukuran maupun simbol untuk menyampaikan pesan secara langsung. Sehingga Anda perlu untuk mengetahui warna apa saja yang cocok digunakan di dalam website.
Di bawah ini tabel kode warna HTML & CSS yang dapat Anda gunakan untuk memperindah website. Tidak hanya memperindah, banyak faktor lain yang dipengaruhi oleh warna. Lebih jelasnya Anda dapat membaca ulasan kami mengenai Menentukan Warna Efektif untuk Desain Website Anda. Tentang bagaimana warna itu sangat penting.
Nama Warna
HEX
RGB
.
Alice Blue
#F0F8FF
rgb(240, 248, 254)
.
Antique White
#FAEBD7
rgb(251, 235, 217)
.
Aqua
#00FFFF
rgb(0, 255, 254)
.
Aquamarine
#7FFFD4
rgb(115, 255, 216)
.
Azure
#F0FFFF
rgb(239, 255, 255)
.
Beige
#F5F5DC
rgb(245, 245, 223)
.
Bisque
#FFE4C4
rgb(255, 227, 200)
.
Black
#000000
rgb(0, 0, 0)
.
Blanched Almond
#FFEBCD
rgb(255, 234, 208)
.
Blue
#0000FF
rgb(0, 0, 255)
.
Blue Violet
#8A2BE2
rgb(138, 43, 226)
.
Brown
#A52A2A
rgb(165, 42, 42)
.
Burly Wood
#DEB887
rgb(222, 184, 135)
.
Cadet Blue
#5F9EA0
rgb(95, 158, 160)
.
Chartreuse
#7FFF00
rgb(127, 255, 1)
.
Chocolate
#D2691E
rgb(210, 105, 30)
.
Coral
#FF7F50
rgb(251, 127, 80)
.
Cornflower Blue
#6495ED
rgb(100, 149, 237)
.
Cornsilk
#FFF8DC
rgb(225, 248, 220)
.
Crimson
#DC143C
rgb(220, 20, 60)
.
Cyan
#00FFFF
rgb(62, 254, 255)
.
Dark Blue
#00008B
rgb(0, 0, 139)
.
Dark Cyan
#008B8B
rgb(29, 139, 139)
.
Dark Golden Rod
#B8860B
rgb(184, 134, 11)
.
Dark Gray
#A9A9A9
rgb(169, 169, 169)
.
Dark Green
#006400
rgb(19, 100, 0)
.
Dark Khaki
#BDB76B
rgb(189, 183, 107)
.
Dark Magenta
#8B008B
rgb(139, 0, 140)
.
Dark Olive Green
#556B2F
rgb(85, 107, 47)
.
Dark Orange
#FF8C00
rgb(251, 140, 1)
.
Dark Orchid
#9932CC
rgb(153, 50, 204)
.
Dark Red
#8B0000
rgb(139, 5, 0)
.
Dark Salmon
#E9967A
rgb(233, 150, 122)
.
Dark Sea Green
#8FBC8F
rgb(143, 188, 144)
.
Dark Slate Blue
#483D8B
rgb(72, 61, 139)
.
Dark Slate Gray
#2F4F4F
rgb(47, 79, 79)
.
Dark Turquoise
#00CED1
rgb(48, 206, 209)
.
Dark Violet
#9400D3
rgb(148, 0, 211)
.
Deep Pink
#FF1493
rgb(249, 19, 147)
.
Deep Sky Blue
#00BFFF
rgb(43, 191, 254)
.
Dim Gray
#696969
rgb(105, 105, 105)
.
Dodger Blue
#1E90FF
rgb(30, 144, 255)
.
Fire Brick
#B22222
rgb(178, 34, 33)
.
Floral White
#FFFAF0
rgb(255, 250, 240)
.
Forest Green
#228B22
rgb(34, 139, 35)
.
Fuchsia
#FF00FF
rgb(249, 0, 255)
.
Gainsboro
#DCDCDC
rgb(220, 220, 220)
.
Ghost White
#F8F8FF
rgb(248, 248, 255)
.
Gold
#FFD700
rgb(253, 215, 3)
.
Golden Rod
#DAA520
rgb(218, 165, 32)
.
Gray
#808080
rgb(128, 128, 128)
.
Green
#008000
rgb(27, 128, 1)
.
Green Yellow
#ADFF2F
rgb(173, 255, 48)
.
Honey Dew
#F0FFF0
rgb(240, 255, 240)
.
Hot Pink
#FF69B4
rgb(240, 255, 240)
.
Indian Red
#CD5C5C
rgb(205, 92, 92)
.
Indigo
#4B0082
rgb(75, 0, 130)
.
Ivory
#FFFFF0
rgb(255, 255, 239)
.
Khaki
#F0E68C
rgb(240, 230, 140)
.
Lavender
#E6E6FA
rgb(230, 230, 250)
.
Lavender Blush
#FFF0F5
rgb(254, 240, 245)
.
Lawn Green
#7CFC00
rgb(124, 252, 2)
.
Lemon Chiffon
#FFFACD
rgb(255, 250, 205)
.
Light Blue
#ADD8E6
rgb(173, 216, 230)
.
Light Coral
#F08080
rgb(240, 128, 128)
.
Light Cyan
#E0FFFF
rgb(224, 255, 255)
.
Light Golden Rod Yellow
#FAFAD2
rgb(250, 250, 210)
.
Light Gray
#D3D3D3
rgb(211, 211, 211)
.
Light Green
#90EE90
rgb(144, 238, 144)
.
Light Pink
#FFB6C1
rgb(252, 182, 193)
.
Light Salmon
#FFA07A
rgb(251, 160, 122)
.
Light Sea Green
#20B2AA
rgb(40, 178, 170)
.
Light Sky Blue
#87CEFA
rgb(135, 206, 250)
.
Light Slate Gray
#778899
rgb(119, 136, 153)
.
Light Steel Blue
#B0C4DE
rgb(176, 196, 222)
.
Light Yellow
#FFFFE0
rgb(255, 255, 224)
.
Lime
#00FF00
rgb(63, 255, 0)
.
Lime Green
#32CD32
rgb(50, 205, 50)
.
Linen
#FAF0E6
rgb(250, 240, 230)
.
Magenta
#FF00FF
rgb(249, 0, 255)
.
Maroon
#800000
rgb(128, 4, 0)
.
Medium Aqua Marine
#66CDAA
rgb(102, 205, 170)
.
Medium Blue
#0000CD
rgb(0, 0, 205)
.
Medium Orchid
#BA55D3
rgb(186, 85, 211)
.
Medium Purple
#9370DB
rgb(147, 112, 219)
.
Medium Sea Green
#3CB371
rgb(60, 179, 113)
.
Medium Slate Blue
#7B68EE
rgb(123, 103, 238)
.
Medium Spring Green
#00FA9A
rgb(62, 250, 153)
.
Medium Turquoise
#48D1CC
rgb(72, 209, 204)
.
Medium Violet Red
#C71585
rgb(199, 21, 133)
.
Midnight Blue
#191970
rgb(25, 25, 112)
.
Mint Cream
#F5FFFA
rgb(245, 255, 250)
.
Misty Rose
#FFE4E1
rgb(254, 228, 225)
.
Moccasin
#FFE4B5
rgb(254, 228, 181)
.
Navajo White
#FFDEAD
rgb(254, 222, 173)
.
Navy
#000080
rgb(0, 0, 128)
.
Old Lace
#FDF5E6
rgb(253, 245, 230)
.
Olive
#808000
rgb(128, 128, 1)
.
Olive Drab
#6B8E23
rgb(107, 142, 35)
.
Orange
#FFA500
rgb(252, 165, 3)
.
Orange Red
#FF4500
rgb(250, 69, 1)
.
Orchid
#DA70D6
rgb(218, 112, 214)
.
Pale Golden Rod
#EEE8AA
rgb(238, 232, 170)
.
Pale Green
#98FB98
rgb(152, 251, 153)
.
Pale Turquoise
#AFEEEE
rgb(175, 238, 239)
.
Pale Violet Red
#DB7093
rgb(219, 112, 147)
.
Papaya Whip
#FFEFD5
rgb(254, 239, 213)
.
Peach Puff
#FFDAB9
rgb(253, 218, 185)
.
Peru
#CD853F
rgb(205, 133, 63)
.
Pink
#FFC0CB
rgb(252, 192, 203)
.
Plum
#DDA0DD
rgb(221, 160, 221)
.
Powder Blue
#B0E0E6
rgb(176, 224, 230)
.
Purple
#800080
rgb(128, 0, 128)
.
Rebecca Purple
#663399
rgb(102, 51, 153)
.
Red
#FF0000
rgb(255, 0, 0)
.
Rosy Brown
#BC8F8F
rgb(188, 143, 142)
.
Royal Blue
#4169E1
rgb(65, 105, 225)
.
Saddle Brown
#8B4513
rgb(139, 69, 19)
.
Salmon
#FA8072
rgb(250, 128, 114)
.
Sandy Brown
#F4A460
rgb(244, 164, 95)
.
Sea Green
#2E8B57
rgb(46, 139, 87)
.
Sea Shell
#FFF5EE
rgb(255, 245, 238)
.
Sienna
#A0522D
rgb(160, 82, 45)
.
Silver
#C0C0C0
rgb(192, 192, 192)
.
Sky Blue
#87CEEB
rgb(135, 206, 235)
.
Slate Blue
#6A5ACD
rgb(106, 90, 205)
.
Slate Gray
#708090
rgb(112, 128, 145)
.
Snow
#FFFAFA
rgb(255, 250, 250)
.
Spring Green
#00FF7F
rgb(63, 255, 128)
.
Steel Blue
#4682B4
rgb(70, 130, 180)
.
Tan
#D2B48C
rgb(210, 180, 140)
.
Teal
#008080
rgb(26, 128, 127)
.
Thistle
#D8BFD8
rgb(216, 191, 216)
.
Tomato
#FF6347
rgb(250, 99, 71)
.
Turquoise
#40E0D0
rgb(64, 224, 208)
.
Violet
#EE82EE
rgb(238, 130, 238)
.
Wheat
#F5DEB3
rgb(245, 222, 179)
.
White
#FFFFFF
rgb(255, 255, 255)
.
White Smoke
#F5F5F5
rgb(245, 245, 245)
.
Yellow
#FFFF00
rgb(255, 255, 0)
.
Yellow Green
#9ACD32
rgb(154, 205, 49)
Anda dapat melihat perbedaan mengenai hexadecimal dan RGB.
Color
HTML / CSS Color Name
Hex Code #RRGGBB
Decimal Code (R,G,B)
lightsalmon
#FFA07A
rgb(255,160,122)
salmon
#FA8072
rgb(250,128,114)
darksalmon
#E9967A
rgb(233,150,122)
lightcoral
#F08080
rgb(240,128,128)
indianred
#CD5C5C
rgb(205,92,92)
crimson
#DC143C
rgb(220,20,60)
firebrick
#B22222
rgb(178,34,34)
red
#FF0000
rgb(255,0,0)
darkred
#8B0000
rgb(139,0,0)
Selain menggunakan kode warna, Anda juga dapat menggunakan generator untuk menentukan kode warna apa saja yang bisa digunakan. Anda dapat menggunakan generator warna yang disediakan oleh beberapa website di bawah ini.
W3School HTML Color Picker Situs ini dapat Anda gunakan untuk memilih warna berdasarkan warna dasar. Anda dapat memilih tingkat saturasi dan melihat langsung (preview) hasilnya. Selain itu, terdapat juga pilihan untuk memasukkan warna berdasarkan kode dan juga memunculkan jendela HTML 5 untuk pemilihan warna.
Colors & Skillshare Colors merupakan situs yang digunakan sebagai alat schema generator. Jika Anda seorang desainer, situs ini dapat memberikan saran schema yang sesuai dengan kebutuhan dan juga tersedia kode hexadecimal yang bisa digunakan ke dalam website.
HTML Color Code HTML Color Code merupakan situs web sederhana yang menyediakan tampilan pemilihan warna. Anda tinggal mengarahkan kursor ke dalam tabel warna atau menggeser slider untuk mendapatkan warna yang sesuai dengan kode warna dalam bentuk hexadecimal.
Penggunaan kode warna pada HTML & CSS ketika diterapkan ke dalam website. Kode warna dapat Anda gunakan hampir di semua bagian, seperti karakter, background, dan border.
Berikut beberapa cara menggunakan kode warna HTML dan CSS:
Cara Menggunakan Kode Warna HTML di Karakter
<!DOCTYPE html> <html> <body> <p><font size=”3″ color=”#ff0000″>Daftar Kode Warna Pada HTML & CSS</font></p> <p><font size=”2″ color=”#00ff00″>Daftar Kode Warna Pada HTML & CSS</font></p> <p><font face=”verdana” color=”#0000ff”>Daftar Kode Warna Pada HTML & CSS</font></p> <p><strong>Catatan:</strong> Elemen font hanya mendukung pada HTML 5. Gunakan CSS sebagai ganti</p> </body> </html>
Skrip di atas akan menghasilkan tampilan seperti di bawah ini:
Daftar Kode Warna Pada HTML & CSS
Daftar Kode Warna Pada HTML & CSS
Daftar Kode Warna Pada HTML & CSS
Catatan: Elemen font hanya mendukung pada HTML 5. Gunakan CSS sebagai ganti
<!DOCTYPE html> <html> <head> <style> h2 { border-style: solid; border-color: #92a8d1; } div { border-style: solid; border-color: #92a8d1; } </style> </head> <body> <h2>Daftar Kode Warna Pada HTML & CSS</h2> <div>Nilai dari border-color dapat diatur menggunakan angka kode hexadecimal.</div> <p><strong>Catatan:</strong> border-color tidak dapat bekerja jika digunakan sendiri. Gunakan properti border-style terlebih dahulu untuk mengatur border. </p> </body> </html>
Skrip di atas akan menampilkan tampilan seperti di bawah ini:
Daftar Kode Warna Pada HTML & CSS
Nilai dari border-color dapat diatur menggunakan angka kode hexadecimal.
Catatan: border-color tidak dapat bekerja jika digunakan sendiri. Gunakan properti border-style terlebih dahulu untuk mengatur border.
Kesimpulan
Penting untuk mengetahui daftar kode warna pada HTML dan CSS. Penggunaan kode warna hampir digunakan di berbagai bagian di pengembangan website. Warna juga dapat mempengaruhi sisi psikologis dari seseorang. Sehingga pemilihan warna yang tepat dan menarik mampu mempengaruhi bagaimana user experience pengunjung.
Website yang menarik tentunya dapat membuat pengunjung betah dan tertarik untuk berkunjung kembali. Salah satunya adalah dengan mengombinasikan beberapa warna di dalam satu halaman website.
Daftar kode warna pada HTML dan CSS di atas setidaknya dapat sedikit membantu Anda untuk memahami bagaimana cara mewarnai website dan menerapkannya supaya pengunjung lebih betah dan tertarik untuk mengunjunginya lagi.
Di bawah ini ada beberapa artikel terkait dengan pengembangan website yang dapat Anda kunjungi untuk mendapatkan informasi lain:
Cara Mengatasi 504 Gateway Time-out di WordPress – Panduan Blog Online
Cara Mengatasi 504 Gateway Time-out di WordPress
Kami berusaha menyediakan website yang berguna untuk pengetahuan para pembaca, panduan singkat dan sederhana ini semoga menjadi jalan bagi kalian yang mengalami kesulitan dalam membuat blog di dunia maya, kami mengambil sumber dari blog Panduan Blog Online.com seandainya kalian berkenan langsung mengunjungi website tersebut, selamat menikmati!
WordPress merupakan salah satu CMS yang banyak digunakan saat ini. Sehingga Anda tidak perlu susah-susah untuk mencari panduan jika terjadi masalah. Pada artikel ini kita akan membahas mengenai penyebab dan cara mengatasi 504 Gateway Time-out secara lengkap.
Selain itu, kami juga sudah membahas mengenai cara mengatasi HTTP Error 500 dan cara mengatasi HTTP Error 503 pada artikel sebelumnya.
Penyebab HTTP Error 504 Gateway Time-out di WordPress
Penyebab error 504 adalah disebabkan server tidak dapat merespon dengan baik permintaan dari browser, atau proses permintaan yang dilakukan sudah terlalu lama tetapi server tidak merespon.
Permasalahan ini juga dapat dipengaruhi oleh gangguan pada penyedia layanan internet, pembagian serta penggunaan data akses yang tidak seimbang, kesalahan jaringan server di Internet, tidak cukup PHP workers, HTTP timeouts maupun koneksi internet pada komputer yang Anda gunakan.
Jadi, error 504 biasanya muncul ketika server tidak bisa terkoneksi dengan server pusat untuk menyelesaikan permintaan (request).
Pesan error yang muncul antara satu penyedia WordPress hosting terkadang berbeda, tergantung web server, proxy server, atau WordPress server yang digunakan.
Di halaman website, biasanya pesan HTTP Error 504 berupa tulisan seperti.
504 Gateway Timeout
HTTP 504
504 ERROR
Gateway Timeout (504)
HTTP Error 504 – Gateway Timeout
Gateway Timeout Error
Pesan error yang muncul biasanya menggunakan keterangan “Gateway Timeout” atau “Error 504” di halaman browser.
Cara Mengatasi Error 504 Gateway Time-out di WordPress
Munculnya HTTP Error 504 Gateway Time-out terkadang muncul disebabkan kesalahan pada konfigurasi hosting. Jadi, bagaimana cara mengatasi http error 504? Ada beberapa cara sederhana yang bisa Anda coba untuk mengatasi masalah tersebut.
Berikut ini beberapa cara mengatasi 504 Gateway Time-out di WordPress.
1. Bersihkan Cache dan Lakukan Reload
Pastikan bahwa masalah tidak terjadi pada browser. Karena terkadang masalah sebenarnya tidak terjadi pada server hosting atau pada situs web, tetapi pada browser itu sendiri.
Cobalah Anda untuk membersihkan cache yang ada pada browser. Kemudian melakukan akses kembali ke website yang ingin dibuka.
Jika tidak bisa, Anda dapat mencoba beberapa cara mengatasi 504 Gateway Time-out di bawah ini.
2. Menonaktifkan Koneksi VPN
Jika menggunakan VPN (Virtual Private Network), Anda dapat mencoba untuk menonaktifkannya terlebih dahulu. Bisa jadi, masalah ini disebabkan server VPN yang sedang Anda gunakan tidak dapat terhubung ke server utama di mana situs web tersedia.
Jika memang tidak ada masalah ketika mengakses internet tanpa menggunakan VPS, bisa jadi masalah terjadia pada server tersebut. Anda dapat mencoba mengganti server VPN dengan yang lain.
Apabila masalah muncul kembali ketika menggunakan server VPN yang lain, hubungi pihak penyedia VPN untuk menanyakan apa ada masalah atau tidak pada koneksi itu.
Sehingga Anda juga dapat menggunakan VPN untuk melakukan pengecekan apakah koneksi yang sedang digunakan sedang terjadi masalah atau tidak.
3. Menonaktifkan Proxy
Selain VPN, terkadang koneksi yang menggunakan proxy juga dapat menyebabkan error HTTP 504. Anda dapat mencoba untuk menonaktifkan koneksi proxy server dan mencoba menggunakan koneksi yang lain.
Jika masalah tidak muncul, maka Anda disarankan untuk menghubungi pihak penyedia layanan internet (ISP) atau network administrator yang mengelola jaringan yang Anda gunakan.
4. Menonaktifkan Firewall
Jika Anda menggunakan firewall untuk mengakses website, cobalah untuk menonaktifkannya terlebih dahulu. Terkadang koneksi firewall membuat Anda tidak dapat mengakses website karena ditolak secara terus-menerus.
Misalkan website Anda menggunakan layanan CDN (Content Delivery Network) seperti Cloudflare. Cobalah untuk menonaktifkan pengaturan firewall di dalam konfigurasinya. Anda juga dapat melakukan by pass koneksi yang sedang Anda gunakan.
Pada pengguna VPS (Virtual Private Server), Anda dapat mencoba untuk melakukan reset firewall melalui halaman dashboard pengelolaan VPS. Jika masih tidak bisa, lakukan hal yang sama, yaitu menonaktifkan firewall pada VPS.
5. Menonaktifkan Semua Plugin
Terkadang beberapa solusi di atas tidak dapat menyelesaikan masalah. Namun jangan menyerah. Ada beberapa cara lain yang bisa Anda coba untuk menyelesaikan masalah ini, seperti menonaktifkan semua plugin yang digunakan. Caranya?
Anda dapat login terlebih dahulu pada panel pengelolaan hosting. Kemudian masuk ke dalam pengelolan file (file manager). Anda juga dapat menggunakan koneksi FTP untuk mengaksesnya.
Pada halaman direktori WordPress, arahkan direktori aktif ke direktori “wp-content”. Di dalam direktori ini terdapat direktori “plugins” yang berisi seluruh file plugins yang Anda gunakan pada website.
Rename direktori plugins untuk menonaktifkan seluruh plugin secara langsung. Misalnya dengan merubahnya menjadi “plugins_backup”. Setelah selesai, Anda dapat mencoba melakukan akses kembali ke halaman website. Apabila tidak ada masalah berarti salah satu plugin yang Anda gunakan terdapat masalah di dalamnya.
Anda juga dapat melakukan rename satu persatu direktori yang ada di dalam direktori “plugins” untuk menonaktifkan satu persatu plugins.
6. Mengganti Tema ke Default
Jika menonaktifkan plugin WordPress tidak menyelesaikan masalah, cobalah untuk mengatur tema WordPress ke default. Disebabkan website tidak bisa diakses, maka cara yang bisa Anda gunakan untuk mengubah tema adalah melalui phpMyAdmin.
Login ke dalam phpMyAdmin, kemudian arahkan ke database yang digunakan oleh website. Kemudian pilih tabel “wpoh_options”. Pada tabel ini akan ada beberapa informasi mengenai konfigurasi di website. Informasi tema ada pada “Page 2”. Ganti tema dengan tema default: daftar tema yang tersedia dapat Anda lihat pada direktori “wp-content -> themes“.
7. Mengganti DNS Server
Saat Anda mencoba untuk melakukan koneksi dengan website. Koneksi internet menggunakan DNS server untuk mengarahkan Anda ke website yang menjadi tujuan.
Terkadang error HTTP 504 disebabkan DNS server tidak dapat menghubungkan klien dengan website. Anda dapat melakukan pengecekan apakah DNS bermasalah dengan cara mengganti DNS server yang digunakan.
Jika menggunakan Windows, Anda dapat masuk ke dalam menu “Control Panel -> Network and Sharing Center”. Sedangkan, jika menggunakan Ubuntu atau sistem operasi Linux lainnya dapat menggantinya melalui “Network -> Edit Connection”.
8. Membersihkan Database
Cara mengatasi 504 Gateway Time-out terakhir adalah membersihkan database. Database WordPress yang bermasalah juga dapat menjadi faktor munculnya HTTP Error 504 Gateway Time-out. Ada kemungkinan permasalahan ini disebabkan database Anda butuh proses untuk pembersihan.
Proses ini dapat dilakukan dengan menggunakan phpMyAdmin atau menggunakan plugin seperti WP-Sweep.
Jangan lupa pastikan Anda sudah melakukan backup sebelum menjalankan setiap proses.
Pada artikel ini Anda sudah mengetahui bagaimana penyebab munculnya HTTP Error 504 Gateway Timeout di WordPress dan juga cara mengatasi 504 Gateway Time-out di WordPress. Sedangkan beberapa proses penyelesaian error tidak harus berurutan. Jadi Anda bisa mencoba secara acak. Sesuaikan saja dengan kemungkinan permasalahan yang mungkin terjadi pada website.
Tidak hanya konfigurasi yang benar, tetapi perlu juga menggunakan hosting terbaik untuk meminimalisir error di WordPress. Jadi, Anda dapat memilih menggunakan penyedia layanan hosting yang menawarkan uptime lebih dari 99% dan support yang baik, seperti Panduan Blog Online dengan Green Data Center Tier 4 berstandar internasional milik Data Center Indonesia dengan performa uptime hingga 99,9%.
Jika Anda ingin menerima informasi terbaru, promo, dan penawaran terbaik dari kami, jangan lupa subscribe untuk berlangganan (^.^)/
Cara Membersihkan Cache di Chrome (Cepat dan Mudah)
Cara Membersihkan Cache di Chrome Tanpa Ribet!
Kami berusaha menyediakan website yang berguna untuk pengetahuan para pembaca, panduan singkat dan sederhana ini semoga menjadi jalan bagi kalian yang mengalami kesulitan dalam membuat blog di dunia maya, kami mengambil sumber dari blog Panduan Blog Online.com seandainya kalian berkenan langsung mengunjungi website tersebut, selamat menikmati!
Anda pernah berkunjung ke sebuah website dan hanya melihat animasi loading berputar tanpa henti? Tentu menjengkelkan, ya? Jika anda menggunakan Chrome, permasalahan tersebut bisa diatasi dengan clear cache di Chrome.
Bagaimana caranya? Panduan kami berikut akan menjelaskan apa itu cache, cara membersihkan cache di Chrome dengan mudah dan alasan melakukannya.
Cache (dibaca: keish) adalah tempat penyimpanan sementara sebuah file online yang pernah diakses sebelumnya. Proses untuk menyimpan file tersebut disebut caching.
Terdapat banyak jenis cache, namun yang paling dekat dengan Anda sebagai pengguna internet adalah cache pada browser.
Masih bingung?
Jadi, ketika Anda mengetikkan sebuah nama website, pada dasarnya Anda meminta sejumlah file online untuk ditampilkan. File tersebut bisa berupa gambar, foto, video, teks, dan lainnya. Prosesnya sendiri berlangsung sekejap bagi Anda. Namun, bagi Chrome sebagai browser Anda, ada banyak proses yang harus dilewati.
Salah satu proses yang terjadi di dalam Chrome adalah menyimpan sementara file tersebut untuk antisipasi akses berikutnya. Tujuan dari cache adalah meningkatkan efektifitas dan efisiensi saat browsing.
Setiap kali Anda ingin mengakses website yang sama, Anda tidak harus mendapatkan data tersebut dari server yang memakan waktu lebih lama. Sebab, jika cache browser Anda sudah pernah memiliki informasi yang diminta, bisa langsung ditampilkan.
Hal ini berlaku untuk akses ke semua website yang Anda lakukan di browser, yang sering Anda sebut dengan history.
Cookies tidak menyimpan data dokumen yang Anda minta, tapi informasi unik Anda sebagai pengguna internet. Misalnya, waktu berkunjung, alamat IP, hingga nama pengguna dan kata kunci yang Anda gunakan pada website tertentu.
Tujuan Membersihkan Cache
Pertanyaan yang sering muncul adalah: “Kenapa clear cache sebaiknya dilakukan?”
Penjelasan sederhananya, semakin banyak halaman website yang Anda kunjungi, semakin banyak file yang akan disimpan dalam cache. Lalu, bagaimana jika ternyata file yang disimpan tersebut sudah usang?
Sebagai contoh, ketika Anda mengakses salah satu website, bisa saja pemilik website melakukan pembaharuan (update). Baik pada isi konten, tampilan dan lainnya.
Menggunakan file cache, Anda tidak akan mengetahui perubahan ini. Kenapa? Cache Anda hanya menyimpan data lama dari website tersebut.
Jadi, dengan membersihkan cache, Anda bisa mendapatkan versi terbaru dari website yang Anda kunjungi.
Hal yang sama juga terjadi saat Anda mengganti tema website Anda. Apabila, saat Anda cek tampilan masih belum juga berubah, bisa saja terkait cache yang menyimpan versi sebelumnya.
Oleh karena itu, membersihkan cache merupakan langkah yang penting. Jika tidak dikelola dengan baik, cache akan menimbulkan masalah bagi performa browser Chrome Anda.
Cara Membersihkan Cache di Chrome
Untuk menghapus cache Google Chrome, Anda bisa mengikuti panduan kami berikut:
1. Dari tampilan utama Chrome, Anda bisa memilih tombol menu di sebelah kanan atas.
2. Pilih menu More Tools.
3. Pilih menu Clear Browsing Data.
4. Terdapat dua tab yang bisa Anda pilih: Basic dan Advanced. Secara default, Chrome sudah memilihkan opsi yang aman untuk Anda hapus pada menu Basic. Selanjutnya pilih Time range (rentang waktu): All time, Last 4 weeks, Last 7 days, Last 24 hours, dan Last hour. Lalu, pilih Clear data.
Jika Anda ingin menggunakan pintasan supaya lebih cepat, Anda bisa menggunakan Control+Shift+Delete bagi pengguna Windows atau Command+Shift+Delete bagi pengguna MacOS.
Nah, kita sudah mengetahui cara menghapus cache Chrome. Apakah cara tersebut berlaku untuk web browser lain, seperti Mozilla?
Cara Menghapus Cache di Mozilla
Secara garis besar, cara yang dilakukan untuk menghapus cache di Mozilla Firefox sama. Perbedaan terletak pada menunya saja.
1. Dari tampilan utama Mozilla, pilih menu hamburger (garis tiga) pada kanan atas browser tersebut.
2. Pilih menu Library.
3. Lalu, Anda bisa pilih menu History.
4. Pilih Clear Recent History.
5. Kemudian akan muncul jendela Clear All History. Seperti halnya Chrome, tentukan Time range to Clear: Last Hour, Last Two Hours, Last Four Hours, Today dan Everything. Selanjutnya, cukup pilih Clear Now.
Penutup
Cache pada browser sangat penting untuk meningkatkan efisiensi ketika mengunjungi berbagai website. Sayangnya, cache yang tidak dikelola dengan baik, justru akan membuat performa browser Anda kurang maksimal. Jika hal ini terjadi menghapus cache bisa menjadi solusi paling efektif.
Bagi pengguna Chrome, hal ini mudah dilakukan. Anda telah belajar cara membersihkan cache di Chrome. Selain itu, kami juga membagikan cara menghapus cache di Mozilla.
Semoga informasi ini bisa membantu Anda menikmati pengalaman browsing yang lebih baik.