Popular Posts

Friday, March 31, 2017

Mysql Server Has Gone Away

Cara Mengatasi MySQL Server Has Gone Away di WordPress

Cara Mengatasi MySQL Server Has Gone Away di WordPress

Kami berusaha menyediakan website yang berguna untuk pengetahuan para pembaca, panduan singkat dan sederhana ini semoga menjadi jalan bagi kalian yang mengalami kesulitan dalam membuat blog di dunia maya, kami mengambil sumber dari blog Panduan Blog Online.com seandainya kalian berkenan langsung mengunjungi website tersebut, selamat menikmati!

Featured image MySQL server has gone away

Apakah Anda mengalami error MySQL Server Has Gone Away di WordPress? Tidak perlu panik. Meskipun terdengar mengintimidasi, database situs Anda sebenarnya tidak hilang.

Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan maksud dari error tersebut dan tiga cara mudah untuk mengatasinya.

Apa itu Error MySQL Server Has Gone Away?

Error WordPress MySQL Server Has Gone Away adalah kondisi di mana sebuah website hanya berisi teks tersebut ketika diakses.

Masalah tersebut bisa disebabkan oleh salah satu dari keempat hal berikut:

  • Tabel bermasalah di dalam database — Database Anda corrupted dan Anda perlu menggunakan backup sebelumnya atau memperbaiki database tersebut.
  • Timeout PHP terlalu singkat — Script PHP yang membutuhkan sesuatu dari database bisa menjadi penyebab jika durasi maksimalnya terlalu pendek.
  • Fragmen data (packets) gagal terkirim — Proses memuat halaman website meliputi transfer data dari database. Ketika ada fragmen data yang gagal terkirim, error bisa terjadi.
  • Ukuran data terlalu besar — Ini berhubungan dengan timeout PHP tadi. Jika ukuran data yang digunakan halaman website memang besar, timeout PHP perlu diperpanjang agar transfer data tidak gagal.

Kabar baiknya, keempat pemicu di atas dapat ditanggulangi dengan mudah. Mari simak cara-caranya pada bagian selanjutnya!

3 Cara Mengatasi MySQL Server Has Gone Away di WordPress

Berikut adalah tiga cara yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi error MySQL Server Has Gone Away di WordPress:

  1. Mengedit file wp-db.php
  2. Memperbaiki database website
  3. Menggunakan fitur backup yang diberikan penyedia hosting

1. Mengedit File wp-db.php

Seperti yang telah disebutkan, ukuran data yang besar dan timeout PHP yang terlalu singkat dapat menyebabkan error. Karena itu, tentunya Anda ingin mengubah pengaturan durasinya.

Ini dapat dilakukan dengan mengedit file wp-db.php yang ada di dalam root folder website Anda. Untuk mengaksesnya, masuklah ke cPanel Anda dan cari File Manager.

MySQL server has gone away - halaman utama cPanel

Jika sudah masuk ke file manager, temukan dan buka folder public_html. Kemudian masuklah ke folder wp-includes. Di dalam folder inilah file wp-db.php berada.

MySQL server has gone away - file wp-db di folder wp-includes

Untuk mengedit file tersebut, Anda dapat menggunakan text editor yang Anda miliki maupun yang tersedia di cPanel. Dalam artikel ini, kami menggunakan text editor bawaan cPanel. 

Caranya, klik kanan pada file tersebut dan pilih Edit. Selanjutnya, temukan baris kode $this->ready = true; seperti yang ditunjukkan di bawah ini. Anda bisa menggunakan fitur search agar lebih mudah.

MySQL server has gone away - mengedit file wp-db di text editor cPanel

Tambahkan kode berikut ini di bawahnya, lalu klik Save Changes untuk menyimpan perubahan pada file wp-db.php.

$this->query("set session wait_timeout=300");

Kode tersebut memastikan bahwa timeout PHP Anda 300 detik. Dengan durasi sepanjang itu, error MySQL Server Has Gone Away dapat dicegah.

2. Memperbaiki Database Website

Dengan bertambahnya volume data website, terkadang databasenya bisa bermasalah. Error MySQL Server Has Gone Away dapat muncul jika hal tersebut terjadi.

Untungnya, WordPress menyediakan fitur bawaan yang memungkinkan Anda untuk memperbaiki masalah di atas. Namun, Anda harus menyalakan pengaturannya terlebih dahulu di dalam file wp-config.php. File ini juga dapat ditemukan di dalam folder public_html.

MySQL server has gone away - file wp-config di folder public-html

Buka file tersebut dengan text editor cPanel, lalu ketikkan kode berikut ini di baris paling bawah:

define('WP_ALLOW_REPAIR', true);

Dengan adanya kode tersebut di dalam file wp-config.php, fitur perbaikan database WordPress telah diaktifkan.  Sekarang Anda hanya perlu untuk mengakses https://yourwebsite.com/wp-admin/maint/repair.php di browser.

Akan muncul dua opsi perbaikan database, yaitu Repair Database dan Repair Database and Optimize. Pilihlah opsi yang pertama. Dengan melakukan ini, error MySQL Server Has Gone Away akan teratasi.

Jangan lupa untuk mematikan fitur perbaikan database tadi dengan menghapus kodenya di file wp-config.php setelah prosesnya selesai. Jika tidak, orang lain bisa saja melakukan reparasi database website Anda dengan URL tadi.

3. Menggunakan Fitur Backup yang Diberikan Penyedia Hosting

Selain kedua cara di atas, ada cara lain yang tidak kalah praktis, yaitu dengan melakukan restore backup database. Namun, metode ini hanya dapat dilakukan apabila penyedia hosting Anda memiliki fitur tersebut.

Di Panduan Blog Online, Anda bisa mengakses fitur ini di member area. Setelah login, temukan layanan hosting Anda di daftar layanan pada beranda member area. Lalu, klik Kelola.

MySQL server has gone away - beranda member area Panduan Blog Online

Selanjutnya, pilih tab cPanel dan klik Database Backup. Anda akan dibawa menuju menu JetBackup cPanel.

MySQL server has gone away - pengaturan akun hosting Panduan Blog Online

Pada menu tersebut, pilih Database Backups.

MySQL server has gone away - Jetbackup cPanel

Sekarang Anda akan dihadapkan daftar backup database yang dimiliki website Anda. Pilih backup terbaru, lalu klik Restore.

Cara ini dijamin ampuh untuk menghilangkan error database. Akan tetapi, perlu diingat bahwa cara ini akan menghapus pembaruan terakhir di situs Anda dan menggantinya dengan backup terakhir yang dilakukan. Untuk itu, penting bagi Anda untuk melakukan backup database secara rutin.

Penutup

Demikian pembahasan kami mengenai cara mengatasi error MySQL Server Has Gone Away di WordPress. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda. Jika memiliki pertanyaan, jangan sungkan untuk meninggalkan komentar pada kolom yang tersedia di bawah.

Source:niagahoster.com

Friday, March 24, 2017

Cara Mengganti Font Di Wordpress

Cara Mengganti Font di WordPress (Otomatis dan Manual)

Cara Mengganti Font di WordPress (Otomatis dan Manual)

Kami berusaha menyediakan website yang berguna untuk pengetahuan para pembaca, panduan singkat dan sederhana ini semoga menjadi jalan bagi kalian yang mengalami kesulitan dalam membuat blog di dunia maya, kami mengambil sumber dari blog Panduan Blog Online.com seandainya kalian berkenan langsung mengunjungi website tersebut, selamat menikmati!

Cara Mengganti Font di WordPress

Membuat blog atau website yang unik dan berbeda dari website/blog lainnya adalah keinginan semua orang. Setiap blogger dan pemilik website berusaha sebaik mungkin untuk membuat website atau blognya lebih menonjol dari yang lain.

Salah satu dari sekian banyak komponen website atau blog yang bisa Anda modifikasi adalah font. Font yang unik bisa menjadi identitas website atau blog Anda. Sayangnya, font yang disediakan WordPress secara default atau font dari tema yang Anda gunakan mungkin tidak cocok dengan gaya Anda.

Oleh karena itu, Anda perlu mengganti font di WordPress secara mandiri. Di artikel ini, saya akan menjelaskan bagaimana cara mengganti font di WordPress dengan dua cara, yaitu manual dan otomatis.

Cara Mengganti Font di WordPress Secara Manual

Cara mengganti font di WordPress yang pertama adalah secara manual. Mengganti font di WordPress secara manual agak rumit karena Anda perlu mengunduh font sampai mengunggahnya secara mandiri. Namun, cara ini layak Anda terapkan jika Anda tidak ingin memasang plugin tambahan.  

Berikut adalah cara mengganti font di WordPress secara manual:

1. Download Font di Komputer

Terdapat berbagai situs penyedia font yang bisa Anda kunjungi untuk mengunduh font secara gratis. Beberapa situs penyedia font yang bisa Anda manfaatkan adalah FontSquirrel, Google Fonts, Adobe Edge Web Fonts, Fonts.com, Dafont, dan 1001FreeFonts.

2. Ekstrak Font WordPress

Setelah mengunduh font yang Anda inginkan, kini saatnya untuk melakukan ekstrak file. Biasanya situs penyedia font memberikan fontnya dalam format .ZIP. Maka dari itu Anda perlu mengekstraknya menggunakan 7-Zip atau WinZip.

3. Convert Format Font (Opsional)

Ada berbagai macam format font untuk website dan Anda perlu mengetahui jenis-jenis format tersebut sebelum mengunggahnya di website Anda. Terdapat beberapa format yang tidak kompatibel dengan semua browser internet.

Tiga format font yang paling umum adalah True Type Fonts (ttf), Web Open Font Format (woff), dan Open Type Fonts (otf). Ketiga format font tersebut bekerja secara optimal di semua browser internet.  

Anda bisa mengecek kompatibilitas font menggunakan Web Font Generator Tool. Jika Anda ingin menggunakan font yang formatnya tidak kompatibel dengan semua browser, Anda bisa mengubah formatnya menggunakan Web Font Generator Tool. Berikut adalah caranya:

– Unggah font yang ingin Anda ubah formatnya

– Centang Yes, the fonts I’m uploading are legally eligible for web embedding

– Download hasil konversi

4. Upload Font Menggunakan FTP

Langkah selanjutnya adalah mengunggah font pilihan Anda menggunakan FTP. FTP adalah kependekan dari File Transfer Protocol yang memungkinkan Anda mengirimkan data dari komputer ke server.

Salah satu aplikasi FTP yang bisa Anda gunakan untuk mengunggah font adalah FileZilla. Unggah file font ke direktori wp-content/themes/your-theme/fonts. Jika tidak menemukan folder fonts, Anda bisa membuatnya secara mandiri di direktori tersebut.

5. Buka Dashboard WordPress

Setelah proses unggah font selesai, buka dashboard WordPress Anda dan pilih menu Appearance > Editor. Editor akan menampilkan file style.css. Kemudian scroll ke bawah dan tambahkan kode di bawah ini:

@font-face {font-family: Aguafina Script-Regular;src: url(https://niagahoster.com/wp-content/themes/twentyseventeen/fonts/AguafinaScript-Regular.ttf);font-weight: normal;}

Jangan lupa untuk mengganti konten font-family dan URL sesuai dengan URL dan font yang Anda gunakan.

6. Update File

Klik Update File untuk menyimpan perubahan yang telah Anda lakukan.

7. Tentukan Penerapan Font

Kode di atas belum mengaplikasikan penerapan font di front end website Anda. Anda perlu menentukan di bagian mana saja font itu diterapkan dengan mengedit file style.css yang sama. Contohnya kode di bawah ini digunakan untuk mengganti font di judul website:

.site-title {     font-family: "Aguafina Script-Regular", Arial, sans-serif;     }

Cara Mengganti Font di WordPress Menggunakan Plugin

Mengganti font di WordPress mungkin terlihat susah untuk kebanyakan orang, terutama pemula dan orang yang masih awam dengan WordPress. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena Anda bisa mengganti font di WordPress menggunakan plugin.

Terdapat berbagai pilihan plugin font WordPress yang bisa membantu Anda menambahkan font custom di WordPress. Kelebihan mengganti font di WordPress dengan plugin adalah lebih mudah karena Anda hanya perlu mengikuti pengaturan dari pluginnya.

Berikut adalah beberapa plugin yang bisa Anda gunakan untuk menambahkan font custom di WordPress:

1. WP Google Fonts

WP Google Fonts memungkinkan Anda untuk menambahkan font custom di WordPress dengan mudah. Plugin ini akan secara otomatis menambahkan kode-kode yang dibutuhkan ke website Anda agar font yang ditambahkan bekerja secara optimal.

Selain itu, Anda juga bisa dengan bebas mengatur penerapan font di bagian-bagian tertentu. Misalnya, Anda hanya ingin mengganti font untuk H2 dan H3, Anda bisa dengan mudah mengaturnya di WP Google Fonts. Bahkan Anda bisa menambahkan lebih dari satu font di website Anda menggunakan plugin ini.

Cukup install plugin WP Google Fonts dari direktori resmi WordPress. Setelah selesai melakukan instalasi dan aktivasi, Anda akan diarahkan ke Google Font Control Panel. WP Google Fonts menyediakan lebih dari 600 pilihan font yang bisa Anda gunakan.

2. Google Fonts for WordPress

Plugin font kedua adalah Google Fonts for WordPress. Plugin ini sudah diunduh lebih dari 30 ribu kali di WordPress dan menyediakan lebih dari 800 jenis font yang bisa Anda pilih.

Cara penggunaannya pun cukup mudah. Sama dengan WP Google Fonts, Anda hanya perlu menginstall plugin Google Fonts for WordPress melalui direktori plugin WordPress lalu mengkativasinya.

Kemudian Anda bisa memilih plugin dengan mudah melalui pengaturan seperti di bawah ini:

3. Use Any Font

Plugin ketiga yang bisa Anda gunakan untuk menambahkan font custom di WordPress adalah Use Any Font. Anda bisa menemukan plugin ini melalui direktori plugin di dashboard WordPress Anda atau mengunduhnya melalui situs resmi WordPress.

Untuk bisa mengaktifkan plugin ini, Anda memerlukan API Key dan melakukan verifikasi secara gratis. Setelah verifikasi selesai, Anda bisa menambahkan font custom di WordPress Anda.

Berbeda dengan WP Google Fonts dan Google Fonts for WordPress, plugin ini memungkinkan Anda untuk mengunggah font dari penyedia font pihak ketiga. Anda bisa mengunggah font yang Anda dari pihak ketiga dalam format ttf, otf, atau woff melalui fitur Upload Fonts seperti di bawah ini:

Kesimpulan

Demikian artikel mengenai cara mengganti font di WordPress secara manual dan otomatis. Jika WordPress Anda sudah dipasangi terlalu banyak plugin, Anda bisa menggunakan cara pertama. Meskipun agak rumit dan memakan waktu lama, cara pertama bisa dicoba kalau Anda tidak mau membebani WordPress dengan plugin tambahan.

Jika Anda menginginkan cara yang praktis dan cepat, plugin font adalah solusi yang tepat untuk Anda. Dengan menggunakan plugin seperti WP Google Font, Google Fonts for WordPress, dan Use Any Font, Anda bisa menambahkan font custom di WordPress tanpa melakukan coding.

Jadi, cara mengganti font WordPress mana yang akan Anda pilih? Apa pun cara yang Anda pilih, selalu ingat untuk memilih font yang mudah dibaca oleh pembaca. Dengan begitu pembaca akan semakin nyaman berada lebih lama di website atau blog Anda. Selamat mencoba!

Baca juga artikel:

Source:niagahoster.com

Wednesday, March 22, 2017

Cara Optimasi Database Mysql Phpmyadmin

Cara Optimasi Database MySQL dengan phpMyAdmin – Panduan Blog Online

Cara Optimasi Database MySQL dengan phpMyAdmin

Kami berusaha menyediakan website yang berguna untuk pengetahuan para pembaca, panduan singkat dan sederhana ini semoga menjadi jalan bagi kalian yang mengalami kesulitan dalam membuat blog di dunia maya, kami mengambil sumber dari blog Panduan Blog Online.com seandainya kalian berkenan langsung mengunjungi website tersebut, selamat menikmati!

Cara Optimasi Database MySQL

Cara optimasi database MySQL perlu Anda ketahui karena berbagai macam alasan. Yang paling penting adalah cara ini berfungsi untuk meningkatkan kecepatan database dalam menampilkan data. Pada umumnya, pengoptimalan akan terasa efektif ketika digunakan untuk ukuran database website yang terbilang besar. Sebagai contoh, database dengan jumlah 7500 baris, atau jika ukurannya melebihi 350-500 MB.

Ukuran database website dapat bertambah besar dari waktu ke waktu, terutama pada sebuah website dengan banyak konten. Oleh karena itu, optimasi suatu database dapat meningkatkan performa website secara signifikan.

Pengoptimalan dapat dilakukan menggunakan phpMyAdmin yang merupakan manajemen database MySQL gratis yang tersedia di hampir semua layanan hosting.

Apa yang Anda Butuhkan?

Sebelum memulai langkah pada tutorial ini, pastikan bahwa Anda:

  • Memiliki akses ke phpMyAdmin

Langkah 1: Akses Database

Untuk mengakses database yang ingin Anda optimasi, pastikan bahwa Anda memiliki akses ke cPanel dari akun hosting tempat website Anda berada. Silakan akses phpMyAdmin terlebih dahulu. Anda dapat mengaksesnya dengan login ke cPanel dan memilih menu phpMyAdmin. Kemudian klik pada database yang ingin Anda optimalkan.

Cara Optimasi Database MySQL

Langkah 2: Cara Optimasi Database MySQL

1. Silakan pilih tab Structure, kemudian centang Check All dan klik menu drop down Optimize Table seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.

2. Setelah itu, Anda akan melihat gambar seperti berikut ini.

Dalam tahap ini optimasi database MySQL telah berhasil dilakukan. Jika Anda menemukan error atau permasalahan lain ketika proses berlangsung, silakan hubungi layanan hosting Anda untuk bantuan lebih lanjut.

Baca Juga : Cara Membuat Database MySQL

Kesimpulan

Kini Anda telah mengetahui cara optimasi database MySQL dengan phpMyAdmin. Perlu diingat, proses optimasi ini  dapat dilakukan setelah periode waktu tertentu atau ketika database Anda sudah memiliki ukuran yang besar untuk memaksimalkan performa website Anda.

Jika memiliki pertanyaan atau masukan yang berhubungan dengan ulasan ini, jangan ragu untuk meninggalkan komentar melalui form yang tersedia di bawah ini. Jika Anda ingin mendapatkan artikel terbaru dari blog Panduan Blog Online, silakan untuk melakukan Subscribe pada form yang telah disediakan. Kami akan mengirimkan artikel terbaru langsung ke alamat email Anda. 🙂

Source:niagahoster.com

Monday, March 20, 2017

Shared Hosting Vs Cloud Hosting

Shared Hosting vs Cloud Hosting: Mana yang Lebih Bagus?

Shared Hosting vs Cloud Hosting: Mana yang Lebih Bagus?

Kami berusaha menyediakan website yang berguna untuk pengetahuan para pembaca, panduan singkat dan sederhana ini semoga menjadi jalan bagi kalian yang mengalami kesulitan dalam membuat blog di dunia maya, kami mengambil sumber dari blog Panduan Blog Online.com seandainya kalian berkenan langsung mengunjungi website tersebut, selamat menikmati!

shared hosting vs cloud hosting

Ketika memilih layanan web hosting, Anda biasanya dihadapkan pada beberapa pilihan. Shared hosting vs cloud hosting adalah salah satu topik yang muncul. Jika tidak tahu mana yang sebaiknya dipilih, Anda tidak perlu bingung. Melalui artikel ini, Anda akan mempelajari perbedaan keduanya.

Apa Itu Shared Hosting?

Dibandingkan jenis layanan web hosting lainnya, shared hosting memiliki harga yang paling terjangkau. Di Panduan Blog Online, Anda bisa mendapatkan layanan shared hosting mulai Rp 10.000 per bulan.

Jenis web hosting ini biasanya digunakan oleh pemula maupun untuk website yang tidak memerlukan bandwidth, RAM, dan kapasitas penyimpanan besar. Pengguna juga tidak dituntut untuk memiliki pengetahuan teknis tingkat lanjut karena pengelolaan server dilakukan oleh penyedia layanan. Itulah keunggulan shared hosting.

Namun demikian, keterbatasan resource server membuat jenis web hosting ini tidak mampu memfasilitasi website dengan banyak data dan traffic tinggi.

Selain itu, para pengguna shared hosting berbagi server dengan satu sama lain. Ditambah lagi, satu pengguna bisa memiliki lebih dari satu website.

Oleh karena itu, performa website Anda bisa terpengaruh oleh aktivitas dan masalah yang terjadi pada sesama pengguna server.

Apa Itu Cloud Hosting?

Cloud hosting adalah sebuah layanan hosting di mana data website pengguna ditempatkan di lebih dari satu server. Hal ini berlaku pula untuk jumlah resource pengguna.

Dengan demikian, website pengguna cloud hosting jarang mengalami downtime. Ketika salah satu server sibuk atau bermasalah, aktivitas dari website tersebut akan menggunakan server lain yang normal. Oleh karena itu, layanan cloud hosting dapat menampung traffic dalam jumlah yang sangat besar.

Di samping itu, pengguna juga dapat menambah jumlah server yang digunakan sesuai kebutuhan website. Hal ini menjadi keunggulan cloud hosting lainnya.

Sama seperti shared hosting, pengelolaan server cloud hosting juga fully managed. Artinya, kewajiban tersebut dilakukan oleh penyedia layanan.

Biaya cloud hosting memang tidak semurah shared hosting, namun masih terjangkau. Di Panduan Blog Online, harga cloud hosting dimulai dari Rp 150.000 per bulan.

Cloud Hosting vs Shared Hosting

Baik shared hosting dan cloud hosting memiliki kelebihan dan kekurangan, namun mana yang lebih baik? Untuk membantu Anda memahaminya, simaklah perbandingan kedua layanan tersebut yang akan dibahas di bawah ini.

Kapasitas dan Performa

Satu server shared hosting memiliki resource dalam jumlah besar. Akan tetapi, kapasitas penyimpanan, RAM, dan bandwidth suatu server digunakan oleh semua penggunanya. Hal inilah yang menyebabkan terbatasnya resource dari jenis web hosting ini.

Kapasitas yang terbatas dan beban dari pengguna lain dapat memperlambat website Anda. Oleh karena itu, layanan shared hosting tidak dianjurkan untuk toko online dan website perusahaan.

Layanan cloud hosting memiliki kapasitas yang terdedikasi untuk website Anda. Selain itu, data Anda disimpan dalam beberapa server sekaligus dengan jumlah resource yang sama. Dengan demikian, website pengguna akan sangat jarang mengalami downtime.

Keamanan

Keamanan merupakan salah satu fitur yang dipastikan sebelum membeli layanan web hosting. Terlebih jika website Anda dapat menyimpan data dan transaksi orang lain.

Pada dasarnya, pengguna harus menambahkan fitur keamanan pada akun hosting mereka. Namun banyak penyedia layanan web hosting yang menyediakannya secara gratis.

Di Panduan Blog Online, setiap layanan shared hosting dan cloud hosting dilengkapi dengan imunify360 dan SSL (secure socket layer) certificate gratis. Sistem keamanan ini bertujuan untuk mengamankan pertukaran data yang terjadi melalui jaringan internet.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang SSL certificate, Anda dapat mempelajarinya di artikel ini.

Mau Dapat Tips Ekstra untuk Mengamankan Website?

Skalabilitas

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, layanan shared hosting memberikan kapasitas penyimpanan, bandwidth, dan RAM yang besar. Akan tetapi, Anda berbagi server dengan banyak website lainnya.

Sebagai pengguna jenis web hosting ini, Anda juga tidak bisa menambah jumlah server yang ingin digunakan. Dengan kata lain, Anda hanya dapat mengelola sebuah website kecil atau yang tidak bertujuan untuk menerima banyak traffic.

Namun layanan cloud hosting memberikan lebih banyak keleluasaan terhadap jenis website yang ingin dibangun. Anda hanya perlu memilih jumlah server yang ingin digunakan. Seraya website berkembang, Anda dapat membeli layanan cloud hosting yang memberikan resource lebih besar.

Kemudahan Penggunaan

Tidak semua orang memiliki latar belakang IT. Oleh karena itu ketidak tahuan tentang operasional layanan web hosting bisa menjadi sebuah halangan untuk menggunakannya.

Namun baik shared hosting dan cloud hosting mudah dipelajari dan digunakan. Konfigurasi dan pemeliharaan server untuk kedua jenis layanan ini dilakukan oleh penyedianya.

Panduan Blog Online juga memberikan kemudahan lebih bagi penggunanya karena menggunakan cPanel sebagai panel kontrol. Dibandingkan yang lainnya, panel kontrol ini menawarkan user interface atau antarmuka yang sederhana dan mudah dipelajari.

Harga

Dari segi harga, layanan shared hosting memang sangat terjangkau. Di Panduan Blog Online, misalnya, Anda bisa memulai dengan paket Personal dengan biaya Rp 26.563 per bulan. Dengan membeli paket tersebut, Anda juga mendapatkan satu domain, SSL certificate, dan proteksi email SpamAssasin.

Diskon Unlimited Hosting sampai 75% Khusus untuk Anda

Di lain sisi, layanan cloud hosting Panduan Blog Online yang paling ekonomis bisa Anda dapatkan seharga Rp 150.000 per bulan. Fitur tambahan yang dimiliki paket ini sama dengan yang ada pada paket shared hosting Personal.

Akan tetapi, kapasitas penyimpanan 30GB, bandwidth tak terbatas, RAM 3GB yang dipunyai layanan ini dialokasikan hanya untuk Anda. Selain itu, fitur LiteSpeed Web Server dan WP Accelerator dalam paket ini dapat meningkatkan kecepatan website. Dengan demikian, website Anda akan dapat menampung lebih banyak traffic.

Untuk membantu Anda membandingkan antara shared hosting dan cloud hosting, simaklah tabel di bawah ini.

Shared HostingCloud Hosting
Kapasitas dan Performa – Menggunakan satu server
– Resource digunakan bersama
– Aktivitas pengguna lain mempengaruhi performa Anda
– Menggunakan beberapa server
– Resource terdedikasi
– Performa Anda tidak dipengaruhi website lain
Keamanan – Memberikan fitur keamanan gratis, seperti SSL certificate– Memberikan fitur keamanan gratis, seperti SSL certificate
Skalabilitas – Hanya dapat digunakan untuk website skala kecil
– Tidak dapat menampung traffic tinggi
– Tidak dapat menampung traffic tinggi
– Anda mampu menambah jumlah server sesuai kegunaan
– Memungkinkan untuk website yang kompleks
– Dapat menampung traffic tinggi
Kemudahan Penggunaan – Konfigurasi dan pengelolaan server dilakukan penyedia layanan
– Menggunakan cPanel
– Konfigurasi dan pengelolaan server dilakukan penyedia layanan
– Menggunakan cPanel
Harga – Lebih murah– Lebih murah

Cloud Hosting vs Shared Hosting: Mana yang Perlu Saya Pilih?

Semua jenis layanan web hosting memiliki keunggulan dan kekurangannya sendiri. Apabila Anda seseorang yang sedang belajar membuat dan mengelola website, shared hosting merupakan pilihan yang tepat.

Selain rendah biaya, shared hosting juga mudah digunakan oleh orang awam. Pengaturan dan perawatan server dilakukan oleh penyedia layanan, jadi Anda tidak perlu memahami hal-hal teknis tersebut.

Namun jika Anda membutuhkan sarana untuk menjalankan toko online atau website apapun dengan traffic super tinggi, penggunaan cloud hosting sangatlah dianjurkan.

Meskipun harga layanannya lebih mahal, Anda mendapatkan resource server yang terdedikasi. Artinya, aktivitas dan masalah pengguna lain tidak akan mempengaruhi kinerja website Anda.

Beli Cloud Hosting Sekarang, Lebih Hemat sampai 75%

Di samping itu, data Anda berada di lebih dari satu server. Dengan demikian, website Anda akan tetap berjalan walaupun salah satu server mengalami error.

Penutup

Demikianlah perbedaan antara shared hosting dan cloud hosting. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda. Jika memiliki pertanyaan seputar kedua layanan web hosting tersebut, jangan sungkan untuk meninggalkan komentar Anda pada kolom di bawah.

Source:niagahoster.com

Wednesday, March 15, 2017

Webseries 3

Keseruan Webseries 3, Laravel vs CI – Panduan Blog Online

Keseruan Webseries 3, Laravel vs CI

Kami berusaha menyediakan website yang berguna untuk pengetahuan para pembaca, panduan singkat dan sederhana ini semoga menjadi jalan bagi kalian yang mengalami kesulitan dalam membuat blog di dunia maya, kami mengambil sumber dari blog Panduan Blog Online.com seandainya kalian berkenan langsung mengunjungi website tersebut, selamat menikmati!

Webseries 3

Setelah sukses dengan Webseries 1 dan 2, Panduan Blog Online kembali menggelar event Website Sharing Session for Business atau disingkat menjadi Webseries 3. Webseries kali ini digelar dengan tema Framework Battle: Laravel vs CodeIgniter. Seperti apa keseruannya?

Webseries 3 Membahas Dua Framework Terpopuler PHP

Webseries yang digelar di Balakosa Coffee & Co., Yogyakarta ini terbuka untuk umum. Kebanyakan yang hadir adalah para web developer yang sudah akrab dengan bahasan kali ini yaitu Laravel dan CodeIgniter. 

Laravel adalah framework yang cukup populer di Indonesia. Framework yang diluncurkan pada tahun 2011 ini dikenal sebagai framework yang dinamis. Dokumentasi yang lengkap serta selalu diperbarui juga menjadi salah satu alasan banyak orang memilih Laravel. 

Sedangkan CodeIgniter adalah framework yang memiliki tingkat popularitas hampir sama dengan Laravel. Framework yang tersedia untuk PHP Developers dan bersifat open source ini membuat aplikasi web yang dikembangkan menggunakan CodeIgniter terlihat sangat responsif terhadap perubahan bisnis.

Menghadirkan Pakar Laravel dan CodeIgniter

Tajuk Framework Battle mengundang banyak perhatian kalangan komunitas web developer. Apalagi dengan dihadirkannya para pakar kedua framework ini. Untuk pembahasan Laravel, Panduan Blog Online mengundang Muhammad Amirul Ihsan, yang sudah dikenal sebagai founder dari Kawan Koding, sebuah learning management system yang khusus membahas Laravel. 

Sedangkan untuk pembahasan CodeIgniter, Panduan Blog Online menghadirkan M Abdurrohman Alhafidz sebagai pakar. Chief Technology Officer dari IDMetafora ini hadir memberikan pencerahan tentang aplikasi penggunaan CodeIgniter di dunia bisnis dan menjelaskan plus minus dari penggunaan CodeIgniter.

Framework Battle ini tentunya tidak berniat untuk menghadirkan debat kusir terkait mana framework terbaik. Harapannya, framework battle ini bisa memberikan pencerahan mengenai penggunaan framework sesuai dengan kebutuhan dan memberikan insight yang mungkin belum diketahui oleh para web developer sebelumnya. 

Laravel dan CodeIgniter: Juara dalam Website-Development

Dalam sesi diskusi, Alhafidz dan Amirul mendapatkan banyak pertanyaan seputar penerapan Laravel dan CodeIgniter dalam website. Keduanya sama-sama memiliki keunggulan.

CodeIgniter dikenal sebagai framework yang sangat ringan. Hal ini karena pengguna CodeIgniter dapat menyimpan sistem utama dalam library yang kecil. 

Laravel pun memiliki keunggulan salah satunya di fitur routing. Di Laravel, semua permintaan (request) dipetakan dengan bantuan rute. Dasar dari routing adalah merutekan request ke kontroler terkait. Routing ini dianggap dapat mempermudah pengembangan website dan meningkatkan performanya.

Kedua pembicara sepakat bahwa Laravel dan CodeIgniter saat ini menjadi juaranya framework PHP yang cocok bagi website development. Fitur-fitur dari kedua framework ini pun mendukung website yang optimal untuk segala kebutuhan.

Selain pemilihan framework yang sesuai, faktor seperti kecepatan website, SEO, digital marketing juga merupakan faktor penting yang tidak boleh dikesampingkan dalam mengembangkan website. Sistem yang dibangun dengan framework yang tepat, diletakkan dalam hosting yang berkualitas, kemudian diisi dengan konten yang ramah mesin pencari akan membuat performa website maksimal.

Nantikan webseries Panduan Blog Online selanjutnya dengan pembahasan yang tentunya lebih menarik!

Source:niagahoster.com

Monday, March 13, 2017

Geliat Kemajuan Digital Di Kampoeng Cyber Yogyakarta

Geliat Kemajuan Digital di Kampoeng Cyber Yogyakarta

Geliat Kemajuan Digital di Kampoeng Cyber Yogyakarta

Kami berusaha menyediakan website yang berguna untuk pengetahuan para pembaca, panduan singkat dan sederhana ini semoga menjadi jalan bagi kalian yang mengalami kesulitan dalam membuat blog di dunia maya, kami mengambil sumber dari blog Panduan Blog Online.com seandainya kalian berkenan langsung mengunjungi website tersebut, selamat menikmati!

Digitalisasi sudah memasuki segala lini aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Pada bulan Februari lalu, McKinsey & Company merilis data riset yang telah dilakukan kepada 17.000 orang di 15 negara di Asia. Hasil riset tersebut menyatakan Indonesia tercatat sebagai negara tercepat yang melakukan adopsi digital.

Selain aspek komunikasi dan transportasi, perekonomian juga menjadi sektor yang paling terkena dampak digitalisasi. Pertumbuhan e-commerce, toko online, dan transaksi digital menjadi pendorong penetrasi teknologi di sektor ekonomi. Hal ini pun disadari oleh warga RT 36 RW 09, Kelurahan Patehan Yogyakarta atau dikenal dengan Kampoeng Cyber.

Sejak pertama berdiri di tahun 2006 silam, Kampoeng Cyber Yogyakarta menarik perhatian Indonesia dan dunia dengan semangatnya membangun komunitas masyarakat lokal yang melek pada teknologi dan pemanfaatan internet. Kampung ini memulai proses go online dengan memasang koneksi internet di tiap rumah warga. Akses internet ini kemudian diperluas untuk umum mengingat lokasi Kampoeng Cyber ini yang berdekatan dengan obyek wisata Taman Sari.

“Kami sadar bahwa kehidupan bermasyarakat di era digital pun tidak lepas dari pengaruh teknologi. Kami berusaha mengejar ketertinggalan itu dengan beradaptasi dan memanfaatkan internet juga untuk berkomunikasi dengan sesama warga, hingga mempromosikan Kampoeng Cyber ke masyarakat yang lebih luas.”

Antonius Sasongko, Ketua RT 36 RW 09, Kelurahan Patehan, Kampoeng Cyber

Pembuatan Etalase Bisnis Bersama Kampoeng Cyber

Seiring berjalannya waktu, manfaat internet semakin besar dirasakan oleh setiap warga Kampoeng Cyber Yogyakarta. Warga semakin mudah berinteraksi, Kampoeng Cyber semakin dikenal oleh masyarakat luas. Banyak turis singgah untuk sekedar berfoto hingga membeli oleh-oleh khas Yogyakarta yang dijajakan oleh warga.

Beberapa warga Kampoeng Cyber merupakan pemilik usaha kecil rumahan yang memiliki bisnis keluarga yang unik dan khas Kota Yogyakarta. Melihat hal tersebut, tercetus ide dari Ketua RT Kampoeng Cyber, untuk membuat sebuah laman etalase bisnis bersama warga Kampoeng Cyber.

Pada Jumat, 10 Mei 2019, Kampoeng Cyber meluncurkan website Etalase Bisnis Bersama Kampoeng Cyber, www.kampoengcyberdaya.com. Etalase bisnis bersama ini adalah sebuah situs yang memuat tentang katalog produk dan informasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang dimiliki warga Kampoeng Cyber. Hal ini pun disambut baik oleh seluruh warga dan Dinas Koperasi & UMKM DIY yang hadir saat acara launching ini.

“Kami menyambut baik upaya dari Kampoeng Cyber untuk membuat UMKM go online melalui website ini. Ini merupakan percontohan agar UMKM di sektor lokal pun dapat diberdayakan melalui teknologi.”

Wahyu Tri Atmojo, Konsultan PLUT SDM Bidang Kewirausahaan Dinas Koperasi dan UMKM DIY

Dalam eksekusinya laman www.kampoengcyberdaya.com ini dibuat dan dikembangkan oleh Niagaweb yang merupakan web-agency milik perusahaan penyedia web hosting, Niagahoster. Pembuatan etalase bisnis bersama Kampoeng Cyber ini sejalan dengan misi perusahaan Panduan Blog Online yaitu membantu jutaan orang memanfaatkan potensi internet.

“Kampoeng Cyber sudah memulai digitalisasi dengan benar, yaitu dengan memasang koneksi internet di setiap rumah warga. Itu (koneksi internet) adalah hal penting dalam proses go online. Selanjutnya, internet itu harus digunakan untuk mendukung kehidupan sehari-hari warga. Semoga etalase bisnis bersama ini dapat membantu perekonomian warga Kampoeng Cyber.”

Aji Gustiawan, Manager Niagaweb.

Peluang Perkembangan Wisata Lokal dan UMKM di Daerah

Sektor UMKM menjadi sektor yang diandalkan untuk mendukung pertumbuhan perekonomian nasional. Saat ini, ada 60 juta UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi dan berkontribusi bagi Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Jumlah ini semakin diprediksi semakin meningkat seiring dengan akses terhadap modal dan ide usaha yang semakin mudah saat ini.

Potensi yang besar ini saat ini juga telah didukung dengan digitalisasi bisnis yang memberi kesempatan UMKM untuk bersaing dan menjangkau pelanggan lebih luas. Termasuk yang dilakukan oleh Kampoeng Cyber dalam kegiatan promosi wisata daerah dan UMKM milik warganya.

Branding secara offline dan online yang dilakukan Kampoeng Cyber dapat menjadi percontohan bagi daerah-daerah lain. Secara offline, Kampoeng Cyber terbantu dengan letaknya yang strategis dan berdekatan dengan kawasan wisata. Kreativitas warga untuk menghias kampung dengan mural-mural dan hiasan instagrammable menjadi daya tarik tersendiri bagi turis.

Dari sisi online, Kampoeng Cyber secara bertahap melakukan proses digitalisasi dengan pendekatan kelokalan yang membuat teknologi ramah bagi setiap warganya.

“Kami biasakan untuk menggelar rapat warga via WhatsApp, membuat pengumuman dengan Facebook, memanfaatkan internet untuk sarana belajar bagi anak-anak di Kampoeng Cyber.”

Antonius Sasongko, Ketua RT 36 RW 09, Kelurahan Patehan, Kampoeng Cyber

Dengan diluncurkannya website www.kampoengcyberdaya.com, Kampoeng Cyber sedang selangkah lebih maju untuk membawa warganya mendapatkan akses terhadap pasar dengan lebih mudah. Website pada dasarnya diperlukan sebagai sarana pemasaran yang efektif untuk membuat bisnis lebih kredibel dan dipercaya oleh calon pelanggan. Kini UMKM di Kampoeng Cyber pun dapat merasakan manfaat ekonomi lebih dari website etalase bisnis tersebut.

Kemajuan teknologi membantu UMKM pun berkembang dan mendapat peluang bersaing yang sama dengan bisnis lainnya. UMKM yang digambarkan dengan bisnis rumahan berpenghasilan kecil, kini dapat meraih keuntungan yang lebih besar dengan digitalisasi.

Source:niagahoster.com

Thursday, March 2, 2017

Progressive Web App

Mengenal PWA – Progressive Web App untuk Website Lebih Cepat

Mengenal PWA – Progressive Web App untuk Website Lebih Cepat

Kami berusaha menyediakan website yang berguna untuk pengetahuan para pembaca, panduan singkat dan sederhana ini semoga menjadi jalan bagi kalian yang mengalami kesulitan dalam membuat blog di dunia maya, kami mengambil sumber dari blog Panduan Blog Online.com seandainya kalian berkenan langsung mengunjungi website tersebut, selamat menikmati!

Mengenal PWA - Progressive Web App untuk Website Lebih Cepat

Kunci sukses online adalah kecepatan. Tak terkecuali ketika membangun sebuah website yang akan menyasar pengguna mobile. Sebab, akses yang lambat hanya akan membuat pengunjung meninggalkan website Anda. 

Salah satu solusi untuk membuat akses website lebih cepat adalah PWA (Progressive Web Apps). Beberapa dari Anda mungkin baru mendengar istilah ini. Jangan khawatir. Kali ini kami akan membahas tentang PWA berikut berbagai kelebihan yang dimiliki. 

Apa Itu PWA?

Tampilan PWA dari website Pinterest.

PWA adalah singkatan dari Progressive Web App, sebuah aplikasi yang dibangun dengan melakukan optimasi pada sebuah website. 

Optimasi yang dilakukan tidak hanya akan membuat website menjadi lebih cepat namun juga mampu memberikan pengalaman layaknya menggunakan aplikasi mobile. Selain itu, Anda juga tidak perlu membuat aplikasi mobile secara terpisah.

Beberapa contoh website yang menggunakan PWA adalah Twitter, Pinterest, OLX dan Trivago.

PWA merupakan aplikasi hybrid yang terinspirasi dari kemudahan penggunaan browser di berbagai platform dan kenyamanan menggunakan aplikasi mobile di ponsel atau tablet. 

Lalu, apakah perbedaan ketiganya? Berikut ini karakteristik yang dimiliki oleh masing-masing aplikasi:

Web App

  • Dibuat dengan mengandalkan browser dan cross platform
  • Update berjalan otomatis
  • Hanya berjalan dalam kondisi online
  • Fitur terbatas
  • Biaya development murah

Aplikasi Mobile

  • Dibuat untuk platform tertentu menggunakan bahasa khusus, seperti Swift untuk iOS dan Java untuk Android
  • Update harus dilakukan manual
  • Bisa berjalan dalam kondisi offline
  • Fitur lengkap yang menjamin kenyamanan pengguna
  • Biaya development cenderung mahal

PWA

  • Dibuat mengandalkan browser dan cross platform
  • Update berjalan otomatis
  • Bisa berjalan dalam kondisi offline
  • Menghadirkan UX yang lebih intuitif dari web app
  • Biaya development murah

Setelah mengetahui beberapa perbedaan di atas, Anda tentu lebih paham tentang PWA. Bahkan, Anda pun bisa membuat PWA sendiri. Akan kami jelaskan pada bagian selanjutnya.

Apa Saja Kelebihan PWA?

Google menyebut kelebihan PWA dengan istilah FIRE (Fast, Integrated, Reliable, and Engaging). Cepat, Terintegrasi, Bisa Diandalkan dan Menarik.  

Secara garis besar, memang demikian. Namun, bagaimana penjelasan lebih lengkapnya? Berikut ini kelebihan PWA dilihat dari sisi pemilik website maupun pengguna aplikasi. 

1. Hemat Biaya Produksi

Mengembangkan sebuah Progressive Web App tidak memerlukan biaya besar. 

Ibarat pepatah: “sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui.” Anda cukup mengembangkan sebuah website dengan metode progresif yang ditawarkan PWA. Hasilnya, sebuah aplikasi yang bisa digunakan di semua perangkat dan sistem aplikasi.

Hal ini tentu akan membutuhkan biaya produksi yang lebih kecil baik saat membangun ataupun melakukan update

2. Kemudahan Digunakan di Berbagai Perangkat

Membangun PWA memungkinkan Anda untuk merancang tampilan aplikasi yang seragam di berbagai perangkat dengan berbagai ukuran layar baik ponsel maupun tablet. 

Selain itu, Anda bisa mengatur fungsi yang konsisten meskipun digunakan pada sistem operasi yang berbeda, seperti iOS, Android, ataupun Windows. 

Di sisi lain, pengguna juga menjadi terbiasa jika harus mengakses PWA menggunakan perangkat yang berbeda. Hal ini sangat penting. Sebab, 94% pengguna internet di Indonesia mengakses informasi melalui perangkat mobile.

3. Tidak Bergantung App Store

Anda tidak lagi bergantung kepada AppStore seperti Google Play Store, Apple Store, dan Windows Store ketika akan mempublikasikan aplikasi Anda.  

Dari sisi bisnis, hal ini cukup melegakan. Sebab, Anda tidak perlu mengeluarkan biaya untuk registrasi atau berlangganan. 

Seperti Anda ketahui, biaya langganan tahunan di Apple Store adalah sebesar $99. Sementara itu, biaya registrasi seumur hidup di Google Play Store dipatok di harga $25.

Selain itu, Anda bisa lebih leluasa untuk mengembangkan aplikasi tersebut tanpa terjerat oleh persyaratan minimal yang harus dipenuhi. Jadi, Anda cukup fokus pada tampilan dan fungsi aplikasi yang optimal.

4. Instalasi Cepat

Kelebihan lain dari PWA adalah proses instalasi yang cepat. 

Anda tidak membayangkan proses instalasi yang didahului dengan proses unduh, install, dan pemberian hak akses, bukan?

Ya, pengguna Anda memang tak perlu melakukan instalasi yang berbelit layaknya aplikasi mobile. Mereka cukup menambahkan website Anda ke HomeScreen. Maka, aplikasi akan terpasang otomatis.

5. Berfungsi Layaknya Aplikasi Mobile

Pengguna mobile lebih suka mengakses informasi melalui aplikasi dibanding browser. Itulah alasan jumlah aplikasi yang diunduh pengguna selalu meningkat tiap tahun.

Pada prakteknya, sangat jarang pengguna mobile mengakses YouTube maupun Maps melalui browser, bukan?

Hal ini tentu karena user experience yang ditawarkan aplikasi mobile lebih menyenangkan. Mulai dari tampilan yang atraktif hingga push notifications yang bisa memberikan update adanya informasi terbaru.

Kemampuan PWA menghadirkan pengalaman seperti aplikasi mobile sangat bermanfaat untuk meningkatkan engagement. Contohnya, OLX mencapai kenaikan engagement 250% setelah menggunakan PWA.

6. Kinerja Apik

Sebuah PWA memiliki service workers yang bertugas mengelola cache aset website dengan efisien. Hasilnya, aplikasi berjalan dengan cepat sehingga meningkatkan kenyamaman pengguna. 

Bahkan, Uber mengklaim bahwa PWA mereka mampu berjalan di jaringan 2G dan terbuka sempurna sebelum 3 detik!

Hampir semua bisnis memang berlomba menjadikan website mereka lebih baik. Sekali lagi, kecepatan akses sebuah website sangat penting. Sebab, 57% pengguna akan meninggalkan sebuah website jika loading-nya lebih dari 3 detik

Baca Juga: Apa Itu LiteSpeed Web Server?

7. Update Otomatis

Saat menggunakan PWA, pengguna tidak perlu pusing tentang update aplikasi. Alasannya,  PWA melakukan update secara otomatis tiap kali pengguna mengakses aplikasi. 

Pengguna tentu akan merasa senang karena tidak direpotkan dengan update manual seperti pada aplikasi mobile. 

Di sisi lain, Anda juga lebih mudah memastikan pengguna mengakses aplikasi menggunakan versi terbaru. Hal ini diperlukan untuk menjamin keamanan dan kenyamanan pengguna aplikasi Anda.

Dari sisi pemilik website, Anda lebih mudah dalam mengatur penggunaan versi terbaru. Bagi pengguna, update yang berjalan otomatis tentu lebih disukai.

8. Bisa Berjalan Tanpa Jaringan Internet

Berbeda dengan web app biasa yang akan menampilkan gambar Dinosaurus saat offline, PWA mampu berjalan ketika offline.

Tampilan browser ketika sedang offline.

Katakanlah pengunjung toko online Anda baru saja melihat beberapa katolog produk, lalu koneksi internet tiba-tiba putus. Dengan PWA, semua produk yang sudah dilihat akan disimpan di cache. Pengunjung tersebut masih bisa melihat beberapa produk yang diakses sebelumnya. 

Hal ini bisa memberikan kesempatan untuk menimbang produk mana yang akan dibeli. Ketika, internet sudah aktif kembali, ia bisa melanjutkan ke pembelian. 

Hal tersebut bisa bermanfaat bagi beragam jenis bisnis. Salah satunya, kesuksesan sebuah resort di Mexico saat meningkatkan conversion rate mereka menjadi 53% ketika menggunakan PWA.

9. Ramah Storage

Pengguna tak akan pernah ketakutan kehabisan storage saat menggunakan PWA. Alasannya, progressive web app berukuran sangat kecil jika dibandingkan dengan aplikasi mobile.

Sebagai contoh, aplikasi Pinterest hanya berukuran 688 KB saja untuk versi PWA-nya. Dengan ukuran yang kecil, tentu pengguna tidak akan ragu menggunakannya karena tidak membebani kinerja perangkat.  

10. Ramah Bandwidth

Berapa yang dibutuhkan untuk mengunduh aplikasi mobile Twitter? 23,5 MB. Jika menggunakan PWA, Anda hanya memerlukan 600KB saja.

Tidak hanya itu, interaksi ketika menggunakan PWA pun ramah bandwidth karena hadirnya optimasi gambar yang memangkas kebutuhan data hingga 70%. 

Bahkan, Twitter juga memiliki data saver mode yang memungkinkan Anda menentukan aset website mana yang ingin diunduh dan disimpan. 

11. Keamanan yang Terjamin

Kelebihan lain PWA adalah tingkat keamanan yang tinggi berkat protokol jaringan HTTPS yang digunakan. 

Seperti yang Anda ketahui, HTTPS menerapkan tiga lapis perlindungan ketika pengguna mengakses website Anda. Enkripsi data yang dilakukan juga penting untuk memastikan tidak ada penyalahgunaan informasi pribadi dari pengguna. 

Hal ini tentu penting bagi website yang memproses pembayaran seperti website bisnis. 

Bagaimana Membangun Sebuah PWA?

Membangun sebuah PWA tidaklah terlalu sulit. Anda cukup memenuhi ketentuan website yang baik lalu mengikuti tahapan cara membangun PWA. Berikut langkahnya:

1. Memastikan Website Anda PWA-Ready

Berbeda dengan aplikasi mobile, Anda tidak harus menunggu persetujuan Google dan Apple untuk mempublikasikan aplikasi Anda. 

Untuk membuat website Anda siap digunakan sebagai PWA, Anda cukup menggunakan Lighthouse. Aplikasi ini akan mengaudit website Anda apakah sudah sesuai dengan ketentuan penggunaan untuk PWA. 

Caranya sebagai berikut:

1. Akses Website Anda menggunakan Google Chrome.

2. Bukalah Developer Tools.

Menu Developer Tools di Google Chrome.

3. Pilih menu Audits.

Menu Audits di Developer Tools Chrome.

4. Pilih Run Audits.

Run Audits pada Lighthouse.

5. Hasilnya harus menunjukkan warna hijau pada kategori PWA.

2. Membuat Web App Manifest

Web App Manifest merupakan sebuah file JSON yang berisi berbagai informasi seperti nama website, ikon dan ukuran yang digunakan, warna default, halaman awal, orientasi layar dan splash screen.

Ada banyak contoh web app manifest yang bisa membantu Anda memahami langkah ini. Salah satunya dari website berikut.

3. Menambahkan Web App Manifest ke Template

Web App Manifest sebaiknya ditambahkan ke level terendah dari template aplikasi yang Anda buat supaya nampak oleh browser ketika proses instalasinya.

Sebagai contoh, Anda bisa menambahkan manifest tersebut pada bagian <head> template HTML Anda:

<link rel=”manifest” href=”/static/manifest.json”>

4. Membuat Service Worker

Service Worker adalah script yang dijalankan di balik layar. Secara fungsi, service worker bisa mendengarkan berbagai event, salah satunya Fetch Event. 

Hadirnya Service Worker memungkinkan adanya fitur yang berjalan tanpa interaksi pengguna seperti push notifications, auto synchronize, dan lainnya. 

Anda bisa menambahkan script service worker ke file index.html template Anda. Contohnya seperti terlihat pada website ini.  

5. Me-load Service Worker

Pastikan Anda me-load service worker yang sudah Anda buat agar berjalan sebagaimana mestinya.

Caranya, tambahkan script berikut pada bagian <body> file template HTML Anda:

<script>
if (!navigator.serviceWorker.controller) {
    navigator.serviceWorker.register(“/sw.js”).then(function(reg) {
        console.log(“Service worker has been registered for scope: ” + reg.scope);
    });
}
</script>

Setelah proses ini, Anda bisa mengecek perubahan yang terjadi pada log di konsol browser Anda.

6.  Melakukan Deploy PWA

Setelah semua langkah di atas berhasil, saatnya melakukan deploy PWA Anda. Anda bebas memilih platform yang ingin Anda gunakan untuk tahapan ini, seperti Heroku atau Netlify. Setelah selesai, Anda bisa mencoba PWA yang telah dibuat.

Bagaimana Cara Kerja PWA?

Lalu, bagaimana sebuah PWA bekerja menghadirkan layanan layaknya aplikasi mobile?

Pada saat pertama kali pengguna mengakses website, service worker belum ada. Maka, service worker akan didaftarkan terlebih dahulu untuk menjalankan fungsi seperti dijelaskan di atas. Registrasi service worker ini secara otomatis membentuk service worker baru sekaligus mengaktifkan Event Install. 

Selanjutnya, saat service worker telah terpasang, konten app shell akan ditambahkan ke cache. App shell sendiri berisi berbagai resources yang dibutuhkan ketika sedang bekerja offline. Inilah yang berfungsi mengatur navigasi dari website pada interaksi selanjutnya.

Walaupun proses di atas bisa terjadi secara otomatis, sebenarnya pengaktifan service worker baru juga bisa dilakukan secara manual, menggunakan developer tool atau Service Worker API.

Lalu, setiap kali ada permintaan (request) setelah service worker terpasang, sebuah Fetch Event akan aktif dan lalu menampilkan konten yang diminta. App shell dengan resource lokal ditambah dengan konten dinamis akan membentuk sebuah halaman website yang lengkap.

Ketika sebuah permintaan berhasil terselesaikan, service worker akan berada dalam posisi diam (idle) hingga perintah berikutnya. 

Pada prakteknya, pengguna tidak akan mengetahui proses yang berjalan tersebut karena berada di balik layar. 

Kita ambil contoh penggunaan PWA Twitter. Pertama kali, pengguna akan menyentuh ikon Twitter dari home screen. Lalu, aplikasi akan menampilkan tampilan default sesuai web app manifest yaitu halaman lini masa (timeline) Twitter.

Ketika mengakses ke salah satu menu, maka service worker akan melakukan pengecekan apakah sudah ada aset berupa gambar, text dan lainnya yang sudah tersimpan di cache. Jika ada, maka akan langsung ditampilkan. Jika, tidak maka akan langsung meminta server untuk memberikan data konten yang diminta. 

Cara Cek Status PWA di Sebuah Website

Setelah membuat PWA, bagaimana jika Anda ingin mengetahui status PWA pada website Anda?

Caranya sangatlah mudah. Dengan menggunakan Google Chrome, Anda bisa mengikuti langkah berikut:

1. Klik kanan pada halaman website yang ingin kamu cek, pilih Inspect:

Memilih menu Inspect di Google Chrome.

2. Klik pada ikon tampilkan lebih lanjut (>>), pilih Application:

Memilih menu Application di dalam Inspect Element Google Chrome.

3. Pilih menu Service Worker, cek status apakah sudah berwarna hijau.

Status PWA dalam kondisi aktif.

Jika status service worker is running dengan indikator hijau, artinya website tersebut sudah menerapkan PWA. 

Namun, ada cara lain yang lebih mudah untuk memastikannya. Cukup klik menu tiga titik di pojok kanan atas. Jika sudah ada pilihan Install, maka website tersebut sudah menerapkan PWA.

Pilihan untuk menginstall Pinterest sebagai PWA.

Penutup

Ternyata, telah banyak kemajuan teknologi yang bisa membantu Anda untuk melayani pengunjung Anda dengan lebih baik. Salah satunya adalah PWA (Progressive Web Apps).

Aplikasi yang menggabungkan kelebihan dari web app dan native app ini telah banyak digunakan oleh website terkenal di seluruh dunia. Hal ini tentu karena banyaknya manfaat yang ditawarkan, seperti telah kami ulas di atas.

Anda juga sudah memahami bagaimana cara kerja PWA dengan baik termasuk cara mengecek status PWA pada sebuah website. 

Tunggu apa lagi? Jadikan website Anda yang terbaik dengan memastikan akses yang cepat namun tetap memanjakan pengguna mobile dengan beragam fitur yang bermanfaat. 

Source:niagahoster.com

Cara Mengatasi Error Are You Sure You Want To Do This Di Wordpress

Cara Mengatasi Error "Are You Sure You Want To Do This" di WordPress Cara Mengatasi Error “Are You Sure You Want To Do This” di Wo...