Cara Menghubungkan Domain ke VPS Webuzo dan WHM – Panduan Blog Online
Cara Menghubungkan Domain ke VPS Webuzo dan WHM
Kami berusaha menyediakan website yang berguna untuk pengetahuan para pembaca, panduan singkat dan sederhana ini semoga menjadi jalan bagi kalian yang mengalami kesulitan dalam membuat blog di dunia maya, kami mengambil sumber dari blog Panduan Blog Online.com seandainya kalian berkenan langsung mengunjungi website tersebut, selamat menikmati!
Pada artikel ini saya akan membahas mengenai cara menghubungkan domain ke VPS (Virtual Private Server). Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menghubungkan domain ke VPS. Tergantung apakah VPS menggunakan panel atau tidak. Jika VPS menggunakan panel, misalnya menggunakan panel Webuzo atau WHM maka proses menghubungkan domain ke VPS akan lebih mudah.
Cara menghubungkan domain ke VPS Webuzo dan cara menghubungkan domain ke VPS WHM lebih mudah dibandingkan dengan cara menghubungkan domain ke VPS tanpa panel. Jadi pada artikel ini saya akan awali dengan membahas cara menghubungkan domain ke VPS Webuzo dan WHM.
Menghubungkan domain ke VPS cukup mudah untuk dilakukan. Anda tinggal menambahkan domain baru melalui menu yang ada di Webuzo. Sedangkan pada WHM langkahnya lebih panjang. Dikarenakan harus membuat akun cPanel terlebih dahulu baru dapat menghubungkannya dengan domain aktif.
Anda dapat terlebih dahulu mengikuti beberapa artikel sebelumnya, seperti Cara Instal WHM di VPS,Cara Membuat cPanel di WHM, atau Cara Instal Webuzo di VPS. Beberapa artikel tersebut akan membantu Anda untuk mempersiapkan segala hal yang akan digunakan di artikel ini.
Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk memulai cara menghubungkan domain ke VPS Webuzo dan cara menghubungkan domain ke VPS WHM.
VPS aktif dengan panel Webuzo atau WHM
Username dan password untuk masuk ke VPS
Domain aktif
Username dan password untuk masuk ke member area penyedia domain
Alamat IP server VPS
Anda dapat membeli domain dari beberapa penyedia domain yang terpercaya dan pastikan sudah aktif. Kemudian, pada panduan ini nanti saya akan menggunakan metode A record untuk menghubungkan domain ke VPS Webuzo. Sehingga Anda hanya memerlukan mengganti A record pada domain dengan alamat IP VPS Webuzo atau alamat IP VPS WHM.
Langkah Cara Menghubungkan Domain ke VPS Webuzo
Setidaknya ada empat langkah yang perlu Anda lakukan untuk menghubungkan domain ke VPS Webuzo.
Kemudian masukkan username dan password untuk masuk ke halaman admin Webuzo.
username dan password yang digunakan sama dengan login ke server.
Langkah 2 – Pilih Enduser Panel
Setelah masuk di halaman Admin, pilih Enduser Panel untuk masuk ke halaman Enduser Panel.
Langkah 3 – Domain > Add Domain
Pada halaman “Enduser Panel”, di bagian menu Domain terdapat pilihan “Add Domain”. Anda dapat menambahkan domain baru melalui menu tersebut atau memastikan terlebih dahulu pada menu “Manage Domain”apakah domain sudah terdaftar atau belum.
Kemudian isikan informasi yang dibutuhkan seperti mana domain dan folder yang akan dialokasikan untuk domain tersebut. Kemudian klik “Add Domain”.
Catatan: Jika domain yang akan ditambahkan sudah ada pada daftar “Manage Domains” maka langkah ini dapat dilewati.
Langkah 4 – Update A Record Pada Domain
Pada langkah ini Anda perlu masuk ke halaman member area penyedia domain untuk mengganti pengaturan A Record. Setelah masuk ke dalam member area, arahkan navigasi ke halaman pengaturan domain. Pada contoh ini saya menggunakan member area dari Panduan Blog Online. Anda dapat menyesuaikannya dengan member area penyedia domain lainnya.
Ganti data namaserver dengan nameserver default yang disediakan untuk menggunakan fitur DNS Management yang nantinya digunakan untuk menambahkan A Record. Setelah selesai, klik “Update”.
Kali ini kita menuju ke DNS Management.
Pada halaman ini klik “Add New Record” untuk menambahkan A Record.
Kemudian isikan data yang sesuai dengan nama domain dan alamat IP VPS Webuzo.
Setelah semuanya sudah dilakukan, klik “Save Changes”.
Selain A Record, Anda juga perlu menambahkan CName.
Klik kembali “Add New Record”, kemudian pada pilihan Record Type pilih CName.
Perlu diingat bahwa konfigurasi ini akan memakan waktu paling lama 1 x 24 jam untuk proses propagasi domain.
Langkah Cara Menghubungkan Domain ke VPS WHM
Cara menghubungkan domain ke VPS WHM berbeda dengan cara menghubungkan domain ke VPS Webuzo. Saat menggunakan WHM Anda perlu membuat akun cPanel sehingga domain diarahkan ke akun cPanel tersebut menggunakan A Record miliknya VPS WHM. Saat membuat akun cPanel di WHM pastikan untuk domain disamakan dengan domain yang akan disambungkan. Supaya tidak perlu menambah domain baru lagi di cPanel.
Langkah 1 – Membuat akun cPanel di WHM
Panduan Blog Online blog sudah pernah membahas mengenai cara ini pada artikel Cara Membuat cPanel di WHM. Anda dapat membacanya terlebih dahulu kemudian jika sudah selesai baru melanjutkannya pada langkah selanjutnya.
Langkah 2 – Menghubungkan domain dengan cPanel
Pastikan nama domain cPanel yang dibuat sama dengan nama domain yang akan disambungkan. Jika sudah sama, maka Anda tinggal melakukan konfigurasi pada domain Anda dengan menambahkan A Record.
Langkah 3 – Update A Record Pada Domain
Pada langkah ini Anda perlu masuk ke halaman member area penyedia domain untuk mengganti pengaturan A Record. Setelah masuk ke dalam member area, arahkan navigasi ke halaman pengaturan domain. Pada contoh ini saya menggunakan member area dari Panduan Blog Online. Anda dapat menyesuaikannya dengan member area penyedia domain lainnya.
Ganti data namaserver dengan nameserver default yang disediakan untuk menggunakan fitur DNS Management yang nantinya digunakan untuk menambahkan A Record. Setelah selesai, klik “Update”.
Kali ini kita menuju ke DNS Management.
Pada halaman ini klik “Add New Record” untuk menambahkan A Record.
Kemudian isikan data yang sesuai dengan nama domain dan alamat IP VPS WHM.
Setelah semuanya sudah dilakukan, klik “Save Changes”.
Selain A Record, Anda juga perlu menambahkan CName.
Klik kembali “Add New Record”, kemudian pada pilihan Record Type pilih CName.
Perlu diingat bahwa konfigurasi ini akan memakan waktu paling lama 1 x 24 jam untuk proses propagasi domain.
Catatan: Menyambungkan domain dengan VPS tidak hanya bisa menggunakan A Record saja melainkan juga dapat menggunakan nameserver. Langkah-langkahnya hampir sama, perbedaannya hanya pada perubahan nameserver pada pengaturan domain di member area penyedia domain.
Kesimpulan
Cara menghubungkan domain ke VPS Webuzo dan menghubungkan domain ke VPS WHM tidak terlalu membutuhkan banyak langkah. Jadi bisa dibilang cukup sederhana. Hanya saja untuk melihat perubahannya harus menunggu propagasi domain terlebih dahulu. Propagasi domain terjadi kurang lebih 24 jam setelah perubahan dilakukan.
Setelah mengikuti panduan ini, Anda sudah dapat menghubungkan domain dengan VPS. Berikut ini ada beberapa artikel yang mungkin Anda tertarik untuk membacanya:
Semoga artikel ini bermanfaat untuk dan jika masih ada yang ingin didiskusikan jangan sungkan untuk meninggalkan komentar dan subscribe kami untuk mendapatkan infomasi artikel terbaru.
WordPress Trik: Konfigurasi WordPress Staging – Panduan Blog Online
WordPress Trik: Konfigurasi Staging WordPress untuk Testing
Kami berusaha menyediakan website yang berguna untuk pengetahuan para pembaca, panduan singkat dan sederhana ini semoga menjadi jalan bagi kalian yang mengalami kesulitan dalam membuat blog di dunia maya, kami mengambil sumber dari blog Panduan Blog Online.com seandainya kalian berkenan langsung mengunjungi website tersebut, selamat menikmati!
Di dalam WordPress terdapat fitur yang dapat digunakan untuk melihat perubahan desain website tanpa harus mengganti desain yang sedang live. Fitur ini dinamakan Staging. Konfigurasi Staging WordPress cukup sederhana, tetapi sangat bermanfaat. Apalagi ketika Anda sudah mempunyai website yang sudah banyak pengunjungnya dan ingin memperbarui tampilan sebelumnya.
WordPress Staging adalah fitur yang disediakan oleh cPanel untuk CMS. Fitur ini dapat Anda gunakan untuk melihat perubahan yang sudah dilakukan tanpa harus mengganti tampilan utama WordPress yang saat itu live ‘sedang ditampilkan’.
Selain itu fitur ini dapat digunakan untuk memantau perubahan yang terjadi di WordPress. Anda dapat mengetahui perubahan/pembaruan plugin yang terkadang tidak terlacak. Anda juga dapat menggunakan fitur ini untuk melakukan testing plugin tambahan atau terbaru.
Fitur Staging WordPress membuat clone (tiruan) website ke dalam subfolder dari folder utama instalasi WordPress, termasuk juga database secara keseluruhan. Mungkin ini terdengar sederhana, dan itu memang apa adanya!
Pada saat Staging WordPress sudah disesuaikan dan siap, Anda cukup melakukan push kembali untuk menerapkan Staging WordPress ke halaman utama untuk agar live dan dapat diakses oleh pengunjung.
Kebutuhan Konfigurasi Staging WordPress
Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan agar panduan cara install dan konfigurasi Staging WordPress dapat dijalankan dengan baik.
Username dan Password untuk mengakses cPanel Hosting
CMS WordPress yang sudah terinstal (optional)
Bagaimana Cara Install dan Konfigurasi Staging WordPres?
Staging WordPress sudah terdapat menunya pada saat Anda melakukan instalasi CMS WordPress di Softaculous, karena hanya berbentuk icon kecil, maka bisa jadi terlewat. Jadi Anda hanya perlu melakukan konfigurasi Staging di WordPress yang sudah terinstal.
Langkah 1 – Masuk ke cPanel Hosting
Gunakan panduan Cara Membuka cPanel untuk membuka cPanel dari Desktop maupun dari perangkat Android.
Langkah 2 – Akses Softaculous Installer
Setelah masuk, Anda dapat langsung membuka fitur Softaculous Apps Installer.
Langkah 3 – Masuk ke Halaman WordPress
Saat halaman Softaculous muncul, gunakan form pencarian untuk mencari halaman WordPress. Jika belum melakukan instalasi WordPress, Anda dapat menggunakan panduan Cara Install WordPress di cPanel menggunakan Softaculous.
Langkah 4 – Akses Menu Create Staging WordPress
Pada bagian “Current Installations” Anda akan menemukan daftar WordPress yang sudah diinstal, dan Anda dapat menemukan dan melakukan konfigurasi Staging WordPress dari sini.
Klik icon “Create Staging” yang ada di bagian options.
Langkah 5 – Setup Staging WordPress
Pada halaman Staging WordPress masukan data sesuai dengan kebutuhan. Keterangan:
Live Installation URL Domain sumber yang akan digunakan untuk proses instalasi Staging WordPress.
Choose Protocol Protokol domain untuk Staging WordPress.
Choose Domain Domain yang ingin digunakan untuk mengakses URL Staging.
In Directory Folder yang digunakan untuk menyimpan Staging WordPress. Pastikan nama folder tidak ada yang sama dengan folder yang sudah ada.
Database Name Nama database yang digunakan untuk Staging WordPress. Anda dapat menyesuaikan nama ini sesuai dengan yang Anda kehendaki.
Setelah semua sudah terkonfigurasi, klik “Create Staging” untuk memulai proses instalasi. Proses ini tidak membutuhkan waktu yang lama, tetapi tergantung juga besar file yang yang terkandung dalam instalasi WordPress.
Langkah 6 – Selesai!
Saat proses instalasi selesai dan berhasil tidak ada masalah, maka akan muncul pesan berikut.
Keterangan:
URL yang dapat Anda gunakan untuk mengakses Staging WordPress: https://namadomain/staging
Sedangkan jika ingin masuk ke Dashboard WordPress dari Staging dapat menggunakan URL: https://namadomain/staging/wp-admin atau sesuai dengan URL Login di WordPress utama.
Bagaimana Cara Menerapkan Staging WordPress ke Halaman Live?
Proses editing Staging WordPress sama saja dengan yang dilakukan pada WordPress di halaman utama, yaitu dengan mengakses https://namadomain/staging/wp-admin dan masuk dengan username dan password yang sudah diinputkan sebelumnya.
Setelah selesai. Langkah-langkah selanjutnya untuk menerapkan Staging menjadi Halaman Utama yang Live adalah dengan melakukan “Push to Live”.
Langkah 1 – Masuk ke Dashboard WordPress
Buka kembali dashboard WordPress pada Softaculous. Kemudian lihat pada bagian “Current Installation”. Pasti instalasi yang tadi ada sudah tidak ‘sendiri’ dan di sana terdapat icon mirip dengan kabel sirkuit (branch).
Itu adalah icon “Push to Live”, klik icon tersebut.
Langkah 2 – Halaman Konfirmasi
Pada halaman ini Anda tinggal memastikan kembali jika sudah yakin. Jika sudah, klik “Push to Live” dan website Staging Anda sudah menjadi live di halaman utama.
Proses ini akan mengganti seluruh file yang ada di instalasi live dengan yang ada di Staging dan menghapus semua database dan database baru akan di-import dari Staging WordPress.
Setelah proses selesai, lakukan pengecekan dengan menegakses halaman utama. Jika berhasil, tampilan halaman utama akan digantikan dengan tampilan di staging. Pastikan juga sudah menghapus cache browser sebelum melakukan pengecekan.
Sederhana bukan?
Plugin WordPress Staging
Anda juga dapat menggunakan Plugin WP Staging – DB & File Duplicator & Migration yang bisa diinstal melalui menu plugin di dashboard WordPress. Plugin ini fungsinya sama dengan Staging, hanya saja fungsinya tidak selengkap Staging WordPress yang ada di Softaculous.
Plugin menggunakan Softaculous semuanya terpisah dengan WordPress utama, sedangkan ketika menggunakan plugin, beberapa fungsi masih menggunakan halaman utama.
Kesimpulan
Proses instalasi dan konfigurasi Staging WordPress sangat sederhana untuk dilakukan. Karena pada dasarnya fitur ini sudah tersedia ketika Anda melakukan instalasi CMS WordPress. Dibantu dengan Softaculous, proses instalasi dapat berjalan dengan otomatis dan langsung dapat dipakai.
Selain memberikan kemudahan dalam melakukan proses pengeditan, Staging WordPress dapat mencegah terjadinya kesalahan pengeditan yang langsung berdampak pada pengunjung.
Setelah mengikuti panduan Konfigurasi Staging WordPress untuk Testing seharusnya Anda sudah dapat melakukan pengeditan WordPress dengan nyaman tanpa takut melakukan kesalahan dan mengakibatkan website tidak dapat diakses.
Berikut ini ada beberapa panduan yang mungkin saja Anda membutuhkannya untuk mengembangkan website.
Tingkatkan Conversion Rate Anda dengan 5+ Tips CTA ini!
Tingkatkan Conversion Rate Anda dengan 5+ Tips CTA ini!
Kami berusaha menyediakan website yang berguna untuk pengetahuan para pembaca, panduan singkat dan sederhana ini semoga menjadi jalan bagi kalian yang mengalami kesulitan dalam membuat blog di dunia maya, kami mengambil sumber dari blog Panduan Blog Online.com seandainya kalian berkenan langsung mengunjungi website tersebut, selamat menikmati!
Apakah jumlah pelanggan bisnis online tidak bertambah? Atau mungkin artikel Anda kurang menarik minat pembaca untuk mengikuti blog Anda? Jangan putus asa dulu. Bisa saja Anda hanya perlu menambahkan sedikit “bumbu” untuk menarik perhatian pengunjung website. Call to Action atau CTA adalah “bumbu” yang kami maksud.
Namun, Anda perlu tahu trik yang tepat dalam membuat call to action agar mendapatkan hasil maksimal. Untuk membantu Anda, artikel ini akan membahas 5+ teknik CTA paling ampuh yang dapat meningkatkan conversion rate situs Anda.
CTA adalah instruksi atau teks pada halaman situs, banner iklan, dan email yang dibuat untuk mengarahkan atau mengajak pengunjung agar melakukan sesuatu. Contohnya adalah tombol “Start Now” pada halaman utama website QuickSprout yang menawarkan ilmu bisnis online.
Tulisan call to action berbeda-beda tergantung tujuannya. Misalnya, CTA yang umum pada sebuah situs ecommerce adalah “beli sekarang” atau “masukkan ke keranjang”.
Contoh lainnya adalah perintah seperti “baca selengkapnya” yang sering digunakan pada email newsletter. Di samping itu, mungkin Anda juga pernah menemukan tombol “load more” di bawah sebuah artikel blog yang bila di-klik akan memunculkan beberapa tulisan terkait.
Tentunya masih ada banyak cara selain ketiga contoh di atas untuk membujuk pengunjung secara halus. Apalagi, CTA yang dibuat secara spesifik untuk jenis orang tertentu dapat meningkatkan rasio konversi sebanyak 202 persen.
Ingin tahu apa saja yang bisa dilakukan untuk membuat CTA lebih efisien? Simak tips-tipsnya pada bagian berikut ini!
5 Trik Membuat Tulisan CTA yang lebih Baik
Penggunaan call to action tidak dapat dipisahkan dari pemilihan kata yang tepat. Agar Anda tahu apa saja yang perlu dilakukan dalam membuat CTA, pelajarilah kelima trik yang akan diulas di bawah ini.
1. Mulailah Kalimat CTA dengan Perintah
Agar pembaca atau calon pembeli melakukan apa yang Anda inginkan, kalimat call to action yang digunakan haruslah jelas. Salah satu cara untuk membuatnya demikian adalah menggunakan perintah pada awal kalimat. Amatilah beberapa contoh di bawah ini agar lebih jelas:
Pesan sekarang dan dapatkan diskon 20 persen!
Masukkan alamat email Anda untuk bergabung!
Temukan caranya di artikel ini!
Subscribe channel Youtube kami!
Akan tetapi, bagaimana sebuah seruan dapat mengubah persepsi orang terhadap call to action yang Anda buat? Coba cermati kalimat berikut: “Ebook terbaru kami tentang kiat bisnis online sudah dapat diunduh dengan link di bawah ini”. Terdengar bertele-tele dan kurang meyakinkan bukan?
Jika Anda mengubah kalimat tersebut dan memulainya dengan perintah, hasilnya akan jadi seperti ini: “Ingin jago bisnis online? Unduh ebook terbaru kami di link ini”. Dengan bentuk pernyataan seperti demikian, dijamin akan lebih banyak orang yang tertarik untuk meng-klik link tersebut.
2. Bermainlah dengan Kreativitas Anda
Pembuatan CTA adalah proses yang membutuhkan kreativitas. Anda dituntut untuk membuat kalimat ajakan yang singkat, tapi tetap menarik dan mendorong mereka untuk melakukan tindakan yang Anda inginkan.
Ketika membuat sebuah call to action, pastinya Anda ingin pembaca tertarik untuk mengikutinya. Akan tetapi, Andalah yang bertanggung jawab untuk membuat mereka merasa demikian. Apalagi, banyak teks CTA yang sudah umum dipakai sehingga orang cenderung berpikir bahwa tawaran Anda biasa-biasa saja.
Untuk mengatasi hal tersebut, Anda perlu memutar otak dan menciptakan berbagai kalimat ajakan baru. Daripada menggunakan kalimat seperti “Pesan tiket Anda sekarang”, Anda bisa menuliskan “Rencanakan liburan impian Anda sekarang”.
Atau, jika Anda menjalankan sebuah situs konsultan kesehatan dan mengandalkan newsletter sebagai media komunikasi dengan pelanggan, Anda bisa mengganti CTA “Daftar sekarang juga!” dengan “Hidup sehat Anda dimulai sekarang!”
3. Sebutkan Manfaat yang akan Didapat Pembaca/Calon Pelanggan
Sebelum orang yang melihat call to action Anda mengiyakan perintah di dalamnya, ia pasti akan berpikir, “Apa manfaatnya bagi saya?” Dengan kata lain, Anda perlu menyelipkan keuntungan yang akan didapatkan target dari CTA tersebut.
Sebagai contoh, kalimat call to action yang digunakan bisa berbunyi: “Dapatkan potongan untuk pembelian pertama Anda!”, atau “Daftar sekarang dan dapatkan panduan membuat website!”
Di sisi lain, pendekatan ini juga bisa digunakan untuk mempertegas perbedaan antara Anda dengan kompetitor. Misalnya: “Daftar sekarang dan dapatkan trik bisnis online mujarab!”
Pernahkah Anda mendengar istilah FOMO? Kata tersebut adalah akronim dari fear of missing out, yang merupakan kondisi di mana seseorang takut ketinggalan informasi terbaru.
Biasanya, istilah ini diidentikkan dengan media sosial karena banyak penggunanya yang ingin selalu mengikuti hal-hal terbaru.
Namun, FOMO memiliki pengertian yang sedikit berbeda dalam dunia marketing. Dalam konteks ini, istilah tersebut berarti keinginan konsumen untuk tidak melewatkan satupun penawaran.
Contohnya, Anda melihat sebuah potongan harga pada halaman utama sebuah website hosting. Promo hosting dan domain ini hanya berlangsung pada hari itu. Tanpa pikir panjang, Anda langsung memutuskan untuk mengambil kesempatan tersebut.
Nah, itulah yang disebut FOMO dalam bisnis. Tentunya Anda juga bisa menggunakan trik ini agar CTA pada halaman website dapat menggugah antusiasme pembaca atau calon pembeli. Misalnya dengan seruan seperti berikut: “Beli sekarang, diskon berakhir besok!”
5. Gunakan Pilihan Jawaban
Salah satu bentuk call to action bisa Anda coba adalah banner popup yang biasanya muncul setelah rentang waktu yang ditentukan.
Pada blog Anda, misalnya, Anda meletakkan CTA popup untuk menawarkan jasa konsultasi keuangan atau ebook premium mengenai topik terkait. Di dalam popup tersebut terdapat dua tombol — yang pertama berbunyi “Ya”, sedangkan yang kedua berbunyi “Tidak”.
Tujuan dari pilihan jawaban ini adalah agar pembaca tidak merasa dipaksa untuk mengikuti keinginan Anda.
Di samping itu, Anda juga bisa mengubah kedua pilihan jawaban tersebut menjadi “Ya, saya ingin tahu lebih banyak” dan “Tidak, saya sudah ahli”. Selain membuat orang yang membacanya berpikir dua kali, tentunya teks tersebut juga menggelitik hati.
5 Tips Penempatan CTA yang Baik
CTA adalah komponen yang harus bisa dilihat dengan mudah oleh pengunjung website. Oleh karena itu, CTA harus diletakkan pada tempat yang strategis. Di bawah ini Anda akan melihat beberapa contoh penempatan teks atau tombol call to action yang baik dan alasannya.
1. Bagian Atas Halaman Website
Sebuah hasil studi yang dirilis oleh Nielsen Norman Group, firma penelitian user experience, menunjukkan bahwa pengguna internet cenderung mengamati dan membaca konten website dari bagian kiri atas.
Pernyataan tersebut adalah alasan mengapa banyak website meletakkan call to action mereka pada bagian atas halaman utama. Contohnya bisa Anda lihat pada halaman utama Digital Photography School.
Ketika memasuki situs tersebut, hal pertama yang muncul adalah tulisan yang menawarkan tips-tips fotografi bagi Anda. Ditambah lagi, tombol “Start here” berwarna jingga di atas cenderung menyita perhatian karena kontras dengan latar belakang halaman yang gelap.
Meski ada kemungkinan Anda akan meng-scroll halaman ini untuk melihat konten lainnya, pikiran Anda akan terpusat pada call to action-nya terlebih dahulu.
2. Bagian Bawah Halaman Website
Terkadang teks CTA ditempatkan pada bagian bawah sebuah laman situs, entah itu setelah artikel atau pada area footer. Namun, bukankah pengunjung atau pembaca akan meninggalkan halaman tersebut setelah mendapatkan informasi yang diinginkan?
Belum tentu. Penempatan call to action tergantung isi dari teks tersebut dan efek yang Anda inginkan. Selain itu, konten yang ada di atasnya juga harus informatif dan dapat mengundang rasa ingin tahu pembacanya.
Dengan demikian, CTA pada akhir halaman atau artikel biasanya menawarkan info atau pengetahuan lebih. Cermati tangkap layar dari salah satu blog post kami di bawah ini sebagai contoh.
Pada contoh tersebut, CTA-nya mengajak pembaca untuk tidak ketinggalan artikel terbaru dengan mendaftarkan alamat email mereka.
3. Banner CTA yang Menempel pada Atas Halaman
Sebelumnya telah dijelaskan bahwa pengunjung website cenderung mengamati halaman dari kiri atas. Tetapi, bisa saja beberapa orang melewatkan call to action yang diletakkan di bagian atas.
Meskipun penempatan tersebut tidak salah, Anda juga bisa mengakalinya dengan banner yang selalu menempel pada bagian atas halaman website. Contohnya seperti pada tangkap layar berikut yang diambil dari blog CarolinaRatri.
Call to action tersebut memang tidak begitu mencolok, terutama karena jenis font yang membuat tulisan tidak begitu jelas. Namun, banner ini tidak hilang walaupun halaman sudah di-scroll sampai bawah.
4. CTA pada Sidebar
Meskipun jenis CTA yang dijelaskan pada poin sebelumnya selalu berada pada layar pengunjung, ukurannya yang kecil menghalangi Anda untuk memberinya desain yang mencolok. Jika kurang setuju dengan ide tersebut, Anda bisa menaruh call to action di sidebar.
Sidebar adalah kolom di sisi kiri atau kanan konten utama pada sebuah halaman website. Biasanya ruang ini diisi dengan berbagai widget seperti search bar, daftar post yang direkomendasikan, dan link ke akun media sosial.
Di samping itu, sidebar juga merupakan salah satu tempat strategis bagi CTA. Tidak tanpa alasan, tentunya. Di bidang yang kecil ini, Anda tetap dapat meletakkan banner call to action yang menarik perhatian. Salah satu contohnya dapat ditemukan pada salah satu halaman blog The Daily Egg berikut ini.
Pada contoh tersebut, call to action yang digunakan memiliki warna yang kontras dengan area di sekitarnya. Ditambah lagi, tidak ada kolom email yang perlu diisi — pengunjung website hanya perlu klik tombol “I’m Ready!” pada banner tersebut.
5. CTA Slide Up
Cara menampilkan call to action yang tidak kalah efektif adalah dengan banner slide up. Jenis banner ini mirip popup, namun biasanya berukuran lebih kecil dan muncul pada salah satu pojok halaman. Agar lebih jelas, cermatilah tangkap layar berikut yang diambil dari salah satu artikel kami.
Orang yang melihat banner CTA tersebut bisa saja menolak tawaran yang tertera di dalamnya. Akan tetapi, call to action yang diletakkan pada posisi ini pasti menyita perhatian pengunjung. Selain itu, lokasinya tidak akan mengganggu pembaca yang sedang memperhatikan konten website Anda.
Call to action atau CTA adalah elemen website berupa teks untuk mengarahkan pembacanya untuk melakukan sesuatu. Implementasi CTA dapat meningkatkan conversion rate situs Anda.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda. Jika ada pertanyaan, janganlah sungkan untuk meninggalkan komentar Anda pada kolom di bawah ini.
ZMOT: Kunci Keberhasilan Marketing Zaman Now – Panduan Blog Online
ZMOT: Kunci Keberhasilan Marketing Zaman Now
Kami berusaha menyediakan website yang berguna untuk pengetahuan para pembaca, panduan singkat dan sederhana ini semoga menjadi jalan bagi kalian yang mengalami kesulitan dalam membuat blog di dunia maya, kami mengambil sumber dari blog Panduan Blog Online.com seandainya kalian berkenan langsung mengunjungi website tersebut, selamat menikmati!
Apakah Anda sering melihat review di internet sebelum membeli barang? Atau apakah Anda suka browsing terlebih dahuluuntuk membandingkan harga barang yang ingin Anda beli? Ya, setiap orang pasti melakukannya! Forbes merilis hasil penelitian yang dilakukan oleh The ROBO (Research Online Buy Offline) Economy yang menyatakan bahwa 82% pengguna telepon pintar mencari referensi melalui mesin pencari, seperti Google, sebelum membeli barang, 45% diantaranya membaca review. Momen pencarian di internet ini ternyata membawa pengaruh besar atas keputusan seseorang membeli barang. Oleh Google, momen ini dipopulerkan dengan sebutan Zero Moment of Truth (ZMOT).
Permainan ZMOT = Permainan Mesin Pencari
Para digital marketer dan pelaku bisnis online percaya bahwa memenangkan permainan ZMOT adalah kunci keberhasilan marketing di era digital. Di era konvensional, kita mengenal istilah First Moment of Truth (FMOT), yaitu momen dimana seseorang mendatangi toko dan tertarik membeli sebuah barang. Seiring dengan perkembangannya, ZMOT menghadirkan fenomena baru dalam berbelanja. Di dalam momentum ini, konsumen biasanya menggali sebanyak-banyaknya informasi tentang barang yang ingin dibeli, seperti harga barang, spesifikasi, kualitas, review, hingga toko terdekat yang menjualnya. Banyak pula yang melakukan perbandingan antara merk satu dan lainnya. Pada kolom pencarian di mesin pencari, banyak orang yang mengawalinya dengan pertanyaan seperti: “Merk parfum apa yang wanginya tahan lama?”, “Merk tas apa yang sedang hits saat ini?”, “Merk sabun cuci baju apa yang ampuh menghilangkan noda?”. Merk yang muncul pertama pada pertanyaan-pertanyaan ini akan memiliki nilai keunggulan yang lebih dibandingkan merk lain. Kehadiran online sebuah produk dalam bentuk website atau online marketplace tentu menjadi semakin penting untuk mengambil momentum keputusan konsumen membeli sebuah produk tersebut.
Peran mesin pencari seperti Google, Yahoo!, Bing, tidak dapat dikesampingkan dalam memenangkan permainan ZMOT. ThinkwithGoogle mengungkapkan 42% orang melakukan pencarian online ketika mengunjungi toko dan 64% diantaranya menggunakan bantuan mesin pencari, 46% lainnya mengunjungi langsung website atau aplikasi toko. Data ini menunjukkan perlunya toko hadir di dunia maya untuk memperkuat kehadiran online sebuah brand atau produk.
Pentingnya Kehadiran Online
Di Indonesia saat ini baru ada 3,97 juta UMKM dari total 60 juta yang menjajakan barang dagangannya secara online. Jumlah ini tentu diharapkan semakin bertambah mengingat semakin banyak cara mudah untuk menciptakan kehadiran bisnis di dunia maya. Saat ini sudah banyak tersedia hosting, domain,dan server murah untuk memulai membuat website. Dikutip dari blog Niagahoster, saat ini juga sudah banyak perangkat teknologi yang dapat digunakan dalam mengelola UMKM, antara lain WordPress, Google Bisnisku, WhatsApp Bisnis, dan lainnya. Ditambah dengan pemaksimalan fitur marketing lainnya, seperti online ads, konten ramah SEO, pilihan transaksi pembayaran yang beragam, kupon diskon, dan kode referral, pelaku usaha dapat dengan mudah mengambil momentum ZMOT untuk menarik minat pelanggan membeli barang dagangannya. Pada akhirnya kemenangan permainan ZMOT akan berpihak pada pelaku usaha yang mau bertransformasi, belajar, dan terus mengembangkan kehadirannya di dunia mayadengan memanfaatkan fitur pendukung lainnya.
Kami berusaha menyediakan website yang berguna untuk pengetahuan para pembaca, panduan singkat dan sederhana ini semoga menjadi jalan bagi kalian yang mengalami kesulitan dalam membuat blog di dunia maya, kami mengambil sumber dari blog Panduan Blog Online.com seandainya kalian berkenan langsung mengunjungi website tersebut, selamat menikmati!
WordPress merupakan Content Management System (CMS) yang powerful. Meskipun jarang mengalami masalah, terkadang ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi dan membuat penggunanya harus mencari cara reset WordPress.
Melakukan reset WordPress merupakan pilihan yang enteng bagi pemilik website yang masih baru dan hanya berisi beberapa konten. Bagaimana dengan pemilik website dengan domain yang sudah tahunan dan trafik ribuan? Tentu merupakan pilihan yang sulit.
Tidak perlu khawatir karena ada beberapa cara bagi pemilik website baru maupun lama jika ingin melakukan reset WordPress tanpa harus kehilangan konten atau tema website yang sudah ada.
Di artikel ini kami akan membahas berbagai macam cara reset WordPress satu per satu. Anda bisa pilih cara reset WordPress yang sesuai dengan kondisi website Anda saat ini.
Sebelum menerapkan salah satu cara reset WordPress di bawah ini, pastikan Anda sudah melakukan backup. Hal ini untuk mengantisipasi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Anda bisa menggunakan beberapa plugin yang tersedia di WordPress untuk backup file yang ada di dalam WordPress, seperti BackupBuddy, BlogVault, dan UpdraftPlus. Silakan kunjungi artikel plugin backup WordPress terbaik untuk informasi lebih lengkapnya.
Sudah backup data WordPress? Mari belajar cara reset WordPress!
Ada tiga cara reset WordPress yang akan saya bahas di bawah ini. Anda bisa pilih salah satu cara reset WordPress yang paling sesuai dengan kondisi website Anda.
1. Reset WordPress (Full) Menggunakan Softaculous
Cara ini digunakan ketika Anda ingin menghapus WordPress lama kemudian menggantinya dengan website baru yang tidak ada isinya sama sekali. Jadi Anda harus berhati-hati ketika menerapkan cara ini karena website lama akan benar-benar hilang.
Saat menerapkan cara ini, website lama akan benar-benar hilang. Jika ingin menggunakan WordPress lagi, Anda harus mengisi konten dan melakukan konfigurasi dari awal.
Langkah 1. Membuka Softaculous Melalui cPanel
Bagi yang menggunakan cPanel, Anda bisa menghapus seluruh isi WordPress menggunakan Softaculous. Silakan masuk ke cPanel kemudian klik “Softaculous Apps Installer”
Langkah 2. Menghapus Instalasi WordPress di Softaculous
Anda akan diarahkan ke dashboard Softaculous. Pada tab pencarian, cari instalasi WordPress sebelumnya.
Scroll ke bawah untuk menemukan daftar instalasi yang sudah ada sebelumnya di dalam kolom Current Installation. Anda akan melihat beberapa instalasi WordPress yang sudah tersedia sebelumnya.
Jika ingin menghapus salah satu instalasi tersebut, Anda hanya tinggal klik ikon berwarna merah (x) yang tersedia di kolom options.
Anda akan melihat beberapa pilihan apa saja yang ingin dihapus di dalam WordPress, seperti menghapus direktori penyimpanan (remove directory), menghapus database (remove database), atau hanya menghapus database user (remove database user) saja.
Jika Anda ingin menghapus keseluruhan data yang ada di dalam WordPress, centang semua opsi yang ada. Namun jika hanya ingin menghapus beberapa bagiannya saja, Anda hanya tinggal memberikan centang pada kolom yang tersedia.
Setelah selesai dan yakin, Anda dapat langsung klik “Remove Installation”.
Anda perlu menunggu beberapa saat sampai dengan WordPress benar-benar terhapus. Lamanya tergantung besar konten WordPress yang ada di dalamnya.
2. Reset WordPress ke Domain Baru
Memindahkan WordPress ke domain baru merupakan hal yang jarang terjadi. Ada banyak alasannya, misalnya saja domain yang dimiliki sudah kehilangan pamor atau terkena banned oleh Google.
Selain terkena banned, terkadang orang membangun website menggunakan domain asal-asalan. Kemudian saat ingin memakai website untuk keperluan profesional, tentu harus mengubah domain sesuai dengan bisnis yang dimiliki supaya terlihat lebih profesional.
Contohnya Anda miliki domain bernama www.info-teknik-komputer.com. Kemudian ingin mendirikan perusahan penyedia layanan hosting. Tentu domain tersebut kurang profesional untuk menunjukkan perusahaan yang menyedikakan layanan hosting. Padahal konten di dalamnya berhubungan langsung dengan hosting dan trafiknya juga sudah tinggi. Jadi solusinya adalah membuat domain baru dan redirect domain yang lama.
Langkah 1. Beli Domain Baru
Pertama, hal yang perlu Anda lakukan adalah membeli domain baru. Anda bisa membeli domain murah di penyedia layanan hosting. Jangan lupa, pilih nama domain yang sesuai dengan usaha yang ingin Anda bangun.
Langkah 2. Tambahkan Domain Baru ke cPanel
Setelah domain baru aktif, arahkan hosting ke domain baru dengan cara melakukan pointing ulang. Anda bisa menambahkan domain ke cPanel terlebih dahulu.
Perlu menunggu beberapa jam sampai DNS mengenali domain baru yang ditambahkan (resolve). Proses ini tidak bisa dipercepat. Anda hanya perlu menunggu selama proses pointing ke domain baru. Anda bisa melihat proses propagasi melalui whatsmydns.net.
Langkah 4. Ubah Domain ke Domain Baru
Pastikan bahwa domain baru sudah terhubung dan terpropagasi dengan baik. Jika sudah, akses kembali halaman WordPress. Di dashboard WordPress, cari menu “Setting » General Settings”. Menu ini dapat Anda pakai untuk mengatur nama domain dari domain lama ke domain baru.
Tambahkan nama domain baru di bagian kolom WordPress Address dan Site Address. Jangan lupa klik “Save” untuk menyimpan konfigurasi yang ada.
Tidak hanya sampai di sini. Anda masih perlu mengubah konfigurasi URL yang ada di dalam database WordPress. Anda bisa mengikuti panduan mengubah URL WordPress menggunakan PhpMyAdmin untuk melakukannya.
Langkah 5. Redirect Domain Lama ke Domain Baru
Domain lama sudah mempunyai trafik yang lumayan? Tenang saja, Anda masih bisa mengalihkan trafik tersebut ke domain yang baru. Caranya dengan melakukan redirect.
Untuk memulai kembali sebuah website tidak harus selalu diawali dengan reset WordPress secara keseluruhan. Terkadang Anda hanya perlu mereset kontennya saja karena Anda masih ingin mempertahankan layout dan tema yang sedang Anda gunakan.
Jika ingin mereset kontennya saja, Anda bisa mempertahankan layout dan tema, jadi tidak perlu melakukan full reset. Cukup menghapus keseluruhan atau beberapa konten saja yang perlu dihapus. Caranya sangat mudah karena hanya membutuhkan beberapa langkah saja.
Menghapus Konten Secara Manual
Tidak perlu semua, Anda bisa menghapus beberapa konten WordPress yang masih relevan dengan website yang ingin dikembangkan.
Langkah 1. Akses Konten di WordPress
Anda hanya perlu membuka halaman dashboard WordPress. Kemudian klik “Posts” untuk melihat artikel atau konten yang sudah ada.
Jika Anda tidak dapat melihat konten yang sudah terbit di dalam menu ini, ada cara yang bisa dilakukan. Klik “Screen Options” yang berada di kanan atas. Di dalam menu yang muncul ubah ‘Number of items per page’ menjadi lebih besar. Kemudian klik tombol “Apply”. Cara ini akan memunculkan daftar konten yang lebih banyak.
Langkah 2. Hapus Konten Menggunakan Checkbox
Setelah Anda melihat seluruh, centang checkbox yang berada di samping title. Langkah ini secara langsung akan menandai seluruh konten yang ada di dalam daftar.
Untuk menghapusnya, klik menu dropdown box yang ada di bagian atasnya (Bulk Actions) dan klik “Move to Trash”. Kemudian klik tombol Apply untuk mengeksekusinya. Seluruh konten Anda akan hilang dan pindah ke folder Trash.
Setelah mengikuti panduan ini, konten artikel di dalam website seluruhnya akan hilang. Namun masih ada beberapa konten yang tertinggal di dalam website, seperti pages, media, atau plugin.
Anda bisa mengulangi cara ini untuk menghapus masing-masing konten sampai dengan seluruhnya terhapus.
Selain menggunakan cara di atas, Anda bisa menggunakan plugin yang tersedia di WordPress untuk mengatur ulang konten, yaitu menggunakan WP Reset plugin.
Menghapus Konten Menggunakan Plugin
Cara yang paling mudah dan cepat untuk menghapus seluruh konten yang ada di WordPress adalah menggunakan plugin WP Reset. Plugin ini dapat mengatur ulang database menjadi default (sesuai dengan instalasi awal) tanpa harus memodifikasi sebagian file. Plugin ini hanya menghapus seluruh kustomisasi yang sudah dilakukan dan juga konten yang sudah ditambahkan.
Meskipun simpel, Anda tetap harus melakukan backup untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
Menghapus Konten Menggunakan WP-CLI
Cara ini tidak disarankan bagi Anda yang masih awam dengan WordPress.
WP-CLI merupakan sebuah tools command line yang dibuat untuk developer WordPress. Pengguna tools ini hanya perlu memasukkan beberapa baris perintah untuk mengubah konfigurasi yang di dalam WordPress.
Jika ingin menghapus post, komentar, dan mengosongkan isi WordPress dapat dilakukan menggunakan perintah di bawah ini (tidak mempengaruhi konfigurasi dan user):
wp site empty
Anda dapat mengikuti beberapa panduan dan dokumentasi WP-CLI untuk mengetahui berbagai macam fungsi dan fitur yang tersedia.
Penutup
Tersedia banyak cara reset WordPress dengan berbagai skenario. Anda hanya perlu menyesuaikannya saja dengan kondisi website saat ini. Namun sebelum memutuskan untuk melakukan reset, akan lebih baik jika Anda melakukan backup terlebih dahulu. Tujuannya supaya jika terjadi hal yang di luar rencana bisa langsung mengembalikannya menggunakan backup yang sudah tersedia.
Semoga artikel cara reset WordPress ini bermanfaat. Jika Anda mempunyai cara lain, silakan bagikan dengan pembaca lain melalui kolom komentar. Jangan lupa subscribe untuk mendapat informasi seputar dunia bisnis, teknologi, dan digital marketing dari kami.