Cara Membuat WordPress (Tutorial Lengkap) – Panduan Blog Online Cara Membuat WordPress (Tutorial Lengkap) Kami berusaha menyediakan website ...
Saturday, October 27, 2018
Cara Membuat Aplikasi Android
[Termudah] Cara Membuat Aplikasi Android Lengkap! – Panduan Blog Online
[Termudah] Cara Membuat Aplikasi Android Lengkap!
Kami berusaha menyediakan website yang berguna untuk pengetahuan para pembaca, panduan singkat dan sederhana ini semoga menjadi jalan bagi kalian yang mengalami kesulitan dalam membuat blog di dunia maya, kami mengambil sumber dari blog Panduan Blog Online.com seandainya kalian berkenan langsung mengunjungi website tersebut, selamat menikmati!
Membuat aplikasi Android sebenarnya tidaklah sesulit yang Anda bayangkan. Bahkan, seorang pemula pun bisa membuat aplikasi Android yang baik. Syaratnya, Anda harus mengikuti petunjuk pembuatan yang tepat. Nah, melalui artikel ini kami akan menjelaskan cara membuat aplikasi Android dengan mudah menggunakan Android Studio.
Sebelum mulai membuat aplikasi Android, ada beberapa hal yang Anda perlukan, yaitu:
Install Android Studio – Sebelum Anda membuat aplikasi Android, Anda harus menginstall software Android Studio. Ikuti panduan ini untuk menginstall Android Studio.
Spesifikasi Laptop – Spesifikasi yang dibutuhkan adalah RAM minimal 3GB. Yang direkomendasikan 8GB RAM, dan tambahan 1GB untuk menjalankan Emulator Android.
Di artikel ini Anda akan belajar dasar-dasar membuat aplikasi Android menggunakan Android Studio.
Cara membuat aplikasi sendiri terdiri dari lima langkah utama, yaitu:
Buat Project di Android Studio
Membuat Interface
Request Data Adapter
Menampilkan Data Menggunakan RecyclerView
Menampilkan Kumpulan Database Menggunakan Dataset
Simak untuk penjelasan masing-masing langkah-langkahnya.
1.Buat Project di Android Studio
Pertama, buka Android Studio yang sudah Anda install. Lalu klik Start a new Android Studio project untuk membuat project baru.
1.1. Pilih Jenis Project
Setelah itu, Anda akan diarahkan ke halaman Activity. Pilih jenis Empty Activity karena Anda akan membuat aplikasi dari nol. Setelah itu, klik Next untuk melanjutkan pembuatan project.
1.2. Konfigurasi Project
Kemudian Anda perlu menetapkan konfigurasi project aplikasi Android yang akan Anda buat. Anda perlu mengisi informasi berikut:
Nama Activity dan Project: Digunakan untuk identitas dari aplikasi untuk memudahkan proses develop aplikasi.
Package Name: Adalah nama identitas dari class yang digunakan untuk pemanggilan suatu program di Android.
Minimum API Level: Digunakan untuk proses running hasil aplikasi Android yang akan berjalan pada versi Android.
Setelah semua detail informasi terisi, klik Finish untuk mulai membuat aplikasi Android.
Setelah itu, Anda akan diarahkan ke dashboard pembuatan aplikasi Android seperti di bawah ini.
2. Membuat Interface
User Interface adalah tampilan visual dari Android. User Interface sendiri menggabungkan konsep desain visual, desain interaksi, dan infrastruktur informasi. Nah, di pembuatan aplikasi Android terdapat dua jenis interface, yaitu View dan ViewGroup. Berikut ini penjelasannya.
2.1. View
Pada dasarnya, semua elemen user interface di aplikasi Android dibangun menggunakan dua buah komponen inti, yaitu View dan ViewGroup. View adalah komponen di layar yang mana pengguna dapat melihatnya dan berinteraksi langsung. Terdapat empat komponen View dalam aplikasi Android, yaitu TextView, ImageView, ListView, dan GridView. Kami akan menjelaskannya satu per satu di bawah ini:
TextView
TextView adalah komponen yang berguna untuk menampilkan teks ke layar. Berikut ini adalah contoh kode untuk membuat TextView.
Gambar di bawah ini adalah contoh penempatan kode ImageView pada file activity_main.xml.
ListView
Selanjutnya, ada komponen ListView yang fungsinya adalah untuk menampilkan informasi dalam bentuk list. Dalam pembuatan ListView, Anda perlu menambahkan beberapa kode pada file activity_main.xml, strings.xml, dan, MainActivity.java.
Pertama, Anda perlu menambahkan kode di bawah ini pada file activity_main.xml:
Gambar di bawah ini adalah contoh penempatan kode ListView pada file strings.xml.
Ketiga, Anda perlu menambahkan function pada file MainActivity.java. Fungsinya adalah agar list yang Anda buat dalam file strings.xml bisa muncul pada aplikasi Android. Berikut kode yang perlu Anda tambahkan:
public class MainActivity extends AppCompatActivity implements AdapterView.OnItemClickListener{ ListView listView; ArrayAdapter<CharSequence> adapter; @Override protected void onCreate(Bundle savedInstanceState) { super.onCreate(savedInstanceState); setContentView(R.layout.activity_main); listView = (ListView)findViewById(R.id.listView); // memanggil listview pada activity_main.xml adapter = ArrayAdapter.createFromResource(this,R.array.countries_arry,android.R.layout.simple_list_item_1); // kita akan memanggil nama array dan layout viewnya. listView.setAdapter(adapter); listView.setOnItemClickListener(this); // list jika di klik maka akan muncul pesan sesuai yang di klik } @Override public void onItemClick(AdapterView<?> parent, View view, int position, long id) { Toast.makeText(this,adapter.getItem(position), Toast.LENGTH_SHORT).show(); //proses pesan saat diklik }}
Gambar di bawah ini adalah contoh penempatan ListView pada file MainActivity.java.
GridView
GridView adalah komponen untuk menampilkan informasi dalam bentuk grid. Dalam pembuatan GridView, Anda harus menambahkan sejumlah kode pada dua file, yaitu activity_main.xml dan MainActivity.java.
Pertama, Anda harus menambahkan kode di bawah ini pada file activity_main.xml.
Gambar di bawah ini adalah contoh penempatan GridView pada file activity_main.xml.
Kedua, Anda perlu menambahkan kode pada file MainActivity.java agar function di file GridView bisa berjalan dengan baik. Berikut kode yang perlu ditambahkan.
public class MainActivity extends Activity { private String[] bulan = {"Januari","Februari","Maret", "April","Mei","Juni","Juli", "Agustus","September","Oktober", "Nopember","Desember"}; private GridView grid1; private ArrayAdapter<String> adapter; @Override protected void onCreate(Bundle savedInstanceState) { super.onCreate(savedInstanceState); setContentView(R.layout.activity_main); grid1 = (GridView) findViewById(R.id.gridView1); //membuat adapter agar item bulan menempel pada gridview adapter = new ArrayAdapter<String>(MainActivity.this, android.R.layout.simple_list_item_1, bulan); //menerapkan adapter pada objek grid1 grid1.setAdapter(adapter); //penggunaan listenernya mirip dengan listener pada listview }}
Gambar di bawah ini adalah contoh penempatan GridView pada file MainActivity.java.
2.2. ViewGroup
ViewGroup adalah sebuah tempat yang mewadahi objek-objek View dan ViewGroup itu sendiri sehingga membentuk satu kesatuan tampilan aplikasi yang utuh. Berikut adalah empat komponen ViewGroup, yaitu:
LinearLayout
FrameLayout
RelativeLayout
TableLayout
Di sini kami akan menjelaskan dan memberikan contoh beberapa komponen ViewGroup.
LinearLayout
Pertama, LinearLayout merupakan layout yang berfungsi untuk menampilkan komponen-komponen di dalamnya secara horizontal atau vertikal. LinearLayout memiliki atribut weight untuk masing-masing child View yang berguna untuk menentukan porsi ukuran View dalam sebuah ruang (space) yang tersedia.
FrameLayout
Kedua, FrameLayout adalah layout yang paling sederhana. Layout ini akan membuat komponen yang ada di dalamnya menjadi menumpuk atau saling menutupi satu dengan yang lainnya. Komponen paling pertama pada layout ini akan menjadi alas bagi komponen-komponen di atasnya. FrameLayout memiliki kemampuan untuk menjadi kontainer untuk fragment-fragment di dalam sebuah activity. Berikut ilustrasi penggunaan FrameLayout terhadap child view yang dimilikinya.
RelativeLayout
Ketiga, ada RelativeLayout. Layout ini adalah yang paling fleksibel. Sebab posisi masing-masing komponen di dalamnya dapat mengacu secara relatif pada komponen lainnya. Selain itu, ia juga dapat mengacu secara relatif ke batas layar.
TableLayout
Terakhir, ada TableLayout. Susunan komponen dalam TableLayout berada dalam baris dan kolom. Namun, layout jenis ini tidak akan menampilkan garis pembatas untuk baris, kolom, atau cell-nya.
3. Request Data Adapter
Adapter adalah komponen yang akan mengatur bagaimana menampilkan data dalam ListView tersebut. Adapter inilah yang menyediakan akses ke data per item dan juga bertanggung jawab untuk membuat sebuah View pada setiap item dalam kumpulan data. Kami akan memberikan penjelasan singkat mengenai fungsi Adapter.
Adapter akan memanggil method getView().
Setelah itu, getView() akan mengembalikan sebuah view pada setiap item dengan menggunakan adapter view.
Method getView() akan mengatur format layout dan kesesuaian data pada item dengan adapter view.
Terakhir, getView() akan mengembalikan View baru untuk setiap dipanggil. Ini akan berpengaruh pada performa aplikasi. Jika Anda membuat View baru sebagai solusinya, sebenarnya ini terlalu berlebihan karena ketika view baru telah dibuat, View yang lama masih akan tersimpan. Untuk itulah Android memiliki fitur Recycles yang berfungsi untuk mendaur ulang View ini.
4. Menampilkan Data Menggunakan RecylerView
RecyclerView adalah sebuah komponen tampilan (widget) yang lebih canggih ketimbang pendahulunya ListView. Ia bersifat lebih fleksibel. RecyclerView memiliki kemampuan untuk menampilkan data secara efisien dalam jumlah yang besar. Terlebih jika Anda memiliki koleksi data dengan elemen yang mampu berubah-ubah sewaktu dijalankan (runtime).
5. Menampilkan Kumpulan Database Menggunakan Dataset
Dataset adalah kumpulan data yang dimiliki dan ingin ditampilkan di aplikasi Android. Bisa berupa array, list, maupun object map.
Nah, ketika membuat aplikasi yang membutuhkan penyimpanan database yang besar, Anda bisa menggunakan VPS. Salah satu penyedia hosting yang menyediakan layanan VPS adalah Panduan Blog Online. VPS Panduan Blog Online sudah mendukung SSD, RAM 2 kali lipat dari RAM dedicated, Network link 100Mb/s, dan Weekly Auto Backup sehingga mampu memenuhi kebutuhan aplikasi Android Anda.
Belajar Membuat Aplikasi Android Mudah, Bukan?
Mudah Bukan?, Anda juga bisa membuat Aplikasi Android untuk menambah pemasukan keuangan lho, caranya mudah banget Anda hanya perlu mendaftarkan ke Google Admob. Untuk panduan mengenai Gooogle Admob Anda bisa klik Artikel di sini.
Demikian artikel cara membuat aplikasi Android, menggunakan Android Studio. Jika masih ada pertanyaan, jangan sungkan untuk meninggalkan di kolom komentar. Jangan lupa juga subscribe untuk mendapatkan informasi VPS dan WordPress dari kami.
No comments:
Post a Comment