Kami berusaha menyediakan website yang berguna untuk pengetahuan para pembaca, panduan singkat dan sederhana ini semoga menjadi jalan bagi kalian yang mengalami kesulitan dalam membuat blog di dunia maya, kami mengambil sumber dari blog Panduan Blog Online.com seandainya kalian berkenan langsung mengunjungi website tersebut, selamat menikmati!
Marketing adalah bagian yang penting di sebuah perusahaan untuk terus berkembang. Marketing bahkan menjadi ujung tombak untuk menentukan sukses atau gagalnya sebuah perusahaan. Strategi marketing yang baik dan benar menjadi hal yang wajib dilakukan.
Sekarang ini, perkembangan teknologi memberikan pengaruh yang besar bagi sebuah perusahaan dalam mengembangkan strategi marketingnya. Sebelum adanya teknologi, proses marketing dilakukan secara langsung (offline) terjun ke lapangan. Semenjak teknologi informasi semakin maju –apalagi dengan adanya sosial media– strategi marketing menjadi lebih beragam dan banyak jenisnya. Seolah-olah teknologi membuka pintu menuju “The next level of marketing”.
Salah satu strategi marketing yang ditawarkan saat ini adalah dengan menerapkan metodologi Inbound Marketing. Inbound marketing merupakan contoh bagaimana teknologi dapat mengubah marketing menjadi lebih powerful dan tentunya menarik. Apa itu Inbound Marketing? Dan bagaimana menerapkan metodologi ini ke dalam bisnis? Kami akan mencoba mengulasnya pada artikel ini secara lengkap!
Pada tahun 2005, CEO dan co-founder HubSpot, Brian Halligan mengenalkan metodologi/konsep yang saat ini dikenal dengan nama Inbound Marketing. Di sinilah sedikit demi sedikit konsep ini mulai naik daun –meskipun lambat. Konsep ini mulai dikenal lebih luas ketika tahun 2007 dan kemudian di tahun 2012 konsep ini benar-benar tumbuh.
Saat ini, konsep yang dikenalkan oleh Brian beberapa tahun yang lalu menjadi cukup terkenal oleh kalangan marketer online layaknya Search Engine Optimization (SEO).
Apa itu Inbound Marketing?
Saat ini para pebisnis dan usahawan menjaring customers/pelanggan dengan menulis blog, podcast, video, eBook, dan masih banyak lainnya. Mereka selangkah lebih maju untuk mempromosikan produk maupun layanan melalui sosial media dan email. Apa hubungan tren ini dengan Inbound Marketing?
Secara sederhana, Inbound marketing adalah metodologi yang bertujuan untuk membuat pengalaman bernilai yang mempunyai dampak positif dalam dunia bisnis. Supaya tujuan itu tercapai, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan.
Langkah-langkah Inbound Marketing terbagi menjadi tiga tahap: menarik (attract), mengajak (engage), menyenangkan (delight).
Tiga bagian ini menjadi tahap yang penting dan harus dipahami jika ingin menggunakan metodologi Inbound Marketing.
Pertama-tama, Anda menarik (attract) calon customers ke website dan blog Anda menggunakan konten yang membantu/bermanfaat. Ketika mereka sudah masuk (ke dalam website atau blog), Anda mengajak mereka (pengunjung) untuk menggunakan aplikasi obrolan seperti email atau chat dengan keuntungan yang lebih bernilai.
Kemudian yang terakhir, Anda melayani mereka dengan terus memberikan kesan menarik, seperti memberikan saran dan interaksi yang nyaman.
Ketiga bagian (proses) ini diharapkan mampu membuat customers bisa mengembangkan bisnis mereka menjadi lebih bernilai dan mempunyai tingkat kepercayaan yang tinggi. Sebab customers yang bernilai juga akan menaikan nilai dari sebuah bisnis. Supaya lebih mudah di dalam memahami metodologi ini, Anda dapat melihat terlebih dahulu diagram di bawah ini.
Jadi, pada dasarnya ketiga bagian tadi merupakan tahapan-tahapan dalam penerapan metodologi Inbound Marketing: attract, engage, delight. Ketiga tahapan ini dipakai untuk membangun kepercayaan, kredibilitas, dan momentum.
Tidak hanya berjalan satu putaran saja, melainkan terus berputar hingga mencapai tujuan dan bahkan selama proses bisnis masih berjalan.
Dalam perspektif bisnis, metodologi Inbound marketing menggambarkan pertumbuhan sebuah bisnis. Di sisi lain, tingkat kebahagiaan pelanggan adalah sebuah energi yang menjadi pendorong supaya bisnis itu tetap tumbuh. Kenapa?
Tidak lain karena customers yang mendapatkan pelayanan terbaik dan mempunyai kesan positif kemungkinan besar akan kembali. Tidak hanya itu, mereka akan mempromosikan produk Anda ke orang-orang di sekitarnya. Tentunya hal tersebut akan mengurangi sumber daya untuk melakukan promosi dan sebagainya.
Akan tetapi, jika pelayanan yang diberikan kurang memuaskan dan memberikan kesan negatif bagi customers, bisa jadi hal itu menjadi halangan untuk pertumbuhan bisnis perusahaan.
Maka dari itu, memberikan pelayanan terbaik dan solutif adalah hal yang wajib untuk dilakukan. Supaya menghasilkan pelayanan yang terbaik, semua tim (marketing, sales, dan services) harus terlibat di setiap tahap Inbound Marketing, yaitu attract, engage, atau delight.
Perbedaan Inbound Marketing dengan Outbound Marketing
Metode Outbound Marketing mempunyai banyak kelemahan dikarenakan masih menggunakan cara tradisional. Salah satu contohnya adalah pemasaran yang dilakukan bersifat mengganggu calon konsumen melalui media iklan, email, telepon tanpa memperhatikan kenyamanan calon konsumen.
Outbound Marketing
Adalah suatu teknik pemasaran yang bertujuan untuk menjangkau konsumennya dari luar (outbound). Media yang dipilih untuk melakukan pemasaran adalah email, telepon atau iklan.
Teknik pemasaran seperti ini memiliki 3 kelemahan.
Tidak memperhatikan persona konsumen sehingga pemasaran yang dijalankan tidak diterima oleh orang yang tepat. Kecil kemungkinan untuk mendapatkan konsumen.
Pemasaran bersifat mengganggu atau cenderung memaksakan kepada calon konsumen sehingga menimbulkan efek negatif.
Dikarenakan pemasaran masih menggunakan media mainstream, dan yang dikeluarkan juga cenderung lebih besar.
Inbound Marketing
Teknik pemasaran ini berbanding terbalik dengan Outbound Marketing. Pemasaran dilakukan dengan cara membuat daya tarik kepada calon konsumen sehingga proses pemasaran berjalan tanpa adanya paksaan.
Inbound Marketing selalu berasa membuat nyaman calon konsumennya, misalnya dengan memberikan konten yang bermanfaat. Ketika calon konsumen menerima manfaatnya, tidak menutup kemungkinan calon konsumen akan tertarik dengan produk yang ditawarkan dan menjadi koncumen tetap tanpa paksaan.
Prinsip pada Inbound Marketing sejalan dengan kemajuan era digital, karena media yang digunakan bisa dari Sosial Media, Blog, Email Marketing, Content Marketing dan lain sebagainya.
Seiring dengan maraknya penggunaan internet, Inbound Marketing menjadi sangat populer. Dengan Inbound Marketing, pemasaran dapat dilakukan secara efektif dan efisien.
Inbound Marketing Terbukti Mampu Menumbuhkan Bisnis
Saat ini, bagaimana customers berkomunikasi dan apa yang mereka harapkan dari bisnis Anda sudah berubah, dan ini menjadi hal yang perlu diperhatikan.
Dikutip dari Can-Do iDeas, ribuan perusahaan sudah menerapkan metodologi Inbound Marketing dalam manajemen perusahaan untuk mendapatkan audiens baru dan mengonversi pengunjung website menjadi customers.
Alasan utama mereka menerapkan Inbound Marketing adalah karena metodologi ini mudah digunakan oleh perusahaan dan tentunya untuk customers. Calon customers lebih mudah untuk mencari informasi tentang bisnis Anda melalui kanal digital seperti blog, mesin pencari, dan media sosial.
Inbound marketing dan teknologi terus membantu sebuah bisnis untuk beradaptasi dengan kebutuhan yang berubah cepat –tidak hanya marketing, tetapi seluruh bagian pengalaman pelanggan (customer experience).
Perusahaan yang sudah menerapkan metodologi ini mendapatkan pertumbuhan signifikan. Mereka memulai dengan membuat konten yang menarik dan menjawab pertanyaan sesuai dengan bidangnya. Jika perusahaan Anda bergerak di bidang pertanian, konten yang dibuat tentunya yang berhubungan dengan pertanian: pupuk, tanaman, teknik pertanian, dan lain sebagainya.
Pengguna internet menggunakan mesin pencari untuk memperoleh informasi yang mereka inginkan. Saat calon customer mencari informasi mengenai pertanian dan website Anda berhasil naik ke peringkat atas, ini akan memberikan kesempatan Anda untuk mengonversi pengunjung website menjadi customer. Mereka memanfaatkan teknik Call to Action dan Landing Pages untuk proses konversi.
Cara ini terbukti mampu menjaring lebih banyak customers dan menumbuhkan perusahaan melalui proses konversi yang masuk.
Aplikasi Inbound Marketing
Anda harus mulai membangun blog karena kunci utama dalam metodologi Inbound Marketing adalah blogging. Tanpa menggunakan blog, Anda tidak dapat menerapkan metodologi ini dengan baik. Blog Anda bisa membuat perusahaan menjadi lebih menguntungkan.
Teknologi membuat kegiatan blogging menjadi lebih mudah. Anda tidak perlu khawatir kebingungan mencari konten blog yang customers butuhkan. Ada beberapa aplikasi yang mendukung penerapan Inbound Marketing, seperti HubSpot dan aplikasi analisis Search Engine Optimization (SEO). Selain HubSpot aplikasi lain yang layak untuk Anda coba, yaitu Marketo dan Infusionsoft. Aplikasi-aplikasi ini akan membantu Anda mengembangkan blog dan pada akhirnya membuat perusahaan lebih berkembang.
Penutup
Metodologi Inbound Marketing layak Anda pakai untuk memperluas pasar dan mengembangkan bisnis. Strategi yang ditawarkan cocok diterapkan di saat teknologi semakin berkembang dengan cepat. Dukungan aplikasi Inbound Marketing mempermudah proses penerapan dan tentunya memaksimalkan potensi bisnis untuk berkembang.
Bagi Anda yang belum membangun blog dan ingin membuatnya, gunakan beberapa panduan yang sudah pernah kami tulis di bawah ini:
Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda. Ingin mendapatkan informasi terbaru dari kami? Jangan lupa subscribe untuk mendapatkan notifikasi dari email.
15 Cara Ampuh Mendapatkan Leads (Bukan Kaleng-kaleng)
15 Cara Ampuh Mendapatkan Leads [Anti-Gagal]
Kami berusaha menyediakan website yang berguna untuk pengetahuan para pembaca, panduan singkat dan sederhana ini semoga menjadi jalan bagi kalian yang mengalami kesulitan dalam membuat blog di dunia maya, kami mengambil sumber dari blog Panduan Blog Online.com seandainya kalian berkenan langsung mengunjungi website tersebut, selamat menikmati!
Leads adalah orang yang tertarik pada produk atau layanan bisnis. Orang-orang ini biasanya memberikan info kontak berupa nama dan alamat email. Ini dilakukan supaya mereka tak kehilangan info dan promo dari penjual.
Cinta pada pandangan pertama itu omong kosong. Bukan cuma untuk urusan jodoh, tapi juga urusan bisnis.
Seperti jodoh yang harus ditimbang bibit-bebet-bobotnya, produk atau layanan bisnis juga kerap dibandingkan kurang dan lebihnya. Kalau jodoh saja bisa ditikung, apalagi konsumen. Jadi, bukan hal yang aneh kalau konsumen berpaling dari seorang penjual karena menemukan alternatif produk atau layanan yang lebih menarik.
Faktanya, 7 dari 10 orang memang tak pernah menyelesaikan transaksi online-nya. Mereka umumnya beralih ke produk lain yang lebih menguntungkan.
Ini pun didukung sebuah survei yang menunjukkan 40 persen orang tak jadi membeli sesuatu karena teralihkan hal lain. Jadi, tidak berlebihan kalau dibilang, tikung-menikung dan fenomena pemberi harapan palsu (PHP) itu sangat umum di bisnis.
Meski begitu, bukan berarti Anda bisa pasrah menghadapinya. Anda dapat menerapkan strategi lead generation supaya tak kehilangan . Apa itu leads? Mengapa leads itu penting? Lalu, bagaimana cara mendapatkan leads? Simak terus artikel ini karena kami akan jawab semua pertanyaan Anda.
Leads adalah orang-orang yang punya potensi besar untuk diprospek menjadi pelanggan. Mereka umumnya meninggalkan kontak supaya Anda dapat menghubungi mereka secara leluasa. Berbekal kontak itulah, Anda bisa mengirimkan info seputar promo atau rilis produk terbaru.
Namun, leads tidak didapatkan begitu saja. Anda butuh lead generation agar dapat menjaring leads yang berkualitas. Lebih tepatnya, lead generation adalah proses menarik orang dan mengubahnya menjadi pelanggan Anda. Beberapa metode lead generation adalah blog, freebies, kupon, dan lain sebagainya.
Sebelum bicara banyak soal cara mendapatkan leads, ada baiknya Anda mengenal macam-macam leads. Sebab, tiap orang punya kebutuhan berbeda-beda. Anda tentu ingin menjawab kebutuhan itu dengan tepat. Dengan begitu, mereka merasa Anda dan tergerak untuk menjadi pelanggan setia Anda.
Berikut adalah empat macam leads yang perlu Anda ketahui.
Marketing Qualified Lead
Marketing Qualified Lead (MQL) adalah orang-orang yang sudah terpapar dan berinteraksi dengan materi promosi yang Anda buat. Misalnya, mereka sudah pernah mengisi kontak di landing page ataupun mengunduh e-book gratis.
Walaupun sudah familiar dengan produk atau layanan Anda, MQL belum siap melakukan pembelian produk atau layanan. Karenanya, MQL justru jadi lead paling potensial untuk diprospek menjadi konsumen.
Sales Qualified Lead
Sales Qualified Lead (SQL) adalah orang-orang yang tertarik membeli produk atau layanan. Tak sekadar bertanya saja, SQL biasanya memang sudah siap membayar sejumlah uang alias menjadi pelanggan. SQL umumnya dapat dikenali karena pertanyaan mereka seputar detai info atau spesifikasi produk.
Product Qualified Lead
Product Qualified Lead (PQL) adalah orang-orang yang telah menjajal program “coba gratis” atau versi basic dari sebuah produk. Mereka kemudian tertarik untuk berlangganan produk atau melakukan upgrade produk ke versi premium.
Service Qualified Lead
Sebetulnya Service Qualified Lead ini hampir sama dengan PQL. Service Qualified Lead adalah orang-orang yang telah menjajal versi gratis atau fitur terbatas dari sebuah layanan. Lalu, mereka tertarik untuk membayar lebih agar mendapat fitur premium yang diinginkan.
Setelah tahu apa saja macam-macam lead, semoga Anda bisa mendesain produk yang pas dan menentukan strategi digital marketing yang sesuai. Sehabis ini, Anda akan diajak menyelami lebih dalam mengapa leads sangat penting bagi bisnis online.
Mengapa Leads itu Penting?
Lead generation atau leads adalah bagian yang amat penting dalam digital marketing. Mengapa? Kira-kira begini lah penjelasan singkatnya:
Leads dipakai agar Anda lebih mudah menghubungi calon pelanggan potensial;
Leads memungkinkan Anda mengirimkan konten bermanfaat untuk calon pelanggan;
Leads memudahkan Anda memetakan demografi calon pelanggan dan kebutuhannya;
Leads memungkinkan Anda melakukan promosi dan konversi ke segmen pelanggan paling potensial.
Itu tadi alasan super singkat dari pentingnya leads. Kalau jawaban di atas sudah memuaskan rasa penasaran, Anda boleh loncat ke bagian Tips Mendapatkan Leads. Di sana, Anda akan temukan berbagai cara mendapatkan leads yang bisa diterapkan ke bisnis Anda sendiri.
Tapi jika Anda masih penasaran dengan logika di balik leads, ada baiknya Anda simak penjelasan berikut ⏬⏬⏬
Sebetulnya lead generation adalah bagian dari babak kedua customer journey atau marketing funnel. Ini merupakan babak yang perlu Anda optimalkan setelah mengenalkan produk atau layanan lewat sosial media, blog, video, atau website.
Sebab, yang Anda dapatkan hanya lah traffic dan eksposur. Sesuatu yang sangat abstrak untuk dijadikan modal memprospek pelanggan. Hanya berbekal traffic dan eksposur saja, Anda tentu tak dapat menjalin kontak dengan calon pelanggan.
Malah bisa dibilang, tanpa lead generation Anda dipaksa untuk selalu mengulang usaha promosi dari awal. Anda jadi terjebak di tahap awareness. Ini tak cuma menjengkelkan dan melelahkan, tapi juga memboroskan anggaran promosi Anda.
Padahal, leads tak sekadar dipakai untuk terus menjalin kontak dengan pelanggan. Lead generation juga berguna untuk meyakinkan pelanggan agar menggunakan produk atau layanan yang ditawarkan. Ini bisa dilakukan dengan mengirimkan bermacam resources (artikel, e-book, akses konten premium, dsb) ke mereka.
Dengan begitu, calon pelanggan bisa mengerti bagaimana produk yang Anda tawarkan menyelesaikan persoalan mereka. Lewat berbagai konten itu pula, Anda bisa menunjukkan kelebihan Anda dibandingkan dengan kompetitor. Dari sana lah, calon pelanggan merasa semakin mantap untuk membeli produk atau layanan bisnis Anda.
Di samping dua kegunaan tadi, leads juga amat berguna untuk memetakan (calon) pelanggan. Berbekal data sederhana seperti umur, jenis kelamin, dan preferensi tertentu, Anda bisa tahu siapa pelanggan potensial dan apa yang mereka mau. Nantinya, Anda bisa mendesain produk yang menjawab kebutuhan. Plus, mendesain strategi marketing yang lebih tepat sasaran.
15 Cara Ampuh untuk Mendapatkan Leads
Setelah paham apa itu leads dan mengapa leads itu penting, saatnya Anda masuk ke bagian yang lebih praktikal. Di sini, Anda akan temukan 15 cara mendapatkan leads yang bisa diterapkan ke bisnis Anda.
1. Buat landing page
Landing page adalah halaman khusus berisi form untuk mengumpulkan leads. Biasanya halaman ini juga memuat informasi lengkap seputar produk atau layanan yang bisnis tawarkan.
Membuat landing page merupakan strategi mendulang leads yang paling bisa diandalkan. Berbekal website dengan halaman khusus, upaya Anda mendapatkan leads akan tampak lebih elegan.
Di samping itu, Anda juga berkesempatan untuk terus-menerus mendapatkan leads. Sebab, landing page akan terus ada di website. Tanpa ada batasan waktu. Anda hanya perlu mengarahkan orang untuk mengunjungi website dan landing page tersebut.
Strategi ini juga sangat fleksibel untuk dikombinasi dengan cara mendapatkan leads lainnya. Misalnya, Anda bisa buat landing page khusus untuk bagikan ebook atau menyelenggarakan webinar. Cerdas, bukan?
Membuat ebook dan membagikannya secara gratis bisa juga mendatangkan leads. Ini merupakan cara strategis yang biasa diterapkan oleh bisnis B2B. Mengapa?
Transaksi bisnis B2B biasanya tak terjadi dalam sekali pertemuan. Ini karena nilai transaksi di bisnis B2B umumnya sangat lah besar. Maka, perlu waktu agak lama sampai pembeli benar-benar yakin dan siap membeli produk atau layanan yang dimaksud.
Ebook ini seolah jadi “buah tangan” untuk calon pembeli. Lewat ebook yang Anda bagikan, Anda bisa meninggalkan kesan sebagai bisnis yang terpercaya, paling ahli, dan bereputasi bagus. Apalagi, kalau Anda punya bisnis yang sifatnya amat teknis. Calon pelanggan bisa mendapatkan nilai tambah dan pengetahuan baru seputar bisnis yang dijalankan.
Supaya ebook Anda diminati calon pelanggan, ikuti beberapa tips membuat ebook berikut:
Pilih topik yang spesifik. Kalau Anda memiliki beberapa lini produk/layanan, jangan buru-buru memasukkan semua topik yang berhubungan ke dalam satu buku. Ini dilakukan supaya Anda bisa mendapatkan lead dalam jumlah banyak dan spesifik.
Buat outline untuk memetakan konten ebook. Supaya konten yang ditulis mudah dipahami pembaca, pastikan Anda memetakan konten dengan baik, urut, dan logis.
Desain ebook semenarik mungkin. Tampilan ebook yang menarik membantu pembaca menikmati konten yang Anda sajikan.
Tambah elemen dekoratif ke ebook. Taruh gambar, foto, quote, diagram, data, atau apapun yang menambah estetika. Lebih baik lagi kalau semua elemen dekoratif itu membantu pembaca memahami konten.
Kalau ebook Anda sudah memenuhi hal-hal di atas, tinggal promosikan saja. Lalu, dapatkan leads dari orang-orang yang berminat mendapatkan ebook tersebut.
3. Freebies
Freebies adalah konten yang sengaja dibuat dan dibagikan secara gratis. Tapi, konten ini tidak lah sama seperti blog atau video. Freebies umumnya dapat diunduh dan dicetak di atas kertas. Misalnya, checklist, worksheet, panduan singkat, ebook, poster, dan lain sebagainya.
Dibandingkan strategi mendapatkan leads via ebook, strategi freebies bisa dibilang lebih efektif. Sebab, Anda bisa membuat konten dalam waktu yang lebih singkat. Pastinya, format konten ini juga lebih hemat tenaga. Karenanya, Anda bisa fokuskan sisa tenaga untuk menggiring traffic menjadi leads yang berkualitas.
4. Buat konten premium
Kalau Anda punya konten kualitas super dan basis massa yang loyal, coba saja buat konten premium. Cara ini dijamin akan mendatangkan leads berkualitas. Karena orang-orang yang sesuai kriteria target pasar lah yang akan memberikan kontaknya.
Strategi macam ini sebetulnya lebih banyak diterapkan oleh portal berita dan majalah online. Terutama oleh media berbasis luar negeri ataupun yang memiliki jaringan internasional. Hanya saja di Indonesia, belum banyak yang mempraktikkannya.
Kalau Anda tertarik menjajal cara satu ini, pastikan Anda benar-benar memiliki nilai tambah. Minimal, pastikan konten Anda memberi insight baru dan menjawab rasa penasaran mereka. Syukur-syukur kalau konten yang dibuat juga berisi data dan analisis mendalam.
5. Beri opsi subscribe konten
Cara satu ini wajib untuk diterapkan. Terutama, bagi Anda yang sudah menjalankan blog untuk bisnis. Dengan iming-iming dapat update eksklusif, Anda bisa dapat nama dan alamat email pengunjung secara mudah.
Anda pun bisa menambahkan form subscribe di semua konten blog. Setiap pengunjung ─ tanpa terkecuali ─ selalu ditawari untuk subscribe blog. Jadi, kemungkinan bisnis untuk dapat leads juga semakin besar.
6. Sediakan live chat di website
Fitur live chat tak cuma bermanfaat untuk kredibilitas usaha. Ia juga tak sekadar memudahkan pembeli menghubungi Anda. Ada alasan lain mengapa Anda harus menambahkan fitur live chat di website.
Bentuk live chat di atas tak hanya eksklusif untuk pelanggan setia bisnis. Dengan memasukkan kolom nama dan alamat email, Anda bisa menjaring leads dari calon pelanggan yang sangat potensial. Terutama yang bentuknya sales qualified lead (SQL).
7. Manfaatkan media sosial
Usaha mendapatkan leads juga bisa dilakukan lewat media sosial. Entah itu Facebook, Twitter, dan Instagram. Syaratnya, tentu saja, Anda punya suatu nilai tambah atau konten eksklusif untuk menarik calon pelanggan.
Setelah memiliki “faktor X” yang dimaksud, Anda bisa membuat konten pengumuman di media sosial. Isinya memberitakan kalau Anda ingin membagikan konten eksklusif secara gratis. Caranya, si calon pelanggan tinggal memberitahukan alamat emailnya.
Kalaupun Anda ingin mendapat lebih banyak leads, Anda tinggal beri persyaratan tambahan. Apalagi kalau bukan ikut membagikan pengumuman tersebut di lini media sosial milik calon pelanggan. Strategi inilah yang dipakai oleh Buku Peledak untuk menggait perhatian calon pelanggannya.
8. Webinar
Kalau Anda ingin tampil beda dari yang lain. Plus, Anda punya resource dan tenaga lebih untuk itu. Cobalah gunakan webinar untuk mendulang leads, terutama MQL.
Format konten macam web seminar memberikan keleluasaan bagi Anda. Utamanya dari sisi penyelenggaraan. Anda bisa buat webinar di mana saja dan kapan saja. Saking fleksibelnya, bahkan pembicara dalam webinar pun tak harus ada dalam satu ruangan.
Lewat kelebihan ini, kesempatan Anda untuk membuat webinar “out-of-the-box” jadi tak terbatas. Semakin menarik bahasan webinar yang ditawarkan, semakin banyak juga yang ingin mengikuti sesi webinar. Artinya, semakin banyak leads yang didapat. Pun, leads takkan terbatas pada wilayah tertentu saja.
Meski sudah ada webinar, event offline masih jadi primadona. Apalagi kalau format acaranya seperti workshop. Event offline cenderung lebih bisa memfasilitasi diskusi interaktif dan acara yang memerlukan pembelajaran praktik.
Lewat acara-acara macam ini, Anda tetap bisa mendapatkan leads. Caranya dengan membuka form registrasi secara online. Perkara calon peserta tidak datang ke acara yang dibuat, Anda tetap mendapatkan kontaknya.
10. Kuis
Mendulang leads juga bisa dilakukan lewat kuis. Tak melulu dengan membuat kuis berhadiah, kok. Anda bisa juga membuat kuis-kuis trivial untuk tujuan senang-senang saja.
Salah satu contoh kuis trivial ialah kuis kepribadian. Tapi, Anda bisa saja mengubah kontennya agar lebih berhubungan dengan bisnis Anda. Dengan begitu, konten yang dibuat akan jadi lebih menarik.
11. Giveaway
Giveaway atau kuis berhadiah boleh juga dijadikan strategi untuk mendapat leads. Cara ini sangat banyak dipakai oleh brand-brand besar dan ternama. Alasannya, tak lain, karena leads yang didapatkan jumlahnya bisa sangaaaat banyak.
12. Referral
Referral pun dapat dijadikan ladang mencari leads. Cara satu ini memang tidak bisa menjanjikan leads banyak dalam waktu singkat. Akan tetapi, cara ini cenderung baik diterapkan dalam jangka waktu lama.
Melalui referral pun leads yang didapat biasanya lebih berkualitas. Sebab, hanya orang-orang yang siap memakai produk lah yang ditarget lewat program ini.
Akan tetapi, Anda perlu ingat. Supaya program referral atau afiliasi berhasil, Anda perlu memberikan bonus kepada si pemberi referral. Entah itu dalam bentuk uang, kupon diskon, poin, ataupun hal lain.
13. Trial produk atau layanan
Kalau Anda menjual produk yang oke punya, mengapa tak membiarkan orang-orang mencobanya? Dengan memberi opsi trial atau coba gratis, Anda membiarkan calon pelanggan merasakan seberapa kehebatan dan keampuhan produk yang dibuat.
Cara ini malah membuka dua peluang sekaligus. Pertama, peluang untuk mendapatkan calon pelanggan secara langsung. Atau, kedua, peluang untuk mendapatkan leads dalam bentuk product qualified lead maupun service qualified lead.
14. Kupon diskon
Tak ada orang yang tak menyukai diskon. Itu mengapa, penawaran diskon adalah sesuatu yang sulit ditolak. Apalagi kalau untuk mendapatkannya, mereka hanya dimintai alamat email dan sedikit info personal.
Maka dari itu, cobalah bagikan kupon diskon untuk menggait leads. Supaya bisa sekaligus menambah user, Anda boleh gabungkan strategi ini dengan opsi subscribe blog. Seperti halnya yang dilakukan di Panduan Blog Online Blog.
15. Cari leads di Hunter.io
Satu cara ini khusus kami rekomendasikan untuk Anda yang bergelut di bidang B2B. Ketika Anda secara khusus ingin menawarkan kerja sama, produk, atau layanan ke satu perusahaan, Anda bisa dapat mengetahuinya lewat Hunter.io.
Tinggal masukkan saja website calon pelanggan. Lantas, Anda akan dapatkan email admin pemilik website. Hanya saja, Anda perlu membuat akun terlebih dulu untuk dapat melihat email secara utuh.
Siap Berburu Leads dengan Cara-Cara di Atas?
Yak! Kami sudah berbagi bermacam cara untuk mendapatkan leads. Mana cara yang paling efektif? Itu kami serahkan lagi pada Anda. Pada dasarnya, tiap bisnis punya pendekatan mendapatkan leads yang berbeda-beda.
Tapi supaya strategi berburu leads Anda tampak lebih elegan dan profesional, jangan lupa untuk buat halaman khusus di website. Kalau pun belum punya website, tak usah khawatir. Panduan Blog Online punya layanan yang memudahkan Anda dalam membuat website. Coba cek sekarang!
A/B Testing: Cara Jitu Tingkatkan Conversion Rate Website
A/B Testing: Cara Jitu Tingkatkan Conversion Rate Website
Kami berusaha menyediakan website yang berguna untuk pengetahuan para pembaca, panduan singkat dan sederhana ini semoga menjadi jalan bagi kalian yang mengalami kesulitan dalam membuat blog di dunia maya, kami mengambil sumber dari blog Panduan Blog Online.com seandainya kalian berkenan langsung mengunjungi website tersebut, selamat menikmati!
Ketika membuat website, Anda memerlukan beberapa versi desain website. Sayangnya tidak semua versi desain website bisa Anda gunakan. Anda harus memilih salah satu. Di sinilah masalah mulai muncul. Desain website mana yang harus Anda gunakan? Mana desain website paling efektif untuk conversion?
Tidak perlu khawatir karena masalah tersebut bisa Anda atasi dengan A/B testing. A/B testing akan membantu Anda menentukan desain website yang paling efektif untuk conversion. Kelebihan dari A/B testing adalah Anda bisa memilih desain website berdasarkan data, bukan sekadar opini subjektif.
Artikel ini akan membahas mengenai apa itu A/B testing, mengapa Anda harus menggunakannya, dan tentu cara melakukan A/B testing di website Anda.
A/B testing adalah eksperimen terhadap dua variabel (halaman website) atau lebih yang dilakukan secara bersamaan untuk melihat variabel mana yang memberikan performa terbaik. Performa di sini diukur dengan conversion rate, halaman mana yang menghasilkan conversion rate lebih tinggi.
Untuk memudahkan Anda memahami A/B testing, saya akan menggunakan contoh website Barack Obama untuk kampanye presiden pada 2008 di Amerika Serikat. Di bawah ini terdapat dua versi halaman utama website Barack Obama.
Versi A
Sumber: Optimizely
Versi B
Sumber: Optimizely
Tujuan utama dari kampanye di atas adalah mendapatkan sebanyak-banyaknya orang yang mendaftarkan emailnya. Menurut Anda variasi mana yang akan menghasilkan conversion rate lebih tinggi?
Ada yang menjawab A, mungkin ada juga yang menjawab B. Namun, versi mana yang memberikan performa terbaik menurut A/B testing?
Dan Siroker dari Optimizely adalah orang orang di balik A/B testing website Obama di atas. Berdasarkan eksperimen A/B testing yang dilakukannya, versi kedua menjaring lebih banyak pendaftar dibanding versi pertama.
Signup rate di halaman utama versi A hanya mencapai 8,26 persen, sedangkan signup rate versi B berhasil mencapai 11,6 persen. Artinya versi kedua mampu meningkatkan persentase jumlah pendaftar di halaman tersebut hingga 40 persen.
Menurut Dan Siroker faktor utama keberhasilan versi B website Obama terletak pada penggunaan foto keluarga. Foto keluarga Obama pada versi B membangun citra yang baik untuk Obama. Selain itu penggunaan CTA Learn More di website Obama lebih efektif dibanding CTA Sign Up.
Halaman utama website Obama di atas hanya salah satu contoh dari A/B testing. Perlu diingat juga bahwa A/B testing tidak terbatas pada halaman website saja. Anda bisa memanfaatkan A/B testing untuk menguji banyak hal seperti email marketing, pop up, dan form subscribe.
Mengapa Harus A/B Testing?
Sumber: ConversionXL
1. Trafik Tinggi Saja Tidak Cukup
Trafik super tinggi dengan conversion rate rendah adalah hal yang sangat mungkin terjadi. Banyak orang yang hanya fokus pada mendatangkan trafik sebanyak-banyaknya tanpa mempertimbangkan conversion rate.
Padahal conversion rate tidak kalah penting dibanding trafik. Conversion rate adalah jumlah pengunjung website yang melakukan tindakan yang menguntungkan pemilik website. Tindakan ini bisa berupa subscribe newsletter, subscribe blog, mengisi form tertentu, hingga melakukan pembelian.
Trafik yang tinggi dengan conversion rate rendah sama halnya dengan ember bocor. Anda mendatangkan banyak pengunjung, tapi mereka tidak melakukan apa-apa yang bisa menguntungkan Anda.
Jadi selain fokus pada trafik, Anda juga harus memperhatikan conversion rate. Salah satu cara meningkatkan conversion rate adalah dengan melakukan A/B testing.
Dari contoh website Obama di atas bisa Anda lihat penggunaan gambar dengan image keluarga bisa menghasilkan conversion rate yang jauh lebih tinggi. Perbedaan CTA antara Learn More dan Sign Up pun berefek besar.
Efek dari perbedaan-perbedaan kecil di atas tidak mungkin ditemukan tanpa melakukan eksperimen A/B testing terlebih dahulu. Mengganti copy, gambar, CTA, warna, background, dan elemen-elemen yang terlihat sepele lainnya bisa mengantarkan Anda ke conversion rate lebih tinggi. Yang perlu Anda lakukan adalah mengujinya!
3. Membantu Membuat Data Driven Decision
Ada cerita yang cukup menarik di balik website Obama pada contoh di atas. Sebelum berkonsultasi kepada Dan Siroker, staf kampanye Obama hampir menambahkan video di homepage hanya karena menurut mereka video kampanye itu bagus.
Menambahkan video di homepage bukan langkah yang seharusnya dilakukan. Sebab eksperimen A/B testing menunjukkan versi yang menggunakan video menghasilkan conversion rate yang buruk.
Bayangkan apa yang terjadi jika tim kampanye Obama tidak melakukan eksperimen A/B testing? Kemungkinan mereka akan menambahkan video di homepage dan mendapatkan signup rate yang sangat rendah.
Itulah mengapa A/B testing memegang peranan penting terhadap keberhasilan website Anda. Dengan A/B testing, Anda bisa mengambil keputusan berdasarkan data dari lapangan, bukan hanya opini subjektif.
4. Memudahkan Pengunjung
A/B testing tidak hanya menguntungkan Anda, tetapi juga pengunjung website. Melalui eksperimen A/B testing, Anda akan menemukan versi website yang paling nyaman, mudah dipahami, dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan pengunjung.
Sama seperti judul artikel ini, salah satu tujuan yang bisa dicapai dari eksperimen A/B testing adalah meningkatkan conversion rate. Conversion rate tidak terbatas pada penjualan saja. Jumlah akun register newsletter, jumlah subscriber, atau share media sosial bisa termasuk dalam conversion rate.
Cara Jitu Tingkatkan Conversion Rate dengan A/B Testing
Di bawah ini akan saya jelaskan tentang cara menjalankan A/B testing, dari menentukan halaman potensial hingga melakukan perubahan berdasarkan hasil uji coba.
1. Prioritaskan Halaman Potensial
Website Anda terdiri dari banyak halaman, dari halaman utama (homepage), landing page produk, halaman promosi, sampai halaman tentang perusahaan.
Pertanyaannya adalah halaman mana yang harus Anda uji terlebih dahulu? Banyak faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan halaman website mana yang perlu diprioritaskan. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan adalah revenue, trafik, dan potensi perbaikan halaman.
Faktor pertama, revenue. Anda bisa memprioritaskan halaman website yang berpotensi menyumbang revenue lebih tinggi. Halaman produk dan checkout biasanya punya potensi menyumbang revenue tinggi.
Faktor kedua, trafik. Halaman website dengan trafik lebih tinggi tentu lebih layak diprioritaskan untuk diuji dibanding halaman website dengan trafik lebih rendah. Potensi untuk mengubah pengunjung menjadi leads atau bahkan pelanggan lebih tinggi di halaman yang trafiknya tinggi.
Faktor ketiga, potensi perbaikan. Tidak semua halaman website Anda memberikan performa terbaik. Dengan A/B testing Anda bisa mengecek dan menguji perbaikan apa yang bisa Anda terapkan. Misal, di halaman checkout ada banyak pengunjung yang mengabaikan belanjaannya. Artinya ada yang perlu diperbaiki di halaman tersebut.
Lantas bagaimana menentukan halaman prioritas berdasarkan faktor-faktor di atas?
Anda bisa memanfaatkan Google Analytics. Dengan Google Analytics Anda bisa mendapatkan data mengenai performa setiap halaman website Anda. Dari berapa trafik yang masuk, bounce rate, conversion, hingga revenue per halaman website.
Ada banyak metrik yang digunakan dalam A/B testing untuk mengukur keberhasilan sebuah uji coba. Dari conversion rate, click through rate, open rate, perolehan leads, hingga sales atau penjualan.
Sebelum Anda melakukan perubahan apa pun di halaman website, penting untuk mengetahui dan memahami tujuan apa yang ingin Anda capai dari perubahan tersebut. Dengan begitu Anda tidak akan kehilangan arah ketika melakukan uji coba A/B.
Sebaiknya pilih satu tujuan utama saja dalam sebuah A/B testing. Agar mudah mengidentifikasi tujuan yang ingin dicapai, Anda bisa membuat hipotesis terlebih dahulu.
3. Buat Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan sementara yang akan dibuktikan kebenarannya. Hipotesis bisa dibuat ketika ada masalah yang muncul. Dalam kasus ini, Anda akan membuktikan kebenaran hipotesis Anda menggunakan A/B testing.
Salah satu contoh hipotesis adalah sebagai berikut:
Masalah: Hanya 1 persen pengunjung yang subscribe newsletter
Hipotesis: CTA yang digunakan untuk tombol subscribe kurang menarik bagi pengunjung.
Harus diingat, hipotesis adalah dugaan sementara, bukan hasil akhir. Hasil akhir adalah ketika Anda sudah mengganti suatu elemen dan melakukan A/B testing. Hipotesis Anda bisa saja benar, bisa saja salah. Kebenaran hipotesis baru terungkap ketika A/B testing sudah selesai.
4. Pilih Variabel Uji Coba
Dalam optimasi sebuah halaman website terdapat beberapa variabel yang ingin Anda uji. Akan tetapi, untuk mengetahui variabel mana yang berpengaruh besar terhadap performa, Anda perlu memilih satu variabel saja.
Ada banyak variabel penting di sebuah halaman website, dari pemilihan kata (wording), warna, CTA, gambar, hingga video. Anda bisa menguji lebih dari satu variabel, tetapi pengujian setiap variabel harus dilakukan pada waktu yang berbeda.
Misalnya, pada A/B testing pertama Anda mengubah teks copy. Setelah uji coba A/B teks copy selesai, Anda baru melakukan uji coba untuk variabel lain, warna, gambar, atau elemen lainnya.
Intinya, selalu ingat bahwa perubahan sekecil apa pun bisa memberikan dampak besar terhadap kesuksesan halaman website Anda.
5. Buat Versi Tandingan
Setelah membuat hipotesis, kini Anda perlu membuat solusinya, yaitu dengan membuat variasi halaman website. Misal, Anda membuat hipotesis masalah halaman website Anda terletak pada teks copy.
Berdasarkan hipotesis di atas, yang perlu Anda lakukan adalah membuat versi tandingan dari halaman website original, yaitu dengan mengganti teks copy. Teks copy adalah satu variabel yang akan Anda uji pada A/B testing ini.
Dengan mengganti satu variabel di halaman website, Anda otomatis telah membuat variasi halaman atau versi tandingan. Versi tandingan berfungsi untuk membuktikan apakah perubahan sebuah variabel bisa memberikan dampak signifikan dibanding versi aslinya.
6. Jalankan Uji Coba Satu Per Satu
Melakukan lebih dari satu A/B testing satu campaign pada waktu yang sama bisa menyulitkan Anda. Misalnya, Anda sedang melakukan A/B testing email marketing menuju ke landing page X. Pada waktu yang sama Anda juga sedang melakukan A/B testing di landing page X.
Dua A/B testing di atas akan menyulitkan Anda untuk mendapatkan data yang tepat. Ketika ada lonjakan trafik, Anda akan kebingungan apakah penyebabnya A/B testing dari email marketing atau perubahan pada landing page X.
Jadi, pastikan untuk menjalankan satu uji coba A/B satu per satu ya!
7. Gunakan A/B Testing Tool
Menentukan jumlah sampel, menampilkan dua versi website kepada sampel berbeda, mengukur keberhasilan A/B testing bisa menjadi pekerjaan berat. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena Anda bisa memanfaatkan A/B testing tool.
Dengan A/B testing tool, Anda bisa menjalankan A/B testing dengan mudah dan praktis. Berikut adalah beberapa A/B testing tool yang bisa Anda gunakan: VWO, Optimizely, Omniconvert, Crazy Egg, Freshmarketer, dan Convert.
Hampir semua tool di atas adalah tool berbayar. Jadi Anda perlu merogoh kocek untuk bisa menggunakannya. Range harganya pun berbeda-beda, dari 24 US Dollar per bulan hingga 99 US Dollar per bulan.
Jika masih ragu apakah Anda membutuhkan A/B testing tool atau tidak, Anda bisa memanfaatkan free trial. Misalnya, Crazy Egg dan VWO memberikan jatah free trial 30 hari, sedangkan Convert menyediakan 15 hari free trial.
Freshmarketer bahkan memberikan paket percobaan gratis selamanya. Walaupun begitu, tentu saja fitur-fitur yang disediakan sangat terbatas. Misalnya, paket gratis ini hanya terbatas untuk website dengan tidak lebih dari 5.000 visitor. Jika website toko online Anda masih sedikit pengunjungnya, tentu tidak masalah.
8. Uji Dua Variasi Secara Serentak
Waktu pengujian menjadi salah satu faktor penting dalam A/B testing. Ketika menjalankan A/B testing, pastikan Anda menguji dua variasi secara bersamaan. Ini penting untuk mengeliminasi kemungkinan perbedaan waktu mempengaruhi hasil uji coba.
Misalnya, Anda menguji variasi A pada Januari, sedangkan variasi B baru di pada Februari. Pengunjung website pada Januari dan Februari tentu berbeda. Anda jadi tidak bisa mengetahui apakah A/B testing berhasil karena Anda mengubah salah satu variabel atau karena perbedaan waktu.
Kecuali jika Anda memang ingin menguji perbedaan waktu itu sendiri pada A/B testing. Biasanya ini terjadi di pengujian A/B email marketing. Untuk menemukan waktu paling tepat mengirimkan email, marketer bisa mengirim email di waktu berbeda.
9. Jalankan A/B Testing Secukupnya
Berapa lama Anda harus menjalankan sebuah A/B testing?
Setiap perusahaan tentu punya jawaban yang berbeda-beda. Eksekusi uji coba A/B bisa memakan waktu seminggu, tiga hari, atau bahkan dalam hitungan jam saja. Salah satu faktor utama yang menentukan durasi A/B testing adalah jumlah kunjungan website Anda.
Semakin kecil jumlah pengunjung website, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk menjalankan uji coba A/B. Sebaliknya jika website Anda punya pengunjung yang cukup banyak, A/B testing bisa berjalan lebih sebentar.
10. Dapatkan Feedback dari Pengguna
Sampai di sini mungkin Anda berpikir A/B testing hanya berkutat pada data kuantitatif saja. Padahal uji coba ini tidak sepenuhnya kuantitatif. Dalam menjalankan uji coba A/B, Anda juga membutuhkan data kualitatif, yaitu feedback dari pengguna atau pengunjung website.
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan feedback dari pengguna. Anda bisa menggunakan polling, survei, atau wawancara pengguna. Untuk polling atau survey, Anda bisa menempatkannya di website sebagai popup.
Dengan polling atau survei, Anda bisa mendapatkan informasi mengenai perilaku pengguna. Dari mengapa mereka mengunjungi website, apa yang memotivasinya untuk membeli (jika melakukan pembelian), hingga kritik dan saran untuk website Anda.
Jika ingin mendapatkan informasi lebih banyak lagi, Anda bisa melaksanakan wawancara kepada pengguna yang dipilih secara acak. Namun, cara ini kurang efektif karena mengharuskan tatap muka, baik secara langsung ataupun via video call. Biasanya teknik ini digunakan perusahaan-perusahaan besar.
11. Fokus pada Tujuan Utama
Sebelum melaksanakan A/B testing, Anda sudah menentukan tujuan utama apa yang ingin Anda capai melalui proses ini. Tetap fokus dan konsisten pada tujuan utama yang telah Anda tetapkan di awal.
Misalnya, Anda melakukan A/B testing pada email marketing dengan mengirimkan dua versi email dan menetapkan perolehan leads sebagai tujuan utama. Setelah itu hasil A/B testing menunjukkan versi A mendapatkan CTR lebih tinggi, tapi perolehan leads lebih sedikit. Di sisi lain, versi B mendapatkan CTR lebih rendah, tapi perolehan leads lebih tinggi.
Dalam posisi tersebut, versi mana yang lebih baik? Karena tujuan utama Anda di awal adalah perolehan leads, versi B tentu lebih baik.
12. Lakukan Perubahan Berdasarkan Hasil
Di awal Anda sudah membuat hipotesis. Namun, Anda harus ingat hipotesis bisa benar dan bisa salah. Kebenaran baru akan terbukti ketika proses A/B testing sudah selesai dan Anda mendapatkan hasilnya.
Hasil tersebut bisa jadi sesuai dengan hipotesis atau bahkan menggagalkan hipotesis Anda. Jika hasil sesuai dengan hipotesis, artinya dugaan Anda tepat. Awalnya Anda hanya menduga, dengan hasil A/B testing kini Anda semakin yakin karena didukung data relevan.
Dengan begitu Anda bisa melakukan perubahan berdasarkan data, bukan dugaan saja.
Bagaimana jika hasil A/B testing tidak sesuai dengan hipotesis? Hasil tetap saja hasil. Angka yang muncul adalah hasil dari pemrosesan kumpulan data real dan dilakukan secara saintifik.
Walaupun tidak sesuai hipotesis, Anda belajar sesuatu, yaitu Anda tidak melakukan perubahan tersebut. Sebab ternyata tidak ada pengaruhnya terhadap elemen website. Dengan begitu Anda bisa mencari sumber masalah lain di halaman website yang Anda uji.
Conversion rate menjadi salah satu penting parameter keberhasilan sebuah website bisnis online. Trafik tinggi tanpa conversion rate tinggi tidak akan mengantarkan Anda pada keuntungan tinggi.
Untuk meningkatkan conversion tinggi, Anda perlu membuat halaman website yang tidak hanya indah, tetapi juga nyaman, mudah dipahami, dan persuasif bagi pengunjung. Tentu proses tersebut tidak mudah dan Anda membutuhkan banyak trial and error sampai bisa membuat halaman website yang ideal.
Dengan A/B testing, Anda bisa membuat keputusan berdasarkan data yang valid dari trial and error yang Anda lakukan. Harapannya artikel ini dapat membantu Anda menjalankan A/B testing sehingga Anda bisa membuat halaman website dengan conversion rate yang tinggi.
Tinggalkan komentar di bawah jika Anda ada pertanyaan atau masukan mengenai A/B testing. Jangan lupa untuk subscribe blog Panduan Blog Online untuk selalu mendapatkan update terbaru tentang website, bisnis online, dan marketing!
Cara Install WordPress Menggunakan Nginx di CentOS 7
Cara Install WordPress Menggunakan Nginx di CentOS 7
Kami berusaha menyediakan website yang berguna untuk pengetahuan para pembaca, panduan singkat dan sederhana ini semoga menjadi jalan bagi kalian yang mengalami kesulitan dalam membuat blog di dunia maya, kami mengambil sumber dari blog Panduan Blog Online.com seandainya kalian berkenan langsung mengunjungi website tersebut, selamat menikmati!
Memasang WordPress di CentOS menggunakan Nginx bukanlah hal yang sulit. Anda hanya membutuhkan LEMP agar instalasi WordPress di CentOS menggunakan Nginx di server vps berjalan lancar. Nah, di artikel ini kami akan membahas bagaimana cara install WordPress menggunakan Nginx di CentOS.
Pastikan Anda sudah meng-install LEMP terlebih dahulu. Setelah LEMP terpasang, kini Anda bisa mulai mengikuti panduan install WordPress di CentOS menggunakan LEMP di bawah ini.
Cara Install WordPress Menggunakan Nginx di CentOS 7
Dalam panduan ini, Anda diajak belajar untuk meng-install WordPress menggunakan Nginx di server CentOS 7.
Langkah 1 Update & Install Nginx
Pertama, yang perlu Anda lakukan adalah memperbarui repository pada CentOS menggunakan perintah berikut:
~]# yum update
Selanjutnya, install Nginx pada CentOS menggunakan perintah di bawah ini:
~]# yum install nginx
Kemudian, aktifkan Nginx pada CentOS menggunakan perintah berikut ini:
~]# systemctl enable --now nginx
Setelah mengaktifkan Nginx, jalankan sistem Nginx menggunakan perintah ini:
~]# systemctl start nginx
Langkah 2 Install MariaDB
Selanjutnya, Anda harus menginstall MariaDB yang berfungsi untuk mengelola database SQL. Untuk memulai proses instalasi, masukkan perintah berikut:
~]# yum install mariadb-server
Kemudian, aktifkan MariaDB pada CentOS menggunakan perintah ini:
~]# systemctl enable mariadb.service
Setelah mengaktifkan MariaDB, jalankan sistem MariaDB menggunakan perintah di bawah ini:
~]# systemctl start mariadb.service
Langkah 3 Buat Database MariaDB
MariaDB berfungsi untuk mengelola dan menyimpan semua data WordPress. Anda perlu membuat database di MariaDB untuk menjalankan PHP. Berikut ini langkah-langkah membuat database MariaDB.
Masukkan perintah di bawah ini untuk masuk ke database MariaDB:
~]# mysql -u root -p
Anda akan diminta untuk memasukan kata sandi akun root MariaDB.
Tahap selanjutnya adalah membuat database terpisah yang dapat dikendalikan WordPress. Pastikan nama database tidak mengandung spasi dan simbol. Pada tutorial ini, kami menggunakan nama database wordpress. Anda dapat membuat database untuk WordPress dengan mengetikan perintah.
MariaDB> create database wordpress;
Selanjutnya, Anda perlu membuat user account MariaDB yang akan digunakan secara eksklusif untuk beroperasi pada database baru. Membuat database dan akun satu fungsi adalah ide bagus dari sudut pandang manajemen dan keamanan.
Dalam tutorial ini kami akan menggunakan nama UserWordPress. Anda bebas menggunakan nama apa saja.
Kemudian buat kata sandi dan berikan akses ke database yang telah dibuat sebelumnya. Anda bisa membuat kata sandi baru menggunakan perintah berikut. Pastikan buat kata sandi yang mengandung huruf, angka, dan simbol demi keamanan website.
MariaDB> GRANT ALL ON wordpress.* TO 'UserWordPress'@'localhost' IDENTIFIED BY 'PasswordAnda';
Anda sekarang memiliki database dan user database yang masing-masing dibuat khusus untuk WordPress. Anda perlu menghapus pengaturan default MariaDB agar instance MariaDB bisa mendeteksi perubahan terbaru yang dilakukan.
MariaDB> FLUSH PRIVILEGES;
Setelah itu, Anda bisa keluar dari MariaDB dengan mengetikkan perintah:
MariaDB> exit;
Langkah 4 Install Ekstensi PHP
Ekstensi PHP berguna untuk mendukung berjalannya WordPress serta beberapa plugin khusus di dalamnya.
Anda dapat mengunduh dan memasang beberapa ekstensi PHP paling populer untuk digunakan dengan WordPress menggunakan perintah berikut:
Setelah semua perangkat lunak server sudah dikonfigurasi, Anda bisa masuk ke dalam direktori /var/www/html menggunakan perintah:
~]# cd /var/www/html
Jika sudah masuk direktori html, masukkan perintah di bawah ini untuk memulai proses download WordPress:
~]# wget http://wordpress.org/latest.zip
Apabila proses download sudah selesai, lakukan proses ekstrak file latest.zip untuk membuat struktur direktori WordPress menggunakan perintah ini:
~]# unzip latest.zip
Langkah 6 Konfigurasi Virtual Host di Nginx
Setelah proses ekstrak selesai, Anda bisa masuk ke dalam direktori conf.d untuk melakukan konfigurasi virtual host di Nginx.
~]# cd /etc/nginx/conf.d/
Kemudian, buat file .conf, untuk melakukan konfigurasi server dengan domain. Pada tutorial ini kami menggunakan nama file wordpress.conf. Berikut ini adalah perintah untuk membuat file .conf.
~]# touch wordpress.conf
Setelah berhasil membuat file wordpress.conf, buka file tersebut menggunakan perintah di bawah ini.
~]# nano wordpress.conf
Kemudian Anda akan diarahkan ke dalam file wordpress.conf seperti pada gambar di bawah ini:
Selanjutnya, salin perintah di bawah ini dan paste di dalam file wordpress.conf. Ganti tulisan DomainAnda.com dengan nama domain yang Anda punya atau menggunakan IP server.
Dalam melakukan paste teks dalam terminal CentOS, Anda tidak bisa menggunakan perintah Ctrl + V, melainkan menggunakan perintah klik kanan.
Setelah itu, simpan perubahan dengan perintah Ctrl + X dan akan muncul pilihan seperti gambar di bawah ini.
Lalu klik Y untuk menyimpan perubahan di file wordpress.conf yang telah Anda buat sebelumnya.
Setelah itu, akan muncul perintah seperti gambar di bawah ini. Cukup tekan ENTER dan jangan mengubah nama file yang sudah Anda buat sebelumnya.
Untuk memastikan tidak adanya error dalam penambahan kode dalam virtual host, Anda bisa menggunakan perintah di bawah ini untuk memastikan konfigurasi Anda berhasil.
~]# nginx -t
Jika instalasi berhasil, output dari perintah di atas adalah seperti gambar di bawah ini.
Kemudian, jalankan perintah berikut untuk melakukan restart pada web server Nginx.
~]# systemctl restart nginx.service
Langkah 7 Mulai Instalasi WordPress
Setelah berhasil melakukan restart pada Nginx, buka domain atau IP server yang telah Anda tambahkan pada virtual host Nginx. Kemudian Anda akan diarahkan pada tampilan seperti di bawah ini. Klik Let’s go! untuk melanjutkan instalasi WordPress.
Selanjutnya, Anda akan mendapatkan perintah untuk mengisi form konfigurasi database MySQL dengan WordPress. Caranya adalah isi dengan format berikut:
Database Name: nama database yang Anda gunakan untuk WordPress
Username: nama pengguna database yang Anda buat pada MySQL.
Password: kata sandi database yang Anda buat.
Untuk form Database Host dan Table Prefix, biarkan default sesuai yang telah diberikan WordPress. Klik Submit untuk melanjutkan instalasi.
Kemudian, Anda akan diarahkan ke halaman seperti di bawah ini. Salin semua kode yang ada di dalam form instalasi.
Setelah itu, buka file wp-config.php pada direktori WordPress Anda menggunakan perintah di bawah ini.
~# nano /var/www/html/wordpress/wp-config.php
Setelah itu, letakkan kode yang sudah Anda salin di dalam file wp-config.php dengan perintah klik kanan (Paste).
Lalu tekan Ctrl+X > Y > ENTER untuk menyimpan hasil perubahan file wp-config.php. Setelah itu, kembali ke halaman browser instalasi WordPress dan klik Run the Installation.
Terakhir, isi informasi tambahan yang fungsinya adalah untuk penamaan judul website dan pembuatan user untuk login WordPress. Berikut informasi yang harus Anda isi:
Site Title: judul website yang ingin dibuat
Username: username untuk login WordPress
Password: password digunakan untuk login WordPress
Your Email: email yang digunakan untuk verifikasi penambahan user WordPress.
Jika sudah memasukkan informasi tersebut, klik Install WordPress.
Setelah proses instalasi selesai, Anda bisa login menggunakan username dan password yang telah Anda buat.
Kesimpulan
Setelah Anda selesai melakukan instalasi WordPress, Anda bisa mempercantik tampilan halaman WordPress Anda dengan Template WordPress. Berikut ini beberapa artikel yang bisa membantu Anda untuk mempercantik halaman website Anda.
Demikian artikel mengenai cara install WordPress menggunakan Nginx di CentOS. Jika masih ada pertanyaan, jangan sungkan untuk menambahkannya melalui kolom komentar di bawah ini.