Cara Membuat WordPress (Tutorial Lengkap) – Panduan Blog Online Cara Membuat WordPress (Tutorial Lengkap) Kami berusaha menyediakan website ...
Tuesday, September 19, 2017
Cara Menggunakan Mailchimp
[Terlengkap] Cara Menggunakan Mailchimp untuk Email Marketing Anda
[Terlengkap] Cara Menggunakan Mailchimp untuk Email Marketing Anda
Kami berusaha menyediakan website yang berguna untuk pengetahuan para pembaca, panduan singkat dan sederhana ini semoga menjadi jalan bagi kalian yang mengalami kesulitan dalam membuat blog di dunia maya, kami mengambil sumber dari blog Panduan Blog Online.com seandainya kalian berkenan langsung mengunjungi website tersebut, selamat menikmati!
Tak semua konsumen mengikuti brand di media sosial. Mereka juga belum tentu terus-terusan mengecek website brand tersebut. Lalu, bagaimana cara sebuah brand tetap terhubung dengan pelanggannya? Jawabannya adalah dengan email marketing.
Artikel ini akan mengulas strategi marketing dengan cara menggunakan Mailchimp. Sebetulnya, kami pernah membahas berbagai platform email marketing di Cara Memilih Platform Email Blast untuk Email Marketing. Tapi, kini gilirannya kita fokus membahas fitur dan cara menggunakan Mailchimp.
Artikel ini memang agak sedikit panjang. Mungkin Anda terpikir untuk mencari artikel lain yang lebih singkat. Akan tetapi, artikel ini berhasil merangkum semua hal yang perlu Anda ketahui soal Mailchimp. Bahkan bisa dibilang, Anda tak perlu membaca artikel lain untuk memahami cara kerja Mailchimp. Jadi, coba baca artikel ini sampai selesai yaa.
Mailchimp adalah platform email marketing berbasis web. Anda bisa menggunakan platform ini untuk mendesain dan mengirimkan email kepada pelanggan dan subscriber website. Dengan sifatnya yang berbasis web, Anda bisa dengan mudah mengakses Mailchimp. Tak perlu download atau install software tambahan.
Tidak sampai di situ saja. Mailchimp menawarkan begitu banyak fitur menarik. Fitur-fitur ini akan memudahkan Anda mengeksekusi strategi marketing. Kita akan membahas fitur andalan Mailchimp di bawah ini:
Berbagai pilihan campaigns. Mailchimp menawarkan banyak model campaigns untuk Anda. Tidak hanya email saja, tetapi juga landing pages, postcard, signup forms, Google remarketing ads, bahkan sampai Facebook ads.
Terintegrasi dengan berbagai apps dan tools. Dengan banyak apps dan tools, Anda bisa menambahkan berbagai fungsi ke dalam campaign yang dikirim. Ada tombol booking atau pesan, rekomendasi produk sesuai transaksi yang dilakukan pembeli, mengirim tagihan langganan, dan banyak lainnya.
Kirim email otomatis. Mailchimp memudahkan Anda mengirim email secara otomatis. Anda tak perlu mengirimkan email secara manual ketika pelanggan baru membuat akun, mengingatkan transaksi pembelian yang belum selesai, ucapan selamat ulang tahun, rekomendasi produk, dan mengirimkan notifikasi pembelian.
Optimasi email marketing. Anda bisa membagi subscriber Anda berdasarkan minat tertentu dan mengirimkan email yang sesuai minat mereka. Anda juga bisa melihat bagaimana performa campaigns yang dibuat dan melakukan testing campaigns untuk melihat mana yang paling efektif.
Dengan fitur-fitur andalan ini, tak aneh jika Mailchimp adalah platform email marketing terlaris yang telah digunakan oleh jutaan user di lebih dari 200 negara di dunia.
Cara Menggunakan Mailchimp
Setelah tahu fitur-fitur unggulan, saatnya beralih ke tutorial Mailchimp. Di bagian artikel ini, Anda akan mendapatkan informasi seputar cara membuat akun Mailchimp, membuat daftar penerima email, mengkostumisasi signup forms, membuat campaign, serta melihat laporan campaign.
1. Membuat Akun Mailchimp
Untuk menggunakan Mailchimp, Anda hanya perlu membuat akun. Anda bisa langsung mengakses http://mailchimp.com dan menekan tombol Sign Up Free. Setelah itu Anda akan dibawa ke halaman baru.
Di halaman tersebut, Anda perlu mengisi email, username, dan password. Perlu diperhatikan kalau Mailchimp meminta password yang kuat. Dalam password itu sendiri Anda harus memasukkan elemen huruf kapital, huruf kecil, angka, karakter unik, serta minimal sepanjang 8 karakter.
Setelah itu Mailchimp akan meminta alamat domisili Anda. Ini dilakukan untuk memastikan akun Mailchimp yang dibuat tidak digunakan untuk tujuan spamming. Langkah selanjutnya, Anda diminta untuk menyambungkan akun Mailchimp dengan Facebook dan Twitter. Langkah ini sebenarnya opsional, Anda bisa saja melewatinya, hanya saja langkah ini membantu upaya marketing menjangkau banyak orang.
Lalu, Mailchimp akan meminta izin untuk melakukan personalisasi layanan. Anda akan ditanyai berbagai macam pertanyaan seperti nama brand, alamat website, dan fitur-fitur lain yang ditawarkan usaha Anda. Dengan begitu Mailchimp bisa menawarkan apps dan tools yang tepat sesuai dengan bisnis online yang digeluti.
Nah, sekarang akun Mailchimp sudah siap digunakan!
Sebelum kita membahas cara menggunakan Mailchimp langkah per langkah, Anda perlu familiar dengan menu utama yang ada di dashboard. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai menu-menu yang dimaksud:
Campaigns merupakan tempat untuk mendesain konten email marketing.
Templates adalah desain-desain campaign yang disimpan dan bisa digunakan kembali pada campaign berikutnya.
Audience merupakan bagian untuk mengatur list email yang menerima email.
Reports adalah tempat untuk memantau segala bentuk promosi yang dilakukan. Di sini Anda bisa melihat berapa persentase daftar pelanggan yang membuka email.
Content adalah bagian untuk menyimpan konten berupa gambar, dokumen, produk, GIF, Instagram, hingga logo brand.
Sekarang sudah cukup familiar, kan? Kalau sudah, kita lanjut ke langkah selanjutnya.
2. Membuat Daftar Email Penerima
Mailchimp memiliki beberapa opsi untuk membuat list name atau daftar penerima email. Kami akan menjelaskan tiga cara yang paling umum dipakai.
Pertama, yaitu melalui input manual. Ini merupakan cara termudah sekaligus paling rumit yang bisa dilakukan. Mudah karena Anda tinggal memasukkan data ke dalam kolom yang disediakan. Tetapi juga rumit karena semua perlu dilakukan satu per satu.
Untuk cara pertama, Anda bisa klik menu Audience di Dashboard. Setelah itu klik dropdown menu Manage Audience dan pilih Add a subscriber.
Setelah itu Anda akan dibawa ke halaman baru yang tampak seperti formulir. Di halaman itu, Anda bisa isikan alamat email, nama subscriber, alamat, nomor telepon, dan tags. Di bawah formulir, terdapat checklist soal kesediaan subscriber menerima email dan permintaan update data untuk menghindari list name dobel.
Kedua, input banyak data sekaligus melalui CSV. Cara ini jauh lebih praktis dibandingkan cara pertama. Anda hanya membutuhkan dokumen Microsoft Excel yang disimpan dalam format CSV.
Anda tinggal mengisi data dalam format dokumen seperti di atas. Untuk menulis baris kedua alamat (semacam menekan enter), Anda perlu menuliskan dobel spasi. Sedangkan untuk data nomor ponsel, perlu ditulis dalam format internasional. Nomor ponsel perlu didahului dengan kode internasional (+62 untuk Indonesia) lalu dilanjutkan dengan nomor ponsel tanpa 0 (nol).
Ketika dokumen sudah lengkap, Anda bisa mengunggahnya lewat menu Audience > Manage Audience > Import Contacts. Tandai checklist “CSV or tab-delimited text file.” Lantas, akan muncul tampilan seperti di bawah.
Ketika upload berhasil, Anda bisa menambah keterangan tags dan status subscription lainnya. Sama seperti cara sebelumnya, Mailchimp juga akan meminta persetujuan update data agar data tidak terdobel.
Ketiga, impor data melalui layanan yang mendukung. Sebetulnya ada banyak layanan yang bisa terhubung dengan Mailchimp. Akan tetapi cara termudah adalah dengan menghubungkannya dengan Google Contacts.
Untuk cara ketiga, Anda perlu memilih menu Audience > Manage Audience > Import Contacts. Di halaman baru, centang pilihan “Integrated service” dan pilihan “Google Contacts”.
Kemudian Anda perlu memasukkan email Gmail dan mengijinkan Mailchimp mengakses email tersebut. Secara otomatis data kontak akan diimpor. Platform ini juga akan mengonfirmasi data semisal terdapat data yang tidak sinkron.
Seperti biasa, terdapat opsi untuk menambahkan tags sebelum proses impor data berlangsung. Dalam hitungan detik, maksimal menit, semua alamat email yang tersimpan di email akan ditampilkan.
Namun, Anda perlu cermat ketika mengimpor kontak melalui cara ini. Jika kontak yang diimpor melebihi 2000, maka terdapat biaya tambahan yang perlu dibayar.
3. Membuat Signup Forms
Memasang signup forms adalah solusi untuk mengumpulkan alamat email dengan lebih praktis. Formulir ini bisa dipasang di website, lalu pengunjung web yang berminat bisa mengisi data diri untuk mendapatkan kiriman email secara berkala.
Untuk membuat formulir ini, klik menu Audience > Manage Audience > Signup forms.
Kemudian akan muncul halaman baru. Halaman ini menampilkan beberapa desain forms seperti form builder, embedded forms, subscriber pop-up, dan form integrations. Untuk tutorial ini, kita akan memilih opsi form builder.
Pilihan form builder ini akan membawa Anda ke halaman baru. Halaman tersebut merupakan tempat untuk mendesain form sesuai keinginan. Terdapat tiga tabs untuk mengatur tampilan forms.
Tab Build it digunakan untuk menambahkan berbagai elemen dalam form. Terdapat 12 pilihan elemen yang bisa dipilih. Beberapa di antaranya adalah teks, angka, checklist, nomor ponsel, hingga website. Cukup klik elemen untuk menambahkannya pada forms. Klik elemen di form dan lihat Field settings untuk melakukan pengaturan tambahan ke elemen. Tarik dan lepaskan elemen untuk mengubah susunan elemen.
Tab Design it dipakai untuk mengatur tampilan forms. Anda bisa mengubah background form, header, warna form, font, dan lain sebagainya di sini.
Di tab Translate it, Anda bisa mengalihbahasakan forms ke bahasa yang diinginkan. Bahasa Indonesia juga termasuk dalam salah satu opsinya. Ketika pilihan tersebut dipilih, elemen form otomatis berubah dalam Bahasa Indonesia. Jika hasil translasi ini dianggap kurang pas, Anda bisa mengeditnya di kolom yang tersedia
Setelah signup form siap, Anda tinggal membagikannya ke kanal yang diinginkan. Mailchimp sendiri menawarkan empat opsi untuk membagikan form, yaitu lewat Facebook, Twitter, QR Code, dan URL. Untuk membagikan form via Facebook dan Twitter, Anda perlu menghubungkan kedua akun tersebut ke Mailchimp lebih dulu.
Signup form URL dan opsi lain terletak tepat di atas tab Build it, Design it, dan Translate it.
4. Membuat Campaign
Kini saatnya membahas fitur utama dari Mailchimp, yaitu campaign. Lewat fitur ini, Anda bisa membuat berbagai konten untuk keperluan marketing. Seperti sudah disebutkan sebelumnya, Anda bisa membuat tidak hanya email marketing tetapi juga landing pages, postcard, signup forms, Google remarketing ads, bahkan sampai Facebook ads.
Namun, untuk kebutuhan tutorial ini, kita akan fokus untuk membuat email marketing. Untuk memulainya klik menu Campaigns di Dashboard. Lalu, tekan tombol Create Campaign di sebelah kanan, di bawah nama dan foto profil akun Mailchimp.
Seketika akan muncul pop-up seperti di bawah ini.
Selanjutnya, Anda akan diminta untuk memilih salah satu dari jenis campaign yang ada. Untuk membuat email marketing, pilihlah opsi Email.
Kemudian akan muncul berikutnya tentang pilihan email marketing yang dijalankan. Totalnya, ada empat opsi dalam empat tabs. Terdapat pilihan regular, automated, plain text, dan A/B test. Sebagai contoh, kita akan memakai format Regular. Format ini umumnya dipakai untuk mengirimkan newsletter bulanan kepada subscriber.
Ketika memilih tabs Regular, Anda akan diminta memberi nama pada campaign. Lalu lanjutkan dengan klik tombol Begin. Selanjutnya akan muncul halaman seperti di bawah ini.
Anda bisa sekalian mengisi kolom tersedia sesuai dengan keterangan yang diminta. Akan tetapi, Anda juga bisa melewati langkah ini dan langsung memulai membuat desain email. Setelah desain email, Anda bisa menambah keterangan sebelum mengirimnya. Untuk itu, langsung klik Design email.
Setelah itu, Anda diminta untuk memilih template yang tersedia. Mailchimp menyediakan lima pilihan desain template untuk dipilih. Supaya lebih jelas, kami akan jelaskan kelima-limanya dengan singkat:
Layout adalah template berbentuk susunan konten saja. Di sini, Anda akan menemukan beberapa opsi layout berdasarkan jumlah kolom dan format sesuai kebutuhan. Format untuk menampilkan produk, membuat pengumuman, atau menampilkan informasi tersedia di sini.
Themes merupakan template dengan versi lebih detail. Di kategori ini, template sudah dilengkapi dengan ilustrasi dan tulisan. Anda hanya perlu mengganti konten dan menyesuaikan susunan desainnya. Bahkan, sudah terdapat beberapa template jadi untuk e-commerce, events, newsletter, ucapan ulang tahun, dan lainnya.
Saved templates menampilkan template yang pernah Anda simpan untuk kembali digunakan.
Campaigns menampilkan desain konten yang pernah dibuat sebelumnya.
Code your own adalah opsi untuk mengunggah desain yang dibuat dengan menggunakan kode. Biasanya, Anda membutuhkan aplikasi semacam Dreamweaver untuk bisa mendesain ini.
Anda bisa pilih template yang mana saja. Tapi untuk memudahkan Anda, kami merekomendasikan untuk memakai template dalam tab Themes. Jika sudah memilih template, kita lanjut ke langkah berikutnya.
Di langkah berikutnya, Anda akan melihat sebuah halaman yang terbagi atas dua kolom. Seperti yang bisa dilihat, kolom sebelah kiri merupakan tampilan dari konten yang sedang dikerjakan. Sedangkan, sebelah kanan adalah pilihan untuk mengatur tampilan konten.
Kolom bagian kanan memuat tiga opsi pengaturan, yaitu Content, Design, dan Comment. Sekilas ketiga tabs ini mirip dengan pengaturan signup form yang dibahas sebelumnya.
Tab Content memuat beberapa pilihan elemen untuk konten. Beberapa elemen tersebut di antaranya adalah teks, teks di dalam kotak, pembatas, gambar, tombol, footer, hingga video. Untuk menambahkan elemen ke dalam desain, Anda cukup menekan dan menarik elemen yang diinginkan ke kolom sebelah kiri. Cara yang sama dipakai untuk mengatur tata letak.
Di tab Design, Anda bisa mengatur tampilan konten dengan lebih detail. Bagian ini berisi dropdown menu dengan list elemen konten. Jika diklik satu elemen, Anda bisa mengatur jarak spasi antara tiap elemen, warna, font, heading, dan sebagainya.
Sisanya, tab Comment, merupakan tempat untuk mendapatkan saran atas desain yang dibuat. Anda bisa menambahkan komentar secara manual. Di sisi lain, Anda bisa mengirimkan test email kepada kolaborator. Komentar dari kolaborator itulah yang kemudian akan dimuat dalam tab ini.
Jika sudah selesai mendesain, ada tiga opsi yang bisa dilakukan. Pertama, Anda bisa Save and Exit untuk menyimpan dan menyudahi proses desain email. Kedua, Send a test email untuk mengirimkan email kepada kolaborator. Ketiga, mengirim email ke audiens.
Supaya bisa mengirim email, Anda perlu mengklik tombol Save & Close di bagian bawah kanan halaman. Anda akan kembali ke bagian preview di awal pembuatan campaign. Kemudian, Anda perlu mengisi semua kolom yang dibutuhkan sehingga tombol Send aktif.
Ketika Anda menekan tombol Send, Mailchimp akan memunculkan pop-up konfirmasi.
Jika sudah benar-benar siap, klik Send Now dan seketika email yang Anda buat akan dikirimkan ke subscribers.
5. Mengecek Reports Campaign Mailchimp
Tugas Anda belum selesai. Setelah menghabiskan waktu untuk mendesain email marketing, pastinya Anda ingin tahu bagaimana performa email tersebut. Untuk itu, coba klik Reports di menu Dashboard.
Anda akan melihat rangkuman laporan berbagai konten yang pernah dibuat. Konten dalam bentuk Campaign, Automation, dan Landing Pages tersedia bagi semua pengguna. Sedangkan, statistik dalam bentuk perbandingan atau Comparative, hanya ada untuk pengguna Pro.
Di rangkuman ini, Anda bisa melihat grafik performa konten. Di grafik yang sama, Anda bisa membandingkan berapa persentase audiens yang membuka email (open rate) dengan yang mengklik konten di dalamnya (click rate).
Supaya tahu laporan lengkap untuk campaign yang berbeda, Anda perlu klik bagian campaign yang spesifik. Ini akan membawa Anda ke halaman report yang berbeda. Tampilannya bisa dilihat seperti di bawah.
Supaya Anda paham apa yang dilaporkan Mailchimp di halaman ini, berikut kami ulas item-item yang ada di Overview:
Recipients
Jumlah kontak yang dikirimi email campaign.
Delivered
Tanggal dan waktu sebuah campaign berhasil dikirim sesuai dengan server Mailchimp.
Open rate
Persentase campaign yang dibuka oleh penerima.
Click rate
Persentase campaign yang kontennya diklik oleh penerima.
List average for opens and clicks
Persentase rata-rata campaign sebelum yang dibuka dan diklik oleh penerima email.
Industry average for opens and clicks
Persentase rata-rata campaign yang dibuka dan diklik dibandingkan industri serupa.
Opened
Jumlah penerima yang membuka campaign.
Clicked
Jumlah penerima yang mengklik URL di campaign.
Bounced
Jumlah penerima yang emailnya tidak bisa dikirim secara permanen (kesalahan ketik, server memblokir layanan email) ataupun alasan temporer (ukuran file terlalu besar, inbox email penuh).
Unsubscribed
Penerima email yang memilih untuk tidak berlangganan email lagi.
Total opens
Jumlah campaign dibuka oleh penerima. Jumlah ini juga menghitung campaign yang dibuka berulang kali.
Successful deliveries
Jumlah campaign yang berhasil dikirimkan dengan sukses.
Click per unique page open
Jumlah klik dalam campaign yang dihitung dalam satu kali buka.
Total clicks
Jumlah klik URL yang ada di dalam campaign. Data ini juga ikut menghitung URL yang diklik berulang kali.
Forwarded
Jumlah campaign yang diteruskan melalui fitur Forward to a Friend.
Forward opens
Jumlah campaign dibuka oleh penerima forward lewat fitur Forward to a Friend.
Abuse reports
Jumlah penerima yang melaporkan email Anda sebagai spam. Kontak yang melaporkan Anda sebagai spam akan otomatis ter-unsubscribe.
Last opened
Waktu terakhir penerima email membuka campaign yang diterima.
Last clicked
Waktu terakhir penerima email mengklik URL di dalam campaign.
24-hour performance
Grafik yang menunjukkan aktivitas penerima email (buka dan klik) selama 24 jam setelah campaign dikirim.
Top links clicked
Mendaftar URL yang paling sering diklik.
Subscribers with most opens
Mendaftar subscribers yang paling sering membuka campaign.
Social performance
Memperlihatkan performa campaign di berbagai media sosial.
Top locations
Memperlihatkan asal negara atau dari mana penerima email membuka campaign.
Selain item yang ada di Overview, Reports juga melaporkan statistik lain di tab yang berbeda. Berikut kami jelaskan apa saja isinya secara singkat.
Overview
Overview merupakan tempat untuk melihat performa campaign dalam bentuk statistik singkat. Item-item apa saja yang bisa diketahui, sudah dibahas sebelum ini.
Activity
Tempat untuk melihat aktivitas penerima email dengan lengkap. Anda bisa melihat daftar penerima email yang melalukan aktivitas yang berbeda, seperti membuka, tidak membuka, diklik, tidak berhasil dikirim, unsubscribed, hingga penerima yang melaporkan email sebagai spam.
Links
Tempat melihat list URL dan mengetahui berapa kali ia dibuka.
Social
Memonitor aktivitas campaign di Facebook dan secara global.
E-commerce
Mendaftar transaksi yang dilakukan subscriber serta produk apa yang dibeli.
Conversations
Memperlihatkan jawaban subscriber atas email yang dikirim. Anda bisa dengan mudah memonitor percakapan dengan subscribers di tab ini.
Analytics360
Fitur analisis tambahan yang bisa terintegrasi dengan Eventbrite dan SurveyMonkey. Memuat domain email yang paling banyak dipakai.
Dengan memahami item-item ini, Anda bisa mengevaluasi dan memaksimalkan strategi email marketing yang dijalankan.
Kesimpulan
Sekarang Anda sudah paham bagaimana cara menggunakan Mailchimp. Anda sudah belajar soal membuat akun, mengembangkan list penerima email, membuat signup form, mendesain campaign, sampai dengan menganalisis performa campaign yang dikirim.
Lalu selanjutnya apa? Jawabannya adalah praktik, praktik, dan praktik. Anda perlu menjalankan email marketing secara konsisten untuk dapat berhubungan dengan konsumen dalam jangka panjang.
No comments:
Post a Comment