Cara Menambah Kapasitas Upload WordPress – Panduan Blog Online
Cara Menambah Kapasitas Upload WordPress
Kami berusaha menyediakan website yang berguna untuk pengetahuan para pembaca, panduan singkat dan sederhana ini semoga menjadi jalan bagi kalian yang mengalami kesulitan dalam membuat blog di dunia maya, kami mengambil sumber dari blog Panduan Blog Online.com seandainya kalian berkenan langsung mengunjungi website tersebut, selamat menikmati!
Cara menambah kapasitas upload WordPress bisa dilakukan dengan beberapa cara. Sebagai informasi, WordPress dilengkapi dengan fitur untuk upload, atau mengunggah file. Fitur ini memudahkan Anda dalam proses unggahan file, sehingga tidak memerlukan FTP maupun File Manager. Semua file yang ingin diposting ke blog Anda dapat dengan mudah diunggah dengan mudah menggunakan beberapa tombol saja.
Bagaimanapun juga, fitur unggahan ini menggunakan PHP untuk memulai proses unggah file ke server. Sayangnya, terdapat limit atau batasan maksimal ukuran file yang diberlakukan. Anda dapat mengecek limit file upload pada Dashboard Admin WordPress > Media > Add New.
Limit yang ada dapat berbeda-beda, bergantung pada hosting serta konfigurasi WordPress Anda. Umumnya, limit upload file cukup digunakan oleh pengguna WordPress biasa. Hanya saja, terkadang Anda akan melihat pesan kesalahan …exceeds the maximum upload size for this site ketika hendak mengunggah file berupa video dan file PDF berukuran besar.
Pesan notifikasinya akan muncul seperti di bawah ini.
Ada beberapa cara berbeda untuk meningkatkan ukuran file upload pada WordPress. Melalui tutorial ini, kami akan membahasnya satu per satu.
Berikut adalah cara menambah kapasitas upload wordpress
Cara 1: Melalui file .htaccess
Banyak penyedia hosting mengizinkan Anda mengubah pengaturan PHP melalui file .htaccess. Caranya, Anda dapat menambahkan nilai php_value upload_max_filesize ke dalam file .htaccess untuk meningkatkan limit upload file PHP ini.
1. Dalam tutorial ini kami akan menggunakan File Manager untuk mengedit file .htaccess. Selain itu, Anda juga dapat menggunakan FTP. File .htaccess sendiri berada pada direktori yang sama dengan file WordPress (jika website Anda menggunakan WordPress).
Sebagai contoh, apabila Anda mengakses blog melalui alamat domainanda.com, file WordPress dan .htaccess berada di folder public_html.
2. Setelah Anda menemukan file .htaccess, klik kanan pada file tersebut kemudian pilih menu Edit.
3. Setelah itu, silakan tambahkan kode di bawah ini pada baris paling bawah.
4. Setelah kode Anda letakkan di sana, klik tombol Save Changes untuk menyimpan perubahan.
Cara 2: Konfigurasi File php.ini
[ecko_alert color=”gray”]PENTING: Cara ini tepat digunakan bagi pengguna VPS WordPress Anda menggunakan VPS. Kebanyakan layanan shared hosting saat ini tidak memperbolehkan pengguna mengedit file php.ini. Jika Anda menggunakan shared hosting, silakan untuk menanyakan hal ini, apakah Anda dapat melakukan perubahan pada file php.ini.[/ecko_alert]
Jika melalui file .htaccess tidak berfungsi, Anda dapat mengubah nilai limit upload melalui file php.ini. Untuk file php.ini dapat Anda akses melalui File Manager di kontrol panel hosting, FTP, atau SSH (jika hosting Anda mendukung SSH) pada direktori utama. Jika Anda tidak menemukan file tersebut, silakan dibuat file php.ini baru dan masukkan code di bawah ini:
Setelah Anda selesai , silakan simpan file tersebut dan masuk ke dashboard admin WordPress, kemudian pilih menu Media > Add New untuk melihat perubahan.
Cara 3: Ubah Maximum File Upload Size di cPanel
Jika layanan hosting Anda menggunakan cPanel dan memperbolehkan user mengubah pengaturan PHP, Anda dapat dengan mudah meningkatkan maximum file upload size.
1. Silakan akses cPanel dan pilih menu Select PHP version pada kolom Software.
2. Silakan klik link Switch To PHP Options.
3. Silakan ubah nilai post_max_size dan upload_max_filesize. Sesuaikan dengan file yang akan Anda unggah.
4. Setelah itu silakan klik tombol Save untuk menyimpan perubahan.
Cara 4: Edit File wp-config.php
Jika ketiga cara menambah kapasitas upload wordpress di atas tidak dapat Anda lakukan atau malah tidak berfungsi, Anda tidak perlu khawatir. Ada cara lain untuk meningkatkan limit upload pada WordPress.
Anda dapat menambahkan baris kode berikut ini pada file wp-config.php.
define('WP_MEMORY_LIMIT', '128M');
Untuk mengakses file tersebut, silakan gunakan File Manager atau FTP. Lokasi file biasanya berada pada direktori yang sama dengan direktori utama website. Silakan tambahkan baris kode di atas ke baris akhir kode seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.
Kesimpulan
Setelah menyelesaikan tutorial cara menambah kapasitas upload WordPress, seharusnya kini Anda telah dapat mengatasi masalah upload file berukuran besar.
Jangan ragu sampaikan kepada kami melalui kolom komentar yang tersedia apabila Anda masih memiliki pertanyaan. Klik Subscribe untuk mendapatkan ulasan terbaru seputar dunia onlie, langsung di email Anda!
Drupal vs WordPress, Manakah yang Tepat untuk Anda?
Drupal vs WordPress, Manakah yang Tepat untuk Anda?
Kami berusaha menyediakan website yang berguna untuk pengetahuan para pembaca, panduan singkat dan sederhana ini semoga menjadi jalan bagi kalian yang mengalami kesulitan dalam membuat blog di dunia maya, kami mengambil sumber dari blog Panduan Blog Online.com seandainya kalian berkenan langsung mengunjungi website tersebut, selamat menikmati!
WordPress bukan satu-satunya platform untuk membuat website. Ada begitu banyak platform atau content management system (CMS) lain yang bisa Anda gunakan.
Itu mengapa, kami berusaha memperkenalkan CMS lain dengan menulis artikel perbandingannya dengan WordPress. Misalnya saja seperti Wix vs WordPress atau Weebly vs WordPress.
Nah, di artikel kali ini, kami ingin memperkenalkan salah satu CMS yang sangat terkenal di kalangan developer, Drupal. Supaya bisa dibandingkan dengan adil, kami membagi perbandingan Drupal vs WordPress dalam enam aspek, yaitu:
Drupal dan WordPress sama-sama masuk dalam tiga besar content management system (CMS) yang paling banyak digunakan. WordPress masih menempati posisi pertama sebagai yang terpopuler. Drupal, di sisi lain, ada di posisi ketiga tepat di bawah Joomla.
Sebelum bicara banyak tentang fitur, ada baiknya untuk tahu latar belakang kedua CMS paling populer ini.
Drupal
Anda mungkin sudah sering dengar soal WordPress. Tapi bagaimana dengan Drupal?
Drupal memang tak sebesar WordPress dalam hal jumlah user. Meski begitu, keberadaannya tetap jadi primadona bagi sebagian pengguna internet. Terutama, user dari kalangan developer.
Bicara soal jumlah, hanya 1,8 persen web di dunia yang menggunakan Drupal. Ini sama artinya dengan 1,37 juta pengguna Drupal. Dengan jumlah pengguna sebanyak itu, 3,2 persen pasar CMS dunia yang dimiliki Drupal.
Dari statistik di atas, wajar kalau tak banyak yang tahu Drupal muncul lebih dulu daripada WordPress. CMS satu ini pertama kali dirilis secara beta pada tahun 2000. Lalu, setahun kemudian dirilis ke khalayak dalam bentuk software open source.
Dengan format yang sama seperti kompetitornya, WordPress, Drupal tak mematok harga untuk siapapun yang ingin menggunakan software-nya. Anda pun bisa mendownload, menggunakan, dan menyebarkan software tersebut secara bebas.
Selain sebagai CMS yang mudah digunakan, Drupal juga mengklaim dirinya sebagai web application framework. Ini artinya, Drupal mendukung pembuatan aplikasi web. Termasuk di dalamnya adalah website, transfer data, dan application programming interface (API).
Beberapa website yang menggunakan Drupal sebagai CMS, antara lain:
Seharusnya, Anda lebih familiar dengan WordPress. Platform satu ini menyediakan CMS secara open source. Sama seperti “kakak tuanya” ━ Drupal ━ WordPress membolehkan Anda untuk mendownload, menggunakan, dan mengembangkan software secara bebas.
Dilengkapi tampilan elegan dan penggunaan yang intuitif, tak heran kalau CMS satu ini memiliki banyak penggemar. Terdapat 60 juta website yang dibuat menggunakan WordPress. Jumlah ini setara dengan 34,5 persen jumlah web di dunia.
Berbeda dengan Drupal, WordPress nampak memiliki visi sosial yang jelas. Lewat motto Democratize Publishing, Matt Mullenweg berpendapat siapa saja bisa membuat konten secara bebas. Tak seperti dulu, di mana seseorang perlu punya mesin ketik dan mesin cetak untuk memproduksi konten.
Beberapa website yang memakai WordPress, antara lain:
Setelah tahu gambaran besar tentang Drupal dan WordPress, tanpa banyak basa-basi lagi, mari bahas perbandingan fitur di antara kedua CMS ini.
1. Persiapan Awal (Setup)
Di tahap awal, Anda wajib memiliki hosting dan domain. Keduanya memastikan Anda bisa memiliki web yang diakses oleh pengguna internet.
Hosting merupakan server yang dipakai untuk menyimpan data web. Data apapun berkaitan soal web, entah itu konten, gambar, audio, dan informasi lain ditempatkan di hosting. Domain, di sisi lain, berfungsi sebagai alamat yang dipakai untuk mengakses situs itu sendiri.
Baru setelah kedua hal itu dipunyai, Anda bisa melanjutkan langkah dengan instalasi CMS.
Drupal
Instalasi Drupal ke web bisa dilakukan secara manual maupun otomatis. Kalau Anda memiliki kemampuan teknis, bisa saja Anda lakukan instalasi manual. Akan tetapi, kalau Anda masih awal-awal menggunakan Drupal, kami sarankan untuk menginstal secara otomatis.
Instalasi otomatis bisa dilakukan lewat cPanel. Ketika Anda sudah masuk ke cPanel, coba cari Softaculous Apps Installer. Lalu cari CMS Drupal dan klik Install.
WordPress
Sama juga dengan Drupal, ada dua pilihan instalasi WordPress: manual dan otomatis. Cara install otomatis tentu saja lebih mudah dan memang kami rekomendasikan. Hanya saja, cara install otomatis WordPress tidak melulu terpaku pada Softaculous Apps Installer.
Lalu hosting merupakan server yang Anda sewa untuk menyimpan semua data di web. Ada beberapa jenis hosting yang bisa dipilih sesuai kebutuhan. Pilihannya, yaitu, shared hosting, VPS, dan cloud hosting. Anda bisa baca perbedaan ketiganya di artikel perbedaan cloud hosting dengan layanan hosting lainnya.
Kalau Anda melakukan order hosting dan domain lewat Panduan Blog Online, Anda bisa mendapatkan website WordPress dalam sekali klik. Anda tinggal pastikan untuk centang pilihan Gratis Auto Install Website WordPress sebelum melakukan checkout order.
2. Kemudahan Penggunaan
Seberapa mudah CMS yang Anda pakai dioperasikan? Itu pertanyaan yang tak boleh terlewat untuk dijawab. Semakin mudah dipakai, semakin efisien Anda mengatur web dan mengisi konten di dalamnya.
Sebaliknya, ketika CMS sulit sekali dioperasikan, semakin banyak waktu yang dihabiskan untuk urusan teknis. Padahal kan, harusnya Anda menghabiskan waktu untuk membuat konten pengisi web. Sepakat, kan?
Makanya di sini, kami akan bandingkan keunggulan Drupal vs WordPress dalam aspek kemudahan penggunaan.
Drupal
Setelah instalasi Drupal selesai, Anda akan dihadapkan pada halaman Configure Site. Anda hanya perlu mengisi informasi singkat seputar web yang ingin dibuat. Beberapa dari info yang dibutuhkan adalah nama website, email, username, dan password.
Baru setelah kesemua data diisi, Anda bisa masuk ke halaman pengaturan web. Halaman ini sebetulnya bisa dibilang persis seperti Dashboard milik WordPress.
Terdapat delapan menu utama dalam pengaturan website berbasis Drupal. Berikut penjelasan masing-masing menu yang dimaksud:
Content ━ bagian untuk menambahkan konten (artikel dan halaman web), memanajemen komentar di web, dan mengatur konten berupa dokumen atau files.
Structure ━ bagian untuk mengatur struktur konten dalam web. Termasuk di dalamnya adalah elemen blok, tipe komentar, formulir kontak, jenis konten, pilihan tampilan, menu, taksonomi (tags dan kategori), serta settings ijin tampilan.
Appearance ━ menu yang mengatur tampilan visual website dengan tema. Juga berisi opsi-opsi untuk kustomisasi tampilan web.
Extend ━ segmen untuk menambahkan fungsi atau fitur website. Sangat mirip dengan plugin dalam CMS WordPress. Hanya saja namanya menjadi modules dalam Drupal.
Configuration ━ segmen yang mengatur keseluruhan web Drupal. Berisi pengaturan akun, konten, pengembangan, sistem, user interface, sistem, media, dan bahasa.
People ━ menu untuk mengatur akun pengguna dan administrator web.
Reports ━ menu berisi segala jenis laporan seputar web seperti status, eror, daftar kata yang banyak dicari, dan plugin.
Help ━ bagian berisi informasi dan tutorial pengaturan web Drupal.
Drupal sebetulnya sangat mudah digunakan. Pengaturan dan penambahan konten bisa dilakukan dalam beberapa kali klik. Pun, opsi pengaturannya sudah cukup banyak.
Namun, opsi pengaturan ini tetap kurang fleksibel. Dibandingkan CMS lainnya, Drupal masih terkesan kaku karena interface terasa jadul.
Kalau Anda menginginkan kustomisasi yang lebih fleksibel, Anda bisa menggunakan software bernama Drush. Namun, untuk menggunakannya, tentu saja Anda perlu memahami bahasa pemrograman.
WordPress
Pembuatan akun dilakukan persis sebelum instalasi WordPress. Sehingga ketika instalasi sukses, Anda tinggal memasukkan username dan password untuk masuk ke Dashboard WordPress. Tampilan Dashboard kurang lebih nampak seperti di bawah:
Di sebelah kiri, Anda akan menemukan berbagai menu. Menu-menu inilah yang akan membantu Anda mengatur keseluruhan konten, tampilan, dan fungsi web.
Tergantung dari jumlah plugin yang diinstall, jumlah menu ini juga bisa berubah. Semakin banyak plugin yang diinstall, semakin banyak pula jumlah menu yang ditambahkan. Namun, secara default, menu-menu di bawah inilah yang pasti Anda jumpai:
Posts ━ tombol untuk membuat post baru, mengatur kategori dan tags konten.
Media ━ pusat pengaturan konten foto, audio, video, dan dokumen.
Pages ━ bagian untuk membuat halaman pada web.
Comments ━ pusat kontrol komentar pada web. Anda bisa memilih untuk menampilkan komentar, menghapus komentar, dan membalas komentar di sini.
Appearance ━ bagian yang mengatur desain dan tampilan visual web. Di sini, Anda mendapati tema, kustomisasi lebih detail elemen web, pengaturan widget, pembuatan menu, edit CSS, dan edit tema.
Plugins ━ tempat untuk menambahkan fitur dan fungsi pada web.
Users ━ pusat kontrol untuk user dan administrator web.
Tools ━ bagian yang tak berhubungan langsung dengan fungsi publishing WordPress. Bisa dipakai untuk mengekspor atau mengimpor data antar-platform.
Settings ━ pusat pengaturan website mulai dari yang sifatnya umum, pengaturan penulisan konten, pengaturan baca, sampai pengaturan fitur tambahan seperti plugin.
Tampilan menu dan urutannya juga bisa Anda sesuaikan. Dengan begitu, Anda bisa melakukan pengaturan dengan lebih mudah dan efisien.
Desain dan tampilan visual adalah bagian vital dalam website. Bagaimana tidak? Bagi orang yang pengunjung web, inilah bagian satu-satunya yang meninggalkan kesan dan bisa mereka komentari. Makanya tak heran kalau 75 persen menilai kredibilitas perusahaan atau instansi desain webnya.
Pada bagian ini, Anda akan mendapati perbandingan fitur kustomisasi tampilan Drupal dan WordPress. Ragam pilihan tema, aspek teknis, dan cara instalasi juga turut dibahas di bawah.
Drupal
Meski tak sebanyak WordPress, Drupal juga memiliki pilihan tema yang beragam. Setidaknya hampir 2800 tema tersedia di direktorinya. Kesemua tema tersebut bisa diakses melalui web Drupal > Build > Download & Extend > Themes atau bisa juga Drupal > Build > Themes.
Berbeda dengan tema WordPress yang menitikberatkan pada tampilan, Drupal punya banyak aspek penting pada temanya. Itu mengapa, Anda akan disodori berbagai opsi ketika mencari tema. Beberapa opsi tersebut termasuk:
Maintenance status / status pemeliharaan;
Development status / status pengembangan;
Core compatibility / kompabilitas atau kesesuaian versi;
Sort by / opsi urutkan tema berdasarkan indikator tertentu (relevansi, judul, pembuat, tanggal pembuatan, rilis terbaru, dibuat terbaru, atau paling banyak diinstall).
Dengan opsi sebanyak itu, Anda tentunya bisa menemukan tema yang pas dengan keinginan dan kebutuhan. Hanya saja, pastikan Anda memilih tema yang sesuai dengan kemampuan teknis dan coding yang dipunya. Dengan begitu, Anda takkan kesulitan untuk kustomisasi selanjutnya.
Di samping opsi kustomisasi dengan coding, Drupal tak menutup cara settings yang lebih sederhana. Setelah tema terinstal sempurna, Anda tinggal menuju Home > Administration > Appearance > Appearance settings dan klik tab sesuai nama tema yang diisntall. Di situlah Anda bisa kustomisasi skema warna, elemen halaman, logo, dan favicon.
WordPress
WordPress punya segudang tema yang bisa dipilih untuk mengubah tampilan website. Baik yang gratis maupun berbayar, Anda bisa mendapatkannya secara mudah melalui Theme Directory WordPress. Selain itu, ada juga platform jual beli tema WordPress seperti Themeforest, Etsy, CodeCanyon, Mojo Marketplace, dan lain sebagainya.
Meski banyak pilihannya, instalasi lewat Theme Directory masih jadi cara termudah. Untuk itu, Anda hanya perlu membuka Dashboard > Appearance > Themes. Lalu klik tombol Add New di pojok atas halaman dan cari tema yang sesuai dengan keinginan. Langsung klik tombol Install pada tema yang diincar.
Untuk instalasi tema dari luar WordPress, sebetulnya juga hampir sama caranya. Akan tetapi, alih-alih memilih tema bawaan, Anda perlu mengklik tombol Upload Theme. Seketika opsi upload akan muncul. Anda kemudian hanya perlu upload tema dalam ekstensi .zip dan klik Install.
Baru setelah tema terinstal, Anda bisa melakukan kustomisasi dengan lebih lengkap. Pada dasarnya, setiap tema punya opsi kustomisasi yang berbeda. Beberapa tema membolehkan Anda ikut mengubah lewat Cascading Style Sheets (CSS). Beberapa yang lain hanya mengijinkan pengubahan tampilan berdasarkan opsi yang tersedia.
Supaya bisa mengubah tampilan sambil melihat preview web, Anda bisa klik Appearance > Customize. Dari situ, Anda bisa mengklik opsi yang disediakan dan melihat bagaimana opsi itu mengubah tampilan web. Ketika Anda menyukai tampilan yang dibuat, Anda tinggal simpan. Namun, jika tak berkenan, tinggal tinggalkan halaman.
Anda juga bisa tambahkan plugin page builder pada website WordPress. Plugin macam ini mengaktifkan fitur kustomisasi front end pada web. Prinsipnya kurang lebih sama dengan menu Customize pada WordPress. Hanya saja, Anda tak perlu bergantung pada opsi kustomisasi di sebelah kiri halaman.
Sebagai gantinya, Anda tinggal tarik dan letakkan elemen desain yang diinginkan. Bisa juga klik elemen desain yang diinginkan dan ubah sesuai dengan keinginan.
4. Jenis Konten
Setiap CMS didesain untuk punya spesialisasi konten. Satu CMS mungkin sengaja didesain untuk memamerkan konten visual macam foto ataupun video. Lalu CMS yang lain sengaja dibuat untuk tujuan yang lebih kompleks.
Di sini, kami akan bedah konten macam apa yang cocok untuk Drupal dan WordPress. Kecocokan antara konten dan CMS akan membuat pekerjaan Anda lebih mudah. Pun, konten dan fungsi web bisa benar-benar tersampaikan dengan baik.
Drupal
Beragam. Itu respons yang muncul ketika orang ditanya bagaimana rasanya menggunakan Drupal. Beberapa orang mengatakan Drupal sebagai CMS yang powerful dan fleksibel. Namun, beberapa yang lain juga mengatakan bahwa Drupal itu kompleks.
Anggapan yang bermacam ini memaksa Drupal untuk memikirkan fokus yang ditawarkan produknya. Singkat cerita, Drupal menyebut dirinya mewujudkan pengalaman digital yang ambisius atau ambitious digital experience.
Maka dari itu, Drupal tak membatasi dirinya hanya sebagai publisis konten. Ia juga dipakai sebagai kios digital, hosting aplikasi mobile, dan pendukung komunikasi berbasis chat. Dengan fitur keamanan, cakupan luas, dan kemudahan manajemen konten ━ tak heran CMS ini dijadikan pilihan oleh website institusi kelas dunia.
Drupal juga percaya pada kolaborasi. Ia menganggap bahwa konten hebat merupakan hasil kontribusi dari setiap anggota tim. Visi ini pula yang diwujudkan Drupal dalam sistem administrator dan akun. Setiap akun di web Drupal bisa memiliki beberapa peran sekaligus. Misalnya, penulis sekaligus editor. Ini pula yang membuat Drupal memiliki sistem kerja (workflow) yang jelas.
Maka dari itu, Drupal sangat cocok dipakai untuk situs berkapasitas konten dan user yang besar. Media online, situs majalah, dan jurnal akademik adalah beberapa jenis web yang baiknya menggunakan Drupal sebagai CMS-nya.
WordPress
Sempat disinggung sebelumnya, WordPress mengusung visi Democratize Publishing. WordPress memungkinkan setiap orang bisa memproduksi konten dengan cepat dan mudah. Jadi, tak heran kalau user interface dan fitur yang ditawarkan mendukung itu semua.
Menu seperti Posts, Media, Pages, dan Comments mendukung publikasi konten dengan simpel. Baru kemudian menu seperti Plugin dan Appearance fokus ke tampilan dan fungsi web.
Dibandingkan Drupal, sistem administrator di WordPress masih lebih sederhana. Memang setiap user memiliki peran masing-masing. Misalnya seperti administrator, author, editor, contributor, subscriber, customer, dan sebagainya.
Namun, workflow WordPress tidak sejelas Drupal. Masing-masing user dengan role tertentu bisa membuka Dashboard dengan fitur yang dibatasi. Dengan begitu, administrator lah yang menjalankan fungsi untuk mengatur workflow supaya jelas.
5. Aplikasi Tambahan atau Plugin
CMS tidak dibekali fitur super lengkap. Ini dilakukan bukan tanpa alasan. Setiap website memang memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Daripada mematok fitur lengkap tapi kadung tak digunakan, lebih baik kalau Anda bisa menambahkan fitur sesuai dengan keinginan.
Pada bagian ini, Anda akan melihat perbandingan Drupal vs WordPress dari sisi fitur tambahan. Seberapa banyak pilihan fitur tambahan yang ditawarkan? Seberapa mudah fitur tersebut ditambahkan? Pertanyaan tersebut akan dijawab di bawah ini.
Drupal
Anda bisa menambahkan fitur di web Drupal dengan menginstal modules. Untuk beberapa modules penting sudah tersedia secara otomatis di Home > Administration > Extend. Setidaknya ada enam kategori modules yang tersedia, yaitu core, core (experimental), field types, migration, multilingual, dan web services. Anda tinggal mencentang daftar fitur yang diinginkan untuk menambahkannya ke web.
Selain modules yang tersedia di web, Anda juga bisa menambahkan modules dari direktori Drupal. Tepatnya Anda perlu mengakses website Drupal > Build > Download & Extend > Modules atau Drupal > Build > Modules. Di sana terdapat lebih dari 43.000 modules yang tersedia.
Sama halnya dengan tema Drupal, modules juga memiliki spesifikasi yang detail. Untuk mencari modules yang sesuai, Anda bisa masukkan kepingan informasi seperti maintenance status, development status, kategori modul, compatibility, dan lainnya.
Untuk instalasi modules dari direktori, Anda hanya perlu mengakses Home > Administration > Extend. Kemudian klik tombol + Install new module. Beberapa saat kemudian, Anda akan mendapati halaman instalasi dengan dua opsi.
Opsi pertama, yaitu instalasi via URL. Lalu opsi kedua adalah instalasi melalui upload file. Keduanya sama-sama mudah dilakukan. Baru setelah instalasi selesai, Anda bisa melakukan konfigurasi lengkap pada modules.
WordPress
Plugin bisa memberikan fungsi tambahan pada website WordPress. Apa pun itu yang Anda butuhkan. Coba saja sebutkan. Perlindungan keamanan website? broken link checker? Page builder? Optimasi gambar? SEO? Semua itu bisa ditambahkan dengan menginstal plugin.
Sebagai CMS berbasis open source, wajar saja kalau plugin yang ditawarkan bukan hanya satu atau dua. Tapi puluh ribuan! Tepatnya, 55.214 plugin. Dengan jumlah sebanyak itu, Anda bisa menemukan tak hanya satu tapi banyak pilihan untuk satu jenis fitur.
Plugin yang dipakai pun bisa diinstal lewat dua cara. Pertama, melalui menu Plugins > Add New. Lalu cari plugin yang dibutuhkan, klik tombol Install Now, tunggu beberapa saat, dan klik kembali tombol Activate.
Kedua, yaitu lewat upload plugin secara manual. Caranya sebetulnya sama saja. Tinggal kunjungi menu Plugins > Add New > Upload plugin. Kemudian pilih file dalam ekstensi .zip dan klik tombol Install Now.
Install banyak plugin nggak bikin lemot asal pakai WordPress Hosting dari Panduan Blog Online. Dilengkapi LiteSpeed Enterprise dan WordPress Accelerator yang membuat website Anda 40x lebih cepat dalam sekali klik saja.
Manapun cara yang Anda pilih, keduanya sama-sama mudah.
6. Keamanan
Keamanan adalah aspek yang tak boleh luput dari pertimbangan Anda ketika memilih CMS. Sebab, apa artinya memiliki website tapi celah keamanannya banyak?
Pertama, Anda bisa kehilangan kontrol atas web Anda sendiri. Dengan mudahnya, hacker meretas dan mengambil alih situs yang sudah Anda bangun. Belum lagi kalau ternyata data personal Anda diambil dan disalahgunakan.
Kedua, Anda bisa kehilangan reputasi di mata Google. Google mempertimbangkan aspek keamanan web untuk menentukan ranking hasil pencarian. Ketika web Anda saja sudah tak aman, ya jelas saja kalau ranking web di mesin pencarian akan segitu-segitu saja.
Drupal
Dibandingkan WordPress, Drupal bisa digolongkan sebagai CMS yang aman. Dalam sebuah survei keamanan web, hanya sekitar 2 persen website berbasis Drupal yang ditemukan bermasalah.
Drupal juga memiliki lapisan-lapisan keamanan yang mumpuni. Untuk akses keamanan saja, ia dilengkapi dengan sistem enkripsi (pengacakan) password secara terus menerus. Password yang dimasukkan juga harus memiliki panjang tertentu, tingkat kompleksitas tertentu, dan dimasukkan dalam rentang waktu tertentu. Tak lupa ada 2-factor authentication memastikan website Anda takkan dijebol orang lain.
Sistem enkripsi tak hanya berlaku untuk password saja. Segala informasi penting dan personal juga terenkripsi dengan baik. Ini membuat semua data dan informasi yang tersimpan di web tak bisa digunakan pihak yang tak bertanggung jawab.
Di samping itu semua, Drupal dilengkapi dengan brute force detection, mitigasi denial of service (DoS) attacks, dan perlindungan dari entri data yang mencurigakan.
WordPress
Secara default, WordPress merupakan CMS yang memiliki celah keamanan paling rentan. Hal ini pun ditunjukkan dalam sebuah survei keamanan CMS. Di mana 74-78 persen website WordPress dilaporkan terinfeksi virus atau punya kemungkinan diretas lebih tinggi. Maka, website WordPress umumnya sangat bergantung dengan tambahan plugin keamanan.
Menariknya, risiko keamanan WordPress juga data dari sisi internal. Setiap elemen seperti tema dan plugin bisa membuka celah keamanan ketika tidak diperbaharui. Begitu juga dengan versi WordPress yang kadung tak lekas di-update.
Itu mengapa penting bagi Anda untuk terus memastikan tema, plugin, dan versi WordPress selalu update. Jika perlu, Anda bisa uninstall plugin yang tak lagi diupdate oleh developer-nya. Kemudian, Anda bisa beralih ke plugin lain dengan maintenance yang lebih mutakhir.
WordPress vs Drupal, Manakah yang Terbaik untuk Anda?
Pasti Anda sudah menunggu jawaban pertanyaan di atas dari tadi. Di antara Drupal vs WordPress, manakah yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda?
Untuk itu, bolehlah sama-sama tengok tabel perbandingan Drupal vs WordPress di bawah.
Dari tabel di atas, Anda tentunya bisa menebak CMS mana yang paling pas untuk kebutuhan Anda. Namun, untuk menghemat waktu berikut jawaban kami dari pertanyaan sedari awal:
WordPress cocok untukblogging, pengguna CMS pemula yang tak memiliki pengetahuan teknis, dan user yang menginginkan segala jenis website berskala kecil hingga medium;
Drupal: cocok untuk developer berpengalaman, bagus dipakai untuk membuat susunan konten yang kompleks dan halaman yang sangat banyak, lebih bagus dipakai untuk workflow yang kompleks dan tim yang besar.
Itu dia keseluruhan artikel Drupal vs WordPress. Semoga bisa membantu Anda menentukan CMS yang tepat untuk proyek website Anda. Sampai jumpa di ulasan dan tutorial berikutnya.
Cara Install Plugin WordPress – Panduan Blog Online
Cara Install Plugin WordPress
Kami berusaha menyediakan website yang berguna untuk pengetahuan para pembaca, panduan singkat dan sederhana ini semoga menjadi jalan bagi kalian yang mengalami kesulitan dalam membuat blog di dunia maya, kami mengambil sumber dari blog Panduan Blog Online.com seandainya kalian berkenan langsung mengunjungi website tersebut, selamat menikmati!
Tanpa tambahan plugin, WordPress memiliki fungsi yang sangat sederhana. Plugin memungkinkan pengguna menggunakan beragam fitur, mulai dari modul e-commerce hingga admin area. Ada ribuan plugin yang bisa Anda pilih untuk kustomisasi WordPress, baik itu yang tersedia gratis maupun berbayar. Dalam tutorial kali ini kami akan membahas tiga cara install plugin WordPress yang bisa Anda lakukan dengan mudah.
Pilihan 1: Cara install Plugin WordPress Melalui Dashboard WordPress
Terdapat lebih dari 46.000 plugin yang dalam direktori plugin WordPress.org saat ini. Seluruhnya dapat Anda unduh secara gratis. Ikuti langkah di bawah ini untuk mengetahui cara install plugin WordPress.
1. Akses dashboard WordPress kemudian pilih menu Plugins.
2. Klik tombol Add New yang ada di bagian atas halaman.
3. Anda dapat mencari plugin dengan memilih tag Popular, Featured, atau Recommended yang terletak pada bagian atas halaman. Selain itu Anda juga dapat menggunakan menu pencarian. Jika Anda sudah mengetahui plugin apa yang Anda inginkan, silakan ketikkan nama atau kata kunci yang sesuai pada kolom pencarian kemudian tekan Enter. Dalam contoh ini kami akan menginstal plugin WP Super Cache yang berguna untuk meningatkan kecepatan blog WordPress.
4. Setelah itu silakan tekan tombol Install pada plugin yang ingin diinstal.
5. Plugin yang baru saja Anda instal tidak langsung aktif. Karenanya, silakan aktifkan terlebih dahulu dengan klik tombol Activate.
6. Anda akan melihat notifikasi seperti di bawah ini apabila plugin telah aktif.
Pilihan 2: Cara install Plugin WordPress Secara Manual
Direktori plugin bukan satu-satunya tempat bagi Anda untuk mendapatkan plugin. Ada banyak penyedia plugin premium seperti CodeCanyon yang menawarkan lebih dari 4000 plugin berbayar. Sebelum mengikuti langkah di bawah ini, Anda perlu memiliki plugin yang sudah diunduh ke komputer terlebih dahulu.
1. Pada dashboard admin WordPress, silakan pilih menu Plugins kemudian klik tombol Add New.
2. Setelah itu silakan tekan tombol Upload Plugin.
3. Pada halaman baru, silakan klik tombol Choose File, untuk memilih plugin yang ada di komputer Anda, kemudian klik tombol Install Now.
4. Untuk mengaktifkan plugin dan menyelesaikan proses instalasi, silakan klik tombol Activate Plugin.
5. Pada langkah ini Anda sudah berhasil menginstal plugin dan mengaktifkannya.
Pilihan 3: Menggunakan FTP untuk Menginstal Plugin WordPress
Cara lain menginstal plugin WordPress adalah dengan menggunakan FTP client atau File Manager. Cara ini cukup membantu, terutama jika penyedia hosting Anda memberikan limit ukuran file yang diunggah dan Anda tidak dapat menginstal plugin melalui menu dashboard WordPress.
Hanya saja, cara ini kurang disarankan untuk pemula karena harus mengetahui penggunaan FTP atau File Manager terlebih dahulu. Di bawah ini adalah langkah untuk mengunggah plugin menggunakan FTP.
1. Extract plugin yang sebelumnya telah Anda unduh ke komputer terlebih dahulu.
2. Hubungkan ke akun hosting Anda menggunakan FTP client dan masuk ke direktori WordPress. Pada contoh ini, WordPress diinstal di public_html.
3. Silakan masuk ke direktori wp-content.
4. Buka folder plugins.
5. Unggah plugin yang sudah diekstrak ke folder plugins.
6. Setelah unggahan selesai, silakan buka dashboard admin WordPress dan pilih menu Plugins > Installed Plugins.
7. Setelah instalasi selesai, silakan aktifkan plugin tersebut dengan menekan tombol Activate.
8. Anda akan melihat notifikasi berwarna hijau pada bagian atas halaman apabila plugin telah selesai berhasil diaktifkan.
Kesimpulan
Kustomisasi yang ditawarkan plugin WordPress hampir tidak terbatas. Silakan tambahkan beragam fitur baru yang Anda inginkan, langsung pada website WordPress Anda. Dengan menyelesaikan tutorial cara install plugin WordPress ini, kini Anda telah mengetahui cara instalasi plugin melalui tiga cara berbeda.
Masih ingin mendapatkan ulasan terbaru seputar dunia online? Subscribe blog kami sekarang, dan dapatkan artikel terbaru langsung dari email Anda! ?
Strategi Sukses Menjalankan Affiliate Marketing 2020 – Panduan Blog Online
Panduan Lengkap Affiliate Marketing 2020
Kami berusaha menyediakan website yang berguna untuk pengetahuan para pembaca, panduan singkat dan sederhana ini semoga menjadi jalan bagi kalian yang mengalami kesulitan dalam membuat blog di dunia maya, kami mengambil sumber dari blog Panduan Blog Online.com seandainya kalian berkenan langsung mengunjungi website tersebut, selamat menikmati!
Berkembangnya internet memberikan banyak kemudahan bagi penggunanya. Dari lebih mudahnya mencari informasi, lebih mudah berkomunikasi, bahkan hingga lebih mudah untuk mendapatkan uang.
Banyak cara untuk mendapatkan uang dari internet. Dari berjualan barang secara online, menjadi blogger, menjadi vlogger, membuat jasa pembuatan website, ikut program AdSense, hingga mengikuti program affiliate marketing.
Affiliate marketing adalah cara mendapatkan uang dari internet yang akan saya bahas di artikel ini. Affiliate marketing memungkinkan Anda untuk menghasilkan uang dari mempromosikan produk dengan kode referral. Keuntungan Anda dapatkan dari komisi penjualan jika ada yang membeli produk menggunakan kode referral Anda.
Bagaimana Cara Kerja Affiliate Marketing?
Pada dasarnya affiliate marketing adalah cara mendapatkan uang dengan cara mempromosikan produk yang Anda beli.
Time needed: 10 minutes.
Berikut langkah-langkah yang ditempuh untuk melakukan afiliasi
Daftar Program Afiliasi
Anda mendaftar program afiliasi dari perusahaan tertentu.
Promosi Produk
Anda mempromosikan produk dari perusahaan tersebut di blog dan media sosial yang Anda miliki. Jangan lupa untuk menyisipkan kode referral Anda di konten Anda.
Orang-Orang Menggunakan Kode Referral Anda
Ada orang yang membeli produk menggunakan kode referral yang Anda letakkan di media promosi Anda. Biasanya orang yang menggunakan kode referral akan mendapatkan diskon tambahan
Dapatkan Komisi
Setelah itu, Anda akan mendapatkan komisi jika ada orang yang membeli melalui link yang Anda letakkan di blog dan media sosial Anda.
Cukup mudah bukan?
Cara kerja affiliate marketing yang saya jelaskan di atas adalah yang paling umum dan perlu diingat bahwa alur kerja di setiap perusahaan penyedia affiliate marketing bisa berbeda-beda. Pastikan untuk selalu membaca syarat dan ketentuan sebelum mendaftar program afiliasi.
Setiap perusahaan penyedia program affiliate marketing mempunyai syarat dan ketentuan berbeda-beda. Namun, umumnya semua perusahaan menerapkan cara kerja affiliate marketing yang sama. Anda mendaftar sebagai affiliate marketer, lalu mempromosikan produk, dan terakhir mendapatkan komisi jika ada yang membeli melalui link atau banner Anda.
2. Biaya Murah
Ada dua jenis perusahaan penyedia program afiliasi. Pertama adalah perusahaan yang tidak memberikan syarat harus membeli produk perusahaannya untuk mendaftar program afiliasinya. Jenis kedua adalah perusahaan yang mensyaratkan harus membeli produknya untuk bisa mendaftar di program affiliate marketing.
Jika ingin mengikuti program afiliasi dari perusahaan jenis kedua, sebaiknya pilihlah produk yang memang Anda butuhkan. Dengan begitu Anda bisa memenuhi kebutuhan sekaligus mendapatkan uang dari produk yang dibeli melalui affiliate marketing.
3. Bisa Jadi Passive Income
Passive income atau penghasilan pasif kini tidak hanya bisa didapatkan dari bisnis kontrakan saja. Affiliate marketing juga bisa menjadi passive income Anda. Dengan satu postingan Anda bisa menghasilkan uang dari orang-orang yang membeli produk melalui link atau banner Anda.
4. Tidak Terbatas pada Satu Affiliate Marketing
Mungkin mengikuti program afiliasi dari satu perusahaan belum cukup bagi Anda. Tenang saja karena Anda bisa mendaftar program afiliasi dari perusahaan lain selama tidak bertabrakan dengan syarat dan ketentuan dari perusahaan lainnya.
5. Jam Kerja Fleksibel
Ketika bisnis afiliasi anda sudah stabil, maka Anda dapat memutuskan untuk menjadikan bisnis afiliasi sebagai sumber pendapatan utama. Secara otomatis jam kerja Anda menjadi fleksibel karena tidak terikat dengan waktu. Dengan menjalankan bisnis ini tidak ada patokan lama bekerja. Apabila sudah dirasa cukup, Anda dapat bersantai dengan teman atau keluarga.
6. Mendapatkan ilmu baru
Tentu saja Anda menginginkan bisnis afiliasi yang telah dibangun terus berkembang. Dengan jam kerja yang fleksibel tanpa ada patokan lamanya bekerja, dapat Anda manfaatkan waktu luang untuk memperdalam kembali ilmu Anda tentang bisnis afiliasi.
Siapkan 3 Hal Ini Sebelum Memulai Affiliate Marketing!
Tidak banyak yang Anda butuhkan untuk mengikuti program afiliasi. Setiap perusahaan bisa berbeda-beda syarat dan ketentuannya. Namun, ada beberapa hal umum yang pasti dibutuhkan untuk semua program afiliasi:
1. Media Promosi
Tentu Anda membutuhkan media promosi karena yang akan Anda lakukan adalah mempromosikan produk. Anda bisa memanfaatkan blog, media sosial, atau channel YouTube untuk mempromosikan produk affiliate marketing Anda. Pastikan media promosi yang Anda gunakan adalah media yang diperbolehkan oleh penyedia program afiliasi.
Jika Anda belum punya blog, tidak perlu khawatir. Sebab membuat blog kini lebih mudah dan bisa dilakukan oleh siapa saja. Anda bisa mengikuti panduan Cara Membuat Blog dan Anda bisa langsung memulai program affiliate marketing Anda.
2. Pengetahuan tentang Produk
Jangan sampai Anda memberikan informasi tidak benar mengenai produk. Informasi atau spesifikasi yang tidak sesuai akan menurunkan kepercayaan calon pembeli. Tingkat kemungkinan untuk membeli melalui referral Anda juga kecil karena informasi yang Anda berikan salah. Jadi pelajari baik-baik produk yang akan Anda promosikan agar review Anda dianggap reliable/terpercaya oleh calon pembeli.
3. Kemampuan untuk Promosi
Mungkin Anda belum pernah mempromosikan produk apa pun sebelumnya. Tidak apa karena Anda bisa belajar sambil mempraktikkannya. Anda bisa mempelajari cara promosi produk dari affiliate marketer lain, dari blog-blog pakar internet marketer, dan lainnya. Beberapa perusahaan bahkan ada yang menyediakan kelas untuk para anggota program afiliasinya. Jadi tidak perlu khawatir jika Anda tidak punya pengalaman mempromosikan produk karena Anda bisa mempelajarinya.
Memulai affiliate marketing bukan hal yang sulit. Selama Anda memiliki media promosi dan kemauan untuk mempelajari affiliate marketing, Anda bisa menghasilkan dari komisi penjualan. Berikut adalah tujuh tips untuk menjalankan affiliate marketing yang menghasilkan:
1. Buat Review yang Personal
Anda bisa saja membuat review produk tanpa perlu benar-benar menggunakannya. Namun, isi kontennya akan sama dengan review-review produk yang sama yang bertebaran di internet. Tambahkan nilai lebih di review dengan pengalaman Anda menggunakan produk yang Anda promosikan. Dengan begitu review Anda memiliki nilai personal yang tidak bisa ditemukan di review-review lain.
2. Jangan Fokus Mendapatkan Komisi Saja
Tujuan utama Anda memang untuk menghasilkan uang dari program afiliasi. Namun, bukan berarti Anda bisa mengabaikan kebutuhan pembaca Anda. Yang dicari pembaca ketika mencari produk bukan sebatas informasi harga dan spesifikasi saja. Mereka juga mencari pengalaman orang-orang yang sudah menggunakan produk yang ingin mereka beli. Mereka butuh pertimbangan dari orang lain untuk menentukan membeli sebuah. Review produk adalah sarana Anda untuk membantu mereka menentukan produk yang paling cocok untuk mereka.
3. Buat Review yang Menarik
Walaupun program afiliasi bisa dianggap sebagai pekerjaan sampingan, bukan berarti Anda bisa melakukannya setengah-setengah. Buat review semenarik mungkin. Berikan pengalaman Anda ketika menggunakan produk. Tambahkan gambar produk dengan kualitas tinggi. Jika diperlukan, Anda juga bisa membuat infografik sederhana tentang produk yang Anda promosikan. Intinya adalah buat konten promosi semaksimal mungkin.
4. Perhatikan SEO
Konten review yang menarik akan lebih baik lagi ketika didukung SEO yang optimal. Temukan keyword yang banyak dicari terkait produk yang akan Anda promosikan melalui riset keyword. Kemudian buat konten review sesuai kaidah SEO. Dengan begitu review Anda bisa muncul di halaman pertama hasil pencarian dan memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk diklik dan dibaca.
5. Pahami Target Audience
Pahami apa yang dibutuhkan oleh calon pembeli produk yang Anda promosikan. Cari tahu apa pertanyaan yang sering mereka ajukan mengenai produk yang Anda promosikan melalui media sosial dan forum-forum. Setelah itu, jawab pertanyaan-pertanyaan mereka tentang produk yang Anda promosikan melalui review yang Anda buat.
6. Fokus pada Niche Tertentu
Anda memang bisa mengikuti banyak program afiliasi dalam waktu bersamaan, tapi bukan berarti Anda bisa asal mendaftar program afiliasi. Pilihlah produk yang sesuai dengan niche/tema blog Anda. Misalnya, Anda mengelola blog dengan niche teknologi maka sebaiknya produk-produk yang Anda promosikan adalah produk teknologi. Jika blog Anda nichenya adalah fashion, sebaiknya Anda mendaftar program afiliasi dari perusahaan fashion juga.
Fokus pada niche tertentu adalah strategi untuk membangun kepercayaan pembaca. Tentu mereka lebih percaya pada review-review yang ditulis oleh ahlinya. Dengan fokus pada niche tertentu Anda secara tidak langsung membangun narasi bahwa Anda ahli di bidang tersebut.
7. Berikan Call to Action
Tujuan utama Anda dari mendaftar program affiliate marketing adalah agar orang-orang menggunakan kode referral Anda. Hanya dengan kode referral tersebut perusahaan penyedia afiliasi bisa mengidentifikasi kalau orang-orang membeli produknya melalui Anda.
Untuk memberi perintah kepada pengunjung untuk memakai kode referral Anda, Anda membutuhkan CTA atau Call to Action. Call to Action adalah petunjuk atau perintah kepada pengunjung untuk melakukan suatu tindakan, dalam hal ini adalah menggunakan kode referral Anda. CTA dapat berupa gambar atau teks. Berikut adalah contoh CTA menarik yang bisa dijadikan referensi untuk CTA afiliasi Anda:
Program afiliasi bukan hal asing di dunia marketing. Sudah banyak perusahaan baik dari luar negeri maupun dalam negeri yang menyediakan program afiliasi. Amazon, eBay, dan Rakuten adalah beberapa perusahaan penyedia program afiliasi dari luar negeri.
Perusahaan Indonesia pun juga banyak yang menyediakan program afiliasi. Dari Bukalapak, BliBli, Tokopedia, Matahari Mall, Tiket.com, hingga Panduan Blog Online menyediakan program afiliasi dengan komisi bermacam-macam.
Salah satu program affiliate marketing Indonesia dengan keuntungan besar adalah Panduan Blog Online. Panduan Blog Online menawarkan program afiliasi dengan komisi 70 persen. Angka 70 persen terhitung besar, mengingat paket pembelian shared hosting yang bisa mencapai jutaan. Bayangkan jika ada yang membeli hosting di Panduan Blog Online melalui referral Anda dengan harga 1,5 juta. Anda bisa mendapatkan 70 persen dari penjualan tersebut, yaitu 1,05 juta. Jika ada dua pembeli, Anda bisa mendapatkan sekitar 2 juta dari satu afiliasi saja.
Affiliate marketing adalah solusi bagi Anda yang ingin mendapatkan uang dari internet dengan mudah. Affiliate marketing dapat dilakukan oleh siapa saja, selama punya niat dan kemauan untuk mempelajari affiliate marketing. Anda bisa menjadikan affiliate marketing sebagai penghasilan tambahan tanpa mengganggu pekerjaan utama Anda.
Kini saatnya Anda belajar affilate merketing. Ingin segera memulai affiliate marketing? Daftar Program Afiliasi sekarang juga dan dapatkan komisi terbesar!