Kenalkan 7 Hoster Rangers Baru di Bulan April! – Panduan Blog Online Kenalkan 7 Hoster Rangers Baru di Bulan April! Kami berusaha menyediaka...
Friday, December 6, 2019
Apa Itu Localhost
Apa itu Localhost? Panduan untuk Pemula – Panduan Blog Online
Apa itu Localhost? Panduan untuk Pemula
Kami berusaha menyediakan website yang berguna untuk pengetahuan para pembaca, panduan singkat dan sederhana ini semoga menjadi jalan bagi kalian yang mengalami kesulitan dalam membuat blog di dunia maya, kami mengambil sumber dari blog Panduan Blog Online.com seandainya kalian berkenan langsung mengunjungi website tersebut, selamat menikmati!
Bagi Anda yang baru mulai belajar membuat website, barangkali localhost adalah salah satu dari segudang istilah yang terdengar asing. Namun jangan khawatir. Dalam artikel ini, Anda akan dituntun untuk memahami apa itu localhost dan kegunaannya.
Dalam konteks pemrograman website, komputer Anda disebut localhost. Mengapa demikian?
Perlu Anda ingat bahwa server web hosting juga merupakan perangkat komputer. Oleh karena itu, komputer Anda pun dapat digunakan untuk menyimpan dan menjalankan sebuah website dengan sebuah aplikasi server lokal.
Akan tetapi, situs tersebut tidak dapat diakses siapapun melalui jaringan internet. Satu-satunya cara untuk membukanya adalah dengan mengetikkan http://localhost pada web browser komputer yang menyimpan data situs itu.
Dengan kata lain, localhost bukan hanya sebuah istilah, tetapi juga merupakan nama domain. Tentunya, localhost memiliki IP address di baliknya, yaitu 127.0.0.1 (atau dikenal sebagai loopback address).
Fungsi Localhost
Ada tiga manfaat yang bisa didapatkan dengan keberadaan localhost. Apa saja itu? Simak penjelasannya di bawah ini!
1. Menguji Coba Situs dan Aplikasi Web secara Offline
Seperti yang telah dibicarakan pada bagian sebelumnya, fungsi utama localhost adalah memungkinkan Anda mengakses situs yang dijalankan pada komputer Anda.
Hal ini bermanfaat jika Anda seorang developer website. Dengan localhost, Anda dapat memastikan bahwa situs atau aplikasi web yang Anda buat bekerja dengan tepat sebelum mengunggahnya ke server online.
Tentunya Anda dapat melakukannya dengan layanan web hosting. Akan tetapi, membuat website secara offline tidak memerlukan biaya apapun. Ditambah lagi, Anda tidak perlu memikirkan tentang batas bandwidth server.
Localhost juga dapat digunakan untuk memeriksa koneksi internet Anda. Untuk melakukannya, Anda hanya perlu membuka Command Prompt (Windows) atau Terminal (Mac OS) dan mengetikkan “ping localhost” atau “ping 127.0.0.1”. Setelah itu, tekan tombol enter dan lihat hasilnya. Berikut adalah hasil tes yang muncul ketika tidak ada masalah pada koneksi internet.
3. Blokir Akses ke Situs Tertentu
Bagi Anda yang belum tahu, akses ke sebuah website dapat terjadi karena Domain Name Server (DNS) memberikan IP address dari alamat situs yang dimasukkan ke address bar browser Anda.
Untuk mempermudah proses tersebut, komputer Anda menyimpan setiap alamat situs yang pernah ia akses beserta IP address mereka dalam file pengaturan bernama “hosts file”.
Nah, jika tidak ingin komputer Anda digunakan untuk mengakses website tertentu, Anda dapat mengganti IP address mereka dengan 127.0.0.1 yang notabene adalah alamat localhost. Apabila Anda menggunakan Google Chrome, berikut adalah apa yang terjadi setelah pengaturan tersebut diaktifkan.
Macam-Macam Aplikasi Server Localhost
Pada bagian tentang pengertian localhost telah disebutkan bahwa server web hosting merupakan perangkat komputer. Akan tetapi, ia tidak dapat menjalankan situs tanpa adanya aplikasi web server seperti NginX dan Apache.
Hal tersebut juga berlaku bagi server lokal atau komputer pribadi yang dijadikan sebuah server. Di bawah ini adalah beberapa aplikasi yang bisa Anda pilih untuk menciptakan server lokal.
XAMPP adalah salah satu aplikasi server lokal yang digunakan secara umum. Aplikasi ini merupakan derivasi dari Apache yang menggunakan MariaDB untuk database-nya, serta PHP dan Perl sebagai bahasa pemrogramannya.
Dukungan sistem operasi XAMPP cukup luas. Anda dapat memasang aplikasi ini di Windows, Linux, dan Mac OS X.
Kabar baiknya, XAMPP bersifat open-source, jadi Anda bisa mengunduh dan menggunakannya dengan gratis.
Ingin install WordPress di XAMPP? Anda dapat membaca panduannya dalam artikel ini.
Seperti XAMPP, AMPPS juga merupakan aplikasi server lokal open-source. Di dalamnya, Anda akan menemukan Apache, MySQL, MongoDB, PHP, Perl, Python, dan Softaculous Installer.
Karena memiliki fitur instalasi Softaculous, AMPPS memungkinkan Anda untuk memasang berbagai aplikasi web seperti WordPress, Joomla, dan Drupal secara mudah dalam beberapa klik. Namun, Softaculous membutuhkan koneksi internet untuk melakukannya.
AMPPS juga dapat digunakan pada Windows, Linux, dan Mac OS X.
WampServer memungkinkan Anda untuk memasang Apache, MySQL, dan PHP di server lokal. Seperti kedua aplikasi localhost sebelumnya, WampServer juga dapat Anda unduh dan gunakan secara cuma-cuma.
Sayangnya, WampServer hanya diperuntukkan komputer dengan sistem operasi Windows. Jika Anda pengguna Mac OS X atau Linux, XAMPP dan AMPPS adalah pilihan yang lebih tepat.
Apabila mengalami kesulitan dalam memasang WampServer, Anda dapat mengikuti langkah-langkahnya dalam panduan ini.
Penutup
Localhost adalah sebutan lain untuk komputer Anda dalam konteks pembuatan website secara offline. Dengan memasukkannya atau IP address 127.0.0.1 ke address bar di browser, Anda akan dapat melakukan preview terhadap situs yang dipasang dalam komputer Anda.
Selain itu, localhost juga digunakan ketika ingin mengecek kondisi koneksi internet atau memblokir akses terhadap situs tertentu.
Semoga artikel ini berguna bagi Anda. Jika memiliki pertanyaan, jangan sungkan untuk meninggalkan komentar pada kolom yang tersedia di bawah ini.
No comments:
Post a Comment