Cara Membuat WordPress (Tutorial Lengkap) – Panduan Blog Online Cara Membuat WordPress (Tutorial Lengkap) Kami berusaha menyediakan website ...
Tuesday, July 18, 2017
Meningkatkan Open Rate Email
5+ Cara Meningkatkan Open Rate Email Marketing (Gampang tapi Manjur)
5+ Cara Meningkatkan Open Rate Email Marketing (Gampang tapi Manjur)
Kami berusaha menyediakan website yang berguna untuk pengetahuan para pembaca, panduan singkat dan sederhana ini semoga menjadi jalan bagi kalian yang mengalami kesulitan dalam membuat blog di dunia maya, kami mengambil sumber dari blog Panduan Blog Online.com seandainya kalian berkenan langsung mengunjungi website tersebut, selamat menikmati!
Ada begitu banyak teknik digital marketing yang dapat dipakai untuk mempromosikan bisnis Anda. Pastinya, Anda pun sudah menjajal sebagian besar teknik tersebut untuk mengenalkan bisnis Anda ke luar.
Tapi sebelum strategi marketing makin beragam, email marketing sempat menjadi metode marketing yang paling banyak digunakan. Pun, sebetulnya masih banyak yang mengandalkan cara ini. Asal dieksekusi dengan tepat, email marketing bisa jadi medium promosi yang efektif.
Begini logika sederhananya. Tiap orang pasti punya setidaknya satu alamat email untuk berkomunikasi. Meski mereka jarang dipakai untuk komunikasi personal, faktanya email masih digunakan sehari-hari.
Maka dari itu, kami sarankan Anda untuk memakai taktik email marketing. Terutama karena email marketing bisa dipakai untuk mencapai dua goals sekaligus. Untuk menghubungi pelanggan potensial, sekaligus terus berhubungan dengan pelanggan setia.
Lewat artikel ini, kami ingin mengajak Anda memahami best practice dalam email marketing. Terutama hal-hal yang akan membantu Anda meningkatkan open rate email dan ROI. Berikut ini adalah cara-cara yang akan dibahas:
Pahami tujuan.
Tentukan tujuan yang sifatnya result-oriented dan terukur.
Dapatkan nama domain yang tepat.
Tentukan nama domain dan ekstensi agar alamat email nampak ciamik dan kredibel.
Buat email yang personal.
Tulis email dengan bahasa yang personal, hangat, dan akrab.
Buat segmen untuk penerima email.
Kelompokkan penerima email menurut lokasi, jabatan, riwayat pembelian, dsb.
Tulis subjek email yang menarik.
Buat subjek email yang membuat penerimanya penasaran.
Taruh gambar dan call-to-action yang tepat.
Tampilkan gambar agar penerima tak kehilangan rasa penasaran. Selipkan juga CTA agar tujuan Anda tercapai.
Sebelum membahas semua cara di atas, akan lebih baik kalau kami singgung sedikit soal click-through rate atau CTR. Tanpa lama-lama lagi, yuk yak yuk~
Click-through rate atau CTR adalah rata-rata jumlah user yang mengklik suatu tautan dibandingkan seluruh user yang melihat website, email, channel, dan sebagainya.
Dalam kasus email marketing, CTR berarti jumlah user yang membuka email dan mengklik CTA dibandingkan keseluruhan user yang menerima email. Meski tampak sederhana, ini justru jadi tantangan terbesar bagi email marketer.
Untuk tahu seberapa besar angka CTR email marketing Anda, pakai rumus di bawah ini:
Email CTR = Jumlah klik / jumlah email terkirim x 100
Rumus di atas akan membantu Anda menghitung CTR. Di samping itu, Anda juga bisa tahu apa yang perlu diperbaiki dari metode email marketing yang dijalankan.
Mungkin saja masalahnya ada di audiens yang tak sesuai dengan produk atau layanan yang ditawarkan. Apa malah, call-to-action (CTA) Anda perlu diperbaiki lagi. Apa pun itu, mengetahui CTR akan membantu Anda memaksimalkan hasil dari email marketing.
Terlepas dari ROI dan CTR, kesuksesan email marketing juga bergantung pada gawai yang digunakan penerima email. Jika email yang Anda kirim belum teroptimasi untuk layar ponsel (mobile friendly), bisa dipastikan email Anda akan berakhir di keranjang sampah.
Fun fact! Jika email pertama dibuka lewat ponsel lalu dibuka lagi via desktop, maka konsumen 65 persen cenderung akan berselancar ke website.
5+ Strategi Email Marketing untuk Meningkatkan Open Rate dan ROI
Setelah tahu metrik dasar untuk mengukur kesuksesan email marketing, mari lanjutkan dengan strategi untuk meningkatkan open rate dan ROI dalam promosi via email.
1. Pahami tujuan
Ketika merencanakan kampanye email marketing, tujuan yang jelas adalah hal wajib untuk diketahui. Adanya tujuan akan membantu Anda membangun strategi yang berorientasi pada hasil (result-oriented).
Entah itu bentuknya peningkatan penjualan, traffic ke website, komunikasi dengan pelanggan setia, jumlah akun baru, atau jumlah unsubscribe yang berkurang.
2. Dapatkan nama domain yang tepat
Sebelum mengirimkan email, pastikan Anda sudah punya domain yang tepat. Mengapa? Nama domain yang tepat membantu Anda memiliki alamat email yang profesional.
Memakai platform email gratisan atau sembarang nama domain tentu saja tidak disarankan. Alamat email seperti support@mycoolbusiness12.com pasti nyungsep ke folder spam.
Maka dari itu, buatlah nama domain baru dengan ekstensi yang unik. Misalnya .TECH, .STORE, .SITE, .ONLINE, .SPACE, atau yang lainnya. Nama dan ekstensi domain yang unik tak hanya kelihatan keren, tapi juga membuat email Anda lain daripada yang lain.
Bayangkan saja ketika Anda dapat email dari john@johntalks.tech. Anda pasti lebih mudah mengingatnya, kan? Email macam itu memang simpel, unik, dan ─ yang terpenting ─ tampak kredibel.
Jadi sebelum Anda mengirimkan email, pastikan Anda punya nama domain dan alamat email yang terkesan profesional. Dapatkan berbagai pilihan domain murah dan unik di Panduan Blog Online.
3. Buat email yang personal
Semakin banyak hal jadi digital dan mudah diakses, semakin penting pula agar komunikasi ke konsumen semakin personal. Email yang personal dan akrab meningkatkan angka transaksi hingga enam kali lipat.
Membuat email personal pun sebenarnya tidak susah. Ini diawali dari pengumpulan data ketika pelanggan melakukan sign-up ke website Anda. Lalu gunakan data personal itu di dalam email.
Misalnya, tambahkan nama pelanggan ke subjek email yang dikirimkan. Cara ini akan membantu Anda meningkatkan CTR. Sebab, pelanggan merasa email itu benar-benar ditujukan khusus kepadanya.
4. Buat segmen untuk penerima email
Ketahui target audiens bisnis Anda. Itulah kunci sukses mengirimkan email yang tepat. Karenanya, Anda perlu membagi penerima email ke kelompok atau segmen khusus.
Segmen tersebut bisa dibagi atas kebutuhan pelanggan, produk apa saja yang pernah dibeli, topik yang disukai pelanggan, dan sebagainya. Bisa juga Anda membuat segmen berdasarkan lokasi, industri, jabatan, ataupun konten yang sering dinikmati.
Dengan begitu, Anda tahu betul bagaimana harus berkomunikasi via email dengan pelanggan. Namun, perlu diingat, ketika berkomunikasi Anda tetap perlu mengedepankan tujuan utama: bisnis.
5. Tulis subjek email yang menarik
Subjek email yang panjang takkan kelihatan bagus untuk email. Malahan, bisa jadi email yang Anda buat berakhir di spam.
Maka dari itu, buatlah subjek yang singkat, mudah dipahami, jelas, dan bisa sekilas menunjukkan isi dari email yang dikirimkan. Hal yang lebih penting lagi, hindari penggunaan huruf kapital dan tanda seru.
Hindari juga kata-kata yang dianggap spam. Contohnya, murah, gratis, penawaran terbatas, garansi, dan lain sebagainya. Kata-kata tersebut jelas menunjukkan maksud untuk menjual produk. Sesuatu yang mungkin membuat penerima email malas membukanya.
Jika bisa, buat subjek yang memancing rasa penasaran pelanggan Anda. Lalu, susul dengan badan email yang membuat pelanggan merasa terpukau. Dengan begitu, Anda pasti bisa meningkatkan open rate email marketing Anda.
6. Taruh gambar dan call-to-action yang tepat
Email yang dipenuhi teks gampang sekali membuat penerimanya kehilangan rasa ingin tahu. Bisa ditebak, mereka akan cepat-cepat menutup email semacam itu.
Akan tetapi, email dengan gambar yang tepat kemungkinan akan lebih menarik bagi pelanggan. Entah apakah email dibuka via ponsel maupun desktop, keduanya sama-sama menarik. Email promosi, terutama, punya pengaruh besar ketika memiliki gambar yang menarik dan tepat.
Setelah melengkapi email dengan gambar, jangan lupa untuk membuat call to action yang tepat. Tanpanya, kampanye email marketing yang Anda lakukan tetap punya kemungkinan gagal.
Setiap email yang dikirim perlu memiliki tombol CTA di bagian akhirnya. Isi tombol CTA ini dengan aksi spesifik yang Anda ingin pelanggan lakukan setelah membaca email. Pastikan pula kalau CTA yang dibuat terlihat jelas. Lakukan double check untuk mengecek apakah tombol tersebut membawa pelanggan ke halaman yang tepat.
3 Kelebihan Email Marketing
Di titik ini, Anda mungkin masih ragu untuk benar-benar berinvestasi pada email marketing. Tidak salah, memang. Strategi promosi terlawas ini memang punya tantangannya tersendiri.
Tapi, ada beberapa alasan membuat kami yakin kalau email marketing itu worth it untuk ditekuni. Berikut pembahasan singkatnya.
1. Mudah diakses
Tiap orang punya smartphone dan setidaknya satu email di dalamnya. Jadi, cobalah buat email dengan desain ciamik dan pesan yang menawan. Kemungkinan besar, penerima email akan merespons email sesuai dengan yang Anda harapkan.
2. Biaya murah
Jutaan rupiah banyak dihabiskan untuk promosi digital maupun tradisional. Beda halnya dengan email marketing yang betul-betul murah biayanya.
Kalau Anda masih merintis bisnis dan mencari biaya promosi yang murah, email marketing bisa jadi solusi buat Anda. Dibandingkan teknik marketing lainnya, email marketing sangat lah mudah dan murah untuk dijalankan.
3. Gampang balik modal
Sebuah penelitian menyebut email marketing adalah cara promosi terbaik untuk balik modal (return on investment/ROI). Dibandingkan teknik marketing lainnya, email marketing hanya butuh modal $1 untuk mendapat pemasukan $42.
Meski begitu, bukan berarti Anda hanya asal mengirimkan email. Anda juga perlu tahu caranya menghitung ROI. Begini rumus gampangnya:
(Angka Penjualan – Biaya Promosi) / Biaya Promosi = ROI
Lihat angka penjualan total, lalu kurangi dengan biaya marketing. Kemudian bagi hasil sebelumnya dengan biaya marketing. Misalnya begini, Anda dapat Rp1.000.000 dari penjualan dan hanya mengeluarkan Rp100.000 untuk promosi. Maka, ROI Anda mencapai 900% atau 9x lipat.
((Rp1.000.000 – Rp100.000) / Rp100.000) = 900%
Kalau tak ingin repot hitung manual, Anda bisa juga pakai Sleeknote. Lewat tool tersebut, Anda bisa menghitung ROI dengan lebih mudah. Hitung-hitungannya pun tak terbatas pada pendapatan dan biaya promosi saja. Akan tetapi, juga termasuk faktor-faktor lain seperti jumlah penerima email, jumlah email dibuka, sampai konversi.
Terkadang kampanye email marketing menghasilkan open rateyang bagus. Namun, kurang ada pengaruhnya ke traffic website maupun penjualan. Inilah yang tadi disebut dengan istilah click-through rate (CTR).
Siap Tingkatkan Open Rate Email Marketing Anda?
Sains sangat identik dengan eksperimen. Begitu juga dengan email marketing. Setelah begitu banyak percobaan, pada akhirnya Anda akan menemukan strategi yang tepat untuk perusahaan Anda.
Semoga artikel ini membantu Anda dalam mencari strategi email marketing yang tepat. Dalam prosesnya, bisa saja satu strategi lebih efektif daripada yang lain. Dan itu tentu bukan masalah.
Poinnya, siapkah Anda mengerahkan tenaga untuk meningkatkan open rate dan pundi-pundi rupiah?
No comments:
Post a Comment