Cara Membuat WordPress (Tutorial Lengkap) – Panduan Blog Online Cara Membuat WordPress (Tutorial Lengkap) Kami berusaha menyediakan website ...
Wednesday, August 23, 2017
Apa Itu Branding Dan Strategi Branding
Apa Itu Branding? Apa Pentingnya bagi Bisnis Anda?
Apa Itu Branding? Apa Pentingnya bagi Bisnis Anda?
Kami berusaha menyediakan website yang berguna untuk pengetahuan para pembaca, panduan singkat dan sederhana ini semoga menjadi jalan bagi kalian yang mengalami kesulitan dalam membuat blog di dunia maya, kami mengambil sumber dari blog Panduan Blog Online.com seandainya kalian berkenan langsung mengunjungi website tersebut, selamat menikmati!
Apa yang terlintas di pikiran Anda ketika mendengar nama Indomie? Mungkin Anda termasuk salah satu dari sekian banyak orang Indonesia yang mengidentikkannya dengan mie instan, bahkan jika produk tersebut berasal dari merek lain.
Tetapi mengapa banyak yang beranggapan demikian? Jawabannya adalah merek Indomie yang kuat dalam industrinya. Jika ingin merek milik bisnis Anda dikenal seperti contoh di atas, Anda perlu membangun citra positif merek yang tepat.
Untuk itu, Anda akan dipandu melalui artikel ini untuk memahami pengertian branding, manfaatnya untuk bisnis, dan berbagai strategi membangun merek yang tepat. Selamat membaca!
Sebelum memahami arti branding, Anda perlu mengetahui pengertian merek/brand terlebih dahulu. Menurut American Marketing Association, merek adalah nama, istilah, desain, simbol, atau karakteristik lainnya dari sebuah produk atau jasa yang membedakannya dari yang lain.
Oleh karena itu, branding adalah segala usaha untuk menciptakan sebuah brand. Dengan kata lain, proses menentukan misi, visi, serta logo dapat dikategorikan sebagai branding.
4 Unsur dalam Branding
Merek dapat direpresentasikan oleh berbagai macam hal. Namun, keempat unsur di bawah ini tidak boleh Anda lupakan ketika melakukan branding:
Misi dan Visi — Misi dan visi adalah fondasi dari merek Anda. Keduanya dapat diartikan sebagai berikut: Misi merupakan solusi yang ingin Anda berikan untuk memecahkan masalah yang ada, sedangkan visi adalah tujuan jangka panjang yang ingin dicapai dengan merek Anda.
Logo — Logo adalah wajah dari sebuah merek. Untuk menciptakannya, diperlukan gaya tulisan, warna, dan bentuk yang dapat membekas dalam pikiran target pasar Anda.
Jargon — Logo menciptakan citra visual pada sebuah merek, tetapi Anda perlu membuatnya lebih hidup dengan tutur kata. Di sinilah jargon dibutuhkan. Dengan memilikinya, calon pelanggan akan lebih paham dengan apa yang merek Anda ingin tawarkan.
Website — Dulu, Anda dapat menampilkan citra merek dengan pamflet, billboard, dan iklan televisi. Namun, era digital mengharuskan setiap bisnis untuk memiliki situs resmi. Apabila tidak, usaha Anda tidak akan terkenal. Untuk manfaat website selengkapnya, Anda dapat membacanya di artikel ini.
Pentingnya Branding untuk Bisnis Anda
Kebanyakan merek yang dikenal masyarakat luas memang sudah berdiri sejak lama, contohnya Indomie tadi. Akan tetapi, merek mie instan tersebut tentunya tidak akan berada di posisinya saat ini tanpa usaha branding yang dilakukan secara turun-temurun.
Bahkan, Anda tidak perlu terpaku pada merek-merek lama untuk melihat pengaruh branding terhadap sebuah bisnis. Bagi Anda yang tinggal di Jakarta, Jawa Barat, maupun Jawa Tengah dan DIY mungkin pernah mendengar nama Makaroni Ngehe.
Bisnis camilan makaroni tersebut dimulai dengan satu kedai kecil pada tahun 2013. Kini, cabangnya sudah menjamur di berbagai kota dan memiliki omzet hingga lima juta per hari dari tiap outletnya.
Lalu, apa yang membedakan Makaroni Ngehe dengan camilan-camilan serupa yang sering ditemukan di depan sekolahan? Rupanya, merek Makaroni Ngehe itu sendiri memiliki daya tarik. Ditambah lagi, desain masing-masing kedai milik bisnis tersebut diseragamkan.
Selain itu, ia tak hanya menyediakan makaroni. Mie lidi hingga usus goreng pun dapat pelanggan beli di outletnya. Bagi penikmat rasa pedas, Makaroni Ngehe juga menyediakan beberapa tingkat kepedasan. Sangat berbeda dengan bisnis camilan makaroni lainnya bukan?
Nah, setelah melihat contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa branding merupakan salah satu kunci utama kesuksesan sebuah bisnis — dalam industri apapun. Berikut adalah beberapa alasannya:
Merek akan terkenal dengan mudah — Branding yang tepat akan membuat merek Anda terkenal. Ingat contoh Makaroni Ngehe? Bisnis tersebut berhasil membedakan brandnya dari kompetitornya yang kebanyakan memiliki ciri sama.
Memberikan bisnis Anda posisi yang kuat dalam industri — Dalam jangka panjang, usaha memperkuat merek akan menempatkan bisnis Anda pada posisi yang strategis dalam industrinya.
Kepercayaan terhadap merek Anda akan meningkat — Brand yang dikenal secara positif akan lebih dipercaya dan lebih mudah menarik pelanggan baru. Selain itu, pelanggan lama juga akan betah berbisnis dengan Anda jika kualitas dan citra merek terjaga.
Mendukung pemasaran merek itu sendiri — Usaha pemasaran Anda akan lebih mudah jika memiliki merek yang sudah dipercaya. Konsumen yang puas dengan produk atau layanan Anda akan cenderung merekomendasikannya ke orang lain.
Nah, pada titik ini, barangkali Anda bertanya-tanya, bagaimana cara memembangun brand yang tepat? Agar dapat melaksanakannya, diperlukan strategi branding. Topik ini akan dijelaskan pada bagian berikutnya.
Apa Itu Strategi Branding?
Anda dapat menciptakan sebanyak mungkin brand yang Anda mau. Akan tetapi, brand ternyata bukan hanya pencitraan sesaat — istilah tersebut juga melingkupi opini dan ekspektasi orang yang diciptakan olehnya.
Begini contohnya. Ketika mendengar nama Aqua, apa yang ada di benak Anda? Kebanyakan orang mungkin akan menjawab “air minum”. Meskipun kini merek air mineral yang dijual di pasaran tidak hanya Aqua, brand tersebut membekas di pikiran orang banyak sebagai produk air minum utama mereka.
Selain Aqua, masih ada banyak lagi brand lainnya yang memiliki dampak serupa terhadap konsumen. Biasanya, nama mereka menjadi istilah barang atau jasa yang mereka tawarkan, seperti Pampers, Pylox, bahkan GoFood dan GrabFood.
Ketika menjalankan sebuah bisnis, tentunya Anda ingin brand Anda memiliki masa depan yang sama dengan merek-merek di atas — diasosiasikan terhadap suatu produk secara positif oleh penggunanya.
Agar bisa merealisasikannya, Anda perlu strategi branding, yaitu rencana jangka panjang untuk membangun image brand yang dapat bertahan lama.
5+ Strategi Ampuh Memperkuat Brand dan Contohnya
Apa sajakah strategi branding yang dapat digunakan? Keenam kiat di bawah ini akan membantu Anda memperkuat brand serta menjaganya berada di posisi teratas.
Selain untuk perusahaan atau organisasi, cara-cara ini juga dapat diimplementasikan pada diri para pekerja freelancer untuk meningkatkan daya jual mereka.
1. Sebutkan Tujuan di Balik Brand Anda
Sebelumnya telah disebutkan bahwa solusi yang Anda janjikan melalui sebuah produk merupakan salah satu bentuk brand. Akan tetapi, janji tidaklah cukup untuk membentuk suatu brand yang dapat menciptakan dampak di masyarakat. Apalagi, sudah banyak perusahaan yang melakukannya.
Pernyataan di atas mungkin susah dipahami, terutama apabila Anda belum pernah mendengar tentang brand promise (janji) dan brand purpose (tujuan).
Pada dasarnya, brand promise adalah keunikan dari brand yang ingin Anda gunakan untuk menarik perhatian calon konsumen. Di sisi lain, brand purpose merupakan misi yang ingin Anda bawa dengan brand tersebut.
Dari penjelasan tersebut, dapat dipahami bahwa keunikan memang mampu menjadi pembeda diri Anda dari orang lain. Sesuatu yang unik juga dapat menjadi pusat perhatian dengan mudah.
Akan tetapi, keunikan akan kehilangan nilainya seiring waktu berlalu. Untuk mempertahankan kedudukan brand Anda, diperlukan sebuah nilai lebih, yaitu alasan sebenarnya di balik brand tersebut.
Salah satu contoh brand purpose yang bisa dijadikan inspirasi adalah ide bisnis milik raksasa furniture asal Swedia, Ikea.
Pada halaman pengenalan visi dan ide bisnis di situs resminya, tertulis bahwa brand mebel tersebut memiliki tujuan “to create a better everyday life for the many people”, yang berarti untuk membuat kehidupan sehari-hari lebih baik.
Kalimat tersebut menjadi nilai jual lebih karena Ikea tidak sekedar mencari pendapatan dari berdagang perlengkapan rumah tangga, tetapi juga memperhatikan taraf hidup masyarakat.
Oleh karena itu, strategi brand harus meliputi sebuah misi yang bisa dilakukan dengan ikhlas melalui brand Anda.
2. Jaga Konsistensi Brand
Salah satu ciri brand yang dapat bertahan lama adalah konsistensi — dalam berbagai hal, termasuk warna, ide, desain logo, dan gaya bahasa. Mengapa?
Harmoni yang ditemukan pada sebuah brand akan membentuk persepsi positif dalam pikiran masyarakat. Selain itu, hal tersebut juga membuat brand Anda lebih mudah diingat.
Contoh sederhananya adalah sebuah rumah makan. Menu yang disajikan di tempat itu terbilang enak, sehingga Anda menjadi pelanggan setelah mencobanya sekali. Namun, kualitas masakannya berkurang setelah beberapa kali Anda bersantap di sana. Jika ini terjadi, tentunya Anda kecewa bukan?
Pada kasus di atas, kejadian tersebut dapat dihindari apabila kru dapur memiliki standar untuk mempertahankan kualitas pekerjaan mereka.
Pelajaran dari contoh tersebut juga berlaku pada brand. Namun, pengaplikasiannya sedikit berbeda. Selain kualitas produk suatu brand perlu dijaga, konsistensi juga harus diterapkan pada media pemasarannya. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kebingungan di antara para pelanggan Anda. Apalagi jika bisnis Anda memiliki banyak kompetitor langsung.
Sebut saja Coca Cola. Brand minuman bersoda ini memang sudah ada sebelum Anda lahir, tetapi perusahaannya masih memelihara konsistensi brand yang kuat melalui keberadaannya di dunia maya. Coba perhatikan tangkap layar dari akun media sosialnya di bawah ini.
Dapat Anda lihat bahwa Coca Cola menggunakan logo yang sama pada ketiga akun tersebut. Di balik itu, aksen warna pada ketiganya juga sama, yaitu merah. Bisa Anda bayangkan jika tiba-tiba perusahaan tersebut mengganti warna dominan brandnya dengan biru. Padahal, Pepsi yang menjadi pesaing utamanya telah lebih dahulu diasosiasikan dengan warna tersebut.
Jika dicermati, slogan di deskripsi akun pada gambar kedua dan ketiga pun berbunyi sama: “Spreading optimism, one bottle at a time, or maybe two bottles to share”.
Nah, contoh konsistensi brand yang diterapkan oleh Coca Cola bisa digunakan untuk memperkuat strategi brand Anda.
3. Memiliki Website
Seperti yang telah diperlihatkan Coca-Cola pada contoh tadi, media sosial merupakan salah satu alat untuk membangun brand Anda. Namun, usaha branding sebuah perusahaan belum lengkap tanpa keberadaan website.
Mengapa website? Dalam sebuah studi Verisign, 88 persen perusahaan setuju bahwa memiliki website memudahkan konsumen untuk menemukan mereka. Hal ini dikarenakan kebiasaan pembeli yang telah berubah. Kini, 82 persen dari mereka mencari produk atau jasa yang diinginkan di internet.
Banyak usaha kecil menengah yang berhasil membangun kesuksesan mereka dengan bantuan website. Selain Makaroni Ngehe, Kampung Souvenir adalah salah satu contohnya.
Bisnis aksesoris dan gamis Bali itu kini dapat meraup omzet hingga Rp 400 juta per bulan. Bahkan, berkat situsnya yang berupa toko online, bisnis tersebut mendapatkan konsumen dari luar negeri.
Selain itu, Kampung Souvenir juga telah menggunakan logo dan slogan seperti yang bisa dilihat pada tangkap layar halaman utama situsnya.
Jika ingin brand Anda cepat dikenal melalui internet, mengikuti jejak Kampung Souvenir adalah salah satu cara yang dapat ditempuh.
Sebagai informasi tambahan, Anda tidak harus selalu menggunakan website sebagai toko online. Anda bisa saja memakainya sebagai profil perusahaan yang menampilkan produk atau jasa yang ditawarkan.
Yang penting, situs bisnis Anda memiliki konten yang mudah dipahami dan menampilkan kekhasan brand Anda. Tanpa lupa, desain website Anda harus mengikuti standar brand yang telah ditentukan.
Coworking Ini Berbagi Trik Datangkan Pelanggan Loyal lewat Website
Psikolog Roy Baumeister dan Mark Leary menyebutkan bahwa kedekatan dengan orang lain merupakan salah satu kebutuhan psikologis manusia yang mendasar.
Ternyata, konsep kedekatan tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan citra positif sebuah brand. Cara penerapannya berbeda-beda, tetapi yang paling sering dilakukan adalah melalui komunitas pengguna.
Rapha, brand perlengkapan bersepeda asal Inggris, adalah salah satu yang menggunakan komunitas pengguna untuk strategi branding. Hal ini mereka realisasikan melalui Rapha Cycling Club (RCC), sebuah klub yang bersifat internasional.
Namun, Rapha tidak menciptakan klub tersebut untuk sekedar memberi wadah para konsumennya. RCC juga ada agar anggotanya dapat menggelar aktivitas bersepeda rutin melalui koordinator Rapha di berbagai negara.
Hasilnya? RCC sekarang telah memiliki komunitas di lebih dari 80 negara. Ditambah lagi, setiap minggunya ada lebih dari 150 acara yang diadakan.
Tentunya Anda tidak hanya dapat menumbuhkan kedekatan antar konsumen dengan skala sebesar contoh di atas. Cara lain yang dapat dilakukan adalah mengadakan kontes, seperti yang dilakukan oleh Starbucks di tahun 2014.
Melalui event White Cup Contest yang diadakannya di Twitter, jaringan kedai kopi asal Amerika Serikat tersebut mengajak para pelanggannya untuk berkreasi. Konsumen yang tertarik untuk bergabung hanya perlu menggambar sebuah desain unik pada gelas Starbucks, lalu mengunggah fotonya dengan dilengkapi tagar #WhiteCupContest.
Desain terbaik dicetak dan digunakan pada gelas Starbucks edisi terbatas di Amerika Serikat. Selain itu, pemenang kontes mendapatkan gift card senilai $300. Melalui ajang kreativitas yang diselenggarakan selama tiga minggu itu, ada sekitar 4.000 desain yang telah diunggah konsumen Starbucks.
5. Integrasikan Staf Customer Service dengan Standar Brand
96 persen konsumen beranggapan bahwa ada atau tidaknya customer service mempengaruhi loyalitas mereka terhadap sebuah brand. Dengan kata lain, layanan konsumen juga merupakan faktor yang meningkatkan kualitas brand Anda — apapun bidangnya.
Akan tetapi, Anda perlu memastikan staf layanan konsumen sepenuhnya paham dengan standar brand yang telah dibuat. Jika brand Anda mengedepankan keramahan dan formalitas dalam melayani pelanggan, maka seluruh agen customer service harus memiliki ciri-ciri tersebut.
Hal ini dapat dicapai dengan melakukan orientasi standar brand yang intensif terhadap karyawan Anda. Jika terlaksana, konsistensi brand Anda akan terjaga dengan baik.
6. Berikan Apresiasi pada Pelanggan
Barangkali brand Anda telah memiliki pelanggan setia. Bahkan, mungkin beberapa dari konsumen-konsumen ini tidak hanya membeli produk atau menggunakan jasa Anda, tetapi juga merekomendasikannya dan mengulasnya secara online.
Agar loyalitas tersebut tidak pudar, Anda perlu mengungkapkan rasa terimakasih kepada pelanggan yang memberikan apresiasi lebih. Nah, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menunjukkannya.
Sistem poin adalah salah satunya. Konsepnya sederhana: setiap pembelian produk atau penggunaan jasa akan mendapatkan satu poin. Ketika seorang pelanggan berhasil mengumpulkan sejumlah poin, ia berhak mendapatkan sebuah hadiah. Bentuknya pun bisa berbagai macam, dari hadiah berupa fisik maupun voucher diskon. Mungkin Anda pernah melihat sistem serupa di swalayan atau toko tertentu.
Contoh lainnya adalah ucapan terima kasih. Meskipun terdengar sepele, sebuah ungkapan apresiasi menunjukkan bahwa brand Anda memperhatikan keberadaan para pelanggannya.
Di samping itu, ungkapan terima kasih juga bisa Anda berikan ketika jumlah konsumen atau pengguna telah mencapai angka tertentu. Contohnya dapat dilihat di email selebrasi Trello di bawah ini, yang diberikan ketika aplikasi manajemen proyek tersebut telah memiliki 10 juta pengguna.
7. Perhatikan Kompetitor
Anda bisa menggunakan kelima strategi brand yang telah dibahas sebelumnya, tetapi jangan lupa untuk mengawasi gerak-gerik para pesaing.
Mengapa demikian? Untuk mengetahui apa yang dapat dilakukan agar sebuah merek lebih unik dari yang lain, Anda harus tahu taktik mereka. Apalagi, Anda tidak ingin menggunakan strategi brand yang terlalu mirip dengan milik kompetitor dan membuat target pasar kebingungan.
Ditambah lagi, menganalisa pesaing memungkinkan Anda untuk menghindari kesalahan yang terjadi pada usaha branding mereka.
Selain itu, keenam strategi yang telah dibahas merupakan sebuah gambaran besar dari berbagai pendekatan yang dapat Anda lakukan dalam branding. Pada akhirnya, kreativitas dan pengetahuan Anda akan strategi brand kompetitor akan berperan lebih besar pada kesuksesan usaha Anda.
Branding adalah segala usaha yang dilakukan oleh sebuah bisnis untuk membangun mereknya. Untuk melakukannya, diperlukan strategi branding yang mumpuni. Dalam artikel ini, Anda telah mempelajari beberapa strategi branding, yaitu:
Menyebutkan tujuan yang ingin direalisasikan oleh merekAnda
Menjaga konsistensi merek
Memiliki Website
Membangun kedekatan antar konsumen
Mengintegrasikan staf customer service dengan standar brand
Memberikan apresiasi pada pelanggan
Memperhatikan strategi kompetitor
Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda. Jika memiliki pertanyaan, jangan sungkan untuk meninggalkan komentar pada kolom yang tersedia di bawah ini.
No comments:
Post a Comment