Cara Membuat WordPress (Tutorial Lengkap) – Panduan Blog Online Cara Membuat WordPress (Tutorial Lengkap) Kami berusaha menyediakan website ...
Thursday, October 12, 2017
Wix Vs Wordpress
Wix vs WordPress, Manakah yang Tepat untuk Anda? – Panduan Blog Online
Wix vs WordPress, Manakah yang Tepat untuk Anda?
Kami berusaha menyediakan website yang berguna untuk pengetahuan para pembaca, panduan singkat dan sederhana ini semoga menjadi jalan bagi kalian yang mengalami kesulitan dalam membuat blog di dunia maya, kami mengambil sumber dari blog Panduan Blog Online.com seandainya kalian berkenan langsung mengunjungi website tersebut, selamat menikmati!
Wix vs WordPress? Itu pertanyaan yang biasanya muncul ketika Anda memutuskan untuk membuat web. Wix nampak begitu mudah digunakan. Di lain sisi, sudah jutaan orang yang menggunakan WordPress.
Jadi, mana yang harus dipilih?
Tak perlu pusing-pusing memikirkan jawabannya sendiri. Melalui artikel ini, kami akan membantu Anda mencari perbedaan antara Wix vs WordPress. Dari perbedaan inilah, Anda (harapannya) bisa memutuskan mana yang lebih cocok digunakan.
Supaya perbandingannya lebih fair dan jelas, ada lima hal yang akan dibandingkan satu per satu. Berikut lima kategori yang akan kami bandingkan dari WordPress dan Wix:
Tahap awal / setup;
Desain dan kustomisasi tampilan;
Ketersediaan app pendukung dan plugin;
Kemudahan penggunaan;
Layanan pengguna;
Tanpa perlu basa-basi lagi, mari dimulai saja bahasannya.
Apa itu Wix? Apa itu WordPress? Sebelum membahas lebih jauh perbedaan Wix dan WordPress, ada baiknya kami perkenalkan dulu kedua platform ini. Sebab, dari perkenalan ini saja, Anda bisa menebak apa kekuatan masing-masing platform.
Wix
Wix banyak dianggap sebagai pendatang baru industri web. Namun, asumsi itu tak sepenuhnya benar. Platform website builder satu ini sebetulnya dirintis dari tahun 2006. Hanya selisih tiga tahun dari raksasa CMS dunia, WordPress.
Konsep “The Leader in Web Creation” milik Wix berangkat dari pengalaman pribadi tiga founder-nya. Ketiganya sedang membuat web untuk sebuah startup, ketika kemudian sadar bahwa proses membuat web cukup sulit, berbelit, dan juga mahal.
Itu sebabnya, Wix benar-benar mengusung konsep web builder yang simpel, mudah digunakan, dan ramah pengguna pemula. Karena itu pula, tak heran kalau Wix begitu mudah menarik pengguna. Di tahun ketiganya, tepatnya di 2009, Wix berhasil mengumpulkan sejuta pelanggan pertamanya.
Setelah serangkaian pengembangan dan update interface, kini di tahun 2019, Wix telah digunakan sebanyak 150 juta pengguna.
WordPress
WordPress merupakan content management system (CMS) yang dibuat tahun 2003. Sebagai salah satu pemain lama, WordPress merupakan aktor di belakang 34 persen seluruh website di dunia. Ia juga sekaligus menguasai lebih dari 60 persen pasar CMS global.
Tak sama dengan kompetitor lain, WordPress mengusung konsep yang unik dalam layanannya. Dengan tagline “Democratize Publishing”, WordPress fokus pada tiga poin utama. Ketiganya, yaitu, kebebasan dalam membuat, kebebasan mengubah, dan kebebasan untuk menyebarkan.
Ketiganya dibuktikan dengan membuat software-nya open source. Ini artinya, siapa saja boleh mendownload WordPress secara gratis, menggunakannya untuk membikin website, dan bahkan mengembangkannya ke versi yang lebih baik lagi.
Persaingan antara WordPress dan Wix ini bisa diumpamakan sebagai persaingan “pemain lama” dengan “pendatang baru”. Si pemain lama fokus dengan fleksibilitas, kebebasan, dan fitur pendukung lengkap. Di lain sisi, si pendatang baru hadir dengan kemudahan dan user interface yang ramah.
Jadi, mau pilih yang mana?
Eiiittss, tak usah buru-buru menjawab. Seperti yang dijanjikan di awal artikel, kami akan beberkan perbedaan antara Wix dan WordPress secara lengkap. Baru setelah itu, Anda boleh memutuskan platform mana yang tepat untuk Anda.
Perbandingan Wix vs WordPress
Supaya perbedaan Wix dan WordPress bisa lebih kentara, kami sengaja membandingkan keduanya lewat enam indikator. Dengan begitu, perbandingan kelebihan dan kekurangannya bisa apple to apple.
1. Tahap Persiapan Awal (Setup)
Tahap-tahap awal membuat website adalah hal yang memorable. Di tahap inilah, Anda mewujudkan ide-ide di pikiran dalam bentuk yang nyata. Bagaimana proses mengubah ide ke bentuk nyata itulah yang bisa Anda bandingkan.
Apakah itu mudah atau sulit? Apakah itu menyenangkan atau menyusahkan? Perlu keahlian khusus atau ramah pemula? Kesemua pertanyaan ini bisa mempengaruhi pilihan platform website yang Anda butuhkan.
Wix
Membuat website dengan Wix semudah membuat blog atau akun media sosial. Anda hanya perlu mengisi email dan password untuk membuka akun di Wix.
Baru setelah itu, Anda akan diarahkan untuk menjawab beberapa pertanyaan. Pertanyaan yang jadi bagian dari Wix Artificial Design Intelligence (Wix ADI) ini, berusaha mendeteksi fitur dan tampilan macam apa yang dibutuhkan website Anda.
Tak perlu ambil pusing ketika menjawab pertanyaan. Wix sengaja memberikan opsi-opsi jawaban yang tinggal Anda klik. Dengan begitu, Anda bisa menghemat waktu untuk mendesain web yang Anda inginkan.
Setelah selesai dengan pertanyaan fungsional, Wix akan menyodorkan dua pertanyaan seputar desain. Pertama, soal bagaimana tema website yang Anda inginkan. Terdapat beberapa pilihan yang disesuaikan dengan jawaban-jawaban Anda sebelumnya. Misalnya, minimal, chic, bounce, vogue, dan sebagainya.
Sehabis Anda memilih tema yang sesuai, Wix kembali menanyakan desain halaman mana yang paling sesuai dengan Anda. Untuk pertanyaan ini, Wix sekaligus menyodorkan tiga opsi jawaban yang bisa dipilih salah satunya.
Baru kemudian, Anda mendapatkan halaman draft website. Satu-satunya yang perlu Anda lakukan adalah mengubah template web dengan konten yang Anda punya. Baru kemudian Anda bisa merilisnya online.
Untuk rilis online, ada dua pilihan yang diberikan Wix. Pertama, menggunakan free domain dari Wix. Lalu, kedua, menggunakan custom domain yang sudah Anda miliki sendiri. Meski terdapat opsi untuk domain, Wix tidak menyediakan opsi untuk self-hosting dengan Wix. Ini artinya, semua data yang ada di web “dimiliki” oleh Wix dan Anda tidak leluasa untuk memindahkannya.
WordPress
Meski tak dipungut biaya untuk memakai WordPress, Anda tetap perlu mengeluarkan sedikit uang untuk membeli domain dan melanggan hosting. Domain merupakan alamat yang nantinya akan diketikkan orang ke address bar mesin pencari. Misalnya, Panduan Blog Online.co.id.
Lalu hosting merupakan server yang Anda sewa untuk menyimpan semua data di web. Ada beberapa jenis hosting yang bisa dipilih sesuai kebutuhan. Pilihannya, yaitu, shared hosting, VPS, dan cloud hosting. Anda bisa baca perbedaan ketiganya di artikel perbedaan cloud hosting, shared hosting, vps.
Tak perlu terpaku pada satu jenis hosting. Ketika website Anda berkembang pesat, Anda bisa melakukan upgrade ke paket hosting yang lebih besar. Begitu pun jika paket hosting ternyata lebih dari yang dibutuhkan, Anda bisa downgrade untuk menyesuaikan dengan budget dan trafik web.
Setelah memiliki domain dan hosting, Anda baru bisa menginstal WordPress. Proses ini sebetulnya tak sulit, tapi akan bisa lebih mudah ketika Anda menjadi pelanggan WordPress Hosting Panduan Blog Online. Ketika Anda order domain dan hosting, Anda bisa centang pilihan one-click installer WordPress. Dengan begitu, Anda bisa langsung log in ke WordPress, melakukan kustomisasi, dan mengisinya dengan konten yang Anda buat.
2. Desain dan Kustomisasi Tampilan
Tampilan visual bicara duluan. Itu mengapa banyak orang yang rela merogoh kocek dalam untuk tampil maksimal. Namun, jangan salah. Konsep itu tak hanya berlaku pada manusia saja. Website pun punya logika yang sama.
Apalagi kalau ingat 75 persen orang menilai kredibilitas perusahaan dari tampilan website dalam waktu 50 milidetik (0,05 detik). Saking pentingnya visual, 38 persen pengunjung akan langsung menutup web seketika menemukan desain yang buruk rupa.
Sebab itulah, penting juga untuk membandingkan bagaimana desain dan kustomisasi tampilan dalam WordPress dan Wix.
Wix
Apakah Anda terbiasa mengutak-atik Microsoft PowerPoint? Bagaimana kalau menggunakan platform Tumblr? Kalau jawabannya iya, Anda pasti akan cepat akrab dengan Wix. Sebab, Wix memiliki user interface dan pengalaman yang hampir mirip dengan Ms PowerPoint dan Tumblr.
Untuk mengubah tampilan halaman, ada dua opsi yang bisa dipilih. Pertama, tombol Edit. Lewat tombol ini, Anda bisa mengubah konten tulisan dan gambar pada halaman. Kedua, tombol Design yang berisi beberapa pilihan desain yang bisa diterapkan di halaman web.
Anda tak perlu repot ketika ingin menambah halaman atau section baru dalam web. Wix menyediakan pilihan lengkap untuk keduanya.
Opsi Add Page, misalnya, memiliki beberapa template seperti About Me, Contact, Quote, My Clients, Testimonials, Instagram, Pricing Plans, Forum, dan Online Store. Lalu untuk opsi section tambahan, terdapat pilihan seperti bio, CV, quote, teks, gambar, video, dan 26 pilihan lainnya.
Meski pilihan tema di Wix bisa dibilang terbatas, kustomisasi tampilan bisa dilakukan dengan sangat fleksibel. Selain terdapat opsi untuk mengubah warna dan font, ada animasi yang bisa ditambahkan ke elemen web.
Lalu, bagaimana jadinya kalau Anda butuh kustomisasi yang lebih pro lagi?
Kalau begitu kasusnya, Anda perlu mengubah mode dari Wix ADI ke Wix Website Editor. Alih-alih melakukan optimisasi dengan tombol, Anda bisa langsung mengubah tampilan lewat fitur drag and drop. Jadi, tampilan yang dibayangkan dengan ekskusi bisa benar-benar akurat.
WordPress
Berbeda dengan Wix, WordPress memiliki opsi tema yang tidak terbatas. Anda bisa mendapatkan berbagai tema gratis melalui WordPress Directory. Namun, selain itu, banyak juga yang menjual tema WordPress premium. Baca juga: 9 Template WordPress Company Profile (Gratis)
Setelah menginstal tema yang diinginkan, Anda baru bisa mulai mengotak-atik tampilan web. Sayangnya, opsi kustomisasi ini bervariasi tergantung tema yang digunakan. Beberapa tema membolehkan Anda mengubah hampir keseluruhan elemen web. Mulai dari mengganti font, warna label, jumlah kolom, dan tampilan web. Namun, ada juga yang tidak membolehkannya.
Untuk kustomisasi tema, Anda perlu menuju menu Appearance > Themes. Kemudian klik Customize pada tema yang sudah diinstal.
Setelah itu Anda akan dibawa ke halaman dengan dua kolom. Di sebelah kiri merupakan opsi-opsi kustomisasi yang bisa dilakukan. Lalu, di sebelah kanan ialah preview halaman web yang sedang dikustomisasi. Dengan begitu Anda bisa efek setting tampilan sebelum disimpan dan dipublikasikan.
Berbeda dengan Wix, WordPress tidak memiliki fitur drag and drop bawaan. Untuk bisa mengedit seperti di Wix, Anda perlu menginstal plugin page builder. Contohnya seperti Elementor.
3. Aplikasi Pendukung atau Plugin
Tiap website punya kebutuhan berbeda-beda. Ada website yang hanya butuh space untuk menaruh konten seperti blog. Akan tetapi, ada juga website yang butuh fitur booking, cek harga, dan pembelian.
Kalau platform pembuatan web menyediakan semua fitur secara default, tentu saja jadi kurang efektif. Website malah jadi lambat dan space yang tersedia juga terbuang percuma. Maka dari itu, biasanya fitur-fitur spesifik hadir secara terpisah. Bisa dalam bentuk aplikasi pendukung atau plugin.
Di sini, kami akan bandingkan seberapa lengkap aplikasi atau plugin yang ditawarkan Wix dan WordPress.
Wix
Wix menyediakan semua fitur tambahan dalam bentuk apps. Secara jumlah, memang tidak banyak pilihan. Hanya ada fitur-fitur penting seperti chat, online store, blog, member’s area, bookings, forum, paid plans, instagram feed, music, video, events, dan bandsintown (jadwal konser dan acara).
Namun, kesemua fitur yang ditawarkan merupakan resmi dari Wix. Itu artinya kualitas dan user experience-nya betul-betul dipikirkan. Dan betul saja, Anda tinggal klik tombol Add untuk menambah app ke web. Lalu, Anda bisa atur tampilan dan kontennya dengan tombol Manage.
Beberapa apps seperti blog dan online store memiliki halaman pengaturan tersendiri (Dashboard). Di halaman tersebut, Anda akan dituntun langkah per langkah untuk mengisi web.
Misalnya, untuk setup online store. Anda akan diberi tujuh hal yang harus dilakukan. Mulai dari menambah produk, mengatur sistem pembayaran dan cakupan wilayah pengiriman, sampai dengan terindeks Google.
Untuk setiap langkah yang berhasil diselesaikan, terdapat loading bar yang akan bertambah. User interface macam ini sangat mirip dengan game. Dengan cara ini, Anda bisa fokus melakukan kustomisasi web tanpa harus merasa terbebani. Kata lainnya, ini seperti sebuah permainan!
WordPress
Sama halnya dengan tema, WordPress memiliki ribuan pilihan plugin di direktorinya. Tepatnya, ada 55.037 plugin yang bisa Anda pilih. Jumlah ini sebetulnya tak mengejutkan. Apalagi kalau mengingat WordPress merupakan software open source. Artinya, semua orang bisa mengembangkan plugin dan menguploadnya ke WordPress.
Itu juga menjelaskan mengapa ada banyak pilihan plugin untuk satu fitur yang sama. Sebab, orang saling berlomba-lomba untuk menciptakan plugin dengan kegunaan yang lengkap. Semakin lengkap sebuah plugin, semakin banyak ia digunakan user. Karena itu pula, ada kemungkinan developer membuat plugin premium untuk dijual.
Sayang, banyaknya pilihan juga bisa jadi kekurangan. Karena sifatnya open source, tidak ada kontrol kualitas untuk plugin WordPress. Anda perlu pintar-pintar memilih plugin dan menjajalnya untuk dapat yang paling nyaman digunakan. Selain itu, Anda juga perlu memastikan bahwa plugin selalu update dan kompatibel dengan versi WordPress terbaru.
Namun, semua itu sebanding dengan manfaat yang Anda dapatkan. Di WordPress, Anda bisa menemukan berbagai plugin untuk tugas remeh sekalipun. Contohnya, memastikan agar SSL web tetap aktif. Dengan begini, Anda bisa terhindar dari hal-hal teknis yang sering kali merepotkan.
4. Kemudahan Penggunaan
Kemudahan dalam menggunakan platform adalah satu hal yang amat penting diperhatikan. Sebab, Anda harusnya lebih banyak menghabiskan waktu membuat konten atau menjual produk dibandingkan mengurusi teknis itu sendiri.
Katakanlah semakin sedikit waktu untuk hal-hal teknis, semakin banyak waktu yang bisa dihabiskan untuk mengerjakan hal-hal penting. Jadi, mana di antara kedua platform yang bisa memberikan kemudahan bagi penggunanya?
Wix
Dari penjelasan di awal, Anda pasti sudah tahu. Kemudahan adalah kekuatan Wix. Dengan Wix, Anda tak perlu repot belajar koding. Semuanya bisa dilakukan dengan klik.
Maka dari itu, Anda hanya perlu punya selera artistik dan common sense dalam mendesain. Sisanya, biarkan Wix yang mewujudkan website impian Anda.
Itu mengapa Wix sangat cocok bagi Anda yang mengurus website sendiri. Anda bisa tetap memiliki kendali atas proyek atau bisnis Anda, tanpa juga kehilangan banyak waktu untuk mengurus web. Selama Anda tak membutuhkan fitur baru dan selalu update, Wix bisa menawarkan kemudahan yang Anda inginkan.
WordPress
WordPress memiliki learning curve. Bahasa lainnya, Anda perlu lebih banyak waktu belajar WordPress untuk menyadari kemudahan yang ditawarkannya.
Terkadang Anda tetap perlu menyentuh coding, walaupun untuk hal-hal sederhana. Kadang juga Anda perlu belajar ulang ketika WordPress merilis fitur baru atau mengeluarkan update.
Meski begitu, WordPress akan bagus Anda gunakan dalam jangka panjang. WordPress memastikan Anda mendapatkan layanan yang terbaru, teroptimasi, dan terbaik.
5. Layanan Pelanggan
Mau semudah apapun cara memakainya, ada saatnya Anda perlu bantuan ketika menggunakan sebuah layanan. Tak terkecuali Wix dan WordPress. Di sini, kami akan bandingkan bagaimana kedua platform tersebut melayani penggunanya.
Wix
Ada tiga cara untuk mendapatkan support dari Wix, yaitu lewat Online Help Center, Call Center, dan semua media sosial milik Wix.
Wix’s Online Help Center merupakan knowledge base yang dimiliki Wix. Ketika Anda memiliki pertanyaan seputar layanan Wix, Anda bisa terlebih dulu mencari tahu jawabannya di sini.
Anda bisa ketikkan topik yang dicari lewat kolom pencarian, mencari topik secara manual, atau mengikuti bagian trending topics untuk tahu apa saja yang banyak dibicarakan user Wix lain.
Ketika Online Help Center tak cukup, Anda bisa hubungi Wix via Call Center-nya. Untuk call center 24/7 tersedia dalam bahasa Inggris dan melayani pertanyaan seputar tagihan, biaya langganan, domain, mailboxes, web editor, akun, dan pengaturan.
Khusus untuk hari Senin-Kamis pukul 05.00-17.00 PST, Wix melayani pertanyaan dalam bahasa Inggris, Spanyol, Portugis, dan Italia. Anda juga bisa meminta jadwal telpon khusus dengan menelpon Call Center.
Opsi terakhir adalah lewat media sosial. Wix menjadi salah satu dari banyak bisnis yang mulai memaksimalkan medsos-nya untuk customer service. Cara ini bisa digunakan ketika Anda tak menemukan jawaban di Online Help Center. Begitu pula ketika Anda tak memiliki waktu atau kesulitan untuk mengatur jadwal telpon dengan Wix.
WordPress
WordPress menyediakan dua macam support, yaitu knowledge base dan forum.
Untuk knowledge base, bentuknya sangat mirip dengan yang dimiliki Wix. Di mana semua artikel dan tutorial seputar WordPress disatukan dalam bagian khusus. Anda bisa mencari informasi yang dibutuhkan lewat kolom komentar. Bisa juga mencarinya secara manual dalam section tertentu.
Di sisi lain, ada juga forum. Lewat forum, Anda bisa bertanya atau berkonsultasi tentang masalah yang ditemui. Nantinya, pertanyaan itu akan dijawab oleh pengguna WordPress di seluruh dunia. Dengan kata lain, selalu ada jawaban untuk pertanyaan Anda.
WordPress juga sengaja menaruh frequently asked questions (FAQ) ke bagian support. Dengan begitu, Anda tak perlu bertanya ulang ketika orang lain menemui masalah yang sama.
WordPress atau Wix, Mana yang Cocok?
Pertanyaan itu pasti terus bercokol di benak Anda selama membaca artikel ini. Jadi, ini saatnya menjawab pertanyaan itu.
Namun, maafkan kami kalau jawaban ini akan sedikit basa-basi. Kami sadar, tentu saja, tidak ada jawaban mutlak. Apakah WordPress yang terbaik? Atau justru Wix? Kami serahkan jawaban kembali kepada Anda lewat rangkuman ini:
Kelebihan Wix
Proses pembuatan akun mudah;
Wix ADI membantu menentukan desain dan fitur default web;
Elemen web bisa ditambah hanya dengan klik;
Wix Editor membantu desain web dengan lebih presisi;
Fitur spesifik bisa ditambahkan lewat instalasi apps;
Apps berkualitas tinggi;
Layanan pelanggan sangat lengkap: online help center, call center, dan sosial media;
Kekurangan Wix
Data pelanggan dimiliki Wix dan tidak bisa dipindahkan;
Perlu membayar untuk menggunakan fitur-fitur premium;
Kurang fleksibel untuk dipakai memuat konten yang sangat banyak;
Tema web tidak bisa diubah ketika website sudah published.
Lalu, web macam apa yang cocok dengan Wix? Semua jenis website yang statis, tidak terlalu teknikal, dan tidak terlalu membutuhkan content management. Contohnya, website portofolio freelance dan company profile.
Kelebihan WordPress
Pilihan tema tidak terbatas;
Ada banyak plugin yang bisa diinstal untuk menambahkan fitur;
Biaya hosting terjangkau;
Leluasa untuk upgrade atau downgrade paket hosting;
Data dimiliki user dan fleksibel untuk dipindahkan;
Fitur selalu update dan teroptimasi;
Terdapat forum support yang berisi WordPress enthusiast dari seluruh dunia;
Kekurangan Wix
User perlu lebih banyak waktu belajar WordPress supaya paham cara menggunakannya;
Ada banyak hal teknis yang perlu diperhatikan;
Harus rajin-rajin update versi WordPress, plugin, dan tema.
Lalu, web macam apa yang cocok dibuat dengan WordPress? Semua jenis website yang dinamis, butuh content management, dan dibuat untuk tujuan jangka panjang. Pada dasarnya semua jenis website bisa dibuat dengan WordPress. Termasuk web seperti magazine media, blog, ecommerce, reservation, online course, dan sebagainya.
Semoga artikel ini bisa menjawab kegundahan hati Anda. Kalau pilihan Anda jatuh pada WordPress, kami punya berita baik untuk Anda. Panduan Blog Online memiliki layanan hosting WordPress yang cepat, aman, dan mudah.
Dengan layanan ini, Anda bisa dapatkan server tercepat yang menjamin website Anda bisa diakses dengan sama cepatnya. Bukan hanya itu saja, ada bawaan plugin LS Cache yang membantu optimasi kecepatan hingga 40 kali lipat.
No comments:
Post a Comment