Cara Migrasi Blogger ke WordPress dengan Aman – Panduan Blog Online
Cara Migrasi Blogger ke WordPress dengan Aman
Kami berusaha menyediakan website yang berguna untuk pengetahuan para pembaca, panduan singkat dan sederhana ini semoga menjadi jalan bagi kalian yang mengalami kesulitan dalam membuat blog di dunia maya, kami mengambil sumber dari blog Panduan Blog Online.com seandainya kalian berkenan langsung mengunjungi website tersebut, selamat menikmati!
Blogger merupakan platform blogging yang mudah digunakan untuk memulai blog pertama Anda. Fitur yang ramah pengguna berikut kemudahan menambahkan konten membuat Blogger berhasil menjaring banyak pelanggan. Akan tetapi, bagi sebagian pengguna, fitur yang ditawarkan Blogger saja tidak cukup. Banyak dari mereka yang kemudian melakukan migrasi Blogger ke WordPress.
Alasannya sebenarnya sederhana. WordPress.org menawarkan keleluasaan yang lebih dibandingkan Blogger, baik dari sisi tampilan, kelengkapan fitur, bahkan SEO. Selengkapnya, berikut adalah beberapa poin keunggulan utama WordPress dibandingkan Blogger.
Display
Blogspot memiliki theme dan wallpaper terbatas. WordPress memiliki ribuan theme serta beragam widget untuk membuat website Anda semakin menarik.
Kontrol Website
Apabila Anda menggunakan website WordPress Hosting, Anda dapat lebih leluasa dalam melakukan pengaturan website. Anda dapat menetapkan apapun yang Anda inginkan.
Pengelolaan Mudah
Pada dasarnya, WordPress memiliki kemudahan dan kenyamanan dalam mengelola website melalui dashboard Admin Area yang telah disediakan.
Plugin dengan Berbagai Fitur Tambahan
Jika Anda menggunakan WordPress, Anda akan mendapatkan kemudahan melakukan apapun dengan plugin. Misalkan Anda ingin memperbaiki keamanan WordPress atau membuat website dengan builder. Semuanya dapat dengan mudah Anda lakukan.
Akses Website Lebih Cepat
Seluruh file HTML Blogspot terdapat dalam satu tempat. Sedangkan pada WordPress terdapat di berbagai file database. Sehingga ketika akses akan lebih cepat, file tertentu yang dipanggil oleh browser langsung muncul tanpa load seluruh file HTML.
Bagaimana Cara Memindahkan Tanpa Merusak Ranking Google?
Tentu akan sangat disayangkan apabila Anda kehilangan peringkat teratas Google hanya karena memutuskan untuk migrasi ke WordPress. Padahal, sebenarnya Anda tidak perlu khawatir. Berikut kami rangkum panduan mudah cara migrasi Blogger ke WordPress untuk Anda.
Psst, nantinya Anda bahkan dapat memindahkan semua postingan, halaman, hingga komentar pada blog Anda!
1. Hosting WordPress untuk Website Anda
Anda memerlukan hosting WordPress untuk menampung data website Anda. Pertama, pilihlah layanan hosting yang menyediakan layanan hosting Indonesia terbaik seperti Panduan Blog Online. Anda juga perlu menyiapkan nama domain untuk blog WordPress baru Anda. Setelah Anda mengaktifkan hosting, instal WordPress di hosting melalui cPanel. Jika Anda belum mengetahui cara instal WordPress silahkan ikuti panduan berikut ini.
2. Export Data Blogger
Sebelum Anda migrasi blogger ke WordPress baru. Ambil seluruh data Blogger Anda dan backup ke komputer dengan format XML.
Masuk ke admin Blogger > Setelan > Lainnya.
Pada menu Import & cadangan klik tombol Cadangkan Konten.
Setelahnya akan muncul kotak dialog seperti berikut ini. Klik Simpan ke komputer untuk melanjutkan. Data Anda akan terunduh pada komputer/laptop dengan format XML.
3. Import Blogger ke WordPress
Setelah download data Blogger berhasil, silakan beralih ke WordPress Anda. Pastikan domain dan hosting Anda aktif dan telah terinstal WordPress.
Masuklah ke admin area kemudian klik Tools > Import. Kemudian pilih Blogger.
Pilih Install Now di dashboard WordPress Anda. Selanjutnya akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini. Anda memerlukan plugin Blogger Importer untuk memindahkan file XML Anda ke website WordPress.
Maka plugin otomatis akan aktif dan klik Run Importer di bawah ini sebelum Anda mulai memindahkan data WordPress.
Selanjutnya, pilih Choose File untuk mengunggah file XML yang sudah ada di komputer Anda. Kemudian, klik Upload File and import.
Catatan
Jika ukuran file XML yang akan diunggah lebih besar dari batas yang ditetapkan, maka Anda perlu meningkatkan kapasitas upload WordPress terlebih dahulu. Pada contoh ini batas maksimal ukuran file adalah 8 MB
Setelah itu, ganti authors dari user blogger ke user WordPress, lalu klik Submit untuk mengupload data konten dan media blogger ke WordPress.
Tunggu hingga proses instalasi selesai, sampai Anda mendapatkan tampilan All done. Have fun! seperti gambar di bawah ini.
Selesai! Kini Blogger Anda telah berpindah ke WordPress. Namun Anda harus pastikan Anda tidak kehilangan Google Ranking setelah berpindah ke WordPress. Selanjutnya lakukan setting Permalink dan Redirection agar Anda tidak kehilangan pengunjung Anda.
4. Pengaturan Permalink
Setelah Anda berhasil melakukan migrasi Blogger ke WordPress, jangan lupa lakukan pengaturan Permalink di WordPress. Anda tentu tidak ingin kehilangan index Google yang telah dibangun sebelumnya di Blogger, bukan?
Permalink merupakan struktur SEO. Sekarang Anda perlu mengaturnya menyerupai struktur SEO pada Blogger sebelumnya di WordPress baru.
Langsung saja masuk ke menu Settings > Permalinks. Pilih Custom Structure, tambahkan kode di bawah ini, kemudian klik Save.
/%year%/%monthnum%/%postname%.html
5. Pengaturan Redirection
Ini adalah langkah terpenting untuk menjaga agar website Anda tidak kehilangan Google Ranking saat dipindahkan dari Blogger ke WordPress.
Setelah menginstal dan mengaktifkan plugin, Masuk ke halaman Tools > Blogger To WordPress Redirection, lalu klik Start Configuration.
Plugin akan otomatis mendeteksi URL blog Anda dan selanjutnya, klik tombol Get Code untuk mendapatkan kode Redirection.
Setelah itu Anda akan mendapatkan potongan kode yang digunakan untuk redirection user dari blogger Anda ke situs WordPress baru Anda. Salin kode tersebut untuk di masukkan ke dalam template blogger.
Selanjutnya, Anda harus masuk ke dashboard Blogger Anda dan pilih menu Thema. Scroll ke bawah Pilih kembali ke template klasik.
Setelah Anda klik button Kembali ke template klasik maka akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini lengkap dengan tampilan editor HTML.
Masukkan script yang sudah Anda salin dari plugin Blogger to WordPress Redirection, sebagai pengganti script yang ada di halaman editor HTML blogger Anda. Kemudian, klik Simpan tema.
Setelah itu kembali ke halaman WordPress, masuk ke halaman plugin Blogger to WordPress Redirection, lalu klik Verify Configuration. Maka akan mendapatkan tampilan seperti di bawah ini.
Nah, sekarang Blogger Anda sudah sepenuhnya berpindah ke website WordPress baru Anda.
Apabila Anda masih ragu untuk menggunakan maupun melakukan migrasi ke WordPress, Anda dapat menyimak artikel berikut ini. Ulasan kami kali ini mengungkap alasan mengapa Anda juga harus menggunakan WordPress untuk website.
Apabila Anda memiliki masukan, tanggapan, dan maupun ingin berdiskusi mengenai cara migrasi Blogger ke WordPress, Anda dapat langsung menyampaikannya pada kolom komentar di bawah ini.
Kami berusaha menyediakan website yang berguna untuk pengetahuan para pembaca, panduan singkat dan sederhana ini semoga menjadi jalan bagi kalian yang mengalami kesulitan dalam membuat blog di dunia maya, kami mengambil sumber dari blog Panduan Blog Online.com seandainya kalian berkenan langsung mengunjungi website tersebut, selamat menikmati!
Belum pernah menggunakan VPS? Tenang, karena ada cara menggunakan VPS yang sangat mudah, yaitu menggunakan panel. Penggunaan VPS dengan panel relatif lebih mudah dibanding tanpa panel. Seluruh konfigurasi dapat Anda lakukan menggunakan tampilan GUI yang tersedia.
Artikel ini akan membahas bagaimana cara menggunakan VPS menggunakan panel. Panel yang digunakan di tutorial ini adalah cPanel (WHM) dan Webuzo.
Sebelum masuk ke tutorial, kami akan membahas secara singkat apa itu VPS. Virtual Private Server (VPS) merupakan tipe server yang menggunakan resource yang dedicated. Beberapa layanan penyedia jasa VPS menerapkan sistem penggabungan sejumlah server fisik (cluster computing) dan pembagian resource menjadi beberapa VPS.
VPS sangat cocok digunakan untuk website dengan trafik tinggi. Namun dengan catatan, Anda harus punya keahlian teknis mengelola server. Sebab seluruh konfigurasi server dilakukan secara mandiri.
Bagi Anda yang baru pertama kali menggunakan VPS, tidak perlu khawatir. Sebab di artikel ini kami akan menjelaskan dasar-dasar cara menggunakan VPS dengan panel cPanel (WHM) dan Webuzo secara lengkap
Cara Menggunakan VPS dengan cPanel (WHM)
Pada bagian ini, kami akan membahas bagaimana cara menggunakan VPS menggunakan panel WHM terlebih dahulu.
Web Host Manager atau biasa dikenal dengan nama cPanel merupakan panel VPS yang mempunyai beberapa fitur seperti:
Mendukung proxy subdomain dan auto SSL
Terdapat GUI untuk mengecek status SSL
Tampilan yang cukup powerfull dan mudah digunakan
Mempunyai dukungan SSL dengan level EV (Extended Version)
Terdapat fitur yang cukup lengkap seperti backup, migrasi, dan restore yang simpel
Menyediakan fitur manajemen DNS dan mail server
Terintegrasi dengan PHPMyAdmin untuk mengelola database dari browser
WHM dapat dipasang pada VPS yang sudah aktif dan membuat beberapa cPanel di dalamnya. Namun ada beberapa hal yang perlu Anda persiapkan untuk menggunakan panel WHM seperti:
VPS dengan sistem operasi CentOS 64bit (fresh install)
RAM kapasitas ≥ 1GB
Kapasitas penyimpanan (disk space) ≥ 20GB
Hostname FQDN (Fully Qualified Domain Name)
Instalasi PERL
Lisensi cPanel asli (trial 15 hari)
Username dan password untuk melakukan akses ke server
Terkadang, penyedia layanan VPS memberikan akun yang sudah terinstall dan siap pakai tetapi menggunakan pengaturan default. Anda dapat melakukan install ulang dengan menggunakan member area (jika menggunakan layanan VPS Panduan Blog Online).
Kemudian Anda perlu melakukan akses ke dalam server. Biasanya user menggunakan SSH ketika mengakses server. Sangat mudah menggunakan SSH karena Anda cukup menggunakan alamat IP, password, dan username yang Anda dapatkan di dalam member area layanan hosting.
Jika Anda menggunakan sistem operasi Linux, langkah-langkah untuk melakukan koneksi SSH ke server kurang lebih seperti berikut.
Di Linux terkadang belum menyediakan aplikasi SSH Client yang diakses melalui terminal. Pada contoh ini kami menggunakan Open SSH.
$ sudo apt install openssh-client
Jika sudah selesai proses instalasi, perintah berikut untuk menggunakan SSH di Linux.
$ ssh username@host
Kemudian memasukkan username dan domain (atau, alamat IP server). Jika berhasil, secara otomatis Anda akan terhubung dengan server.
Jika Anda menggunakan server sendiri. Port default yang dipakai adalah 22 yang masih dirasa belum cukup aman. Port 22 merupakan port yang cukup umum dipakai sehingga banyak orang yang tahu.
Terbukanya port 22 mengakibatkan banyak user yang ingin mencoba melakukan login ke VPS menggunakan SSH port 22 atau yang biasa dikenal dengan nama bruteforce login SSH.
Untuk itulah bagi pengguna VPS perlu mengubah port default SSH supaya lebih aman. Anda dapat mengubah port SSH sehingga tidak Ada yang tahu kecuali user yang sudah terpercaya.
Ada beberapa langkah yang perlu Anda ikuti untuk menginstall panel WHM ke VPS. Akan tetapi, ada beberapa hal yang perlu Anda persiapkan supaya proses instalasi dapat berjalan dengan baik, seperti:
Reinstall VPS sehingga menggunakan CentOS (64bit).
Prosesor dengan ukuran minimal 266MHz dan RAM minimal 1 GB serta penyimpanan minimal sebesar 10 GB atau lebih. Anda dapat menyesuaikan spesifikasi dengan banyak akun yang ingin Anda buat.
Mempunyai akses username dan password root ke VPS.
Proses instalasinya cukup panjang, selengkapnya Anda dapat mengikuti panduan kami: Cara Instal WHM di VPS
Keuda perangkat lunak (cPanel dan WHM) tidak bisa lepas satu dengan yang lainnya. Hal ini dikarenakan kedua perangkat lunak ini adalah satu kesatuan. cPanel berjalan di dalam manajemen WHM.
Jadi sebuah WHM dapat menampung beberapa akun cPanel. WHM juga dapat disebut halaman admin dari cPanel. Supaya lebih jelas, Anda dapat melihat gambar di bawah ini.
Ingin membuat beberapa akun cPanel untuk beberapa domain yang Anda miliki? Ikuti panduan kami: Cara Membuat cPanel di WHM
Panduan ini bisa Anda pakai untuk mengubah konfigurasi nameserver yang sudah ada.
Nameserver merupakan sebutan untuk alamat web server. Alamat ini dipakai untuk mengarahkan domain ke web server tertentu. Format yang dipakai biasanya seperti ns1.domainWebServer (contohnya: ns1.niagahoster.co.id).
Penamaan nameserver biasa berbeda-beda di setiap layanan karena tergantung konfigurasi yang digunakan.
Jika sudah mengkonfigurasi nameserver di WHM, Anda sudah bisa menghubungkan domain ke VPS ini.
Jika Anda sudah berhasil menginstall panel di VPS, langkah selanjutnya yang dilakukan adalah menghubungkan domain ke VPS. Menghubungkan domain ke VPS WHM atau Webuzo lebih mudah daripada menghubungkannya VPS tanpa panel.
Ada beberapa hal perlu Anda siapkan untuk menghubungkan domain ke VPS WHM atau Webuzo.
Terkadang user tidak hanya mempunyai satu domain saja, tetapi juga mengelola halaman website lainnya. Maka dari itu butuh sebuah aplikasi yang dapat menampung semuanya.
cPanel memungkinkan untuk dihubungkan dengan beberapa domain. Jadi Anda bisa membuat beberapa website di dalam satu cPanel. Fitur ini sangat bermanfaat apalagi jika Anda mempunyai beberapa domain yang dikelola.
Jika Anda ingin dapat mengirimkan dan menerima email dengan domain yang dipunyai, Anda perlu membuat akun email terlebih dahulu.
Di cPanel, proses pembuatan email tidak sulit karena sudah tersedia fiturnya. Jadi Anda dapat membuat akun email dengan mudah tanpa harus membutuhkan waktu yang lama.
Ada dua pilihan default untuk membuat email di cPanel, yaitu kapasitas 1024 MB dan unlimited:
Jika menggunakan opsi 1024 MB, ketika kapasitas email sudah mencapai ukuran tersebut, akun tidak dapat menerima email lagi.
Jika menggunakan opsi unlimited, kapasitas yang dipakai di memori tidak dibatasi sehingga kapasitas email sama saja dengan kapasitas penyimpanan hosting yang Anda pakai.
Menginstall WordPress dapat dilakukan melalui beberapa cara, salah satunya adalah menggunakan Softaculous dan FTP.
Softaculous merupakan aplikasi yang cukup populer untuk menginstall beberapa program yang ada di cPanel maupun panel-panel lainnya. Aplikasi ini selain mudah digunakan juga mempunyai banyak fitur dan repositori yang cukup lengkap. Anda bisa menginstall berbagai macam program melalui aplikasi ini. Semuanya dapat Anda jalankan secara otomatis.
Sedangkan jika Anda menggunakan FTP, proses instalasi harus dilakukan secara manual. Jadi Anda perlu mengunduh file WordPress terlebih dahulu kemudian mengunggahnya di File Manager cPanel untuk menjalankan proses instalasi.
CSF (Config Server Firewall) merupakan sebuah tool yang dipakai untuk melindungi server dari serangan hacker, salah satunya adalah bruteforce.
Tools ini sudah tersedia secara default dan gratis di WHM (bekerja sebagai plugin) sehingga Anda hanya perlu mengaktifkannya saja untuk mendapatkan dukungan keamanan pada server secara menyeluruh.
Proses instalasi CSF menggunakan dua tahap, yaitu mengkonfigurasinya terlebih dahulu menggunakan SSH kemudian mengaturnya di WHM.
Baru beralih dari shared hosting ke VPS? Tenang, Anda bisa melakukan sendiri karena caranya cukup mudah.
Namun sebelum Anda melakukan migrasi cPanel ini sebaiknya melakukan full backup terlebih dahulu di akun cPanel shared hosting. Tujuannya supaya jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, Anda punya data backup untuk mengulangnya.
Untuk melakukan full backup, Anda bisa mengikuti panduan di bawah ini.
Pada bagian ini, kami akan membahas bagaimana cara menggunakan VPS menggunakan panel Webuzo.
Webuzo adalah single user control panel yang biasanya digunakan pada layanan VPS hosting. Webuzo dapat digunakan layaknya WHM sekaligus sebagai hosting. Panel Webuzo banyak digunakan oleh pengguna VPS karena fiturnya yang lengkap dan user-friendly. Tidak hanya itu, instalasi Webuzo juga cukup mudah.
Sama dengan WHM, Ada beberapa syarat minimal VPS yang bisa dipasang panel Webuzo, seperti:
Terinstall sistem operasi CentOS 6/7 (fresh install)
Minimal RAM ≥ 1 GB
Minimal Disk Space ≥ 5GB
PHP, Apache, dan MySQL belum terinstal di dalam server
Username dan password untuk melakukan akses ke server
Cara yang paling simpel untuk masuk ke dalam dashboard Webuzo adalah menggunakan IP server.
Ketik http://alamatIPWebuzo:2004 di dalam browser. Langkah ini akan mengakses halaman login Webuzo.
‘alamatIPWebuzo’ adalah domain atau IP server VPS
‘2004’ adalah port yang dipakai untuk mengakses Webuzo
Kemudian masukkan username dan password yang sudah Anda buat. Username dan password itu sama dengan akun yang ada di dalam sistem operasi VPS, bukan username yang diinstall waktu initial setup.
Supaya domain dapat terhubung dengan Webuzo membutuhkan nameserver.
Nameserver merupakan alamat yang dipakai untuk mengenali web server (biasanya berupa subdomain). Supaya nameserver dapat dipakai, Anda harus mengubahnya terlebih dahulu.
Anda juga dapat membuat email di Webuzo. Langkahnya pun sangat mudah.
Anda dapat langsung mengakses ke dashboard “Panel Kontrol Webuzo » Email Accounts” untuk memulai membuat email baru. Berikut panduannya lengkapnya: Membuat Akun Email di Panel VPS Webuzo
Setelah Anda mengatur nameserver, menghubungkan domain, membuat database, dan membuat akun email, Anda bisa melanjutkan untuk menginstall WordPress ke dalam panel Webuzo.
Jika Anda ingin menginstall WordPress, Anda harus menggunakan panel Webuzo yang premium (berlisensi). Untuk memastikannya, Anda dapat mengikuti panduan kami: Cara Install WordPress di Panel VPS Webuzo
Penutup
Pada artikel ini sudah dibahas mengenai cara menggunakan VPS dengan panel WHM (cPanel) dan Webuzo. Cara menggunakan VPS dengan panel dirasa akan lebih mudah dibandingkan dengan tanpa panel. Webuzo maupun cPanel menyediakan fitur-fitur yang cukup menarik dan memudahkan Anda untuk mengoperasikan VPS.
Apabila Anda menggunakan VPS dengan panel, seluruh konfigurasi akan dimudahkan dengan tampilan antarmuka panel yang tidak sulit untuk dipahami. Selain mampu membuat beberapa user dalam satu panel, WHM juga bisa dimanfaatkan sebagai reseller cPanel. Itulah mengapa pengguna dapat menjadi penyedia layanan hosting bagi penyedia lainnya.
Jika Anda ingin menggunakan layanan seperti VPS Hosting namun tidak ingin ribet dalam manajemen hosting, Anda dapat menggunakan layanan cloud hosting untuk solusi website bertraffic tinggi dan fully managed.
Sampai di sini dulu artikel cara menggunakan VPS WHM (cPanel) dan Webuzo ini. Jika Anda mempunyai pertanyaan silakan untuk meninggalkan komentar melalui kolom di bawah ini. Jangan lupa subscribe untuk mendapatkan informasi terkait bisnis, digital marketing, dan teknologi dari kami.
Migrasi Hosting dari WordPress.com ke Hosting Sendiri
Migrasi Hosting dari WordPress.com ke Hosting Sendiri
Kami berusaha menyediakan website yang berguna untuk pengetahuan para pembaca, panduan singkat dan sederhana ini semoga menjadi jalan bagi kalian yang mengalami kesulitan dalam membuat blog di dunia maya, kami mengambil sumber dari blog Panduan Blog Online.com seandainya kalian berkenan langsung mengunjungi website tersebut, selamat menikmati!
Jika Anda memiliki blog di WordPress.com dan ingin memindahkannya ke self-hosted WordPress (platform WordPress yang menggunakan hosting sendiri), Anda berada di tempat yang tepat. Melalui tutorial ini kami akan memberikan panduan kepada Anda langkah demi langkah cara pindah hosting dari wordpress.com ke self-hosted WordPress alias hosting milik Anda sendiri menggunakan platform WordPress.
Di bawah ini adalah dua hal yang Anda butuhkan untuk memindahkan blog dari WordPress.com ke self-hosted WordPress.
Hosting dan domain
Cara Pindah Hosting dari WordPress.com ke Hosting Sendiri
Berikut adalah langkah-langkah untuk memindahkan hosting dari WordPress.com ke hosting sendiri:
Langkah 1: Beli Hosting dan Domain
Sebelumnya website Anda disimpan di hosting WordPress.com. Untuk mengubahnya menjadi self-hosted WordPress, Anda memerlukan akun hosting baru.
Langkah pertama cara pindah hosting wordpress dari WordPress.com ke hosting sendiri adalah membeli domain dan layanan hosting baru. Jika belum punya hosting, Anda bisa membelinya di Panduan Blog Online. Selain hosting, Anda juga akan mendapatkan domain gratis serta SSL!
Hosting Terbaik untuk WordPress, Gratis Domain & SSL!
Namun, apabila semuanya sudah siap, Anda dapat langsung melanjutkan ke langkah kedua.
Langkah 2: Instal WordPress
Setelah menentukan layanan hosting terbaik untuk menyimpan website, langkah selanjutnya adalah menginstal WordPress.
Instalasi WordPress sangatlah mudah. Apabila menggunakan Panduan Blog Online, ada fitur Auto Install WordPress yang akan memudahkan Anda dalam memasang WordPress.
Bagaimana cara install WordPress? Anda bisa menemukan panduan lengkapnya di artikel 5+ Cara Install WordPress. Di artikel tersebut, Anda akan mendapatkan panduan install WordPress, dari cara otomatis hingga manual.
Langkah 3: Atur Tampilan WordPress Anda
Sebelum memasuki langkah ini, silakan pastikan terlebih dahulu bahwa WordPress Anda sudah berhasil diinstal pada hosting yang Anda miliki. Selanjutnya Anda dapat melakukan pengaturan template WordPress.
Seluruh konten blog dalam WordPress.com dapat Anda pindahkan ke hosting baru. Hanya saja, template dan widget Anda tidak. Karenanya, Anda perlu melakukan pengaturan template baru terlebih dahulu.
Tersedia template versi gratis dan berbayar di WordPress. Tak perlu repot-repot mencari tema WordPress. Kami sudah merangkumnya secara lengkap untuk Anda. Temukan tema WordPress terbaik Anda di 50 Template WordPress Gratis Terbaru!
Jika masih belum terbiasa dengan instalasi template WordPress, silakan simak tutorial instal template WordPress yang telah kami sediakan berikut ini.
Langkah 4: Export dan Import Konten
Setelah template berhasil diinstal, langkah selanjutnya adalah melakukan pemindahan konten dari WordPress.com ke website baru Anda.
1. Export Konten
1. Pada dashboard WordPress.com Anda, silakan pilih menu My Site > Settings dan pilih Export yang berada pada Site Tools untuk mengunduh file XML dari seluruh konten Anda.
2. Klik tombol Export All untuk mulai mengunduh semua konten Anda. Kemudian, klik tombol dropdown untuk mengunduh konten tertentu. Setelahnya, klik Download untuk mengunduh file website Anda.
2. Import Konten
1. Silakan masuk ke dashboard admin WordPress Anda di hosting baru. Kemudian, pilih menu Tools > Import dan klik Install Now pada bagian sebelah kiri halaman WordPress Anda. Setelah itu, klik Run Importer untuk mengimpor file XML konten Anda.
2. Silakan klik tombol Choose File untuk memilih file .xml yang sebelumnya diekspor. Klik tombol Upload file and import untuk memulai unggahan.
Langkah 5: Hubungkan Domain dengan Hosting
Jika hosting yang Anda gunakan sudah termasuk domain gratis seperti layanan hosting Niagahoster (paket Pelajar ke atas), langkah ini tidak perlu dilakukan. Tapi jika tidak, silakan untuk menghubungkan domain dengan hosting Anda.
Silakan ikuti langkah di bawah ini untuk mengetahui caranya.
Jika blog Anda di WordPress.com sudah menggunakan custom domain seperti namadomainanda.com, ada dua pilihan yang bisa Anda lakukan.
2. Jika domain terdaftar di layanan lain selain WordPress.com, caranya pun sama. Anda hanya perlu transfer domain maupun update nameserver.
(Optional) Redirect Blog dari WordPress.com ke Domain Anda
Jika blog Anda belum menggunakan domain dan masih menggunakan subdomain dari WordPress.com seperti namadomainanda.wordpress.com, Anda dapat melakukan redirect ke domain baru.
Redirect dengan domain di WordPress.com ini memakan biaya sebesar $13 tiap tahun. Informasi lebih lengkap bisa Anda lihat dalam referensi berikut ini.
Kesimpulan
Pendeknya, untuk memindahkan blog dari WordPress.com ke WordPress hosting Anda sendiri tidaklah sulit. Pastikan bahwa Anda sudah memiliki domain dan hosting terlebih dahulu. Selanjutnya Anda hanya tinggal melakukan instalasi WordPress di hosting baru dan mengimpor konten dari blog di WordPress.com.
Sampaikan segala pertanyaan dan masukan Anda pada kolom komentar yang tersedia! Jangan lupa klik Subscribe untuk terus mendapatkan ulasan menarik kami langsung melalui inbox email Anda!
Kami berusaha menyediakan website yang berguna untuk pengetahuan para pembaca, panduan singkat dan sederhana ini semoga menjadi jalan bagi kalian yang mengalami kesulitan dalam membuat blog di dunia maya, kami mengambil sumber dari blog Panduan Blog Online.com seandainya kalian berkenan langsung mengunjungi website tersebut, selamat menikmati!
Anda mungkin pernah bertanya: apa fungsi search engine dalam aktivitas online? Dan bagaimana search engine dapat membantu kesuksesan bisnis Anda?
Penjelasannya bisa cukup panjang. Tapi, artikel berikut mencoba untuk merangkumkan jawaban dari dua pertanyaan tersebut.
Pada artikel Panduan Dasar SEO, kami sudah menyinggung sedikit tentang search engine. Di artikel ini kami akan membahas mengenai fungsi search engine, dan bagaimana cara kerja search engine. Selain itu, di bagian akhir, sebagai tambahan informasi akan diulas terkait dengan contoh algoritma dan search engine.
Nah, mari mulai dengan definisi search engine terlebih dahulu.
Search engine adalah program yang mencari dan mengidentifikasi informasi di dalam database yang sesuai dengan kata kunci yang dimasukkan oleh pengguna.
Database ini berisi alamat dan koten situs-situs tertentu yang ada di World Wide Web (WWW).
Setelah mendapatkan informasi yang diminta, search engine akan menampilkan hasilnya pada search engine result page (SERP). Semakin baik kerja search engine, semakin relevan informasi yang akan ditampilkan.
Sebagai program online, search engine berjalan memanfaatkan jaringan internet. Baik pada saat pengguna internet mengaksesnya maupun saat search engine menggali informasi tentang berbagai konten website di seluruh dunia.
Fungsi Search Engine Secara Umum
Secara singkat, fungsi search engine adalah menyediakan informasi berdasarkan kata kunci yang dimasukkan oleh pengguna. Fungsi ini sesuai dengan cara kerja search engine yaitu mendaftar/mengindeks/mendata (atau biasa dikenal dengan crawling) situs yang ada di internet.
Meskipun tidak semua situs yang aktif berada di indeks pencarian search engine, tapi banyak pemilik situs web dengan sengaja membiarkan situsnya terindeks oleh search engine.
Tujuannya, jika seseorang mencari situs di search engine maka situs webnya akan muncul di hasil pencarian. Menariknya, ini akan dapat menjadi salah satu teknik pemasaran produk (marketing) yang keren.
1. Mengindeks Alamat dan Konten di Situs Web
Fungsi search engine yang pertama adalah untuk mengindeks alamat dan konten situs web yang berada di jaringan internet. “Bot” atau “Crawler” yang ada di search engine menjelajahi internet dan mendata situs web melalui alamatnya hyperlink-nya.
Setelah menjelajah, data yang diperoleh disimpan dan menghasilkan daftar indeks situs web yang sangat besar. Salah satu search engine terbesar di dunia, Google, di tahun 2017 saja sudah mempunyai lebih dari 130 triliun halaman situs web.
Tidak semua halaman situs web dicatat oleh search engine. Pada hasil pencarian, hanya halaman-halaman tertentu saja yang ditampilkan. Hanya halaman situs web yang diberikan izin oleh pemilik situs saja yang dapat di-crawling.
2. Menyediakan Informasi Melalui Kata Kunci
Apa yang dilakukan search engine setelah memperoleh informasi dan konten dari berbagai situs web tersebut? Tentu saja untuk memudahkan pengguna internet untuk memperoleh informasi yang dicari.
Saat ini kebanyakan orang akan mencari informasi melalui mesin pencari. Terhitung, setiap hari lebih dari 4 milyar pencarian yang dilakukan di mesin pencari Google. Setidaknya, tidak kurang dari 40 ribu pencarian dilakukan setiap detiknya dan akan terus bertambah seiring bertambahnya pengguna internet.
Hampir seluruh informasi, semua ada di mesin pencari seperti Google. Semakin banyak pengguna menggunakan mesin pencari untuk mencari informasi, maka peluang untuk memasarkan produk semakin terbuka melalui internet. Itulah kenapa, saat ini banyak orang menggunakan media online sebagai sarana promosi produk atau memasarkan produk mereka.
3. Media Pemasaran
Fungsi search engine yang sekarnag banyak dipelajari adalah sebagai media pemasaran.
Bertambahnya jumlah pengguna dengan pencarian yang fantastis setiap detiknya membuat mesin pencarian menjadi media pemasaran modern saat ini. Pengguna dapat mencari apa saja melalui mesin pencari, termasuk barang-barang yang ingin mereka beli. Mesin pencari membuat pencarian informasi semakin mudah.
Pemilik usaha hanya tinggal membuat konten yang menarik, dan membuatnya terindeks oleh mesin pencari. Setelah itu, tinggal menunggu beberapa saat bisa jadi beberapa hari sampai dengan mesin pencari mengenalinya. Setelah itu, setiap orang yang melakukan pencarian dengan kata kunci tertentu akan menampilkan produk atau konten yang pemilik usaha buat.
Sebagai contoh, ketika pengguna melakukan pencarian di Google Search Engine dengan kata kunci “Hosting Indonesia”, maka akan muncul konten atau layanan yang berhubungan dengan hosting indonesia. Anda juga dapat membayar penyedia mesin pencari untuk mendapatkan prioritas pada saat pengguna melakukan pencarian menggunakan kata kunci tertentu.
Content marketing menjadi metode pemasaran yang menarik untuk dipelajari dan digunakan. Para pengusaha dan pemilik usaha sudah mulai sadar peran dari mesin pencari sebagai media pemasaran yang menarik untuk dicoba. Sudahkah siapkah Anda untuk mencobanya juga?
Tidak hanya Google, ada beberapa mesin pencari yang bisa Anda coba untuk memasarkan produk atau layanan. Hanya saja, untuk saat ini mesin pencari yang paling banyak penggunanya adalah Google. Jadi, bisa dibilang Google adalah medan perang marketing online saat ini.
Cara Kerja Search Engine
Search engine bekerja dalam 3 tahapan utama: crawling, indexing dan ranking. Mari pelajari satu per satu.
1. Crawling
Pada tahapan ini search engine melakukan proses pengumpulan data untuk disimpan di database mereka. Langkah ini dilakukan bahkan sebelum pengguna mengakses website search engine tersebut.
Robot dari mesin pencari (crawler)akan menjelajahi website di seluruh dunia dan mencari konten baru untuk dikumpulkan di database. Selain itu, crawler tersebut juga akan mencari konten yang diupdate dan menyimpan versi terbaru dari konten tersebut.
Namun, bukan berarti search engine akan menyimpan versi asli konten tersebut. Crawler hanya akan mengikuti tautan demi tautan yang ada di sebuah website. Tautan tersebut bisa saja berupa artikel, dokumen PDF, gambar, video dan lainnya
2. Indexing
Setelah banyak informasi di database, search engine akan melaksanakan proses indexing.
Sesuai namanya, proses ini akan mengelompokkan informasi sesuai dengan kategori yang sama. Tujuannya untuk memudahkan menampilkan hasil ketika diminta oleh pengguna internet.
Kategori dalam proses indexing bisa meliputi bahasa yang digunakan, lokasi pencarian, dan lainnya. Dengan cara ini, proses pencarian di database dapat dilakukan dengan cepat. Sebab, tak perlu mencari keseluruhan data yang dimiliki untuk tiap permintaan.
3. Ranking
Langkah berikutnya adalah menampilkan hasil pencarian sesuai dengan urutan. Proses ini disebut ranking.
Meskipun search engine bisa memberikan hasil hingga jutaan daftar, kenyataannya 95% pengguna internet hanya melihat hasil yang muncul di halaman pertama saja!
Dengan data tersebut, search engine berusaha untuk menampilkan hasil terbaik dan paling relevan di halaman pertama. Alasannya, jika pengguna tidak berhasil menemukan informasi yang diperlukan, bisa-bisa mereka tidak mempercayai search engine lagi.
Di sisi lain, bagi bisnis, berada di halaman pertama search engine result page (SERP) adalah faktor penting bagi peningkatan bisnis. Tak heran, banyak upaya peningkatan optimasi mesin pencari (SEO) yang terus dilakukan.
Macam – Macam Search Engine
Di seluruh dunia, Google tentu merupakan search engine terbesar. Di bawahnya baru kita mengenal nama lain seperti Bing, Yahoo!, bahkan Duck Duck Go.
Selain itu, ada search engine yang populer di negara tertentu saja, misalnya Baidu (Cina), Yandex (Rusia), and Naver (Korea Selatan).
Bagaimana prosentase penggunanya? Berikut ini data terbaru yang kami rangkum dari NetMarket Share:
1. Google (71.24%)
Google menguasai setidaknya 71.24% pencarian desktop di seluruh dunia. Sedangkan pencarian mobile tidak kurang dari 92.33% pencarian.
Saking banyaknya pengguna yang memanfaatkan Google sebagai mesin pencari, Google.com menjadi situs yang paling banyak dikunjungi berdasarkan Alexa Ranking.
2. Bing (12.69%)
Bing adalah mesin pencari yang dikembangkan oleh Microsoft. Mesin pencari ini setelah Microsoft mengembangkan beberapa sistem pencari lain seperti MSNSearch, WindowsLiveSearch, dan LiveSearch. Perubahan ini tak lain adalah untuk menyaingi saingan terbesar mereka, yaitu Google.
Bing merupakan mesin pencari default yang ada di sistem operasi Windows. Sampai dengan saat ini, pangsa pasarnya sampai dengan saat ini sudah lebih besar dari Yahoo!.
3. Baidu (11.36%)
Didirikan tahun 2000, Baidu menjadi situs pencarian yang populer di Cina. Baidu selalu melayani bermilyar pencarian setiap bulannya.
Angka tersebut tak banyak berubah meskipun Baidu hanya fokus pada segmen lokal saja. Hal ini tentu berbeda dengan strategi yang diterapkan oleh Google.
Baidu dikabarkan menguasai tak kurang dari 80% pasar pencarian online di China. Sedangkan Google, hanya mendapatkan 10% saja.
4. Yahoo! (2.15%)
Gerbang terbukanya dunia teknologi informasi salah satunya adalah Yahoo!. Perusahaan yang ‘dulu’ sempat besar ini sudah mulai hilang peminatnya. Di tahun 2000-an layanan ini menjadi layanan yang sangat terkenal. Mengenalkan pengguna mengenai email, chat, dan program mesin pencarian.
Sampai dengan saat ini Yahoo hanya menyisakan pangsa pasar sebesar 2.15%, sangat jauh dibandingkan Google yang dulunya sempat ditawarkan ke Yahoo.
5. Yandex (1.50%)
Yandex, perusahaan yang berada di Rusia ini juga mengembangkan mesin pencari sendiri yang bernama Yandex Search. Mesin pencari ini memproses lebih dari 4.5 milyar pencarian setiap bulannya. Pangsa pasar di seluruh dunia sebesar 1.50%, sangat jauh dibandingkan dengan Google.
Yandex lebih populer di kalangan orang Rusia. Ini menjadi kebangga tersediri bagi orang-orang di sana. Meskipun sudah ada Google yang menjadi raja mesin pencari di seluruh dunia.
Kesimpulan
Search engine (mesin pencari) menjadi teknologi yang sangat berguna beberapa tahun ini. Tidak menutup kemungkinan, teknologi ini akan semakin berkembang dan menjadi solusi dari permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan informasi.
Fungsi-fungsi search engine yang semakin berkembang dan bertambah mampu menawarkan kemudahan pengguna untuk memperoleh informasi. Bahkan ketergantungan terhadap mesin pencari bisa terjadi, karena kebanyakan orang ketika ingin mencari informasi melalui internet masuk melalui pintu mesin pencari.
Pengguna yang sangat banyak membuat mesin pencari menjadi peluang tersendiri untuk memasarkan produk atau jasa bagi pemilik usaha atau perusahaan. Melalui situs web atau media sosial.
Sebuah situs web tentu saja membutuhkan server web hosting atau Virtual Private Server (VPS) untuk menyimpan data-datanya. Tak ada salahnya mencoba untuk memasarkan produk melalui mesin pencari dengan menggunakan hosting indonesia yang handal.
Anda juga dapat membaca beberapa artikel pendukung yang sebelumya sudah pernah kami buat,
Cara Membuat Tabel di WordPress dengan TablePress – Panduan Blog Online
Cara Membuat Tabel di WordPress dengan TablePress
Kami berusaha menyediakan website yang berguna untuk pengetahuan para pembaca, panduan singkat dan sederhana ini semoga menjadi jalan bagi kalian yang mengalami kesulitan dalam membuat blog di dunia maya, kami mengambil sumber dari blog Panduan Blog Online.com seandainya kalian berkenan langsung mengunjungi website tersebut, selamat menikmati!
WordPress tidak menyediakan fitur bawaan untuk menampilkan tabel pada postingan. Nah, cara membuat tabel di WordPress dapat dengan mudah menggunakan plugin khusus bernama TablePress.
Plugin ini akan memudahkan Anda dalam menampilkan data pada sebuah tabel. Bahkan, tanpa ilmu pemrograman sedikit pun. Hingga saat ini, TablePress telah diinstal oleh lebih dari 500.000 user dan memiliki sedikitnya 3.000 rating bintang 5.
Sebelum Anda melanjutkan tutorial ini, kami akan memberikan sedikit gambaran mengenai beberapa fitur yang ditawarkan oleh TablePress.
Lebih dari satu format file import: Anda tidak hanya dapat membuat tabel, tapi juga dapat melakukan import data dengan berbagai format file seperti Excel, CSV, HTML dan file JSON.
Export tabel: Jika Anda sudah membuat tabel, Anda dapat dengan mudah melakukan export file ke dalam format CSV, HTML, atau JSON.
Ekstensi untuk menambahkan fitur: Anda dapat menambahkan ekstensi yang tersedia jika ingin melakukan modifikasi pada tabel.
Apa yang Anda Butuhkan?
Sebelum memulai langkah pada tutorial ini, Anda membutuhkan:
1. Setelah Anda menginstal plugin dan mengaktifkannya pada dashboard WordPress, silakan pilih menu TablePress > Add New Table yang ada di bagian kiri dashboard WordPress.
2. Silakan masukkan data berupa nama tabel, deskripsi, jumlah baris dan kolom, kemudian klik simpan dengan menekan tombol Add Table. Untuk Lebih jelasnya silakan lihat gambar di bawah ini.
3. Silakan masukkan data ke dalam tabel yang Anda buat pada bagian kolom Table Content. Di bagian kanan atas Anda akan melihat shortcode yang nantinya dapat Anda masukkan pada postingan untuk menampilkan data dalam tabel.
4. Masih pada halaman yang sama, Anda dapat melakukan modifikasi atau mengatur tampilan tabel. Beberapa hal yang bisa Anda kustomisasi sendiri misalnya memasukkan link, gambar, menambah kolom, menambahkan baris, dan sebagainya.
5. Jika pengaturan telah selesai, silakan simpan dengan menekan tombol Save Changes.
6. Untuk melihat tampilannya, Anda dapat menekan tombol Preview.
Langkah 2: Masukkan Shortcode pada Postingan
1. Setelah selesai membuat tabel, selanjutnya Anda perlu memasukkan tabel pada postingan. Ada dua pilihan yang bisa Anda gunakan di sini. Pilihan pertama adalah dengan meletakkan shortcode yang dihasilkan ketika membuat tabel (lihat langkah 1 nomor 3).
2. Pilihan cara membuat tabel di WordPress editor selanjutnya adalah melalui tombol Insert Table from TablePress.
Berikut ini adalah tampilan tabel setelah artikel diterbitkan.
Langkah 3: Export Tabel
Seperti yang telah kami sampaikan sebelumnya, plugin TablePress memiliki fitur export plugin. Caranya pun cukup mudah Anda lakukan.
1. Pilih menu TablePress > Export a Table.
2. Kemudian, pilih tabel dan format filenya dan klik tombol Download Export File.
3. Berikut ini adalah tampilan data setelah tabel di-export.
Langkah 4: Import Tabel
Selain fitur export, TablePress juga memiliki fitur import file dengan format CSV, HTML, JSON, XLS, dan XLSX.
1. Pilih menu TablePress > Import a Table.
2. Silakan pilih file yang akan Anda import dengan menekan tombol Choose File. Pilih format yang Anda inginkan, kemudian klik tombol Import.
Kesimpulan
Akhir kata, TablePress menawarkan cara membuat tabel di WordPress dengan mudah. Anda hanya perlu melakukan instalasi dan tabel dapat segera Anda pasang pada postingan.
Jika Anda memiliki pertanyaan mengenai tutorial ini, jangan ragu untuk meninggalkan komentar pada kolom yang tersedia. Subscribesekarang pada kolom yang tersedia untuk mendapatkan artikel terbaru langsung di inbox email Anda. 🙂