Cara Membuat WordPress (Tutorial Lengkap) – Panduan Blog Online Cara Membuat WordPress (Tutorial Lengkap) Kami berusaha menyediakan website ...
Thursday, March 29, 2018
Cara Menggunakan Vps
Cara Menggunakan VPS dengan Panel (WHM & Webuzo)
Cara Menggunakan VPS dengan Panel (WHM & Webuzo)
Kami berusaha menyediakan website yang berguna untuk pengetahuan para pembaca, panduan singkat dan sederhana ini semoga menjadi jalan bagi kalian yang mengalami kesulitan dalam membuat blog di dunia maya, kami mengambil sumber dari blog Panduan Blog Online.com seandainya kalian berkenan langsung mengunjungi website tersebut, selamat menikmati!
Belum pernah menggunakan VPS? Tenang, karena ada cara menggunakan VPS yang sangat mudah, yaitu menggunakan panel. Penggunaan VPS dengan panel relatif lebih mudah dibanding tanpa panel. Seluruh konfigurasi dapat Anda lakukan menggunakan tampilan GUI yang tersedia.
Artikel ini akan membahas bagaimana cara menggunakan VPS menggunakan panel. Panel yang digunakan di tutorial ini adalah cPanel (WHM) dan Webuzo.
Sebelum masuk ke tutorial, kami akan membahas secara singkat apa itu VPS. Virtual Private Server (VPS) merupakan tipe server yang menggunakan resource yang dedicated. Beberapa layanan penyedia jasa VPS menerapkan sistem penggabungan sejumlah server fisik (cluster computing) dan pembagian resource menjadi beberapa VPS.
VPS sangat cocok digunakan untuk website dengan trafik tinggi. Namun dengan catatan, Anda harus punya keahlian teknis mengelola server. Sebab seluruh konfigurasi server dilakukan secara mandiri.
Bagi Anda yang baru pertama kali menggunakan VPS, tidak perlu khawatir. Sebab di artikel ini kami akan menjelaskan dasar-dasar cara menggunakan VPS dengan panel cPanel (WHM) dan Webuzo secara lengkap
Cara Menggunakan VPS dengan cPanel (WHM)
Pada bagian ini, kami akan membahas bagaimana cara menggunakan VPS menggunakan panel WHM terlebih dahulu.
Web Host Manager atau biasa dikenal dengan nama cPanel merupakan panel VPS yang mempunyai beberapa fitur seperti:
Mendukung proxy subdomain dan auto SSL
Terdapat GUI untuk mengecek status SSL
Tampilan yang cukup powerfull dan mudah digunakan
Mempunyai dukungan SSL dengan level EV (Extended Version)
Terdapat fitur yang cukup lengkap seperti backup, migrasi, dan restore yang simpel
Menyediakan fitur manajemen DNS dan mail server
Terintegrasi dengan PHPMyAdmin untuk mengelola database dari browser
WHM dapat dipasang pada VPS yang sudah aktif dan membuat beberapa cPanel di dalamnya. Namun ada beberapa hal yang perlu Anda persiapkan untuk menggunakan panel WHM seperti:
VPS dengan sistem operasi CentOS 64bit (fresh install)
RAM kapasitas ≥ 1GB
Kapasitas penyimpanan (disk space) ≥ 20GB
Hostname FQDN (Fully Qualified Domain Name)
Instalasi PERL
Lisensi cPanel asli (trial 15 hari)
Username dan password untuk melakukan akses ke server
Terkadang, penyedia layanan VPS memberikan akun yang sudah terinstall dan siap pakai tetapi menggunakan pengaturan default. Anda dapat melakukan install ulang dengan menggunakan member area (jika menggunakan layanan VPS Panduan Blog Online).
Kemudian Anda perlu melakukan akses ke dalam server. Biasanya user menggunakan SSH ketika mengakses server. Sangat mudah menggunakan SSH karena Anda cukup menggunakan alamat IP, password, dan username yang Anda dapatkan di dalam member area layanan hosting.
Jika Anda menggunakan sistem operasi Linux, langkah-langkah untuk melakukan koneksi SSH ke server kurang lebih seperti berikut.
Di Linux terkadang belum menyediakan aplikasi SSH Client yang diakses melalui terminal. Pada contoh ini kami menggunakan Open SSH.
$ sudo apt install openssh-client
Jika sudah selesai proses instalasi, perintah berikut untuk menggunakan SSH di Linux.
$ ssh username@host
Kemudian memasukkan username dan domain (atau, alamat IP server). Jika berhasil, secara otomatis Anda akan terhubung dengan server.
Jika Anda menggunakan server sendiri. Port default yang dipakai adalah 22 yang masih dirasa belum cukup aman. Port 22 merupakan port yang cukup umum dipakai sehingga banyak orang yang tahu.
Terbukanya port 22 mengakibatkan banyak user yang ingin mencoba melakukan login ke VPS menggunakan SSH port 22 atau yang biasa dikenal dengan nama bruteforce login SSH.
Untuk itulah bagi pengguna VPS perlu mengubah port default SSH supaya lebih aman. Anda dapat mengubah port SSH sehingga tidak Ada yang tahu kecuali user yang sudah terpercaya.
Ada beberapa langkah yang perlu Anda ikuti untuk menginstall panel WHM ke VPS. Akan tetapi, ada beberapa hal yang perlu Anda persiapkan supaya proses instalasi dapat berjalan dengan baik, seperti:
Reinstall VPS sehingga menggunakan CentOS (64bit).
Prosesor dengan ukuran minimal 266MHz dan RAM minimal 1 GB serta penyimpanan minimal sebesar 10 GB atau lebih. Anda dapat menyesuaikan spesifikasi dengan banyak akun yang ingin Anda buat.
Mempunyai akses username dan password root ke VPS.
Proses instalasinya cukup panjang, selengkapnya Anda dapat mengikuti panduan kami: Cara Instal WHM di VPS
Keuda perangkat lunak (cPanel dan WHM) tidak bisa lepas satu dengan yang lainnya. Hal ini dikarenakan kedua perangkat lunak ini adalah satu kesatuan. cPanel berjalan di dalam manajemen WHM.
Jadi sebuah WHM dapat menampung beberapa akun cPanel. WHM juga dapat disebut halaman admin dari cPanel. Supaya lebih jelas, Anda dapat melihat gambar di bawah ini.
Ingin membuat beberapa akun cPanel untuk beberapa domain yang Anda miliki? Ikuti panduan kami: Cara Membuat cPanel di WHM
Panduan ini bisa Anda pakai untuk mengubah konfigurasi nameserver yang sudah ada.
Nameserver merupakan sebutan untuk alamat web server. Alamat ini dipakai untuk mengarahkan domain ke web server tertentu. Format yang dipakai biasanya seperti ns1.domainWebServer (contohnya: ns1.niagahoster.co.id).
Penamaan nameserver biasa berbeda-beda di setiap layanan karena tergantung konfigurasi yang digunakan.
Jika sudah mengkonfigurasi nameserver di WHM, Anda sudah bisa menghubungkan domain ke VPS ini.
Jika Anda sudah berhasil menginstall panel di VPS, langkah selanjutnya yang dilakukan adalah menghubungkan domain ke VPS. Menghubungkan domain ke VPS WHM atau Webuzo lebih mudah daripada menghubungkannya VPS tanpa panel.
Ada beberapa hal perlu Anda siapkan untuk menghubungkan domain ke VPS WHM atau Webuzo.
Terkadang user tidak hanya mempunyai satu domain saja, tetapi juga mengelola halaman website lainnya. Maka dari itu butuh sebuah aplikasi yang dapat menampung semuanya.
cPanel memungkinkan untuk dihubungkan dengan beberapa domain. Jadi Anda bisa membuat beberapa website di dalam satu cPanel. Fitur ini sangat bermanfaat apalagi jika Anda mempunyai beberapa domain yang dikelola.
Jika Anda ingin dapat mengirimkan dan menerima email dengan domain yang dipunyai, Anda perlu membuat akun email terlebih dahulu.
Di cPanel, proses pembuatan email tidak sulit karena sudah tersedia fiturnya. Jadi Anda dapat membuat akun email dengan mudah tanpa harus membutuhkan waktu yang lama.
Ada dua pilihan default untuk membuat email di cPanel, yaitu kapasitas 1024 MB dan unlimited:
Jika menggunakan opsi 1024 MB, ketika kapasitas email sudah mencapai ukuran tersebut, akun tidak dapat menerima email lagi.
Jika menggunakan opsi unlimited, kapasitas yang dipakai di memori tidak dibatasi sehingga kapasitas email sama saja dengan kapasitas penyimpanan hosting yang Anda pakai.
Menginstall WordPress dapat dilakukan melalui beberapa cara, salah satunya adalah menggunakan Softaculous dan FTP.
Softaculous merupakan aplikasi yang cukup populer untuk menginstall beberapa program yang ada di cPanel maupun panel-panel lainnya. Aplikasi ini selain mudah digunakan juga mempunyai banyak fitur dan repositori yang cukup lengkap. Anda bisa menginstall berbagai macam program melalui aplikasi ini. Semuanya dapat Anda jalankan secara otomatis.
Sedangkan jika Anda menggunakan FTP, proses instalasi harus dilakukan secara manual. Jadi Anda perlu mengunduh file WordPress terlebih dahulu kemudian mengunggahnya di File Manager cPanel untuk menjalankan proses instalasi.
CSF (Config Server Firewall) merupakan sebuah tool yang dipakai untuk melindungi server dari serangan hacker, salah satunya adalah bruteforce.
Tools ini sudah tersedia secara default dan gratis di WHM (bekerja sebagai plugin) sehingga Anda hanya perlu mengaktifkannya saja untuk mendapatkan dukungan keamanan pada server secara menyeluruh.
Proses instalasi CSF menggunakan dua tahap, yaitu mengkonfigurasinya terlebih dahulu menggunakan SSH kemudian mengaturnya di WHM.
Baru beralih dari shared hosting ke VPS? Tenang, Anda bisa melakukan sendiri karena caranya cukup mudah.
Namun sebelum Anda melakukan migrasi cPanel ini sebaiknya melakukan full backup terlebih dahulu di akun cPanel shared hosting. Tujuannya supaya jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, Anda punya data backup untuk mengulangnya.
Untuk melakukan full backup, Anda bisa mengikuti panduan di bawah ini.
Pada bagian ini, kami akan membahas bagaimana cara menggunakan VPS menggunakan panel Webuzo.
Webuzo adalah single user control panel yang biasanya digunakan pada layanan VPS hosting. Webuzo dapat digunakan layaknya WHM sekaligus sebagai hosting. Panel Webuzo banyak digunakan oleh pengguna VPS karena fiturnya yang lengkap dan user-friendly. Tidak hanya itu, instalasi Webuzo juga cukup mudah.
Sama dengan WHM, Ada beberapa syarat minimal VPS yang bisa dipasang panel Webuzo, seperti:
Terinstall sistem operasi CentOS 6/7 (fresh install)
Minimal RAM ≥ 1 GB
Minimal Disk Space ≥ 5GB
PHP, Apache, dan MySQL belum terinstal di dalam server
Username dan password untuk melakukan akses ke server
Cara yang paling simpel untuk masuk ke dalam dashboard Webuzo adalah menggunakan IP server.
Ketik http://alamatIPWebuzo:2004 di dalam browser. Langkah ini akan mengakses halaman login Webuzo.
‘alamatIPWebuzo’ adalah domain atau IP server VPS
‘2004’ adalah port yang dipakai untuk mengakses Webuzo
Kemudian masukkan username dan password yang sudah Anda buat. Username dan password itu sama dengan akun yang ada di dalam sistem operasi VPS, bukan username yang diinstall waktu initial setup.
Supaya domain dapat terhubung dengan Webuzo membutuhkan nameserver.
Nameserver merupakan alamat yang dipakai untuk mengenali web server (biasanya berupa subdomain). Supaya nameserver dapat dipakai, Anda harus mengubahnya terlebih dahulu.
Anda juga dapat membuat email di Webuzo. Langkahnya pun sangat mudah.
Anda dapat langsung mengakses ke dashboard “Panel Kontrol Webuzo » Email Accounts” untuk memulai membuat email baru. Berikut panduannya lengkapnya: Membuat Akun Email di Panel VPS Webuzo
Setelah Anda mengatur nameserver, menghubungkan domain, membuat database, dan membuat akun email, Anda bisa melanjutkan untuk menginstall WordPress ke dalam panel Webuzo.
Jika Anda ingin menginstall WordPress, Anda harus menggunakan panel Webuzo yang premium (berlisensi). Untuk memastikannya, Anda dapat mengikuti panduan kami: Cara Install WordPress di Panel VPS Webuzo
Penutup
Pada artikel ini sudah dibahas mengenai cara menggunakan VPS dengan panel WHM (cPanel) dan Webuzo. Cara menggunakan VPS dengan panel dirasa akan lebih mudah dibandingkan dengan tanpa panel. Webuzo maupun cPanel menyediakan fitur-fitur yang cukup menarik dan memudahkan Anda untuk mengoperasikan VPS.
Apabila Anda menggunakan VPS dengan panel, seluruh konfigurasi akan dimudahkan dengan tampilan antarmuka panel yang tidak sulit untuk dipahami. Selain mampu membuat beberapa user dalam satu panel, WHM juga bisa dimanfaatkan sebagai reseller cPanel. Itulah mengapa pengguna dapat menjadi penyedia layanan hosting bagi penyedia lainnya.
Jika Anda ingin menggunakan layanan seperti VPS Hosting namun tidak ingin ribet dalam manajemen hosting, Anda dapat menggunakan layanan cloud hosting untuk solusi website bertraffic tinggi dan fully managed.
Sampai di sini dulu artikel cara menggunakan VPS WHM (cPanel) dan Webuzo ini. Jika Anda mempunyai pertanyaan silakan untuk meninggalkan komentar melalui kolom di bawah ini. Jangan lupa subscribe untuk mendapatkan informasi terkait bisnis, digital marketing, dan teknologi dari kami.
No comments:
Post a Comment