Kenalkan 7 Hoster Rangers Baru di Bulan April! – Panduan Blog Online Kenalkan 7 Hoster Rangers Baru di Bulan April! Kami berusaha menyediaka...
Friday, March 16, 2018
Strategi Memilih Nama Domain Bisnis
Strategi Memilih Nama Domain untuk Bisnis Anda – Panduan Blog Online
Strategi Memilih Nama Domain untuk Bisnis Anda
Kami berusaha menyediakan website yang berguna untuk pengetahuan para pembaca, panduan singkat dan sederhana ini semoga menjadi jalan bagi kalian yang mengalami kesulitan dalam membuat blog di dunia maya, kami mengambil sumber dari blog Panduan Blog Online.com seandainya kalian berkenan langsung mengunjungi website tersebut, selamat menikmati!
Halo, siapa nama Anda?
Seperti itulah kita sering bertanya, saat berkenalan dengan orang baru. Ya, nama menjadi sangat penting jika ingin mengenal dan dikenal. Begitu juga bila nama brand domain Anda di internet.
Domain adalah nama unik yang diberikan untuk mengidentifikasi nama server komputer seperti web server atau email server di jaringan komputer ataupun internet.
Nama domain berfungsi untuk mempermudah pengguna di internet pada saat melakukan akses ke server, selain juga dipakai untuk mengingat nama server yang dikunjungi tanpa harus mengenal deretan angka yang rumit yang dikenal sebagai alamat IP.
Nama domain ini juga dikenal sebagai sebuah kesatuan dari sebuah situs web seperti contohnya “wikipedia.org”. Nama domain kadang-kadang disebut pula dengan istilah URL, atau alamat website.
Bahasa sederhananya, domain adalah nama unik untuk website Anda. Domain akan menjadi identitas Anda, menjadi identitas website bisnis Anda.
Saya pernah menyebutkan data bahwa ada lebih dari 55 juta UKM di Indonesia hingga hari ini.
Jika ada 1000 orang saja yang menjual produk/layanan yang sama dengan Anda di internet, menurut Anda bagaimana caranya agar pelanggan memilih produk yang Anda tawarkan?
Mungkin, saat ini Anda sedang mencoba membuat brand. Mungkin, sebelumnya Anda sudah memiliki brand, namun kini ingin menghadirkannya ke online.
Sebelumnya, apakah kalimat di bawah ini terdengar asing?
“Gantinya ngopi”
“Indomie seleraku..”
“Nyamuk sini cuma takut tiga roda”.
Benar!
Kalimat tersebut adalah tagline yang sering disebutkan dalam iklan Kopiko, Indomie dan obat nyamuk Tiga Roda.
Mengapa Anda tidak merasa asing? Karena kekuatan brand 3 produk yang berbeda tersebut sudah sangat kuat melekat dalam benak kita, khususnya jika sering menonton televisi.
Bayangkan, bagaimana jika nama bisnis (brand) Anda melekat dalam ingatan banyak orang, terutama ketika mereka mencari produk Anda?
Misalnya, produk Anda adalah obat penumbuh rambut. Target pasar Anda adalah pria dewasa yang mengalami kebotakan.
Tentu akan sangat menarik jika banyak orang yang memiliki permasalahan rambut mengingat brand (nama bisnis) Anda, kan?
Artinya, mereka yang merasakan “sakit” atas kebotakan yang mereka alami, akan cepat ingat untuk mencari produk Anda. Ya, produk Anda, bukan yang lain!
Contoh lainnya, di daerah Aceh, semua sepeda motor, apapun mereknya, disebut Honda. Ini adalah salah satu contoh kekuatan brand yang sudah melekat!
Ingatkah Anda, produk apa ini?
Bagaimana dengan ini?
Atau ini?
Benar, ketiganya adalah produk air mineral.
Merek mana yang paling sering melekat di pikiran Anda untuk produk air mineral?
Lalu, Apa Hubungan Brand dengan Domain?
Di dunia offline, bila orang ingin mencari obat penumbuh rambut, maka mereka akan datang ke toko Anda.
Bila orang di (beberapa daerah) Aceh ingin mencari “honda” bermerek Yamaha, maka mereka akan datang ke showroom Yamaha.
Di internet (online), merek produk/nama bisnis Anda dihubungkan dengan nama domain pada website, karena nama domain di website adalah aset utama Anda. Kita akan membahas tentang brand secara lebih mendalam pada artikel lainnya.
Domain akan memiliki dampak besar terhadap brand Anda secara keseluruhan, di offline maupun online, mesin pencari, social media, dll.
Anda kurang percaya? Mari lihat contohnya website berikut ini:
Pen Island atau Penis Land?
Speed of Art atau Speedo Fart ?
Who Represents atau Whore Presents ?
Ngeri kan, kalau akhirnya domain/brand Anda jadi bahan plesetan/bully?
Tips 0: Hindari Konotasi Negatif pada Nama Domain Anda
Jadi, sepertinya harus kita sepakati bahwa terkadang memilih nama domain akan (hampir) sama sulitnya dengan memilih nama untuk anak Anda.
Ya, nama memang bisa diganti, namun pasti akan banyak pengaruhnya bila nama tersebut sudah dikenal banyak orang. Anda akan perlu mengurus administrasi kependudukan, rekening bank, identitas online, hingga sosialisasi ke keluarga dan kerabat. Ribet!
Begitu juga dengan domain.
Agar Selamat, (Tolong) Lakukan Strategi Ini
1. Tetapkan Tema Bisnis Anda
Mari kita anggap ini sebagai langkah pertama. Artinya, sebelum Anda menentukan nama domain, tetapkan dulu sampai matang tentang apa bisnis Anda, siapa target calon pembelinya (market). Kalau belum, ambil waktu Anda untuk menetapkan konsep bisnis Anda secara keseluruhan.
2. Tuangkan Ide
Sekarang, tuliskan minimal 5-10 nama domain yang sudah lama Anda rencanakan, yang sudah ada di pikiran Anda, yang buat Anda sangat antusias! Gapapa, tulis saja, ini akan berguna menjadi bahan pertimbangan Anda di poin-poin selanjutnya.
3. Mudah Diketik
Domain diakses di internet. Saat ini Anda masih perlu mengetik alamat domain secara manual, karena trend teknologi voice recognition masih belum trend. Sehingga, pastikan nama domain Anda mudah diketik.
Nama domain INDOSAMBALADO.COM pasti akan lebih mudah diketik daripada INDO-SAMBALADO.COM, karena tidak perlu pemisah.
[ecko_alert color=”gray”]Anda pernah kan dengar cuapan seperti ini? :
A: “Tulisan domain-nya disambung atau dipisah?” B: “Dipisah” A: “Dipisah dimana?” B: *kemudian hening cipta, bingung menjelaskannya, lama menerangkannya. [/ecko_alert]
4. Mudah Disebutkan & Diingat
Bayangkan jika Anda hanya punya waktu 1 detik, untuk menyebutkan nama domain Anda kepada 1 juta orang. Atau, nama domain Anda dilihat langsung oleh 1 juta orang, namun hanya dalam waktu 1 detik saja.
Semakin mudah namanya disebutkan dan diingat dengan cepat, semakin baik.
Ini penting, khususnya bila brand bisnis Anda belum banyak dikenal orang. Kecuali, bila brand bisnis Anda sudah mendarah daging, mengakar dalam kehidupan banyak orang. Contohnya, Google. Jarang orang bertanya, huruf O nya ada 1 atau 2?
Giliran Anda.
5. Riset Legal Trademark
Poin ini termasuk yang paling penting, karena hubungannya sangat erat dengan hukum. Salah langkah, Anda bisa berurusan dengan hukum.
Periksa terlebih dahulu nama bisnis dan domain website yang Anda inginkan di website database merek dagang (trademark), misalnya seperti:
Sebagai tambahan, bila Anda butuh resource lengkap untuk hal ini, Anda juga bisa membaca koleksi tulisan di galeri ebook.
6. Cek di Google
Agar lebih pasti, buka Google.com dan cari nama domain Anda. Bila belum ada, maka Anda cukup beruntung. Lanjutkan ke langkah selanjutnya.
7. Cek di Name Checker
Sekarang adalah era media sosial. Hampir mustahil rasanya jika Anda menggunakan smartphone namun tidak menggunakan media sosial. Begitu juga dengan calon pelanggan yang mencari bisnis Anda.
Dulu, saya pernah “kecolongan”, karena nama domain yang sudah saya daftarkan, ternyata nama yang sama untuk akun Twitter sudah dimilliki oleh orang lain. Bagi saya, cukup mengkhawatirkan bila nama brand ada yang dimiliki oleh orang lain.
Sebaiknya, Anda juga pertimbangkan hal ini dengan cara memeriksa di website seperti :
Masukkan nama domain Anda, lalu pastikan nama domain Anda belum ada yang menggunakan sebagai profil social media.
Mungkin ini akan sedikit merepotkan, karena harus mendaftarkan banyak akun. Namun dalam jangka panjang, pencegahan efeknya akan cukup bermanfaat bagi Anda dan bisnis Anda.
Bila Anda ragu, Anda bisa mendaftar di social media ternama saja seperti Facebook, Twitter, Instagram, Google Plus, Youtube, dll. Ngomong-ngomong, hampir semuanya ternama!
8. Tidak Perlu Panjang
Guru Bahasa Inggris saya di sekolah dulu sering menyampaikan di kelas, “MISS B”.
Make it Stupid Simple, Baby!
Maksudnya, sederhanakan saja, buat yang sederhana. Dalam konteks per-domain-an, jadikan poin ini sebagai pertimbangan Anda.
Suatu malam, ada yang invite BBM saya. Nama kontaknya adalah Jual Sprei Weebly.
Saya yakin Anda juga sependapat bahwa nama Weebly tersebut mengurangi nilai “keren” dari bisnis jualan sprei. Hal ini sama dengan bila Anda sudah memiliki website/blog untuk bisnsi, namun masih menggunakan (dot)weebly.com, (dot)blogspot.com, apalagi (dot)geocities.com.
10. Amankan .COM, lalu .ID
Benar. Utamakan nama cek domain .COM terlebih dahulu untuk bisnis Anda. Bila Anda sudah memiliki CV/PT, langsung beli juga yang .CO.ID. Bila Anda memiliki dana lebih atau melihat kemungkinan kompetitor lain akan mengambil ekstensi domain .NET, .ORG, .ID, dll, sebaiknya beli saja.
Mohon ingat, hanya bila Anda memiliki dana lebih. Sebab, harga domain .ID saja adalah sekitar Rp500.000 per tahun.
Bila Anda pernah mempelajari salah satu teknik optimasi mesin pencari/SEO (Search Engine Optimization) yang pernah populer, caranya adalah dengan meletakkan kata kunci yang populer (banyak dicari), pada nama domain (sebaiknya jangan lakukan ini lagi bila Anda belum berpengalaman, website Anda beresiko dihukum Google).
Misalnya bisnis Anda adalah toko bunga di Jakarta. Data dari Google ini memang benar adanya:
Namun bila Anda ingin membuat kata kunci, sebaiknya jangan sampai “kata kunci banget” sehingga justru membuat kurang ‘nge-brand’.
12. Buat Domain yang Menarik
Poin ini sebenarnya cukup relatif. Intinya adalah, kalau memungkinkan, nama domain Anda boleh terdengar keren.
Tapi ini bukan sebuah kewajiban, karena nantinya walaupun di awal domain Anda tidak terlalu keren, pada akhirnya domain Anda akan semakin keren seiring dengan semakin kuatnya brand Anda.
Hanya bila Anda berbisnis dan hanya mencakup wilayah tertentu. Misalnya, LontongMedanBangTogar.com, IndahFloristCibubur.com, dll.
14. Hindari Angka dan Simbol
Ada yang berpendapat ini keren, namun semuanya kembali pada Anda. Bila nama brand Anda akan menggunakan angka seperti 7ElevenID.com, 7KeajaibanRezeki.com, dll.
Bila memang harus menggunakan angka, pastikan angka tersebut memiliki arti/cukup familiar bagi pengunjung. Misalnya, Rumah123.com lebih familiar daripada Rumah812.com. Atau, 000webhost.com lebih familiar daripada 000000webhost.com
15. Spesifik
Usahakan agar cukup spesifik, khususnya bila Anda ingin memasukkan kata kunci dalam brand domain Anda. TokoMainanAnak.com lebih spesifik daripada TokoMainan.com dan bila memang bisnis Anda jenisnya spesifik.
16. Sesuai dengan Target Market
Bila target pasar Anda adalah orang Indonesia, gunakan nama brand domain yang akan terdengar familiar bagi market Anda (orang yang akan membeli produk). Kalau mentok, Anda bisa sisipkan kata tambahan.
17. Tentukan Ekstensi yang Tepat
Ekstensi domain adalah tipe domain, contohnya seperti .net, .com, .co.id, .id, dll.
Anda harus paham penggunaan yang tepat untuk jenis ekstensi domain yang berbeda. Beberapa yang umum diantaranya :
.COM, untuk umum, komersil.
.NET, untuk penyedia layanan internet
.INFO, untuk penyedia informasi
.ORG, untuk organisasi
.CO.ID, untuk perusahaan di Indonesia (Anda harus punya CV/PT)
.SCH.ID, untuk sekolah di Indonesia
.GO.ID, untuk lembaga pemerintah
.MIL.ID, untuk militer
dll
18. Ikan Sepat, Ikan Gabus. Lebih Cepat, Lebih Bagus
Lakukan riset dan beli domain segera. Bila Anda kalah cepat dengan orang lain, Anda terlambat 1 langkah di belakang.
19. Domain Privacy dengan Perlindungan WHOIS?
WHOIS digunakan untuk melihat informasi pemilik domain. Misalnya bila Anda ingin mengetahui informasi nama/alamat/nomor kontak pemilik sebuah domain, Anda bisa menemukannya di website Whois yang banyak tersedia di internet.
Namun bila Anda merasa harus melindungi data Anda agar orang awam tidak bisa menemukan data Anda sebagai pemilik domain, Anda dapat mengaktifkan layanan proteksi WHOIS di tempat Anda membeli Domain.
Di Niagahoster, Anda bisa mendapatkannya di member area.
20. Jangan Copy Milik Orang Lain
It’s a big NO. Sebaiknya ciptakan nama brand Anda sendiri.
Jika Anda merasa meng-copy atas nama kreativitas dengan meniru nama domain orang lain/plesetannya, Anda sebaiknya siap dengan masalah yang mungkin timbul saat nama brand Anda sudah beranjak besar.
Alternatifnya, lakukanlah A.T.M. (Amati, Tiru, Modifikasi) jika Anda mau.
21. Ingat Perpanjangan Domain
Jangan sampai lupa memperpanjang nama domain.
Catat tanggal jatuh tempo domain Anda. Aktifkan perpanjangan otomatis atau pastikan emailnya lengkap.
Anda akan berada dalam masalah besar apabila sampai lupa melakukan perpanjangan nama domain. Bisa-bisa justru kompetitor Anda yang merebutnya dari Anda.
21 poin di atas mungkin terasa merepotkan bagi Anda. Namun saya pastikan ini hanya di awal saja. Lebih baik repot sedikit di awal daripada bermasalah di kemudian hari, kan?
Jika Anda mencari nama domain yang “bagus”, kemungkinan besar sudah diambil. Dengan sedikit riset kreatif, pada dasarnya Anda masih tetap dapat memiliki nama domain yang bagus versi Anda sendiri, karena bisnis Anda unik!
Di Expired Domains, Anda bisa menemukan nama domain milik orang lain yang sudah dihapus. Apabila tersedia domain yang cukup menarik, Anda bisa langsung memesan nama domain tersebut. Ingat, lakukan hal ini hanya jika Anda cukup yakin dan paham konsekuensinya di kemudian hari.
Nah, apabila Anda kesulitan menemukan nama domain yang menarik, Anda bisa menggunakan alat bantu berupa layanan website untuk membuat nama domain. Dengan bantuan alat ini, Anda bisa mendapatkan banyak ide liar untuk nama domain. Namun, mohon tetap ingat poin-poin yang telah dibahas di atas saat Anda menentukan nama domain.
No comments:
Post a Comment