Popular Posts

Saturday, August 11, 2018

Laravel Vs Codeigniter

Laravel vs Codeigniter: Manakah yang Lebih Baik? – Panduan Blog Online

Laravel vs Codeigniter: Manakah yang Lebih Baik?

Kami berusaha menyediakan website yang berguna untuk pengetahuan para pembaca, panduan singkat dan sederhana ini semoga menjadi jalan bagi kalian yang mengalami kesulitan dalam membuat blog di dunia maya, kami mengambil sumber dari blog Panduan Blog Online.com seandainya kalian berkenan langsung mengunjungi website tersebut, selamat menikmati!

Bahasa pemrograman PHP memiliki banyak framework. Kebanyakan framework tersedia bersifat open source dan memiliki kekurangan serta kelebihan masing-masing. Saking banyaknya, Anda bisa jadi bingung.

Di antara framework-framework PHP yang tersebar di internet, ada dua framework yang cukup populer akhir-akhir ini, yaitu Laravel dan CodeIgniter. Kedua framework ini sering kali diperbandingkan karena keunggulan atau kelebihannya. Proses pengembangan sistem akan lebih mudah dan keamanannya pun terjamin.

Supaya Anda tidak terlalu bingung lagi. Pada artikel ini kami akan membahas mengenai framework, sekilas tentang Laravel dan CodeIgniter, serta kelebihan dan perbedaan dari kedua framework itu.

Apa itu Framework?

Sebelum membahas mengenai Laravel dan CodeIgniter, sebaiknya Anda perlu tahu terlebih dahulu apa itu Framework. Laravel dan CodeIgniter merupakan framework yang kompatibel dengan bahasa pemrograman PHP. Apa sih framework itu?

Framework adalah sekumpulan fungsi yang memudahkan programmer atau pengembang aplikasi web. Fungsi-fungsi yang berada di dalam framework seperti plugin dan konsep.  Konsep yang dimaksud bertujuan untuk membangun sistem supaya dapat dikembangkan dengan rapi dan terstruktur.

Selain menyediakan fungsi, framework juga menyediakan library dan tools lain yang Anda butuhkan ketika mengembangkan aplikasi web.

Jika mengembangkan aplikasi web menggunakan framework, Anda tidak perlu memulainya dari awal sehingga pengembangan membutuhkan waktu yang tergolong lebih cepat daripada menggunakan PHP Native.

Apa itu Laravel?

Laravel, framework yang cukup populer di Indonesia. Framework ini diluncurkan tahun 2011 dan sampai sekarang pengembang banyak menggunakannya untuk mengembangkan website yang powerfull.

Sama halnya dengan framework lain, proses pengembangan Laravel bertujuan untuk mempermudah pengembangan aplikasi web. Namun tidak hanya itu, Laravel juga membuat proses pengembangan aplikasi web menjadi lebih elegan, menyenangkan, dan ekspresif.

Laravel dikenal sebagai framework yang dinamis –sesuatu hal yang terus berubah dan berkembang secara aktif. Framework ini juga terkenal dengan dokumentasinya yang lengkap dan selalu diperbarui.

MVC atau Model, View, Controller menjadi pondasi Laravel yang dilengkapi dengan tool teks perintah (command line) yang bernama “Artisan” yang bisa digunakan untuk packaging bundle dan instalasi bundle melalui command prompt.

Baca juga: Tutorial Laravel untuk Pemula (Instalasi Manual)

Fitur & Kelebihan Laravel?

Tidak ada framework yang  sempurna. Setiap framework memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Namun dengan menggunakan framework yang lebih modern, Anda dapat melakukan berbagai hal.

Berikut ini adalah fitur dan kelebihan dan dari framework Laravel:

  • Modularity
    Laravel menyediakan berbagai macam modul dan library. Kedua fitur ini dapat membantu Anda meningkatkan dan menyempurnakan aplikasi web. Seluruh modul yang tersedia di Laravel terintegrasi dengan Composer dependency manager yang dapat membantu mempermudah proses update.
  • Routing
    Routing membantu pengembang aplikasi web dengan memberikan pendekatan yang fleksibel untuk mendefinisikan routes di dalam aplikasi web. Routing membantu untuk memperluas aplikasi web dengan baik dan juga meningkatkan performa dari aplikasi web.
  • Testability
    Laravel memberi berbagai macam fitur dan program pembantu yang dapat membantu Software Testers dengan berbagai macam pengecekan kasus. Fitur ini membantu untuk memelihara source code sesuai dengan kebutuhan pengguna.
  • Query Builder and ORM
    Laravel menyediakan query builder yang cukup powerfull. Fitur ini membantu Anda untuk meng-query database menggunakan berbagai macam rangkaian metode sederhana. Laravel menyediakan Object Relational Mapper (ORM) dan implementasi ActiveRecord yang disebut dengan Eloquent.
  • Configuration Management Features
    Laravel menggunakan environments dan konfigurasi yang berbeda. Jadi website yang didesain menggunakan Laravel, berjalan dengan perubahan konfigurasi yang konstan. Laravel memberikan pendekatan yang konsisten dan powerful untuk mengelola konfigurasi dengan cara yang cukup efisien.
  • Template Engine
    Laravel menggunakan Blade Template engine, yang mana ini merupakan template bahasa yang digunakan untuk mendesain hierarki tata letak dan blok dengan berbagai jenis blok termasuk konten dinamis yang telah ditentukan sebelumnya.
  • Schema Builder
    Laravel mengelola berbagai jenis definisi database dan skema di dalam kode PHP. Framework ini juga mendukung untuk memantau semua perubahan dengan mematuhi proses migrasi database.
  • Authentication

Proses autentikasi sudah menjadi fitur yang umum di seluruh website yang terhubung ke internet. Laravel menyediakan pengembangan autentikasi yang di dalamnya terdapat fitur register, pengiriman reset password, dan ‘lupa password’.

Jika Anda ingin mencoba menggunakan Laravel, silakan ikuti panduan cara install Laravel di halaman blog kami. Sampai di sini, Anda sudah mengetahui apa itu Laravel dengan berbagai fiturnya. Lalu bagaimana dengan CodeIgniter?

Baca juga: Cara Install Laravel di cPanel Hosting

Apa itu CodeIgniter?

Sama halnya dengan Laravel, CodeIgniter adalah sebuah framework yang tersedia untuk PHP Developers yang bersifat open source. Tingkat popularitas CodeIgniter hampir sama dengan Laravel.

CodeIgniter juga mempercepat proses pengembangan website. Framework ini berbasis PHP berdasarkan array library dan package yang lebih banyak. Library ini dapat dipanggil berulang-ulang ketika proses pengembangan aplikasi web.

CodeIgniter juga menggunakan arsitektur Model-View-Controller (MVC). Selain itu, framework ini juga menambahkan logika layer ke dalam aplikasi web Anda. Layer ini berguna saat memparalelkan proses tertentu pada proses pengembangan aplikasi web dan berkontribusi terhadap desain aplikasi yang lebih bersih. Inilah yang membuat aplikasi web yang dikembangkan dengan CodeIgniter terlihat sangat responsif terhadap perubahan bisnis.

Fitur & Kelebihan CodeIgniter?

Sebagai framework yang sama populernya dengan Laravel, CodeIgniter mempunyai beberapa fitur unggulan. Fitur-fitur ini pula yang menjadi keunggulan dari CodeIgniter.

Berikut ini adalah beberapa fitur CodeIgniter yang diambil dari dokumentasinya:

  • Extremely Light Weight
    CodeIgniter terkenal ringan. Sistem utama hanya membutuhkan beberapa library kecil. Padahal di beberapa framework lain pada umumnya membutuhkan resource yang lebih besar. Library tambahan dimuat secara dinamis selama proses request, tergantung dari kebutuhan proses yang diberikan, ini membuat sistem utama dari CodeIgniter sangat sederhana dan cukup cepat.
  • Security and XSS Filtering

Cross Site Scripting (XSS) merupakan salah satu jenis serangan injeksi code (code injection attack). XSS dilakukan oleh penyerang dengan cara memasukkan kode HTML atau client script code lainnya ke suatu situs. Maka dari itu, CodeIgniter menyediakan filtering untuk mengatasi XSS untuk keamanan aplikasi web Anda.

  • Template Engine Class

Meskipun CodeIgniter mempunyai template parser sederhana yang dapat secara opsional digunakan, itu tidak memaksa Anda untuk menggunakannya. Template engine sama sekali tidak dapat menyamai kinerja dari PHP Native, dan sintaks yang biasa digunakan untuk menggunakan template engine biasanya lebih mudah dipelajari daripada mempelajari dasar dari PHP.

  • Library Gambar
    Terdapat library yang dapat digunakan untuk melakukan resizing, cropping, rotating, dan lain sebagainya. Selain itu, CodeIginiter juga mendukung penggunaan GD, NetPBM dan Image Magick.
  • Menyediakan Class Email
    CodeIgniter mendukung beberapa fitur email seperti Attachments, HTML/Text emails, multiple protocols like SMTP, POP dan masih banyak lainnya..
  • Flexible URI Routing
    URI Routing merupakan sebuah metode yang digunakan untuk memetakan URL ke dalam resource tertentu dengan memberikan nama lain dari resource tersebut. Ada beberapa kegunaan URI Routing di dalam pengembangan aplikasi web; memberikan penamaan routing dan resource dan membuatkan alamat baru ke URL alias sehingga menjadi lebih mudah dibaca oleh orang lain.

Selain fitur di atas, CodeIgniter juga mempunyai beberapa fitur lain seperti Form and Data Validation, Session Management, FTP Class, Data Encryption, Benchmarking, Full Page Caching, XML-RPC Library , Search-engine Friendly URLs, dan lain sebagainya.

Perbedaan Laravel vs CodeIgniter

Laravel dan CodeIgniter memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Di bawah ini merupakan tabel perbandingan antara Laravel dan CodeIgniter.

Dasar Perbandingan Antara Laravel Vs CodeIgniterLaravelCodeIgniter
DefinisiLaravel merupakan open source PHP Framework, menggunakan MVC, yang mana framework ini termasuk powerfull dan mudah untuk dipelajari. Cocok untuk pengembang yang ingin membuat aplikasi web yang canggih dengan fitur yang elegan dan modern.CodeIgniter merupakan framework PHP yang juga open source. Framework ini dibuat untuk pengembang yang ingin membuat aplikasi web sederhana namun mempunyai fitur yang sangat lengkap dan elegan.
Database ModelObject OrientedRelational-Object Oriented
Programming ParadigmLaravel adalah Object Oriented Event Driven FunctionalComponent Oriented
RoutingExplicit RoutingMendukung Baik Explicit Routing maupun Implicit Routing
Built-in ModulesMengizinkan programmer/pengembang untuk membantu project ke dalam modul-modul kecil melalui bundle, dan dapat menggunakan kembali modul di dalam berbagai macam project yang berbeda.Tidak mendukung fitur built-in modules, ini membutuhkan pengembang untuk membuat sendiri dan mengelolanya menggunakan tambahan Modular Extension.
HTTPS SupportMengizinkan pengembang untuk menentukan kustom HTTPS Routes. Pengembang juga mempunyai wewenang untuk membuat URL yang spesifik untuk masing-masing routes. Laravel lebih jauh menjamin keamanan data yang ditransmisikan dengan menambahkan https:// sebelum URL secara otomatis.Tidak mendukung penuh penggunaan HTTPS route. Pengembang harus mengelola URL Helper untuk membuat transmisi data aman dengan pengembangan pats.

Kunci Perbedaan Laravel dan CodeIgniter

Sejauh ini baik Laravel maupun CodeIgniter merupakan dua framework yang sama-sama populer dan andal. Supaya lebih mengenal lebih jauh perbedaan Laravel dan CodeIginiter, pada bagian ini akan membahas diskusi mengenai perbedaan utama antara Laravel dan CodeIgniter.

  • Dukungan ORM

CodeIgniter tidak mendukung ORM sedangkan Laravel mengizinkan pengembang untuk mengambil keuntungan dari Eloquent object-relational mapping ORM. Anda dapat menggunakan sistem ORM untuk bekerja dengan berbagai macam jenis database supaya lebih efisien menggunakan Activer Record Implementation.

Eloquent Object Relational Mapping lebih lanjut mengizinkan pengembang untuk berinteraksi dengan database secara langsung melalui model tabel database individu yang spesifik. Pengembang bahkan dapat menggunakan model untuk menjalankan tugas secara bersama-sama seperti menambahkan records baru dan menjalankan query database secara bersamaan.

  • Pemrosesan Database
    Dibandingkan dengan Laravel, CodeIgniter lebih unggul dalam pemrosesan database. Saat kedua framework mendukung MySQL, Microsoft Bi, PostgreySQL dan MongoDB, CodeIgniter. Tidak hanya itu, CodeIgniter mendukung database lain, seperti ORACLE, Microsoft SQL Server oriented, IBM DB2, dan JDBC.
  • Pengelolaan Modul
    CodeIgniter membutuhkan pengembang untuk mengelola modul-modul dengan menggunakan tambahan Modular Extension. Bagaimana dengan Laravel? Laravel didesain dengan dukungan built-in modularity. Built-in modularity memungkinkan pengembang untuk memisahkan project yang besar ke dalam modul-modul kecil melalui sebuah bundle. Anda dapat menggunakan modul tersebut di dalam beberapa project lain.
  • Migrasi Database
    CodeIgniter tidak menyediakan fitur yang spesifik untuk menyederhanakan migrasi skema database. Untuk melakukan proses migrasi database membutuhkan cukup banyak usaha.

    Sedangkan Laravel membuat proses ini menjadi lebih mudah dengan fitur database agnostic migration yang mereka sediakan. Fitur ini membuat pengembang dengan mudah memodifikasi dan membagikan skema database dari aplikasi tanpa harus menuliskan baris kode yang cukup kompleks untuk menjalankan proses ini.

    Pada proses pengembangan lebih lanjut, Anda dapat mengembangkan skema database dari aplikasi dengan mudah dengan mengombinasikan database agnostic migration dengan schema builder yang tersedia di Laravel.

  • CodeIgniter tidak menyediakan built-in template engine. Pengembang harus melakukan integrasi framework dengan template engines yang cukup sulit seperti Smarty untuk melakukan beberapa tugas dan menaikan performa dari aplikasi web.

    Berbeda dengan CodeIgniter, Laravel menyediakan menyediakan template engine Blade bawaan. Template engine ini memungkinkan PHP Developers untuk mengoptimasi performa aplikasi web dengan memperbesar dan memanipulasi dari berbagai macam sudut pandang.

  • REST APIs
    CodeIgniter tidak menyediakan fitur untuk mengembangkan REST APIs. Pengembang harus menulis secara manual baris kode untuk membuat REST APIs secara kustom.

    Pada kasus Laravel, RESTful Controllers tersedia bagi pengembang yang ingin mengaktifkannya untuk membangun REST APIs tanpa menambah waktu tambahan dan usaha. Anda dapat dengan mudah mengatur $restful property dengan nilai ‘true’ di dalam RESTful Controller untuk membuat REST APIs tanpa harus membuat baris kode tambahan.

Baca juga: 16 Bahasa Pemrograman untuk Membuat Website

Contoh Website Laravel dan CodeIgniter

Membandingkan Laravel dengan CodeIgniter tidak lengkap rasanya jika tidak melihat langsung hasilnya. Meskipun hasilnya sama saja, Anda dapat langsung mengunjungi masing-masing website untuk membandingkan performa dan bagaimana website tersebut bekerja.

Website yang Menggunakan Laravel

Berikut ini contoh website yang menggunakan framework Laravel:

1. MyRank

MyRank merupakan website untuk belajar online orang-orang di India. Website ini menunjukkan bagaimana serbaguna Laravel dapat digunakan.

2. Laravel Trick

Laravel Trick dibangun menggunakan Laravel. Desain yang sederhana dengan beberapa opsi panel yang ditempatkan dengan baik.

3. Asgard CMS

Asgard merupakan Platform CMS yang dibangun menggunakan Laravel. Anda dapat mengunjungi langsung websitenya untuk menikmati pengalaman menggunakan website Laravel atau bahkan mencoba membangunnya sendiri menggunakan CMS.

4. World Walking

World Walking merupakan website yang bertujuan untuk membuat orang bersemangat berjalan. Ada yang tidak suka berjalan?

Website ini menawarkan banyak sekali fitur di dalam aplikasi smartphone, jadi cukup menjanjikan untuk mencobanya langsung untuk meningkatkan skill berjalan Anda. Selain itu, tampilan website cukup menarik dan mempunyai beberapa fitur unik.

5. LaravelIO

Laravel mempunyai beberapa komunitas dan forum secara online. LaravelIO merupakan salah satu website yang digunakan untuk komunitas pengguna Laravel bertukar informasi.

Modul sign up di dalam website ini sudah terintegrasi dengan GitHub, sesuatu yang cukup penting untuk Anda ketahui ketika ingin membangun aplikasi sendiri.

Website yang Menggunakan CodeIgniter

Website Laravel sudah, berikutnya kami akan menunjukkan kepada beberapa website yang dibangun menggunakan framework CodeIginiter.

1. Casio Computer

Casio merupakan salah satu perusahaan yang menggunakan CodeIgniter sebagai framework untuk membangun website mereka. Casio merupakan perusahaan multinasional yang menyediakan berbagai macam peralatan elektronik seperti jam tangan, kamera digital, dan masih banyak lainnya.

2. The Mail & Guardian

The Mail & Guardian merupakan website berita yang terbit setiap minggu. Website ini terbit mingguan karena tidak mempunyai biaya untuk menerbitkan berita setiap hari. The Mail & Guardian dibangun oleh M&G Media di Afrika Selatan.

3. Buffer

Buffer merupakan platform manajemen media sosial. Platform ini membantu Anda untuk menaikan trafik dan meningkatkan interaksi dengan pengunjung atau customer. Buffer menyediakan beberapa tim yang terbesar di berbagai tempat yang bertujuan untuk mendapatkan apa yang customer mereka butuhkan.

4. Nissan

Nissan menggunakan website –yang dikembangkan menggunakan CodeIgniter– untuk mempromosikan website mereka.

5. McClatchy

McClatchy merupakan perubahan penerbit yang berpusat di California. Perusahaan ini sudah beroperasi dengan lebih dari 29 media di lebih dari 14 negara bagian.

Baca juga: 15+ Contoh Blog dan Website Pribadi Inspiratif

Penutup

Seperti yang sudah dibahas, jika dibandingkan Laravel vs CodeIgniter masing-masing mempunyai kelebihan . Hanya saja Laravel lebih mempunyai fitur lebih banyak dibandingkan dengan CodeIgniter. Berbagai fitur ini dapat Anda gunakan untuk membangun aplikasi web Anda sendiri. Namun, jika aplikasi yang ingin Anda kembangkan mempunyai banyak interaksi dengan database, akan lebih baik jika menggunakan CodeIgniter.

Itulah artikel kami mengenai perbandingan Laravel Vs CodeIgniter. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda. Jika Anda menyukai artikel dari kami dan ingin mendapatkan informasi lainnya, silakan subscribe untuk mendapatkan notifikasi dari kami. Anda juga dapat meninggalkan komentar melalui kolom di bawah ini.

Source:niagahoster.com

No comments:

Post a Comment

Cara Mengatasi Error Are You Sure You Want To Do This Di Wordpress

Cara Mengatasi Error "Are You Sure You Want To Do This" di WordPress Cara Mengatasi Error “Are You Sure You Want To Do This” di Wo...