Kenalkan 7 Hoster Rangers Baru di Bulan April! – Panduan Blog Online Kenalkan 7 Hoster Rangers Baru di Bulan April! Kami berusaha menyediaka...
Monday, December 10, 2018
Joomla Vs Wordpress
Joomla vs WordPress: Perbandingan Dua Jagoan CMS
Joomla vs WordPress: Perbandingan Dua Jagoan CMS
Kami berusaha menyediakan website yang berguna untuk pengetahuan para pembaca, panduan singkat dan sederhana ini semoga menjadi jalan bagi kalian yang mengalami kesulitan dalam membuat blog di dunia maya, kami mengambil sumber dari blog Panduan Blog Online.com seandainya kalian berkenan langsung mengunjungi website tersebut, selamat menikmati!
Memilih content management system (CMS) tidaklah mudah. Dalam proses mencari yang terbaik, Anda tentunya akan menemukan berbagai pilihan. Joomla dan WordPress mungkin adalah dua nama yang sering muncul dari antara sekian banyak opsi.
Keduanya memang menduduki tingkat teratas dari segi pangsa saham dan penggunaan, dengan WordPress di posisi pertama. Namun demikian, apakah WordPress lebih baik dari Joomla? Atau sebaliknya? Artikel ini akan menyajikan perbandingan antara Joomla vs WordPress. Selain itu, artikel ini juga akan memandu Anda untuk memilih yang paling cocok.
Joomla adalah CMS dengan pengguna terbanyak nomor dua setelah WordPress. Kini platform yang diluncurkan pada September 2005 ini digunakan oleh 2,8% atau sekitar 1,8 juta website di dunia.
CMS ini bersifat open-source. Dengan kata lain, Joomla dapat diunduh, di-install, dan disebarkan secara gratis.
Pada awalnya, Joomla banyak digunakan oleh situs-situs yang memiliki sistem keanggotaan. Akan tetapi, sekarang berbagai macam website bisa diciptakan dengan platform ini.
Beberapa website terkenal yang menggunakan Joomla:
Diluncurkan pada Mei 2003, WordPress adalah CMS yang digunakan lebih dari 24 juta situs. Oleh karena itu, platform ini menguasai 61,4% pangsa pasar CMS.
Sama seperti Joomla, WordPress juga merupakan content management system open-source. Akan tetapi, tidak hanya itu alasan mengapa platform ini digemari oleh banyak penggiat website. Dibandingkan mayoritas CMS terkenal lainnya, WordPress dikenal mudah dipelajari dan dioperasikan.
WordPress dahulunya lebih sering digunakan untuk blogging, tetapi kini dapat menjalankan berbagai jenis situs setelah melalui banyak perkembangan.
Jika Anda belum tahu, inilah beberapa website populer yang menggunakan WordPress:
Setelah mengetahui bahwa Joomla dan WordPress merupakan dua CMS terbaik, mungkin Anda semakin susah memilih.
Oleh karena itu, bagian di bawah ini akan menjelaskan perbedaan antara Joomla dan WordPress dalam enam aspek, yaitu:
Kemudahan penggunaan
Mengubah tampilan
Menambah fitur
Keamanan
Bantuan
Search Engine Optimization (SEO)
1. Kemudahan Penggunaan
Pada dasarnya, Joomla dan WordPress dapat di-install secara manual. Akan tetapi, banyak penyedia provider web hosting yang menyediakan instalasi instan, seperti Softaculous installer.
Fasilitas tersebut memungkinkan Anda untuk memasang berbagai aplikasi web, termasuk Joomla dan WordPress, dengan satu klik. Tentunya hal ini akan sangat memudahkan pengguna awam karena tidak memerlukan pengetahuan teknis.
Selain itu, baik Joomla maupun WordPress memiliki antarmuka dashboard yang mudah dimengerti. Seperti yang bisa Anda lihat pada tangkap layar di bawah, menu pada dashboard Joomla terletak di sebelah kiri dan atas halaman.
Di lain sisi, semua menu WordPress terletak pada bagian kiri dashboard, seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut.
Perbedaan antara Joomla dan WordPress yang lain terletak pada post editor-nya. Joomla menggunakan editor TinyMCE, yang identik dengan tampilan Microsoft Office Word. Oleh karena itu, para pengguna yang familiar dengan aplikasi pemroses kata tersebut dapat menggunakan post editor Joomla dengan mudah.
WordPress dulunya juga menggunakan TinyMCE sebagai post editor-nya. Namun, peluncuran versi 5 dari CMS ini diikuti dengan pengaplikasian Gutenberg editor.
Pada editor berprinsip drag-and-drop ini, semua elemen post disebut “block”. Setiap jenis elemen, seperti teks, tabel, galeri foto, dan widgets, memiliki block-nya sendiri.
Ketika ingin membuat sebuah post, Anda hanya perlu memilih block yang dibutuhkan. Anda juga dapat memindahkan masing-masing block dengan meng-kliknya, lalu menggesernya ke posisi yang dikehendaki.
Akan tetapi, pengguna yang masih asing dengan konsep drag-and-drop mungkin butuh waktu untuk mempelajari cara kerja Gutenberg editor.
Namun demikian, membuat post pertama Anda di WordPress sangatlah mudah. Anda hanya perlu klik Posts > Add New di menu dashboard.
Di Joomla, proses tersebut tidak susah, tetapi melalui langkah yang lebih panjang. Alasannya karena pengguna harus membuat kategori post terdahulu.
2. Mengubah Tampilan
Baik Joomla maupun WordPress menyediakan berbagai pilihan tampilan bagi penggunanya. Bedanya, Joomla menyebut opsi tampilannya sebagai template, sedangkan WordPress menamainya theme.
Sayangnya, Joomla hanya memiliki dua template bawaan. Untuk mendapatkan lebih banyak pilihan, Anda harus membelinya di theme store pihak ketiga seperti JoomShopper dan ThemeForest.
Berkebalikan dengan Joomla, WordPress memiliki lebih dari tujuh ribu theme gratis. Jika tidak puas dengan opsi yang diberikan, masih ada banyak developer theme WordPress yang bisa Anda temukan di internet.
Akan tetapi, WordPress hanya memperbolehkan penggunanya untuk memasang satu theme untuk satu website. Di lain sisi, pengguna Joomla dapat menentukan tema untuk setiap halaman situs mereka.
3. Menambah Fitur
Joomla dan WordPress memperbolehkan penggunanya untuk menambah fitur website dengan memasang berbagai add-on. Joomla menamainya extension, sedangkan pengguna WordPress mengenalnya sebagai plugin.
Di Joomla sendiri terdapat hampir delapan ribu extension untuk berbagai jenis website. Instalasinya pun mudah karena Anda tinggal klik menu Install Extension di dashboard. Ada empat cara instalasi yang ditawarkan, tetapi Anda bisa langsung memilih “Install from Web” agar lebih mudah.
Selanjutnya, Anda hanya perlu memilih extension yang diinginkan. Namun, perlu diingat bahwa direktori Joomla tidak hanya meliputi extension gratis, tetapi juga yang berbayar. Anda tetap harus membeli dan mengunduh extension yang tidak gratis dari situs resminya sebelum instalasi dapat dilakukan.
Lain halnya dengan WordPress. CMS ini memiliki direktori plugin yang lebih besar daripada saingannya. Lebih tepatnya, saat ini WordPress menyuguhkan lebih dari 50 ribu plugin. Selain itu, repository plugin-nya hanya berisi opsi gratis.
Untuk mencari plugin yang ingin di-install, Anda cukup klik Plugins > Add New di dashboard. Jika sudah menentukan yang ingin Anda pasang, klik tombol Install Now dan aktifkan plugin tersebut. Sangat mudah, bukan?
Namun, di balik sedikitnya extension yang dihadirkan direktori Joomla, CMS tersebut memiliki beberapa fitur built-in yang tidak ada di WordPress. Fasilitas browser caching, misalnya. Pengguna bisa mengaktifkannya melalui pengaturan System > Global Configuration. Sebaliknya, WordPress tidak menyajikan banyak fitur bawaan.
4. Keamanan
Ada banyak kejahatan yang terjadi di dunia maya, mulai dari pencurian informasi hingga penipuan. Oleh karena itu, keamanan website adalah tugas nomor satu sebelum Anda meluncurkannya. Akan tetapi, CMS manakah yang lebih aman?
Pada kenyataannya, semua CMS dapat diamankan. Joomla memiliki fitur otentikasi dua langkah yang langsung aktif dari pertama kali Anda menggunakannya. Selain itu, ada banyak extension keamanan gratis yang bisa diunduh, contohnya jHackGuard dan jomDefender. Joomla pun memiliki artikel-artikel tentang keamanan yang bisa Anda ikuti.
WordPress juga memiliki berbagai plugin keamanan yang dapat di-install dengan gratis, termasuk WordFence dan Sucuri Security. Selain itu, CMS tersebut juga memberikan pembaruan keamanan otomatis di setiap update-nya.
5. Bantuan
Jika ini kali pertama Anda menggunakan CMS, adanya panduan akan sangat membantu. Akan tetapi, sumber informasi yang bisa digunakan untuk mempelajari Joomla tidak begitu banyak jika dibandingkan dengan panduan tentang WordPress.
Meski demikian, Anda tetap dapat mendalami Joomla melalui forum bantuan resminya. Selain itu, juga ada komunitas bantuan online seperti Youjoomla.
Untuk mempelajari WordPress, ada lebih banyak situs yang dapat membantu Anda, termasuk CodeinWP, wplift,dan ManageWP. Ditambah lagi, situs resmi WordPress menyediakan artikel pengetahuan dasar lengkap tentang CMS tersebut.
6. Search Engine Optimization (SEO)
Meskipun website Anda sudah online, orang tidak akan bisa menemukannya dengan mudah melalui mesin pencarian seperti Google. Oleh karena itulah search engine optimization atau SEO diperlukan.
Baik Joomla maupun WordPress memiliki fitur SEO dasar untuk mempermudah Anda melakukan optimasi website. Di menu Global Settings Joomla, misalnya, Anda bisa mengaktifkan pengaturan untuk hal-hal berikut:
Menyematkan nama website di judul halaman
Optimasi URL halaman
Menambahkan .html pada akhir URL
Selain itu, Joomla juga menyediakan extension untuk menerapkan SEO pada situs Anda, contohnya EFSEO.
WordPress memiliki pengaturan SEO dasar yang sedikit berbeda dari Joomla, misalnya:
Mengubah permalink
Memasukkan alt text pada gambar
Untuk optimasi yang lebih efektif, Anda bisa menggunakan Yoast SEO yang sudah menjadi salah satu plugin wajib hampir semua pemilik website WordPress.
Joomla dan WordPress sama-sama menempati peringkat teratas dalam kategori CMS. Akan tetapi, manakah yang lebih baik?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Anda bisa melihat rangkuman perbedaan yang telah dibahas dalam artikel ini pada tabel berikut:
Joomla
WordPress
Kemudahan Penggunaan
– Instalasi dapat dilakukan secara otomatis – Memiliki antarmuka dashboard yang mudah dipahami – Post editor mudah digunakan, tetapi kekurangan fitur multimedia
– Instalasi dapat dilakukan secara otomatis – Memiliki antarmuka dashboard yang mudah dipahami – Post editor mungkin membingungkan bagi pengguna baru, tetapi bisa digunakan untuk menyematkan berbagai elemen post dengan mudah.
Mengganti Tampilan
– Tidak memiliki direktori template – Pengguna dapat menggunakan template berbeda untuk setiap halaman
– Memiliki direktori theme dengan ribuan opsi – Pengguna hanya bisa memakai satu theme
Menambah Fitur
– Memiliki hampir delapan ribu extension – Menyediakan beberapa fitur bawaan yang tidak dimiliki oleh WordPress
– Memiliki lebih dari 50 ribu plugin – Minim fitur bawaan
Keamanan
– Ada fitur otentikasi dua langkah built-in – Menyediakan extension keamanan – Memiliki panduan untuk meningkatkan keamanan website
– Menyediakan plugin keamanan – Memberikan pembaruan keamanan di setiap update
Bantuan
– Sumber informasi untuk mempelajari Joomla tidak banyak selain forum bantuan resminya
– Ada banyak website dan forum yang dapat membantu pengguna mengembangkan website WordPress
SEO
– Mudah dioptimasi sesuai prinsip SEO, baik dengan fitur bawaan dan extension
– Mudah dioptimasi sesuai prinsip SEO, baik dengan fitur bawaan dan plugin
Tabel di atas menunjukkan bahwa Joomla dan WordPress memiliki keunggulannya masing-masing. Karena itu, keduanya cocok untuk jenis pengguna yang berbeda pula.
Jika disimpulkan, penggunaan Joomla sebetulnya tidak jauh lebih susah daripada WordPress. Akan tetapi, ada beberapa proses yang memerlukan langkah lebih, seperti pembuatan post, instalasi extension, dan mencari template.
Selain itu, orang yang baru pertama kali menggunakan Joomla mungkin akan sedikit kesusahan dalam mengembangkan websitenya. Hal ini dikarenakan kurangnya sumber yang membahas CMS tersebut.
Oleh karena itu, WordPress adalah pilihan yang lebih tepat jika Anda menghendaki operasional yang lebih simpel dan opsi bantuan yang luas.
Joomla dan WordPress adalah dua CMS yang paling banyak digunakan. Namun, keduanya memiliki kekurangan dan keunggulan yang berbeda. Pilihlah yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Anda. Dengan begitu, Anda bisa menghasilkan website dengan performa maksimal.
Semoga artikel perbandingan Joomla vs WordPress ini berguna bagi Anda. Jika memiliki pertanyaan, jangan sungkan untuk meninggalkannya di kolom komentar.
No comments:
Post a Comment