Kenalkan 7 Hoster Rangers Baru di Bulan April! – Panduan Blog Online Kenalkan 7 Hoster Rangers Baru di Bulan April! Kami berusaha menyediaka...
Friday, January 11, 2019
Cara Menjadi Dropshipper
6 Strategi Sukses Jadi Dropshipper 2020 – Panduan Blog Online
6 Strategi Sukses Jadi Dropshipper 2020
Kami berusaha menyediakan website yang berguna untuk pengetahuan para pembaca, panduan singkat dan sederhana ini semoga menjadi jalan bagi kalian yang mengalami kesulitan dalam membuat blog di dunia maya, kami mengambil sumber dari blog Panduan Blog Online.com seandainya kalian berkenan langsung mengunjungi website tersebut, selamat menikmati!
Indonesia diprediksi menjadi pasar ecommerce terbesar di Asia. Pada tahun 2021, pendapatan dari bisnis online akan mencapai $14,47 miliar. Angka itu akan setara dengan 20 persen pendapatan negara.
Tak heran, bisnis online menjadi ladang uang paling strategis untuk dijajaki. Di antara sekian banyak skema berbisnis online, dropship merupakan salah satu yang cukup potensial. Skema bisnis dropship bisa dibilang minim risiko sekaligus juga minim modal.
Siapa saja bisa memulai berbisnis dropship alias menjadi dropshipper. Asalkan familiar dengan ecommerce, peka dengan permintaan pasar, dan getol untuk mempromosikan bisnis.
Jadi, apakah Anda tertarik menjadi dropshipper?
Kalau iya, artikel ini cocok untuk Anda baca. Di sini kami akan mengulasi cara menjadi dropship tanpa modal. Tak lupa, ada juga bahasan serba-serbi strategi membangun bisnis dropship yang sukses, seperti:
Memilih produk dan partner bisnis yang tepat;
Menambahkan nilai jual unik (unique selling points) pada bisnis;
Menggarap branding bisnis;
Membuat website yang apik;
Melakukan otomatisasi proses pembelian dan notifikasi;
Mempercepat penjualan dengan teknik marketing tepat.
Tanpa banyak basa-basi lagi, yuk mulai topik bahasannya.
Bisnis dropship adalah model bisnis di mana seseorang menjual produk yang dibuat oleh pihak lain. Namun, untuk menjual produk tersebut, orang ini tak perlu menyetok dan mengirimkannya secara manual. Lewat bisnis dropship, produsen juga lah yang mengirimkan produknya ke konsumen.
Lalu, apa itu dropshipper? Dropshipper adalah orang menjalankan bisnis dropship. Kalau Anda nantinya menjalankan bisnis dropship, Anda akan disebut sebagai dropshipper.
Sebagai dropshipper, Anda tak perlu lagi memikirkan produksi dan pengiriman barang. Sebab, kesemuanya itu sudah jadi tugas si produsen.
Tugas Anda kemudian adalah mengembangkan bisnis itu sendiri. Bagaimana langkah konkretnya?
Sebentar. Jangan buru-buru dulu.
Sebelum tahu strategi bisnisnya, tentu Anda perlu pahami dulu bagaimana cara dropship dan cara menjadi dropshipper. Untuk itu, ada baiknya Anda baca artikel satu ini: Cara Memulai Bisnis Dropship.
Selain cara-cara berbisnis, Anda akan temukan gambaran besar soal bisnis dropship di artikel tersebut. Apa saja keuntungan dan tantangan menjalankan dropshipping? Jenis produk apa saja yang bisa di-dropship? Semuanya terangkum di sana.
Setelah khatam, boleh lah Anda menyelam lebih dalam untuk tahu strategi sukses berbisnis dropship. Toh, memang itu tujuan artikel ini. Sebentar lagi, kami akan sodorkan pada Anda strategi marketing yang spesifik untuk dropshipping.
6 Cara Menjadi Dropshipper Sukses
Kunci sukses dropshipping ada pada marketing dan customer service. Kalau Anda tipikal orang yang kreatif sekaligus menyukai interaksi dengan orang lain, keduanya tentu tak jadi masalah. Malah, kedua hal ini bisa terdengar sangat menyenangkan.
Namun, ada baiknya juga untuk memadukan hal-hal kreatif ini dengan eksekusi yang lebih terarah. Data dan best practice yang tepat bisa menjawab strategi bisnis dropship yang efektif, efisien, dan menghasilkan. Berikut beberapa tips yang bisa kami bagikan kepada Anda.
1. Pilih Produk dan Partner yang Tepat
Maaf. Kedua hal ini tak bisa ditawar. Keduanya merupakan kunci sukses bisnis dropship.
Pilihan produk yang tepat mengantarkan Anda pada konsumen yang banyak. Partner dropship / supplier barang yang tepat juga akan melancarkan bisnis Anda.
Namun, akui saja, sangat sulit untuk menentukan produk dan supplier yang tepat. Sebab, tak ada ukuran pasti mana yang pas untuk bisnis. Jadi, seringkali kesemuanya tergantung pada insting dan chemistry dengan partner bisnis.
Walaupun begitu, kami akan coba memberi sedikit panduan untuk membantu Anda memilih produk untuk dropship. Berikut poin-poin yang kami maksud:
Pilih barang-barang yang punya satu niche. Terlalu banyak barang dengan niche beragam hanya akan membuat Anda tidak fokus. Reputasi toko juga takkan sebaik yang khusus menjual produk tertentu.
Pilih produk yang ringan dan tahan lama (durable). Tipikal produk macam ini bisa mengurangi risiko rusak selama proses pengiriman barang.
Hindari produk yang berat, bervolume besar, gampang rusak, dan pecah belah. Produk yang seperti ini sulit dikirimkan, ongkos kirimnya mahal, dan risiko rusak juga besar.
Prioritaskan untuk jual barang yang punya permintaan tinggi dalam jangka waktu lama.
Jual produk-produk yang sedang tren di pasaran. Jadikan produk tersebut sebagai penarik pelanggan baru. Akan tetapi, jangan hanya menggantungkan produk-produk yang sedang tren supaya terhindar dari risiko kerugian.
Hindari menjual produk yang sudah dimiliki oleh kompetitor besar dan punya basis pelanggan setia.
Selain soal produk, jangan lupakan juga hubungan Anda dengan supplier produk. Sebisa mungkin, buatlah hubungan dekat dan personal dengan partner bisnis Anda.
Anggap supplier sebagai pihak yang sama pentingnya dengan konsumen. Tanpa adanya supplier, tentu saja bisnis Anda takkan berjalan. Tak ada barang yang sampai ke konsumen bila supplier-nya saja tak ada.
Jangan anggap tips ini bualan saja lho ya. Berhubungan baik dengan supplier ini merupakan strategi yang dipakai oleh Zappos. Diceritakan dalam buku Delivering Happiness yang wajib dibaca Hoster Rangers, strategi ini pula yang mengantarkan Zappos menjadi ecommerce sepatu pertama yang memiliki koleksi terlengkap dengan harga kompetitif.
Ditambah dengan customer service yang memang jempolan, Zappos akhirnya bergabung dengan Amazon. Jadi, kesuksesan bisnis juga sangat ditentukan oleh partner Anda. Ingatlah tips di atas sepanjang Anda menjalankan bisnis. Terutama di masa awal-awal.
Selain relasi dengan partner, Anda juga perlu coba pikirkan skema kerja sama yang tepat. Tak selamanya keuntungan diambil dari selisih harga supplier dan harga jual dropshipper. Kalau begitu, Anda akan mati-matian bersaing di pasaran. Sebab, akan selalu ada penjual yang menjajakan barangnya dengan harga lebih rendah.
Strategi macam itu tak sehat. Pun, takkan membuat Anda mendapatkan banyak keuntungan.
Jadi, coba pertimbangkan sistem komisi untuk supplier Anda. Sistem ini jauh lebih aman diterapkan. Pun, supplier jadi ikut andil dalam kesuksesan bisnis. Anda bisa menekan supplier agar terus meningkatkan kualitas produk dan pelayanan. Apalagi dalam hal informasi stok barang dan respons cepat (terutama berkaitan dengan retur atau pengembalian barang).
2. Tambahkan Nilai Jual yang Unik
Jual dengan harga termurah, niscaya banyak pelanggan berdatangan. Kalimat itu terlanjur terpatri di ingatan banyak orang. Pebisnis dan konsumen juga.
Barangkali itu sebabnya harga adalah hal pertama yang dilihat. Calon konsumen selalu mencari harga terendah. Mau tak mau, pebisnis bersaing menawarkan harga yang ekonomis pula.
Namun, percayalah membanting harga tak selamanya membuat bisnis Anda sukses. Dalam jangka panjang, praktik bisnis yang demikian hanya akan menyulitkan Anda sendiri. Karena itu artinya, Anda dipaksa menjaring pelanggan dalam jumlah semakin banyak.
Padahal kan sudah jadi rahasia umum. Menjaring pelanggan baru itu lebih sulit dan mahal dibandingkan mempertahankan yang lama. Kalau dipersentasikan, kemungkinan menjual ke kostumer baru hanya berkisar 5-20 persen. Jauh angkanya dengan persentase jual ke pelanggan lama, yaitu 60-70 persen.
Maka dari itu, Anda perlu cerdas menambahkan nilai jual ke produk. Lewat nilai jual ini pulalah Anda bisa membenarkan harga yang sedikit di atas rata-rata.
Dalam kasus bisnis dropship, memang agak sulit untuk menambahkan nilai jual atau unique selling point ke produk. Ya karena kembali lagi…apapun yang berkaitan dengan produk bukan urusan langsung Anda.
Sebagai gantinya, alihkan nilai jual ke hal-hal yang berhubungan dengan pelanggan. Misalnya saja, customer service yang andal, jaminan waktu pengiriman yang cepat, ongkos kirim yang kompetitif, beri poin dan reward, selipkan freebies dan tester produk, dan sebagainya.
3. Perhatikan Branding Bisnis
Branding adalah perkara yang tak bisa dilepaskan dari bisnis. Karena branding lah, sebuah bisnis bisa diingat oleh banyak orang. Karena branding juga, bisnis berhasil menarik pelanggan dan menjadikan dirinya berbeda dengan bisnis lain.
Alasan di atas tentunya masuk akal. Bahkan, sudah jadi common sense. Jadi, mari coba kita balik logikanya agar Anda paham betul pentingnya branding.
Sederhananya, toko online tanpa branding hanya mengalamatkan diri untuk dilupakan. Toko semacam itu ━ kasarnya ━ tak spesial dan meniatkan diri hanya untuk dipakai sekali transaksi. Calon pelanggan jadinya tak memiliki alasan kuat untuk membeli di toko tersebut.
Itu pula mengapa kebanyakan bisnis dropship yang tak ber-branding, gila-gilaan mengobral harga. Sebelum pada akhirnya tutup lapak karena usaha tak sebanding dengan cuan.
Jadi, sampai sini, Anda paham kan arti penting sebuah branding? Ya. Kami harap begitu.
Identitas bisnis Anda ada dalam branding. Karena identitas sendiri itu unik, Anda bisa saja meniatkan branding sebagai salah satu bentuk nilai jual atau unique selling point.
Untuk membuat konsep ini lebih mudah dipahami, Anda bisa menganggap branding sebagai seorang teman. Bagaimana sifat, kepribadian, dan gayanya nampak dalam desain logo, tampilan website, dan materi promosi lainnya.
Kami tahu konsep memanusiakan bisnis agak sulit dipahami. Tapi intinya, branding harus bisa menjelaskan apa bisnis Anda dan apa yang bisa bisnis Anda lakukan. Nantinya, Anda bisa mengukur seberapa kuat branding usaha dalam tiga kategori:
Top of Mind ━ sebuah brand langsung dikenal ketika seseorang menanyakan brand di kategori produk tertentu. Misalnya, “sebutkan lima brand gadget yang Anda tahu”. Maka daftar brand yang disebut berhasil menempati kasta brand awareness yang tertinggi.
Un-aided Awareness ━ konsumen mengenal brand setelah dipancing dengan sebutan brand kompetitornya. Dengan pertanyaan sama seperti sebelumnya dan ditambah sebutan brand A, konsumen bisa menyebutkan brand B, C, D, dan E.
Aided Awareness ━ ketika sebuah nama brand diperkenalkan oleh orang kepada konsumen. Dengan kata lain, konsumen tidak otomatis memikirkannya.
Supaya mencapai tingkatan tertinggi brand awareness, ada banyak hal yang bisa dilakukan. Caranya pun tak terbatas pada yang sosmed dan promo saja. Misalnya saja, menawarkan program coba gratis (freemium), memberlakukan promosi lewat referral, berpartner dengan influence dan lainnya.
Website?! Apa tak berlebihan kalau bisnis dropship punya website?
Berani taruhan, Anda pasti terpikir pertanyaan macam itu.
Jawaban kami: ah, tidak juga.
Ibarat sudah basah, mengapa tak menyelam sekalian? Kalau Anda paham betul pentingnya konsep branding, mengapa tak sekalian ikuti best practice-nya sekalian?
Toh, website adalah kunci sukses bisnis online. Semua informasi penting soal bisnis, detil produk, konten promosi, dan foto bisa terhadir lengkap di website toko online. Lebih penting lagi, website bisa memaksimalkan brand awareness bisnis.
Syaratnya, desain website tidak boleh generik atau biasa-biasa saja. Kalau biasa saja mah, calon pelanggan gampang melupakan bisnis Anda. Bahasa lainnya, upaya branding Anda bisa jadi gagal.
Cara lainnya adalah menginstal template website gratisan dan bermain-main dengan visual. Asalkan Anda bisa menampilkan foto atau video pendukung yang menarik, desain web takkan terlalu jadi soal. Minimal, calon pelanggan bisa mengingat konten video dan foto yang Anda buat.
Secara spesifik ada dua macam foto yang perlu Anda tampilkan di web.
Pertama, foto produk. Ini merupakan elemen visual yang tak boleh luput. Tipikal foto macam ini bisa mengubah produk Anda menjadi lebih menarik. Hal yang perlu Anda lakukan ialah mengambil foto dengan latar belakang bersih. Latar yang bersih berhasil membuat produk jadi fokus utama foto.
Jangan lupa juga untuk mengambil foto dari banyak sisi. Tampak depan, tampak, samping, dan tampak atas. Jika perlu, sertakan juga foto preview ketika produk digunakan. Misalnya, foto sepatu yang dipakai lengkap dengan kaki. Ini membantu calon pelanggan mendapatkan gambaran nyata tampilan produk ketika mereka kenakan.
Kedua, foto konsep atau lifestyle. Jenis foto memberi cerita pada produk yang dijual. Jadi, Anda takkan nampak berusaha terlalu keras untuk menjual produk. Terkadang foto macam inilah yang menarik pelanggan untuk membeli produk.
Foto berkonsep memberikan konteks pada produk yang dijual. Foto seperti ini juga fleksibel untuk digunakan di berbagai materi promosi. Terutama di medium seperti media sosial, blog, dan channel marketing lainnya.
Anda bisa menyelipkan identitas dan gaya target pasar ke dalam foto yang dibuat. Dengan begini, si target pasar merasa bahwa bisnis Anda mewakili identitasnya. Lalu akhirnya, mereka pun tertarik untuk membeli produk.
5. Tawarkan Kemudahan dengan Sistem Otomatis
Semua orang mau berbelanja dengan cepat dan mudah. Karenanya, Anda perlu menerapkan sistem otomatis dalam berbelanja.
Apa saja yang bisa dijadikan otomatis, buat saja otomatis. Terutama soal perhitungan harga dan ongkos kirim. Tak perlu susah-susah untuk mewujudkan poin ini. Anda tinggal instal plugin untuk toko online. Seketika, hal-hal penting menyangkut belanja bisa berjalan lebih mudah.
Selain soal belanja itu sendiri, ada baiknya untuk menerapkan sistem otomatis ke dalam notifikasi email atau newsletter.
Anda bisa mengirimkan ucapan selamat datang ketika calon pelanggan membuat akun, mengirimkan detail pembelian barang, sampai mengingatkan calon pelanggan untuk melakukan pembayaran. Untuk itu, Anda bisa memanfaatkan platform seperti Mailchimp.
6. Pakai Strategi Limited Edition untuk Roketkan Penjualan
Jika Anda pikir promosi akan mengurangi keuntungan Anda, masih ada waktu untuk berubah pikiran.
Promosi adalah cara tersakti mengundang orang untuk berbelanja. Meskipun tidak membutuhkan barang, pengunjung bisa saja memborong produk ketika melihat promosi menarik yang Anda tawarkan. Tanpa promosi, 81 persen orang hanya akan datang untuk melihat-lihat lantas pergi meninggalkan website Anda.
Promosi adalah hal yang gampang. Tapi dengan sedikit sentuhan, Anda bisa mempercepat penjualan dan memperbanyak jumlah barang yang dibeli pelanggan. Sentuhan itu dinamakan teknis promosi urgensi dan kelangkaan.
Sebagai contoh, Panduan Blog Online juga memberikan promo domain hosting yang tentunya selain meningkatkan urgensi sekaligus menarik minat konsumen untuk membeli domain dan hosting dari promo yang diberikan.
Mari kita bahas metode urgensi terlebih dulu. Metode urgensi “memaksa” pelanggan untuk berpacu dengan waktu untuk mendapatkan diskon atau promosi. Dengan adanya urgensi, pelanggan terpicu untuk segera menuju halaman checkout dan mengamankan produk yang mereka inginkan. Semakin cepat mereka menyelesaikan pembelian, semakin cepat juga Anda mendapatkan keuntungan yang berlipat.
Untuk menerapkan urgensi, Anda bisa sesekali mengadakan flash sale di website Anda. Tambahkan penghitung waktu mundur dengan ukuran besar di halaman muka Anda. Jangan lupa gunakan warna merah dan oranye untuk untuk memperbesar sense or urgency.
Selain urgensi, gimmick kelangkaan juga bisa Anda coba. Ketika suatu barang punya predikat limited edition, barang tersebut akan dipandang lebih berharga dan sayang sekali untuk dilewatkan. Hal ini kemudian memotivasi pengunjung untuk segera mendapatkannya sebelum kehabisan.
Penerapan gimmick ini pun mudah saja. Anda bisa mengatur website Anda kalau stok barang tidak pernah lebih dari 3. Selain itu tambahkan call to action atau copy berwarna merah dan agak besar dengan kata-kata: “Ayo cepat! Ini stok terakhir” atau “Ada 10 orang yang juga sedang melihat produk ini”.
Copy macam itu bisa mendorong pengunjung segera menyelesaikan transaksinya. Metode ini ampuh dipakai menuju high season penjualan seperti hari raya Lebaran, Natal, dan seasonal sale lainnya.
Keuntungan Menjadi Dropshipper
Kami sudah menjelaskan enam cara untuk menjadi seorang dropshipper sukses, Anda cukup menerapkan strategi tersebut dengan tepat.
Nah, sebagai sebuah bisnis online, apa yang membuat dropship mampu mendatangkan keuntungan yang menjanjikan?
Inilah beberapa keuntungan menjadi dropshipper:
Tak Perlu Keluar Modal Besar
Bisnis dropship bisa Anda mulai berapapun modal yang Anda miliki. Alasannya, Anda tidak perlu melakukan pembelian produk di awal. Pembelian hanya Anda lakukan jika sudah ada permintaan konsumen atas produk tertentu.
Selain itu, semua biaya untuk melakukan pengelolaan barang, termasuk pengiriman ditanggung oleh produsen barang.
Sebagai dropshipper, modal yang Anda perlukan hanyalah biaya untuk membangun dan mengelola website. Itupun dalam jumlah yang kecil.
Menghadapi Resiko yang Minim
Resiko yang dihadapi seorang dropshipper relatif kecil.
Sebagai contoh, adanya perubahan tren pembelian produk. Jika Anda membeli produk terlebih dahulu baru menjualnya, Anda akan menanggung kerugian jika ternyata produk tersebut sudah tidak lagi diminati oleh pasar.
Di sisi lain, cara di atas mengharuskan Anda menanggung resiko jika terjadi kerusakan barang yang akan dijual.
Hal ini tidak akan terjadi pada bisnis dropship. Sebab, tidak diperlukan pembelian produk di awal layaknya Reseller.
Tak Perlu Punya Gudang
Dropshipper tidak perlu menyiapkan gudang untuk menyimpan barang yang hendak dijual. Sebab, barang tersebut memang akan langsung dikirimkan oleh produsen ke konsumen langsung.
Tidak adanya gudang berarti tidak diperlukan tenaga dan sistem untuk mengelolanya. Artinya, biaya operasional bisa lebih minimal.
Tak Dituntut Kemampuan Tinggi
Sebagai seorang dropshipper, Anda tak perlu membangun sistem bisnis yang rumit. Anda cukup memilih partner bisnis yang baik dengan sistem yang telah berjalan dengan optimal.
Lalu apa yang perlu Anda lakukan?
Kejelian melihat peluang produk yang laku dari produsen tertentu dan kemampuan selling yang baik.Tentunya, hasilnya akan lebih optimal jika didukung dengan website yang berjalan tanpa kendala.
Bebas Menjual Aneka Produk
Menjalankan bisnis dropship memungkinkan Anda untuk berjualan berbagai produk. Mulai dari produk kebutuhan sehari-hari hingga produk digital seperti ebook.
Meskipun harus tetap memperhatikan strategi bisnis, Anda bisa menjual aneka produk sekaligus. Cukup memajang produk-produk tersebut di toko online Anda dengan mudah.
Bebas Berjualan Dari Mana dan Kapan Saja
Seperti halnya bisnis online lain, dropship bisa dijalankan dari mana saja. Selama ada jaringan internet, Anda bisa melayani permintaan pelanggan yang mengunjungi website toko online Anda.
Selain itu, Anda tidak terikat dengan jam buka seperti halnya toko offline. Website online yang sudah dilengkapi dengan fitur notifikasi dan tracking akan memudahkan bisnis dropship Anda berkembang dengan cepat.
Jadi, Apa Bedanya Dropship dengan Reseller?
Pertanyaan di atas sepintas pasti terpikir oleh Anda. Apalagi setelah Anda belajar dari strategi di atas rasanya familiar dan bisa diterapkan juga itu model bisnis lainnya.
Untuk menjawab rasa penasaran Anda, berikut kami jelaskan perbedaan antara dropshipper dengan reseller.
Siap Memulai Bisnis Dropship?
Intinya, model bisnis dropship jauh lebih fleksibel dan minim modal. Kalau Anda menginginkan tambahan uang dari internet tanpa risiko tinggi, dropship adalah opsi pertama yang bisa dicoba.
Namun, beda halnya kalau kapasitas dan pengalaman Anda di dunia bisnis online sudah mumpuni. Kalau ini kondisi Anda, boleh lah Anda menjajaki bisnis reseller yang lebih kompetitif.
Apapun pilihan model bisnis yang Anda pilih, pastikan untuk berlangganan hosting dan domain lewat Panduan Blog Online. Mulai dari Rp26.000-an saja, Anda bisa dapatkan website toko online yang cepat, aman, dan mudah. Plus, ada customer service yang siap melayani 24/7.
No comments:
Post a Comment