Apa itu LiteSpeed Web Server? – Panduan Blog OnlineApa itu LiteSpeed Web Server?
Kami berusaha menyediakan website yang berguna untuk pengetahuan para pembaca, panduan singkat dan sederhana ini semoga menjadi jalan bagi kalian yang mengalami kesulitan dalam membuat blog di dunia maya, kami mengambil sumber dari blog Panduan Blog Online.com seandainya kalian berkenan langsung mengunjungi website tersebut, selamat menikmati!
LiteSpeed saat ini menjadi web server yang cukup dipertimbangkan menjadi komponen untuk membangun situs web. Kinerja yang handal dan fitur-fitur LiteSpeed yang lengkap membuatnya dapat bersaing dengan Apache yang sudah hampir digunakan lebih dari 4 juta pengguna. Bahkan, LiteSpeed dapat bekerja beberapa kali lebih cepat dibandingkan Apache. Apa itu LiteSpeed dan apa saja fitur-fitur dan keunggulan LiteSpeed? Kita juga akan membahasnya pada artikel ini beserta perbandingan antara LiteSpeed Vs Apache.
Apa itu LiteSpeed Web Server?
LiteSpeed Web Server adalah server web yang mempunyai kinerja tinggi yang dikelola oleh teknologi LiteSpeed. Teknologi ini dapat menggantikan Apache Web Server tanpa harus mengubah konfigurasi, program, atau detail sistem operasi yang sudah ada, bahkan tanpa harus merusak apapun.
Maka dari itu, LiteSpeed Web Server dapat dengan baik menambah kecepatan situs web dengan berbagai fitur yang lengkap serta dashboard administrasi webs yang mudah digunakan. LiteSpeed Web Server dapat membantu Anda untuk membangun infrastruktur situs web yang efektif dan handal.
Terkait dengan web server, Anda dapat membaca pada artikel “Apa Itu Web Server dan Fungsinya?”.
Fitur-fitur LiteSpeed
Setelah membahas mengenai apa itu LiteSpeed Web Server kita akan mengulas mengenai apa saja fitur yang ada di LiteSpeed.
LiteSpeed Web Server memiliki kinerja yang handal dalam hal kecepatan dan skalabilitas ‘kemampuan untuk menangani beban yang diberikan’. Di dalam penyajian konten PHP, LiteSpeed Web Server memiliki kinerja yang lebih handal dibandingkan dengan Apache Web Server.
LiteSpeed Web Server juga sangat ideal digunakan untuk beberapa CMS seperti WordPress, Joomla, Drupal, dan lain sebagainya.
Di bawah ini beberapa fitur-fitur LiteSpeed Web Server yang bisa Anda gunakan.
Apa itu LiteSpeed Server APIs?
LiteSpeed Web Server mendukung beberapa API server untuk melakukan komunikasi antara web server dengan aplikasi eksternal yang digunakan. Performa yang efisien dapat digunakan untuk aplikasi eksternal seperti PHP, Ruby, dan Python.
Fitur gzip compression ‘kompresi gzip’ pada LiteSpeed Web Server memungkinkan Anda untuk menghemat bandwidth dengan mengecilkan ukuran file yang dikirimkan kepada client.
LiteSpeed Web Server dapat berjalan pada beberapa sistem operasi, seperti Linux, FreeBSD, Mac OSX, dan Solaris.
LiteSpeed Web Server sudah didesain untuk dapat menonaktifkan file httpd.conf dan .htaccess. Anda tidak perlu melakukan konfigurasi ulang ketika berpindah ke LiteSpeed. LiteSpeed Web Server dapat menggunakan pengaturan yang sudah Anda punya dan memprosesnya menggunakan event-driven architecture.
LiteSpeed Web Server bekerja baik dengan semua panel kontrol yang digunakan Apache. Dengan menggunakan plugin yang untuk cPanel, Plesk, dan DirectAdmin. Plugin ini memungkinkan Anda untuk mengontrol fungsi web server yang saat ini sudah ada dari panel.
- Mendukung Penuh .htaccess
LiteSpeed Web Server membaca file .htaccess secara otomatis, tetapi memprosesnya menggunakan sistem cache .htaccess.
LiteSpeed Web Server kompatibel dengan semua core Apache modul, termasuk mod_rewrite, mod_security, mod_include, dan mod_cache.
LiteSpeed Web Server menggunakan SSL acceleration untuk mengirimkan page HTTPS tiga kali lebih cepat dibandingkan dengan Apache.
Apa itu LiteSpeed concurrent connections?
LiteSpeed Web Server menggunakan event-driven architecture memungkinkan server untuk melayani ratusan sampai dengan ribuan concurrent connections ‘koneksi serentak’. Di dalam perbandingan dengan Apache, di dalam Apache RAM akan habis lama sebelum dapat melayani koneksi serentak yang cukup banyak.
- Kinerja Tinggi Pada Konten Statis
LiteSpeed Web Server event-driven architecture memungkinkan untuk mengelola permintaan statis lebih cepat dari Apache. Bahkan LiteSpeed mengklaim lebih cepat 10x pada trafik yang lebih tinggi.
- Koneksi dan Pembatasan Bandwidth
LiteSpeed Web Server mempunyai koneksi per-IP, permintaan (request), dan bandwidth throttling. Menggunakan fitur kustom ini, IP yang membuat terlalu banyak koneksi dan permintaan atau meminta terlalu banyak bandwith akan terkunci dan menghentikan penyerang sebelum mereka masuk ke server.
Teknologi LiteSpeed terhubung dengan CloudLinux, sehingga mendukung sistem operasi yang banyak digunakan di dalam industri share hosting.
- Proteksi Brute Force untuk wp-login.php
Selama penyerang menggunakan brute force, mereka mencoba untuk mendapatkan akses ke dalam situs web menggunakan username dan password secara acak dan berulang. Ini mencakup sistem yang menggunakan WordPress shared hosting dengan serangan brute force yang sangat besar. Seperti penyerang yang terkadang menargetkan wp-login.php dan halaman xmlrpc.php melalui POST dan berpotensi membuat server down atau overload.
Selain fitur-fitur LiteSpeed di atas, masih banyak fitur lain yang ditawarkan oleh LiteSpeed Web Server, seperti Lightweight Virtual Environment (LVE), PHP Selector, Node.js Selector, dan lain sebagainya.
Apa keunggulan dari Litespeed Web Server?
Setelah mengulas apa itu LiteSpeedan dan fitur-fiturnya, secara garis besar, ada beberapa keunggulan LiteSpeed Web Server.
LiteSpeed Web Server kompatibel dengan Apache Web Server saat ini ada beserta beberapa fiturnya seperti mod_rewrite, .htaccesss, dan mod_security. LIteSpeed Web Server dapat memuat file konfigurasi Apache dan bekerja sebagai pengganti Apache.
LiteSpeed juga kompatibel dengan beberapa panel kontrol hosting yang saat ini banyak digunakan seperti cPanel, Plesk, dan DirectAdmin.
- Performance & Scalability
LiteSpeed Web Server meningkatkan performa dan skalabilitas dari platform web hosting melalui keunikan event-driven architecture. Arsitektur ini mempunyai kemampuan untuk melayani ratusan bahkan ribuan klien secara simultan dengan penggunaan sumber daya yang seminimal mungkin.
Pengembangan yang dilakukan oleh LiteSpeed dapat meningkatkan performa PHP dan menjalankan situs web statis lebih cepat dibandingkan dengan Apache. LiteSpeed memiliki kemampuan menangani lonjakan trafik yang tidak stabil dan membantu menangani DDOS.
LiteSpeed Web Server kompatibel dengan fitur Apache mod_security dan kemampuan anti DDOS. Fitur lain yang kompatibel dengan LiteSpeed seperti koneksi per-IP, permintaan (request), dan bandwidth throttling ‘perlambatan bandwidth’.
Pada LiteSpeed, IP yang menggunakan terlalu banyak koneksi dan permintaan atau meminta terlalu banyak bandwidth diblokir, menghentikan penyerang sebelum masuk ke dalam sistem server.
Dukungan untuk kontrol panel yang populer di dunia seperti cPanel (WHM), Plesk, dan DirectAdmin yang dapat digunakan untuk melakukan instalasi, manajemen versi, restart LiteSpeed Web Server, dan mengganti antara LiteSpeed dengan Apache dengan mudah.
Selain dukungan terhadap kontrol panel populer, LiteSpeed juga mendukung sistem operasi yang paling populer digunakan untuk share hosting, yaitu CloudLinux. Dukungan ini tentu saja membuat LIteSpeed dapat berjalan maksimal ketika penyedia share hosting menggunakan CloudLinux sebagai sistem operasinya.
Manfaat LiteSpeed untuk Pengembangan Website
Litespeed menjadi pesaing Apache dan dapat menjadi pengganti Apache yang sama-sama berfungsi sebagai web server. Web server sangat berguna dan penting untuk menjalankan situs web, karena tanpa web server, situs web tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Dilihat dari penjelasan apa itu LiteSpeed dan fitur-fitur LiteSpeed, berikut ini beberapa manfaat LiteSpeed untuk pengembangan situs web.
- Mempercepat Performa Website
Adanya beberapa fitur seperti gzip compression, concurrent connections, arsitektur event-driven yang dikembangkan oleh LiteSpeed membuat web server ini dapat bekerja lebih cepat dibandingkan dengan web server lain seperti Apache.
Kompresi gzip berguna untuk mengecilkan ukuran file sebelum dikirimkan ke browser. Jika tidak menggunakan fitur ini, maka file yang berukuran besar akan dikirimkan ke browser apa adanya tanpa melewati proses kompresi dulu. Ini tentu saja akan akan membutuhkan waktu yang lama, apalagi dengan bandwidth yang terbatas.
Sedangkan concurrent connections dan arsitektur event-driven membantu LiteSpeed dalam pengelolaan sumber daya yang dimiliki sehingga dapat berjalan maksimal dan efektif.
LiteSpeed mengembangkan proteksi sistem keamanan terhadap DDOS menggunakan pembatasan bandwidth. Pada LiteSpeed, IP yang menggunakan terlalu banyak koneksi dan permintaan atau meminta terlalu banyak bandwidth diblokir, menghentikan penyerang sebelum masuk ke dalam sistem server.
Selain itu LiteSpeed juga mengamankan wp-login.php dari serangan brute force menggunakan sistem proteksi yang sudah dibangun di dalam WordPress. LiteSpeed mengamankan WordPress dari serangan brute force yang cukup masih yang biasanya menyerang wp-login.php atau halaman xmlrpc.php melalui POST.
Perbandingan LiteSpeed vs Apache
LiteSpeed tidak hanya ada sendiri, ada pesaingnya yang lebih tinggi, yaitu Apache. Apache sudah menjadi web server yang populer di seluruh dunia. Bagaimana perbandingan LiteSpeed vs Apache? Coba kita bahas pada bagian ini.
LiteSpeed Web Server bisa dibilang pemain baru di dalam industri web server. Teknologi ini dikembangkan oleh LiteSpeed Industries Inc dan dikenalkan sejak tahun 2002 atau sekitar 7 tahun setelah Apache dikenalkan. Di dalam perkembangannya, LiteSpeed mulai banyak dikenal karena dapat menangani concurrent connections ‘koneksi serentak’ meskipun menggunakan memori yang kecil.
LiteSpeed mengenalkan diri sebagai web server yang dapat membaca file konfigurasi Apache. Sehingga pengguna Apache tidak perlu melakukan konfigurasi ulang jika ingin menggunakan LiteSpeed. LiteSpeed mengklaim bahwa satu LiteSpeed Web Server mampu menangani data yang jika menggunakan Apache membutuhkan dua server.
Informasi lain apa itu LiteSpeed ada di bagian atas artikel ini.
Apache dikenalkan sejak tahun 1995 untuk pengembangan situs web. Sejak saat itu Apache menjadi web server yang cukup populer berkat bantuan para pengembang situs web. Apache sukses menjadi web server yang stabil dan aman. Dapat dikatakan juga bahwa Apache menjadi web server paling fleksibel dan serbaguna karena kemampuannya untuk memuat komponen. Fitur yang paling berharga dari Apache adalah ketersediaannya yang sepenuhnya gratis.
Kelebihan dari LiteSpeed Web Server adalah kemampuannya untuk menangani trafik yang sangat tinggi dibandingkan dengan Apache. Selain itu LiteSpeed didesain untuk menangani DDOS seperti yang sudah dibahas di bagian atas. Pada kasus tertentu, diambil dari situs BuycPanel, Apache Web Server dapat berfungsi hampir sama dengan LiteSpeed di dalam menghadapi ancaman di salah satu sisi. Namun di sisi lain Apache mengalami crash sedangkan LiteSpeed Web Server dapat berjalan dengan baik untuk menghadapi ancaman.
Diambil dari situs itu juga bahwa, LiteSpeed mempunyai keunggulan di beberapa bagian dibandingkan Apache. Berikut beberapa alasannya:
- LiteSpeed dapat berjalan 6 kali lebih cepat dibandingkan dengan Apache dan tiga kali lebih cepat dari Apache pada bagian SSL.
- Menggunakan LiteMage Cache, LiteSpeed dapat membuat halaman Magneto dapat berjalan sampai dengan 75x lebih cepat.
- LiteSpeed dapat meningkatkan performa PHP sebesar 50%.
Baca Juga : Manfaat SSL Bagi Website
Kesimpulan
Kesimpulanya, LiteSpeed menjadi web server yang cukup handal jika dibandingkan web server yang saat ini banyak digunakan seperti Apache. LiteSpeed mempunyai fitur lengkap dengan performa yang lebih cepat dan fitur keamanan yang cukup handal untuk menangani serangan.
Jika Anda sebelumnya menggunakan Apache Web Server dan ingin berpindah menggunakan LiteSpeed Web Server tidak perlu khawatir karena LiteSpeed dapat membaca dan menggunakan file konfigurasi Apache.
Setelah membaca ulasan mengenai apa itu LiteSpeed Web Server dan perbandingan antara LiteSpeed Vs Apache, berikut ada beberapa artikel yang mungkin Anda tertarik untuk membacanya:
No comments:
Post a Comment