Pada artikel sebelumnya sudah dibahas bahwa selama bulan Ramadhan pola perilaku konsumen Indonesia mengalami perubahan. Dari menjadi lebih banyak mengakses internet, lebih sering menonton video online, sampai berbelanja lebih banyak.
[ecko_alert color=”blue”]Baca juga: 9 Perilaku Konsumen di Bulan Ramadhan yang Perlu Anda Ketahui[/ecko_alert]
Untuk menghadapi pola perilaku konsumen yang spesial ini, para pemilik bisnis perlu menggunakan pendekatan khusus dalam membuat iklan untuk bulan Ramadhan.
Dari sembilan perilaku konsumen tersebut, terdapat satu perilaku yang perlu diperhatikan oleh pemilik bisnis dalam membuat iklan Ramadhan. Perilaku tersebut adalah menonton video online lebih banyak dibanding bulan biasanya.
Kebanyakan orang Indonesia menonton video online melalui platform YouTube dan Facebook.
Tercatat konsumsi YouTube orang Indonesia di bulan Ramadhan 2017 meningkat 50 persen dibanding bulan biasa. Sementara itu, waktu menonton video di Facebook selama bulan Ramadhan 2017 meningkat sebanyak 74 persen dibanding Ramadhan tahun sebelumnya.
Oleh karena itu, membuat iklan Ramadhan dalam bentuk video sangat disarankan kepada para pemilik bisnis, mengingat tingginya konsumsi video online seperti yang disebutkan di atas.
Sudah banyak perusahaan yang membuat iklan dalam bentuk video online untuk kampanye Ramadhan 2017. Menurut data internal Google, dari sekian banyak video online tersebut, terdapat 10 video online yang dapat dipelajari.
Sepuluh iklan video online ini mendapatkan penonton terbanyak selama bulan Ramadhan 2017.
JD.ID (Ungkapkan dengan JD)
Traveloka (Saat Memesan Tiket Pesawat Tidak Lagi Ribet)
LINE (Pembasmi Kebosanan)
Pantene dan Downy (Kasih Ibu)
Tokopedia (Berbakti atau Berdedikasi, Dimulai dari Tokopedia)
VIVO (V5s Perfect Selfie)
Lazada (Ramadhan di La Ja Da)
Shopee (Godaan Shopee)
Ramayana (Bahagianya adalah Bahagiaku)
1001 Inspirasi Ramadhan (Unilever)
Sepuluh video di atas tidak hanya mendapatkan banyak penonton, tetapi juga berhasil memberikan dampak positif terhadap merek yang diangkat.
JD.ID berhasil menaikkan brand awareness sebanyak 23.1 persen melalui video iklan Ungkapkan dengan JD. Peningkatan brand awareness ini merupakan yang terbaik di antara 10 video iklan lainnya.
Pada kategori video iklan berdurasi lebih dari 30 detik, peningkatan brand awareness JD.ID mencapai angka 50.6 persen. Peningkatan ini juga merupakan yang terbaik di antara video iklan berdurasi lebih dari 30 detik. Selain itu, setelah video iklan ini dirilis, JD.ID berhasil meningkatkan pencarian merek di Google sebanyak 40.6 persen.
[ecko_alert color=”blue”]Download E-Book 6 Kiat Sukses Promo Ramadhan[/ecko_alert]
Apa yang dapat dipelajari dari 10 iklan video online di atas?
Berikut adalah 10 tips membuat iklan Ramadhan dari Google
Tujuan dari iklan ini adalah untuk mengenalkan merek Anda kepada para konsumen. Sebagus apa pun iklan, penonton akan sulit mengidentifikasi perusahaan yang membuatnya tanpa adanya merek yang ditampilkan di video.
10 dari 10 Video Menunjukkan Merek pada 5 Detik Pertama
Selain itu, poin ini juga menunjukkan pentingnya meletakkan merek sejak dimulainya iklan. Hal ini untuk memudahkan penonton mengidentifikasi iklan dari merek yang sedang mereka tonton. Kesepuluh iklan yang dipelajari Google menunjukkan merek pada lima detik pertama video.
Bagaimana Anda bisa meletakkan merek di lima detik pertama video? Ada dua cara untuk melakukannya. Pertama, Anda bisa meletakkan merek langsung di awal pemutaran video jika memang sesuai dengan alur ceritanya. Contohnya adalah iklan Shopee:
Kedua, jika di lima detik pertama cerita iklan tidak memungkinkan untuk memperlihatkan merek, maka Anda dapat meletakkannya di pojok video sebagai identitas. Cara ini dilakukan oleh JD.ID.
Iklan JD.ID tidak memungkinkan mereka untuk meletakkan merek ke dalam cerita di lima detik pertama. Namun, JD.ID tetap memperlihatkan merek dengan cara meletakkannya di pojok kanan bawah video sehingga penonton bisa mengidentifikasi merek yang sedang mereka lihat.
Selain brand placement, product placement juga penting. Setelah mengetahui video yang ditonton dari merek apa, penonton juga perlu mengetahui produk yang dijual oleh merek tersebut.
Mengingat betapa pentingnya product placement ini, 80 persen iklan video online YouTube di atas meletakkan produknya di 10 detik pertama iklan. Peletakan produk di 10 detik awal ini dapat dilakukan dengan dua cara.
Cara pertama adalah dengan menunjukkan produk secara visual. Cara ini dilakukan oleh Tokopedia dengan menampilkan karakter iklannya sedang membeli kostum superhero melalui aplikasi.
Cara kedua adalah dengan menunjukkan produk secara lisan. Cara ini diterapkan oleh Lazada. Pada 10 detik pertama, tidak ada gambar yang mempertontonkan produk Lazada. Namun, karakter ibu dalam iklan tersebut meneriakkan Lazada sambil memegang smartphone. Gestur tersebut menunjukkan Lazada sebagai marketplace yang dapat diakses melalui perangkat mobile.
3. Memiliki Cerita
Apakah Anda pernah mendengar istilah Selling with Storytelling?
Selling with story telling adalah teknik marketing yang mengandalkan cerita. Dengan memanfaatkan cerita dalam iklan, Anda dapat menyampaikan pesan lebih dalam kepada konsumen.
8 dari 10 Video Memiliki Cerita
Iklan tidak hanya sebatas mengajak konsumen untuk membeli produk Anda, tetapi juga membangun koneksi dengan produk Anda melalui cerita tersebut.
Melalui cerita, konsumen bisa menempatkan dirinya sebagai pemeran utama. Pemeran utama biasanya menghadapi masalah yang sering dialami oleh kebanyakan penonton. Dengan begitu, penonton dapat merasakan apa yang dirasakan oleh pemeran utama dalam cerita iklan. Selain itu, dengan cerita, penonton juga dapat bercermin pada pemeran utama ketika menghadapi konflik yang ditemuinya.
Misalnya, video iklan Tokopedia yang bercerita tentang seorang reporter televisi yang tidak bisa pulang kampung karena urusan pekerjaan. Pengalaman tidak bisa mudik tentu pernah dirasakan oleh sebagian besar orang yang bekerja di perantauan.
4. Memiliki Konten Emosional
Dari 10 video iklan yang diteliti oleh Google, delapan di antaranya memiliki cerita yang mengharukan dan menyentuh perasaan.
Sebenarnya, konten emosional juga dapat diaplikasikan di luar bulan Ramadhan. Namun di bulan Ramadhan, efek konten emosional lebih terasa karena kebanyakan orang memanfaatkan momen ini untuk introspeksi diri.
8 dari 10 Video Memiliki Konten Emosional
Misalnya, video iklan “Kasih Ibu” dari Downy dan Pantene mengajak penonton untuk mengingat kembali jasa dan perjuangan ibu bagi anak-anaknya. Hanya saja, seiring berjalannya waktu, sering kali sang anak lupa dengan ibu di tengah kesibukan pekerjaan atau kuliah.
Lagu Kasih Ibu di iklan Downy dan Pantene digubah dam disesuaikan dengan pengalaman anak muda yang mereka bagikan di media sosial. Melalui konten yang emosional dan didasarkan dari pengalaman nyata, penonton bisa bersimpati dengan lagu yang dinyanyikan.
5. Mengandung Pesan Moral
Selain cerita yang emosional, Anda juga dapat memasukkan pesan moral ke dalamnya. Cerita dengan pesan moral kebaikan lebih disukai karena kebanyakan orang berlomba untuk berbuat kebaikan pada bulan puasa ini.
Hampir semua iklan di atas memiliki pesan moral yang mengajak penontonnya untuk berbuat kebaikan. Misalnya, iklan Pantene dan Downe mengajak penontonnya untuk mengingat jasa dan perjuangan ibu yang sering terlupakan.
Iklan VIVO V5s Perfect Selfie mengandung pesan moral untuk selalu menolong orang lain. Maskot VIVO digambarkan menolong orang tua yang sedang menyeberang, menolong seorang ibu yang dicopet, dan menolong seorang anak yang di-bully temannya.
Manfaatkan momen bulan Ramadhan ini untuk mengajak konsumen Anda berbuat kebaikan. Berikan gambaran bahwa konsumen Anda bisa berbuat kebaikan dengan menggunakan produk yang Anda jual.
6. Menggunakan Figur Keluarga
Bulan Ramadhan memang identik dengan keluarga, terutama orang tua. Sudah menjadi tradisi di masyarakat Indonesia untuk melakukan sungkem kepada orang tua di Hari Raya Lebaran. Situasi ini menunjukkan bahwa mayoritas orang Indonesia lebih relate dengan cerita yang menggunakan figur keluarga, terutama orang tua.
8 dari 10 Video Menggunakan Figur Keluarga
Dari delapan iklan yang menggunakan figur keluarga, tujuh di antaranya menampilkan figur orang tua.
Dengan menggunakan figur orang tua, bukan berarti cerita yang disampaikan sama. Ramayana, JD.ID, Tokopedia, Downey & Pantene, Unilever, dan Lazada sama-sama memanfaatkan figur orang tua, tetapi cerita yang disampaikan berbeda.
JD.ID bercerita tentang seorang kakek yang rindu akan kehadiran anak dan cucunya di rumah. Tokopedia bercerita tentang seorang anak yang hampir tidak bisa bertemu ibunya saat Lebaran karena urusan pekerjaan. Sementara itu, Downey dan Pantene mengajak penonton untuk mengingat ibu melalui lagu “Kasih Ibu”. Buatlah juga iklan Ramadhan yang relevan untuk semua anggota keluarga.
7. Menggunakan Format Web Series
Anda memiliki ide yang cukup banyak untuk kampanye Ramadhan merek Anda. Jika ide tersebut diterapkan menjadi video, durasinya akan terlalu panjang.
Anda dapat menyiasatinya dengan memecah ide tersebut menjadi web series. Web series adalah video cerita bersambung. Cara ini dilakukan oleh Unilever melalui kisah 1001 Inspirasi Ramadhan. Unilever membuat web series sebanyak empat episode dan masing-masing episodenya berdurasi sekitar empat sampai tujuh menit.
Selain memecah ide menjadi beberapa bagian, Anda juga bisa membuat penonton selalu menantikan konten Anda. Konten web series yang bersambung akan membuat penonton penasaran dengan episode selanjutnya.
8. Bekerja Sama dengan Kreator Populer
Anda juga dapat mengajak kreator-kreator populer di Youtube untuk bekerja sama. Cara ini dilakukan oleh Unilever yang bekerja sama dengan Arief Muhammad dan Tiara Pangestika. Keduanya adalah pasangan kreator Youtube dengan subscriber mencapai 1,3 juta subscriber.
Apabila ingin bekerja sama dengan kreator populer, tentunya Anda perlu merogoh kocek yang cukup dalam karena mereka sudah memiliki banyak penggemar. Tarif kerja sama kreator konten YouTube berbeda, tergantung pada popularitas dan kualitas konten yang diproduksi. Anda dapat mengajak kreator konten YouTube yang sesuai dengan budget Anda untuk bekerja sama.
9. Menggunakan Lagu Terkenal
Dengan menggunakan lagu yang terkenal, penonton akan lebih mudah untuk mengingat iklan Anda. Indonesia memiliki banyak lagu masyhur yang berkaitan dengan Ramadhan, keluarga, ataupun orang tua.
Pantene dan Downey menggunakan cara ini dalam kampanye bulan Ramadhan-nya. Mereka menggubah lagu “Kasih Ibu” yang disesuaikan dengan kondisi saat ini ketika kebanyakan orang Indonesia kerap melupakan jasa ibu di tengah kehidupan sebagai orang dewasa.
Anda juga bisa membuat iklan dengan cara ini. Namun perlu diingat, penggubahan lagu haruslah sesuai dengan prosedur yang ada di Indonesia. Setiap lagu memiliki hak cipta. Jangan sampai Anda melanggar hak cipta lagu yang ingin digubah.
10. Memulai Ramadhan Lebih Cepat
Pada 2017 Traveloka memulai Ramadhan lebih cepat. Tiga bulan sebelum Ramadhan dimulai, Traveloka sudah mulai merilis video iklan Ramadhan di YouTube. Menurut data internal Google, Traveloka mengakhiri kampanye Ramadhan 2017 dengan hasil cemerlang, yaitu 50 juta views.
Dengan memulai Ramadhan lebih cepat, Anda manjangkau konsumen lebih dulu dibanding kompetitor Anda. Dengan begitu, konsumen bisa lebih mengingat merek Anda di tengah banyaknya promo Ramadhan yang ada.
Bulan Ramadhan tahun ini jatuh pada 6 Mei 2019. Jauh sebelum Ramadhan tiba, beberapa perusahaan sudah memulai Ramadhan lebih cepat. Salah satunya adalah Pocari Sweat. Perusahaan minuman ini sudah memulai Ramadhan 2019 sejak pertengahan april dengan tagar #PocariSweatRamadhan. Video iklan Ramadhan Pocari Sweat di Instagram bahkan sudah mencapai 3 juta penonton sampai artikel ini terbit.
Kesimpulan
Video online merupakan salah satu media terbaik untuk mengiklankan produk Anda, terutama di bulan Ramadhan di mana konsumsi video online meningkat drastis.
Membuat iklan dalam bentuk video online untuk kampanye Ramadhan memang membutuhkan cara tersendiri karena pola perilaku konsumen yang berbeda dari bulan-bulan biasa.
Diharapkan sepuluh tips dari Google di atas dapat membantu Anda untuk membuat iklan Ramadhan yang efektif sehingga Anda bisa mendapatkan lebih banyak konsumen di bulan puasa ini.
Demikian artikel mengenai tips dari Google untuk membuat iklan Ramadhan yang efektif. Ikuti terus perkembangan tentang website, blog, bisnis online, dan marketing online di Blog Panduan Blog Online. Jangan ragu untuk membagikan artikel ini kepada teman-teman Anda di media sosial.
Klik subscribe agar Anda tidak ketinggalan artikel-artikel terbaru kami. Selamat menunaikan ibadah puasa!
No comments:
Post a Comment